Terdiri atas
Glomerulus, Tubulus
Kontortus Proksimal,
ansa henle, Tubulus
Kontortus Distal,
duktus pengumpul/
koligentes.
Struktur Mikroskopik Ginjal
1.KorpusMalpighi / Glomerulus ginjal
Korpus malpighi :
- Glomerulus
- kapsula bowman
Intinyabulat
jarak antar inti
berjauhan.
3. Tubulus Kontortus Distal
55 mmHg
Tekanan hidrostatik Melawan filtrasi
kapsul Bowman
15 mmHg
Tekanan onkotik Melawan filtrasi
plasma
30 mmHg
Netto tekanan filtrasi Mendorong filtrasi 55 - (30 + 15) mmHg
(perbedaan antara
gaya yang mendorong
dan melawan filtrasi)
= 10 mmHg
Autoregulasi
Suatu
mekanisme ginjal untuk
mempertahankan GFR agar tetap stabil.
Autoregulasi
dilakukan dengan 2 cara :
mekanisme miogenik dan tubuloglomerular
feedback.
Autoregulasi
Faktor miogenik
tek. darah a. aferen konstriksi tek.
filtrasi
tek. darah a. aferen dilatasi tek. filtrasi
Tubuloglomerular-feedback
tek. darah arus filtrat waktu
reabsorbsi > reabsorbsi Na+ > kadar Na+
macula densa mendeteksi aktivasi
RAAS tek. filtrasi
2. Reabsorbsi
Didasarkan pada ambang (threshold) yang dimiliki oleh suatu zat.
Zat dengan ambang = zat yang hampir seluruhnya direabsorbsi
kembali.
Cth : asam amino, glukosa, dan elektrolit.
Zat dengan ambang rendah = zat yang sedikit atau bahkan hampir
tidak diserap kembali
Cth : urea, kreatinin, dan asam urat.
Reabsorpsi glukosa, glukosa membawa Na+ dalam proses
reabsorpsinya. Bila glukosa melebihi batas normal Na+ semakin
banyak ikut masuk bersama glukosa. Banyaknya Na+ yang masuk
menyebabkan macula densa yang merupakan osmoreseptor
terhadap Na+ tidak terangsang dan sistem RAA tidak aktif. Sistem
RAA yang tidak aktif menyebabkan penderita kelebihan glukosa
tersebut sering miksi. Kadar gula dan natrium darah meningkat
menyebabkan darah menjadi kental dn butuh banyak air, air yang
direabsorpsi ginjal tidak cukup karena efek sistem RAA, yang
menyebabkan reabsorpsi air menurun. Maka dari itu, penderita
kelebihan glukosa dalam darah membutuhkan banyak air dengan
sering merasa haus
3. Sekresi
Sekresi proses pengeluaran zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh melalui proses aktif karena memerlukan
energi dan zat pengemban (carrier).
Beberapa zat yang harus disekresikan antara lain kreatinin,
asam urat, K+, H+, ion-ion anorganik, dan zat senyawa
asing.
Sekresi ion H+ diimbangi dengan reabsorbsi Na+ dan
menyebabkan reabsorbsi NaHCO3. Sekresi ion H+ dapat
dilakukan oleh tubulus proksimal, distal maupun koligentes.
Reabsorpsi dan Sekresi
Tubulus proksimal Ansa Henle Tubulus Duktus
reabsorpsi sekresi Pars Pars distal koligens
desendens asendens
1. Glukosa 1.H+ : 1.air: 15% 1.NaCL:25 1.Na+: 1.air:
& asam bervariasi, direabsorpsi % - -reabsorpsi
amino : bergantun secara direabsorp reabsorpsi bervariasi
100%, g pada osmotik, si bervariasi -kendali:
ko- keasaman tidak dapat aktif:tidak -kedali: ADH
transp cairan dikendalika dapat aldostero
dg Na+. tubuh n dikendalik n 2.H+:
2.Na+ an - CL-: ikut -sekresi
:reabso 2.ion 2.(kemungk pasif bervariasi
rpsi organik : inan NaCL: 2.bagian -faktor:pH
aktif, tidak sekresi ini 2.K+ cairan
67%, dapat pasif, tidak impermea -ekskresi tubuh
obligat, dikendalik dapat bel bervariasi
tidak an dikendalika terhadap -kendali:
dapat n) substanasi aldostero
dikend lain. n
alikan,
CL- ikut
3. PO4- & 3.air
elektrolit lain -reabsorpsi
: bervariasi bervariasi
dapat -kendali:
dikendalikan ADH
4. Air : 4.H+
reabsorpsi -sekresi
osmotik, 65%, bervariasi
obligat, tidak -faktor: pH
dapat cairan
dikendalikan
5. Urea :
reabsorpsi
pasif, 50%,
obligat, tidak
dapat
dikendalikan
6.K+ : semua
direabsorpsi,
obligat, tidak
dapat
dikendalikan
Proses utama dalam ginjal
Filtrasi
Reabsorpsi
Sekresi
Diuresis Osmotik
Diuresis osmotik adalah peningkatan
ekskresi air dan zat terlarut akibat
berlebihannya zat terlarut yang tidak
direabsorpsi di cairan tubulus seperti
pada diabetes melitus.
Glukosa dalam jumlah besar tertinggal di
cairan tubulus pengidap diabetes secara
osmotis menyeret air bersamanya ke
dalam urin
KESIMPULAN
Sering kencing pada malam hari disertai
dengan haus dan banyak makan
dikarenakan efek glukosa terhadap
sistem urinaria dipengaruhi oleh faktor
ginjal secara makros dan mikros,
mekanisme kerja ginjal, efek osmotik yang
menahan air di lumen/ diuresis osmotik,
keseimbangan cairan tubuh