Anda di halaman 1dari 16

Kolelitiasis dan Kolesistitis

PENGERTIAN

Kolelitiasis adalah Pembentukan batu di dalam


kandung empedu
Kolesistitis adalah peradangan saluran empedu

Kedua penyakit di atas dapat terjadi sendiri saja,


tetapi sering dijumpai bersamaan karena
keduanya saling berkaitan.
ETIOLOGI
• Obstruksi duktus sistikus dengan distensi dan
iskemia vesika bilaris. Sumbatan batu empedu
pada duktus sistikus menyebabkan distensi
kandung empedu dan gangguam aliran darah dan
limfe, bakteri kemudian dapat berkembang biak
• Cedera kimia (empedu) dan atau mekanik (batu
empedu) pada mukosa
• Infeksi bakteri, adanya kuman seperti E. Coli,
salmonela typhosa, cacing askaris, atau karena
pengaruh enzim – enzim pankreas.
• Batu empedu di dalam kandung empedu yang sebagian
besar tersusun dari pigmen kolesterol, selain itu juga
tersusun oleh bilirubin, kalsium, dan protein.
Macam-macam batu yang terbentuk antara lain :

1. Batu empedu kolesterol


• Terjadi karena kenaikkan sekresi kolesterol dan penurunan
produksi empedu.

2. Batu pigmen empedu


• Terjadi di dalam kandung empedu yang dsertai hemolisis
kronik/sirosis hati tanpa infeks disertai bendungan dan
infeksi
PATOFISIOLOGI
Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam
kandung empedu. Gangguan kontraksi
kandung empedu dapat menyebabkan stasis.
Stasis empedu dalam kandung empedu dapat
mengakibatkan perubahan susunan kimia dan
pengendapan kolesterol atau unsur-unsur
kimia lainnya, sehingga dapat menyebabkan
kolelitiasis dan kolesistitis.
Faktor – Faktor
Kolelitiasis dan Kolesistitis:
• Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh
perubahan susunan empedu.
• Stasis empedu
• Infeksi kandung empedu
• Kolesterol yang berlebihan dan mengendap dalam
kandung empedu.
• Faktor hormonal (khususnya pada ibu hamil)
• Infeksi bakteri dalam saluran empedu
TANDA DAN GEJALA
• Gejala :
1. Rasa nyeri (kolik empedu ) yang menetap.
2. Mual dan muntah
3. Febris/demam (38,5 der. C)
• Tempat : Abdomen bagian atas (Mid epigastrium)
Sifat : Terpusat di epigastrium menyebar ke arah skapula.
1. Rasa mual dan muntah
2. Intoleransi dengan makanan berlemak
3. Flatulensi
4. Eruktasi (bersendawa)

• Tanda :
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan spasme
2. Usaha inspirasi dalam waktu diraba kwadran atas kanan.
3. Kandung empedu membesar dan nyeri
4. Icterus ringan
5. Biasanya tak tampak gambaran pada abdomen
6. Kadang terdapat nyeri di kwadran kanan atas
ASKEP PADA KOLELITIASIS DAN
KOLESISTITIS
PENGKAJIAN
• Aktivitas dan istirahat: S : kelemahan, O : kelelahan
• Sirkulasi: Takikardi, Diaphoresis
• Eliminasi:
S : perubahan warna unrine dan feses,
O : istensi abdomen, teraba masa di abdomen atas / quadran
kanan atas, urine pekat
• Makan/minum:
S : anoreksia, nausea /vomiting, tidak ada troleransi makan
lunak yang mengandung gas, regurgitas ulang, eruption,
flatunasi, rasa seperti terbakar pada epugastrik, ada
peristaltik, kembung dan dispepsia
O : kegemukan, kehilangan berat badan (kurus)
PENGKAJIAN
• Nyeri / kenyamanan
S : nyeri abdomen menjalar ke punggung sampai ke bahu,nyeri
epigastrium setelah makan, nyeri tiba-tiba dan mencapai puncak
setelah 30 menit
O :cenderung teraba lembut pada kolelitiasis, teraba otot
meregang / kaku, hal ini dilakukan pada pemeriksaan RUQ dan
menunjukkan tanda marfin (+)
• Respirasi: Pernapasan panjang / pendek, nafas dangkal,rasa tak
nyaman
• Keamanan : Demam menggigil, jundice, kulit kering dan pruritus,
cenderung perdarahan (def. vit K)
• Pengetahuan: Pada keluarga dan pada kehamilan cenderung
mengalami batu kandung empedu. Juga pada riwayat DM dan
gangguan / peradangan pada saluran cerna bagian bawah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi/ spasmeduktus,
proses inflamasi, iskemia jaringan /nekrosis.
• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah,
distensi dan hipermotilitas gaster.
• Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan gangguan pencernaan lemak, mual
muntah, dispepsia, nyeri.
• Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosa,
pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi
informasi.
1. Nyeri akut bd obstruksi/spasmeduktus,
proses inflamasi, iskemia jaringan/nekrosis.
Tujuan : Nyeri terkontrol, teradaptasi
Kriteria hasil : - penurunan respon terhadap nyeri (ekspresi)
- laporan nyeri terkontrol
Intervensi :
1. observasi catat lokasi, tingkat dan karakter nyeri
2. catat respon terhadap obat nyeri
3. Tingkatkan tirah baring (fowler) / posisi yang nyaman
4. Ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam)
5. Ciptakan lingkungan yang nyaman (turunkan suhu ruangan)
6. Kompres hangat
7. Kolaborasi pemberian obat Antibiotik, Analgetik, Sedatif.
8. Relaksasi otot halus
2. Kekurangan volume cairan bd muntah,
distensi dan hipermotilitas gaster.
Tujuan : Menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat
Kriteria hasil : - Turgor kulit yang baik
- Membran mukosa lembab
- Pengisian kapiler baik
- Urine cukup
- TTV stabil
- Tidak ada muntah

Intervensi :
1. Pertahankan intakke dan output cairan
2. Awasi tanda rangsangan muntah
3. Anjurkan cukup minum (1 botol aqua 1500 ml/hr)
4. Kolaborasi :
• Pemberian antiemetik
• Pemberian cairan IV
• Pemasangan NGT
3. Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan bd
gangguan pencernaan lemak, mual muntah,
dispepsia, nyeri.
Tujuan : Menunjukkan kestabilan BB
Krieteria hasil : BB stabil, laporan tidak mual muntah

Intervensi :
1. Kaji perkiraan kebutuhan kalori tubuh
2. Timbang BB sesuai indikasi
3. Diskusi menu yang disukai dan ditoleransi
4. Anjurkan gosok gigi sebelum atau sesudah makan
5. Konsultasi pada ahli gizi untuk menetapkan diit yang tepat
6. Anjurkan mengurangi makan na berlemak dan menghasilkan gas
7. Berikan diit rendah lemak
8. Kaji distensi abdomen, berhati-hati, menolak gerak
9. Ambulasi dan tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
4. Kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosa, pengobatan bd salah interpretasi
informasi
Tujuan : menyatakan pemahaman klien
Kriteria hasil : Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam
pengobatan

Intervensi :
1. Kaji informasi yang pernah didapat
2. Beri penjelasn tentang penyakit, prognosa, dan tindakan diagnostik
3. Beritahukan diit yang tepat, teknik relaksasi, untuk persiapan operasi
4. Anjurkan teknik istirahat yang harus dilaporkan tentang penyakitnya
5. Anjurkan untuk menghindari makanan atau minuman tinggi lemak
6. Diskusikan program penurunan berat badan
7. Kaji ulang program obat, kemungkinan efek samping
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai