Anda di halaman 1dari 24

Swamedikasi

KELOMPOK 9

KELAS B

NAMA

1. KURNIA DINANTI 18340045


2. YUDI RETNO SARI 18340057
3. DERICAN 18340078
2

Latar Belakang

 Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola


hidup masyarakat yang cenderung kurang
memperhatikan kesehatan maka berkembangnya
penyakit dimasyarakat tidak dapat dielakkan lagi.
Berkembangnya penyakit ini mendorong masyarakat
untuk mencari alternatif pengobatan yang efektif secara
terapi tetapi juga efisien dalam hal biaya. Berkenaan
dengan hal tersebut, pengobatan sendiri atau
swamedikasi menjadi alternatif yang diambil oleh
masyarakat.
3

Rumusan
1. Masalah
HGHFHGFTHYERYTETHG

1. Apa yang dimaksud dengan swamedikasi ?


2. Bagaimana meningkatkan swamedikasi
yang efektif ?

Tujuan
Sebagai pedoman bagi masyarakat yang ingin
melakukan swamedikasi dan sebagai bahan
bacaan apoteker untuk membantu masyarakat
dalam melakukan swamedikasi.
Swamedikasi 4

• Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan


pada diri sendiri, dengan obat-obat yang dibeli
bebas di apotek atau di toko obat atas inisiatif
sendiri tanpa nasehat dokter.
• Pengobatan sendiri adalah suatu perawatan sendiri
oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum
diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang
dijual bebas di pasaran atau obat keras yang bisa
didapat tanpa resep dokter dan diserahkan oleh
apoteker di apotek.
5

Ciri umum mengenai swamedikasi


1) Dipengaruhi oleh perilaku seseorang yang
dikarenakan kebiasaan, adat, tradisi
ataupun kepercayaan
2) Dipengaruhi faktor sosial politik dan tingkat
pendidikan
3) Dilakukan bila dirasa perlu
4) Tidak termasuk dalam kerja medis
profesional
5) Bervariasi praktiknya dan dilakukan oleh
semua kelompok masyarakat.
6

Keuntungan Swamedikasi
1. Menghemat biaya ke dokter
2. Menghemat waktu ke dokter
3. Segera dapat beraktifitas kembali
4. Meningkatkan kepercayaan diri
dalam pengobatan sehingga
menjadi lebih aktif dan peduli
terhadap kesehatan diri sendiri (WHO,
2000).
7

Terapi Rasional Meliputi Kriteria


• Tepat indikasi Tepat indikasi adalah adanya kesesuaian antara
diagnosis pasien dengan obat yang diberikan.
• Tepat obat Tepat obat adalah pemilihan obat dengan memperhatikan
efektivitas, keamanan, rasionalitas dan murah.
• Tepat dosis regimen Tepat dosis regimen adalah pemberian obat yang
tepat dosis (takaran obat), tepat rute (cara pemberian), tepat saat
(waktu pemberian), tepat interval (frekuensi), dan tepat lama
pemberian.
• Tepat pasien Tepat pasien adalah obat yang diberikan sesuai dengan
kondisi pasien. Kondisi pasien misalnya umur, faktor genetik,
kehamilan, alergi, dan penyakit lain.
• Waspada efek samping obat Efek samping obat berbanding lurus
dengan dosis, artinya semakin besar dosis akan semakin besar efek
sampingnya (Anonim, 2006 ).
8

Pemakaian obat yang tidak


rasional dapat berakibat
1) Efektifitas yang rendah
2) Timbulnya toksisitas yang rendah
3) Mempercepat timbulnya resistensi
4) Meningkatnya biaya pengobatan
9

Obat Tanpa Resep


Obat tanpa resep adalah obat untuk jenis
penyakit yang pengobatannya dianggap dan
ditetapkan sendiri oleh masyarakat dan tidak
begitu membahayakan jika mengikuti aturan
memakainya. (Widjajanti, 1999).
Pada setiap produk obat selalu dicantumkan
nama obat, komposisi, indikasi, informasi
mengenai cara kerja obat, aturan pakai,
peringatan, perhatian, nama produsen, nomor
batch atau lot, nomor registrasi, dan tanggal
kadaluwarsa.
10

Obat Dibagi Menjadi:

1. Obat Bebas
2. Obat Bebas Terbatas
3. Obat Keras dan Psikotropika
4. Obat Narkotika
5. Obat Prekursor
6. Obat-obat tertentu
11

Penyerahan Obat Tanpa Resep Peraturan Menteri


Kesehatan No.919/Menkes/Per/X/1993
 Tidak kontra indikasi untuk penggunaan pada wanita hamil,
anak dibawah usia dua tahun, orang tua diatas 65 tahun.
 Pada pengobatan sendiri, tidak memberi resiko pada
kelanjutan penyakit.
 Tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan.
 Diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
 Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dijamin untuk
pengobatan sendiri.
12

Informasi Obat
Pasien harus benar-benar paham dalam memilih obat
sebagai upaya pengobatan sendiri. Disinilah peran
farmasi apoteker untuk membimbing dan memilihkan
obat yang tepat. Pasien dapat meminta informasi
kepada apoteker agar pemilihan obat lebih tepat
(Anief, 1997).
Selain apoteker, tenaga farmasi lain seperti
asisten apoteker mempunyai peran penting dalam
menyampaikan informasi obat kepada
masyarakat. Seperti penyampaian informasi tentang
Penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional.
13

KESIMPULAN
 Swamedikasi merupakan praktik menyembuhkan diri
sendiri dari penyakit-penyakit ringan baik itu
dengan penggunaan obat modern maupun obat
tradisional tanpa bantuan dari dokter
tetapi dengan pengawasan apoteker.
 Swamedikasi dapat efektif apabila ada kerja sama
apoteker, dokter, dan masyarakat yang baik sehingga
dapat membantu pelayanan kesehatan terutama
pelayanan informasi. Peran apoteker untuk
menyampaikan atau menginformasikan pemakaian
obat dengan baik dan benar sehingga pasien dapat
memahami dan tidak terjadi kesalahan yang fatal atau
medication error.
14

SOAL DAN JAWABAN Swamedikasi


(farmasi Komunitas)

1. Apa yang dimaksud dengan swamedikasi?


a) Suatu perawatan sendiri oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum
diderita, dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas dipasaran
atau obat keras yang bisa didapat tanpa resep dokter dan diserahkan oleh
apoteker diapotek.
b) Mengobati segala keluhan pada diri sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas
di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri tanpa resep dokter.
c) Suatu perawatan sendiri oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita,
dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas dipasaran atau obat keras
yang di beli bebas.
d) Mengobati segala keluhan pada diri sendiri, dengan obat-obat yang dibeli bebas
di apotek atau di toko obat atas inisiatif sendiri dengan resep dokter.
e) Suatu perawatan sendiri oleh masyarakat terhadap penyakit yang jarang diderita,
dengan menggunakan obat-obatan yang dijual bebas dipasaran atau obat keras
yang didapat dengan resep dokter.
15

2. Sebutkan penggolongan obat menurut Badan POM


yang dapat di berikan pada swamedikasi oleh
apoteker?
a) Obat bebas,obat bebas terbatas, obat keras, obat
psikotropik, OWA
b) Obat bebas,obat bebas terbatas
c) Obat bebas,obat bebas terbatas, obat keras
d) Obat bebas,obat bebas terbatas, obat keras, obat
psikotropik, OWA, obat narkotika
e) Obat bebas,obat bebas terbatas, OWA
16

3. Syarat suatu obat swamedikasi?


a) Obat yang aman dan efektif
b) Obat disertai informasi farmakologi
c) Obat dengan dosis yang tinggi
d) Obat yang aman, berkualitas, dan efektif disertain
dengan indikasi dan dosis yang tepat
e) Obat yang aman, berkualitas, dan efektif disertain
dengan indikasi, dosis, dan bentuk sediaan yang
tepat
17

4. Apa dampak negatif pada swamedikasi?


a) Kurangnya konsultasi dengan Dokter dan
Apoteker
b) Pengobatan yang kurang rasional
c) Pengobatan yang sangat rasional
d) Pengobatan yang dapat menyebabkana
resistensi
e) Maksimalnya pengetahuan tentang kesehatan
18

5. 5 arahan penuntun pertanyaan pada


swamedikasi oleh Apoteker?
a) Who, What Symptoms, How Long, Action, and
Medicine
b) Who, What, How, Actual, And Medication
c) Who, What Symptoms, How Bad, Actual, and
Action
d) Who, What Symptoms, How Bad, Action, and
Medicine
e) Who, What Symptoms, How Bad, Actual, and
Medicine

19

6. Yang bukan indikator untuk mengetahui kebenaran


swamedikasi (menggunakan obat secara rasional)
adalah?
a) Tepat obat, tepat golongan, tepat waktu, tepat dosis
dan waspada efek samping
b) Tepat obat, tepat penderita, tepat waktu, tepat dosis
dan tidak waspada efek samping
c) Tepat obat, waspada efek samping, tepat waktu,
tepat dosis dan tepat golongan
d) Tepat obat, tepat waktu, tepat golongan, tepat
dosis, dan waspada efek samping
e) Tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat pasien
dan waspada efek samping
20

7. Combantrin termasuk golongan


obat?
a) Antimalaria
b) Antiamuba
c) Antibiotik
d) Antifungi
e) Antineoplastika
21

8. dari beberapa logo obat ini manakah yang termasuk


kedalam obat swamedikasi?
1. 2. 3. 4. 5. 6.

a) 1,2,3,4,5,6
b) 1,2,3,4,5
c) 2,3,4,5,6
d) 3,4,5,6
e) 2,3,4
22

9. Faktor yang menyebabkan meningkatnya


swamedikasi, adalah?
a) Perkembangan teknologi farmasi yang inovatif
b) Jenis atau merek obat yang beredar telah diketahui
atau dikenal masyarakat luas dan berubahnya
peraturan tentang obat atau farmasi
c) Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
d) Pengaruh informasi atau iklan dan kemudahan
mendapatkan obat
e) Semua benar
23

10. Bagaimana criteria pasien yang dapat


mendapatkan swamedikasi dari Apoteker?
a) Pasien menderita hipertensi akut
b) Pasien dengan sakit batuk ringan
c) Pasien dengan kebutuhan obat penenang
d) Pasien yang menderita infeksi
e) Pasien membutuhkan pemasangan IUD
24

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai