Anda di halaman 1dari 26

Proses Pencernaan Terhadap Makanan yang Mengandung Karbohidrat dan

Lemak

Kelompok F10
Yumna Aisyah 102011117
Marlina Putri Purnamasari Pekpekai 102013041
Anggi Stefanus Gultom 102013105
Tria Puspa Ningrum 102013110
Rizka Noviyanti Rosyadi 102013218
Fauziah Andiani 102013225
Fadilah Soraya Alhamid 102013336
David Yobel 102013408
Venia 102013415
Wan Muhammad Fariz Bin Wan Yusoef 102013533
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida Semester 2 Angkatan 2013
Jalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Page 1
Abstrak

Manusia sebagai makhluk hidup tentu memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Sistem
pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk
di proses oleh tubuh. Setiap makanan mengandung nutrisinya masing-masing seperti karbohidrat,
protein, dan lemak.Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh. Dalam hal ini
akan berhubungan erat dengan organ-organ pencernaan seperti lambung, usus halus, usus besar,
pancreas, dan hati. Fungsi utama sistem pencernaan adalah untukmemindahkan zat gizi atau
nutrien, air,dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.
Dimana dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses
dasar,yaitu motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi. Untuk membuat proses-proses dalam
mekanisme pencernaan tersebut berjalan dengan efisien dapat dibantu dengan adanya enzim.

Kata kunci: sistem pencernaan, enzim, organ pencernaan

Abstract

Humans as living beings would require food to survive. Associated with the digestive system and
prepare it for the reception of food by the body in the process. Each food contains nutrients such
as carbohydrates, respectively, proteins, and fats. During digestion, food is crushed into simpler
substances and can be absorbed by the intestine, and then used by the body tissues. In this case
will be closely related to the digestive organs such as gastric, small intestine, large intestine,
pancreas, and liver. The main function of the digestive system is to remove nutrients or nutrients,
water, and electrolytes from the food we eat into the body's internal environment. Where the
substance is in the process of moving the digestive system implementing four basic processes,
namely motility, secretion, digestion, and absorption. To make the processes in the digestive
mechanism can efficiently run aided by the presence of the enzyme.
Keywords: digestive system, enzymes, digestive organs

Pendahuluan

Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber energi
pada makhluk hidup. Setiap makanan yang di konsumsi merupakan sumber energi dan sumber
bahan baku untuk membangun tubuh. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam
sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan.1 Makanan yang dimakan masuk lewat mulut kemudian masuk kedalam
gaster melewati esofagus lalu dibawa melalui usus halus sampe ke usus besar dan
kemudiandikeluarkan lewat anus.Pada kasus tentang seorang pemain sepak bola dan timnya akan
bertanding dan sebelum bertanding mereka diberikan makanan yg mengandung lebih
karbohidrat, bukan daging ataupun lemak. Hal ini berhubungan dengan mekanisme pencernaan
dan perbedaan proses penyerapan pada makanan yang megandung karbohidrat dan lemak.

Page 2
Struktur Makroskopik

Organ Pencernaan secara Makroskopis

Organ pencernaan, dibedakan menjadi 2 bagian :

1. Saluran Cerna bagian Atas

2. Saluran Cerna bagian Bawah

1. Saluran Cerna Bagian Atas

Mencakup:

 Cavum oris

 Kelenjar-kelenjar Ludah

 Pharynx

 Oesophagus

Cavum Oris

Cavum oris atau rongga mulut termasuk dalam sistem pencernaan pertama yang juga
berfungsi sebagai rongga yang dilalui oleh udara pernapasan dan juga penting untuk
pembetukkan suara.1

Pada rongga mulut terdapat:

1. Vestibulum Oris, yaitu;

 Merupakan daerah diantara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi-geligi.

 Selaput lendir melapisi vestibulum oris sebelah dalam.

 Terdapat glandulae buccales et labiales.

 Setinggi geraham molar 2 atas ditemukan suatu tonjolan, yaitu papila salivaria
buccalis, yang merupakan muara ductus parotidicus.

 Pendarahan : Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a.fascialis dan a.


Temporalis superficialis.

 Pembuluh balik : V. Facialis anterior et posterior, yang bergabung menjadi v.


Facialis communis yang bermuara ke v. Jugularis interna.

Page 3
 Persarafan :

o Kulit wajah oleh cabang-cabang N. Trigeminus V

o Otot-otot wajah oleh cabang-cabang N. Facialis VII

2. Cavum Oris Proprium


a. Gigi-geligi

Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir. Setiap orang memiliki
16 gigi rahang atas maupun rahang bawah, yang terdiri atas :1

 2 gigi seri (dens incisivus)


 1 gigi taring ( dens caninus )
 2 geraham depan ( dens premolaris )
 3 geraham belakang ( dens molaris )

Pada gigi dapat dibedakan corona (tajuk), collum (leher), dan radix (leher). Didalam gigi terdapat
suatu rongga ( Cavum ) yang melalui canalis radicis berhubungan dengan dunia luar.1

Pendarahan :

 Pembuluh nadi

a. Gigi geligi atas : cabang a. Facialis dan a. Infra orbitalis


b. Gigi-geligi bawah a. Alveolaris inferior
c. Gigi sisi lingual oleh a. Palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. Buccalis

 Pembuluh baliknya ada rahang atas ke v. Facialis, dan rahang bawah mel. V. Alveolaris
inferior ke dalam v. Maxillaris

Persarafan :

 Rahang atas:

a. Gigi-geligi : nn. Alveolares superiores anteriores medii, post


b. Gingiva : sisi labial oleh nn. Alveolares sup. Dan sisilingual daerah incisicus oleh nn.
Nasopalatini

c. Daerah lain oleh n. Palatini major

 Rahang bawah :

o Gigi-geligi : nn. Alceolaris inferior

o Gingiva : sisi labial nn. Mentales dan buccalis, sisi lingual N. Lingualis

Page 4
Palatum

Palatum terdiri palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot). Palatum durum adalah
suatu sekat yang terbentuk oleh proc. Palatinus ossis maxillae dan proc. Horizontalis ossis
palati.Tulang-tulang ini dilapisi olehn selaput lendir di sisi sup. Dan inf. Palatum molle, terdiri
atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa otot, yaitu:1

1. M. Tensor veli palatini, berfungsi menegangkan palatum molle dan membuka tuba
auditiva

2. M. Levator veli palatini, berfungsi menutup tuba auditiva

3. Mm. Uvulae, befungsi memendekan uvula dan mengangkatnya ke arah postero-kranial

4. M. Palatoglossus, berfungsi memperkecil istmus faucium

5. M. Palatopharyngeus, memperkecil isthmus fausium dan menarik larynx ke atas

Diaphragma oris

Di dasar mulut terdapat m. Geniohyoideus untuk membuka mulut, dan istmus faucium
adalah hubungan antara mulut dan oropharynx, serta lidahorgan yang sangat lentur, terutama
berfungsi bila berbicara.

Kelenjar-kelenjar ludah

Kelenjar saliva terbagi menjadi tiga, yaitu :1,2

 Glandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa retromandibulare antara os


mandibula dan m. Sternocleidomastoideus. Ddi dalam kelenjar ini terletak dari lateral ke
medial N. Facialis, v.facialis posterior, dan a.carotis externa.

 Glandula Submandibularis, pada kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu;
pada bagian dangkal dan bagian dalam. Bagian yang dangkal terletak dibawah m.
Mylohyoideus antara m.stylohyoideus, m.digastricus dan mandibula. Pada permukaannya
terdapat beberapa nodilypatici submandibulares.

 Glandula Sublingualis berbentuk memanjang dan terletak didasar rongga mulut dekat
frenulum linguae, diantara m.genipohyoideus dan m.genioglossus sebelah medial dan
m.hypoglossus. pada bagian belakang memiliki beberapa saluran keluar yaitu ductus
sublinguales minores dari revini yang bermuara kedalam rongga mulut pada plica
sublingualis.

Page 5
Pharynx

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut
dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.

Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian
media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi
dengan laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini
berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring.2

Oesophagus

Kerongkonganadalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan
menggunakan proses peristaltik.Sering juga disebut esofagus. Esofagus bertemu dengan faring
pada ruas ke-6 tulang belakang.2Bagian dari oesophagus terdiri atas 3 yaitu:

a. pars cervicalis (leher)


 anterior: trachea, glandula thyroidea
 posterior: vertebra cervicalis, f. prevertebralis
 kanan dan kiri: a carotis communis, n. recurrens
 kiri: a. subclavia + ductus thoracicus

b. pars thoracalis
 anterior: trachea-bronchus kiri, pericardium-atrium kiri-diaphragma
 posterior: vertebra thoracalis-ductus thoracicus, v. azygos-aorta asendens
 kiri: arcus aorta-n. recurrent kiri, a. subclavia kiri-ductus thoracicus-pleura
 kanan: pleura-v.azygos

Page 6
2. Saluran Cerna Bagian Bawah

Gaster

Terletak di antara esophagus pars abdominalis dan intestinum tenue, gaster berada di regio
epigastrium, umbilicus, dan hypochondriacum sinistra abdomen. Gaster dibagi menjadi 4 regio:
(1) pars cardiaca, yang mengelilingi lubang esophagus ke dalam gaster; (2) fundus gastricus,
yang merupakan area di atas ostium cardiacum; (3) corpus gastricum, yang merupakan daerah
terluas dari gaster; (4) pars pylorica, yang terbagi menjadi antrum pylorycum dan canalis
pyloricus dan merupakan ujung distal dari gaster. Ciri-ciri lain dari gaster meliputi: (1) curvatura
gastrica/ventriculi major, yang merupakan suatu tempat perlekatan ligamentum
gastroplenicum/gastrolienale dan omentum majus; (2) curvatura gastrica/ventriculi minor, yang
merupakan suatu tempat perlekatan untuk omentum minus; (3) incisura cardiaca, yang mebentuk
sudut superior saat esophagus memasuki gaster; dan (4) incisura angularis, merupakan takik pada
curvatura gastrica/ventriculi minor.2

Suplai arterial gaster meliputri: (1) arteria gastrica sinistra dari truncus coeliacus; (2)
arteria gastrica dextra dari arteria hepatica propria; (3) arteria gastro-omentalis (epiploica) dextra
dari arteria gastroduodenalis; (4) arteriagastro-omentalis (epiploica) sinistra dari arteriasplenica
(lienalis), dan (5) arteria gastrica posterior dari arteria splenica (lienalis) yang tidak selalu dapat
ditemukan.2Mengikuti jalannya arteri: (1) darah dari vena gastrica(v. gastrica) dextra dan sinistra
dialirkan ke dalam vena porta; (2) darah dari v. gastrica brevis, v. gastroepiploica sinistra,
dialirkan ke dalam v. lienalis yang bergabung dengan v. mesentrica superior menuju v.porta.1

Oleh sistem saraf otonom: (1) parasimpatis berasal dari N.X (Nervus X) anterior dan
posterior; (2) simpatis berasal dari nervi spinales T6-T9 melalui plexus coeliacus dan
mendistribusikan melalui anyaman saraf di sekitas a. gastrica (arteri gastrica) dan a.
gastroomentalis. 1

Gambar 1. Gaster1

Page 7
Duodenum

Bagian pertama dari intestinum tenue adalah duodenum. Struktur ini berbentuk seperti
huruf C, bersebelahan dengan caput pancreas, panjangnya 20-25 cm dan berada di atas
umbilicus; lumennya adalah yang terlebar dibandingkan bagian intestinum tenue yang
lain.2Duodeni terbagi menjadi 4 bagian: (1) pars superior, terbentang dari ostium pyloricum
gaster sampai collum vesicae fellea, berada tepat di sisi kanan corpus vertebrae LI, dan berjalan
di anterior ductur choleduchus, arteriagastroduodenalis, vena portae hepatis, dan vena cava
inferior; (2) pars descendens, bagian duodeni ini berisi papilla duodeni major, yang merupakan
pintu masuk bersama bagi ductur choledochus dan ductus pancreaticus, dan papilla duodeni
minor, yang merupakan pintu masuk bagi ductus pancreaticus accessorius, dan bawah papilla
duodeni major; (3) pars inferior/horizontalis duodeni adalah bagian yang terpanjang, menyilang
vena cava inferior, aorta, dan columna vertebralis. Bagian ini disilang di anteriornya oleh arteria
dan vena mesentrica superior; (4) pars ascendens duodeni ini berjalan naik pada, atau di sisi kiri
dari, aorta sampai kira-kira di tepi atas vertebra LII dan berakhir sebagai flexurra
duodenojejunalis.2

Suplai arterial untuk duodenum meliputi: (1) cabang-cabang arteria gastroduodenalis; (2)
arteria supraduodenalis dari arteria gastroduodenalis; (3) rami duodenales dari arteria
gastroduodenalis, superior anterior (dari arteria gastroduodenalis); (4) rami duodenales dari
arteria pancreaticoduodenalis superior posterior (dari arteria gastroduonelis ); (5) rami
duodenales dari arteria pancreaticoduodenalis inferior anterior (dari arteria
pancreaticoduodenalis inferior-sebuah cabang dari arteria mesenterica superior); (6) rami
duodenales dari arteria pancreaticoduodenalis inferior posterior (dari arteria
pancreaticoduodenalis inferior-sebuah cabang dari arteria mesenterica superior); (7) cabang
pertama arteria jejunales dari arteria mesenterica superior.2Darah dari v. pancreaticoduodenalis
superior dialirkan ke v. porta. Darah dari v. pancreaticoduodenalis inferior dialirkan ke v.
mesenterica superior ke v.porta.1

Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaanyang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.Pankreas terletak
pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar: (1) asinus, menghasilkan enzim-enzim pencernaan; (2)
pulau pankreas (Langerhans), menghasilkan hormon.3Bagian-bagian pankreas yakni caput
pancreas, collum pancreas, corpus pancreas , dan cauda pancreas. Endokrin pankreas banyak
terdapat di cauda pancreas (pulau-pulau Langerhans). Saluran bercabang-cabang pada pankreas
disebut herring bone.3

Page 8
Hepar

Hepar merupakan organ viscera terbesar pada tubuh manusia dan terutama terletak di regio
hypochondrium dextra dan epigastrium, meluas ke dalam regio hypochondrium sinistra (atau di
dalam kuadran kanan atas, terbentang hingga kuadran kiri atas). Menepati sebagian besar rongga
abdomen kakan atas.Hepar dilapisi peritonium,kecuali yang melekat langsung pada diaphragma
(bare area). Dibedakan menjadi 2 lobus, kanan dan kiri. Secara anatomi dan fungsional batas
lobus kanandan kiri sesuai bidang yang melalui alur yang dibentuk oleh kantung empedu dan
VCI (Vena Cava Inferior).1,2

Pembuluh nadi:1,2

 A. hepatica communis, cabang a. coeliaca

 A. hepatica propria, cabang a. hepatica communis

 A. hepatica dextra dan sinistra, cabang a. hepatica propria

Pembuluh baliknya yaitu menampung darah balik dari alat-alat gastro intestinal melalui v.
porta.1,2

Vesica fellea(kantung empedu)

Vesica billiaris (fellea) adalah suatu kantung berbentuk buah pir yang terletak pada facies
visceralis lobus dexter hepatis di dalam suatu fossa di antara lobus dexter hepatis dan lobus
quadratus. Saluran empedu(ductus cysticus), mukosanya mempunyai lipatan berbentuk
spiral.Pendrahannya oleh a. Cystica, sebuah end artery yang merupakan cabang a. hepatica
dextra.1,2

Lien(limpa)

Pada orang dewasa, lien terletak di depan diaphragma, di area costae 9-10. Oleh karena itu
terletak pada kuadran kiri atas, atau hypocondrium sinistra abdomen. Lebih lembek dari pada
hepar, dan dapat berkontraksi. Mempunyai 2 permukaan:1,2

1. Facies diaphragmatica, yang menghadap dinding perut

2. Facies viceralis yang menghadap rongga perut

Fungsi lien: membersihkan darah, reseroir darah, dan alat reticulo endothelial

Pendarahan oleh a. Lienale, v. Lienale.

Page 9
Intestinum Tenue

Jejenum

Sebagian besar jejunum berada di kuadran kiri atas abdomen dan lebih besar diameternya
serta memiliki dinding yang lebih tebal dibandingkan ileum. Karakteristik unik jejunum lainnya
adalah adanya arcade arteriae yang kurang jelas dan vasa recta (arteri-arteri urus) yang lebih
panjang dibandingkan dengan yang ada di ileum.1Suplai arterial jejunum termasuk arteriae
jejunales dari arteria jejunales dari arterie mesenterica superior.1

Ileum

Ileum menyusun tiga perlima bagian distal intestinum tenue dan sebagian besar berada di
kuadran kanan bawah. Dibandingkan dengan jejunum, ileum memiliki dinding yang lebih tipis,
lipatan-lipatan mucosa (plicae circulares) yang lebih sedikit dan kurang menonjol, vasa recta
yang lebih pendek, lemak mesenterium lebih banyak, dan lebih banyak arcade arteriae.1Suplai
arterial untuk ileum berasal dari: (1) arteriae ileales dari arteria mesenterica superior, dan (2)
suatu cabang dari arteria ileocolica (dari arteria mesenterica superior).1

Vv. jejunales et ilei darah dari jejunum dan ileum dialirkan ke dalam v. mesenterika
superior. V. mesenterika superior terletak di depan a. mesenterica superior di dalam radix
mesenterii, berakhir di belakang collum pancreatis, bersama-sama v. lienalis masuk ke dalam
v.porta.2Serabut-serabut simpatis yang berasal dari medula segmen Th8-10 mencapai plexus
nervosus mesentericus superior,Nn. splancnicus major dan minor. Serabut-serabut para
symphaticus: pada plexus submucossus mientericus, N.X.2

Intestinum Crassum

Struktur ini dimulai dari caecum pada regio inguinalis dextra, dengan appendix
vermiformis, instestinum crassum terus ke atas sebagai colon ascendens yang melewati regio
lateralis dextra dan menuju regio hypochondrium dextra. Tepat di bawah hepar, intestinum
crassum membelok ke kiri, membentuk flexura coli dextra(flexura hepatica), dan menyebrangi
abdomen sebagai colon transversum menuju regio hypochondricum sinsitra. Pada posisi ini,
tepat dibawah lien, intestinum crassum membelok ke bawah, membentuk flexura coli sinistra
(flexura lienalis), dan berlanjut sebagai colon descendens yang melewati regio lateralis sinistra
menuju regio inguinalis sinistra.1

Colon

Suplai arterial untuk colon ascendens berasal dari: (1) ramus colicus dari arteria ileocolica
(dari arteria mesenterica superior); (2) arteria caecalis anterior dari arteria ileocolica (dari arteria
mesenterica superior); (3) arteri caecalis posterior dari arteria ileocolica (dari aretreiamesenterica
superior), dan (4) arteria colica dextra dari arteria mesenterica superior. Suplai arterial untuk
colon transversum berasal dari: (1) arteri colica dextra dari arteria mesenterica superior; (2)

Page 10
arteria colica media dari arteria mesenterica superior, dan (3) arteria colica sinistra dari arteria
mesenterica inferior. Suplai arteri untuk colon descendens meliputi arteria colica sinstra dari
arteria mesenterica inferior. Suplai arterial untuk colon sigmoideum berasal dari arteriae
sigmoideum dari arteria mesenterica inferior.1

Caecum

Terletak pada fossa iliaca dextra dan diproyeksikan pada dinding abdomen pada
pertengahan SIAS kanan. Pada coecum bermuara pada ileum dan appendix
vermiformis/processus vermiformis. Pendarahan oleh a. ileo colica dan a. coecalis anterior dan
posterior.1

Appendix vermiformis

Sering dianggap usus yang tidak mempunyai fungsi. Pendarahan oleh aa. appendiculares cabang
a.Ileocolica.1

Rectum

Panjang 12-15 cm, merupakan lanjutan dari colon sigmoideum yang memanjang dari
vertebra s3 sampai anus. Bagian-bagian rectum berdasarkan bentuknya: (1) pars ampularis recti
(melebar); dan (2) pars analis recti (menyempit).1Pendarahan: (1) a. rectalis superior, merupakan
lanjutan a. mesenterica inferior, memperdarahi rectum bagian proximal; (2) a. rectalis media,
merupakan cabang a. vesicalis inferior/a. iliaca interna, memperdarahi rectum bagian tengah dan
distal dan canalis analis; (3) a. rectalis inferior, cabang a. pudenda interna, keluar dari canalis
pudendalis (Alcock) melalui fossa ischiorectalis, memperdarahi otot dan kulit sekitar anus.Ketiga
arteri saling beranastomosis dan membentuk circulasi collateral.1

Darah dari rectum dialirkan melalui: (1) v. rectalis superior menuju v. mesenterika inferior;
(2) v. rectalis medius menuju v. vesicalis inferior menuju v.iliaca interna menuju v. iliaca
communis menuju v. mesenterika inferior; (3) v. rectalis inferior menuju v. iliaca interna menuju
v. iliaca communis menuju v. mesenterica inferior. Darah dari v. mesenterica inferior menuju v.
porta.1

Persarafan: (1) simpatis, melalui saraf simpatis Nn. splanchnicus lumbales dan plexus
hypogastricus/plexus pelvicus; dan (2) parasimpatis, berasal dari nervus spinalis S2-4 melalui N.
Splanchnicus pelvicus, plexus hypogastricus inferior kanan dan kiri menuju plexus rectalis/
pelvicus.1

Page 11
Organ Pencernaan secara Mikroskopis

Cavum oris

Rongga mulut terbagi menjadi tiga bagian antara lain; (1) area cutanea, yaitu stuktur kulit
tipis yang ditandai dengan epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Pada bagian epidermis
ditemukan folikel rambut rambut serta kelenjar subasea. Untuk lapisan dermis terdapat jaringan
ikat. (2) Area merah bibir atau area intermedia, ditandai dengan epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk. Terdapat epitel transparan berwarna jernih yang mengandung butir-butir eliding.
Lapisan ini banyak mengandung banyak kapiler yaitu arteri labialis. (3) Area oral mukosa yaitu
lapisan yang di lapisin epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Pada lapisan submukosa
terdapat kelenjar labialis yang bersifat seromukos.4

Lidah

Lidah adalah massa otot rangka yang dilapisi oleh suatu membrane mukosa dengan
struktur yang bervariasi daerahnya. Permukaan dorsal lidah berstruktur irregular, yang ditutupi di
sebelah anterior oleh sejumlah besar tonjolan kecil yang disebut dengan papilla. Sepertiga
posterior lidah dipisahkan dari dua pertiga bagian anterior oleh batas berbentuk huruf V, yaitu
sulcus terminalis. Di belakang batas ini terdapat pangkal lidah dengtan permukaan yang
memperlihatkan tonjolan-tonjolan kecil berupa tonsila lingualis dan kumpulan nodul limfoid.
Papilla-papila tersebut antara lain:4

 Papilla filiformis merupakan papilla terbanyak tersebar diseluruh permukaan dorsal 2/3
anterior lidah. Memiliki lapisan epitel berlapis gepeng bertanduk, struktur papilla ini
berbentuk kerucut memanjang menyerupai jarum. Pada papilla ini tidak ditemukan taste
bud atau kuncup kecap.

 Papilla fungiformis berjumlah lebih sedikit, sedikit bertanduk jamur dengan inti jaringan
ikat dan sebaran kuncup kecap pada permukaan atasnya. Papilla tersebar secara acak
diantara papilla filiformis.

 Papila foliata kurang berkembang pada orang dewasa, tetapi terdiri dari rigid dan alur
pararel pada permukaan lidah dan kuncup kecap.

 Papilla circumvalata berjumlah paling sedikit dan merupakan papilla terbesar dilidah
serta memiliki lebih dari separuh kuncup kecap pada lidah manusia. Papilla ini tersebar di
belakang sulcus terminalis.

Oesophagus

Bagian saluran cerna yang disebut esophagus merupakan saluran berotot yang berfungsi
meneruskan makanan dari mulut ke laambung. Esophagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk dengan sel-sel punca yang tersebar di seluruh lapisan basal. Di lapisan

Page 12
submukosa, terdapat kelompok-kelompok kelenjar kecil pensekresi mucus, yaitu kelenjar
esophagus. Didalam lamina propria daerah dekat lambung, terdapat kelompok kelenjar, yaitu
kelenjar kardiak esophagus yang juga mensekresi muskus.4

Gaster

Pada tunika mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastica. Epitel pada tunika ini
ialah epitel toraks tanpa sel goblet. Dinding gaster sangat berlipat disebut rugae yang terdiri dari
lapisan otot tebal. Gaster memiliki tiga bagian yaitu kardia, fundus dan pylorus. Masng-masing
bagian ini memiliki kelenjar dengan ciri khas tertentu.4

Kelenjar pada kardia dan pilorus memiliki sifat yang hampir mirip yaitu tersusun dari
tubulosa kompleks yang mensekresikan mukus. Kelenjar pilorus relatif pendek, simpleks dan
tubulosanya bercabang. Mukus dari kelenjar ini berfungsi melindungi lambung dari
autodigestion akibat sekresi enzim proteolitik yang cenderung asam. Sedangkan kelenjar pada
fundus memiliki bagian leher, corpus dan fundus.4

Gambar 2. Struktur mikroskopis gaster4

Pankreas

Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Epitel pada duktus ekskretorius bervariasi dari
toraks rendah bersel goblet– epitel kubus. Pankreas memiliki duktus interkalaris panjang dan
epitel selapis gepeng. Pars terminalis pankreas terdiri dari kelenjar serosa yang tidak memiliki sel
mioepitel.4

Hepar

Hepar merupakan organ yang diliputo dengan kapsula Glissoni. Septa membagi hepar
menjadi lobuli-lobuli. Unit fungsional pada hepar ialah satu lobulus. Sel pada hepar bentuknya
poligonal dan pada bagian sentral dari lobulusnya terdapat vena sentralis. Segitiga Kiernan pada

Page 13
hepar berisi a. hepatica, cabang vena porta, duktus biliaris serta pembuluh limfe.5Sel pada hepar
berhubungan dengan sistem empedu dan pada pada permukaan lain berhadapan dengan
pembuluh darah. Sel ini juga dikelilingi oleh serat retikulin yang bila diberi pewarnaan
Bielschwosky akan berwarna hitam.5

Vesica Fellea

Vesica Fellea merupakan organ penampang empedu yang akan berkontraksi mengeluarkan
empedu bila diransang oleh kolesistokinin yang berasal dari mukosa usus halus. Ciri utama yang
membedakan vesica fellea dengan organ lainnya ialah tidak terdapatnya tunika muskularis
mukosa. Tunika mukosa pada vesica fellea terdiri dari epitel selapis toraks sementara tunika
muskularisnya tidak teratur. Tunika perimuskularis beruapa anyaman jaringan penyambung
jarang. Sedangkan pada tunika adventitia terdapat membran serosa.5

Usus Halus

Memiliki epitel selapis toraks bersel goblet. Sel toraks ini memiliki mikrovili yang
berfungsi memperluas bidang penyerapan. Sel goblet pada usus halus makin ke distal makin
banyak. Selain itu pada usus halus terdapat vili intestinal yang juga berfungsi pada absorbsi zat
makanan. Sepanjang membran mukosanya terdapat glandula Lieberkuhn dan sel cryptus yang
berfungsi mengganti sel epitel permukaan yang rusak.4

Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:4

1. Duodenum : memiliki ciri khas yaitu terdapat kelenjar Brunner dengan kompleks
tubulosa bercabang yang memiliki mukus (lendir).

2. Jejunum : tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun agmina peyeri. Memiliki plica
sirkularis Kerckringi yang tinggi.

3. Illeum : Memiliki agregat limfonodus atau agmina peyeri di lamina propria yang akan
meluas ke tunika submukosa.

Usus Besar

Usus besar memiliki tunika submukosa yang tidak mengandung plica sirkularis dan vili
intestinalis. Sel goblet pada usus besar terdapat dalam jumlah yang besar melebihi sel epitel.
Terdapat cryptus Lieberkuhn, namun sel paneth dan sel argentafin berjumlah sangat sedikit.
Tunika muskularis longitudinal pada colon membentuk pita yang disebut sebagai taenia coli.6
Appendix merupakan evaginasi dari usus besar yang memiliki panjang 2-18 cm. Lumennya
sempit dan sering berisi debris. Banyak folikel limphoid di tunika submukosa dan yang
membedakannya dengan usus besar ialah tidak terdapatnya taenia coli.6

Page 14
Rektum dan Anus

Rektum memiliki lapisan mukosa yang berlipat secara longitudinal dan berakhir kira-kira
dua setengah inchi dari orrificium anal. Epitelnya tersusun selapis torajs dan memiliki cryptus.
Pertemuan antara rektum dan anus disebut dengan linea pectinata. Anus terbagi dalam 3 segmen
yaitu zona collumnaris, zona intermedia dan zona cutanea. Pada tunika submukosa mengandung
banyak pembuluh darah, serat saraf dan badan vater Paccini. Pembuluh vena disini membentuk
plexus hemmoroid. Tunika muskularis mukosa pada anus membentuk m. dilatator ani internus.
Sedangkan tunika muskularis sirkular pada anus membentuk m. sphcinter ani Internus. Diluar
dari lapisan otot ini terdapat lapisan otot lurik yang membentuk m. sphincter ani externus.6

Mekanisme Pencernaan

Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air,dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam
proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar,yaitu motilitas,
sekresi, digesti, dan absorpsi.7

Motilitas

Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan,
otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksidengan kekuatan
rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan
pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dindingsaluran pencernaan melebar secara
permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan
yaitu: (1) gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan
sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmenakan
berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan,contohnya
gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya
di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak
sangat lambat; (2) gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur
makanandengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.

Yang berperan dalamkedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu
lapisan otot polos utama disaluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar
saluran pencernaanlapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan
longitudinal luar.Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi
saluran, kontraksiserat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat
di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas
kontraktillapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur. 7

Page 15
Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh


kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik
sepertienzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi ini memerlukan ATP, baik untuk transport
aktif bahan-bahan ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum
endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan ke lumen saluran pencernaan karena
adanyarangsangan saraf atau hormon yang sesuai. 7

Digesti

Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks


menjadisatuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang
diproduksididalam sistem pencernaan. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis
enzimatik.Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan
memutuskanikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit. Karbohidrat atau polisakarida
menjadimonosakarida, lemak yang pada umumnya adalah trigliserida dipecah menjadi
monogliseridadan asam lemak, sedangkan protein diubah menajdi asam-asam amino. 7

Absorbsi

Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil


dapatdiabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan
kedalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus. 7

Berikut akan dijelaskan juga mekanisme pencernaan sesuai dengan organ


tempatmekanisme itu terjadi. 7

Mulut

Langit-langit (palatum), yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkanmulut


dari saluran hidung. Keberadaan struktur ini juga memungkinkan bernapas dan mengunyah atau
menghisap berlangsung secara bersamaan. Di belakang tenggorokanmenggantung pada palatum
suatu tonjolan, uvula, yang berperan penting dalam menutupsaluran hidung sewaktu
menelan.7Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang
dikontrolsecara volunter. Gerakan lidah penting dalam menuntun makanan di dalam mulut
sewaktumengunyah dan menelan serta berperan penting dalam berbicara. Selain itu, kuncup
kecapterletak di lidah. 7

Faring adalah rongga di belakang tenggorokan. Bagian ini berfungsi sebagaisaluran


bersama untuk sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Susunan ini mengharuskanadanya
mekanisme untuk menuntun makanan dan udara menuju saluran yang benar setelahmelewati
faring. 7Langkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah,motilitas
mulut yang melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuranmakanan oleh

Page 16
gigi. Fungsi mengunyah adalah untuk menggiling dan memecahkan makananmenjadi potongan-
potongan yang lebih kecil sehingga makanan mudah ditelan dan untuk meningkatkan luas
permukaan makanan yang akan terkena enzim, untuk mencampur makanan dengan liur, dan
untuk merangsang kuncup kecap. Yang terakhir tidak sajamenghasilkan rasa nikmat kecap yang
subyektif tetapi juga, melalui mekanisme feedforward,secara refleks meningkatkan sekresi liur,
lambung, pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan.7

Liur (saliva), sekresi yang berkaitan dengan mulut, terutama dihasilkan oleh tiga pasang
kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur melaluiduktus
pendek ke dalam mulut. Liur mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan
protein.Konsentrasi NaCl (garam) liur hanya sepertujuh dari konsentrasinya di plasma, yang
pentingdalam mempersepsikan rasa asin. Demikian juga, diskriminasi rasa manis tingkatkan oleh
tidak adanya glukosa di liur. Protein yang terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim.7

Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur, suatu enzimyang
menguraikan polisakarida menjadi maltosa, suatu disakarida yang terdiri dari duamolekul
glukosa. Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanansehingga
partikel-partikel tersebut menyatu, serta menghasilkan pelumasan oleh adanyamukus yang kental
dan licin.7

Liur memiliki sifat antibakteri melalui efek rangkap pertama, dengan lisozim, suatuenzim
yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel; dankedua,
dengan membilas bahan mungkin berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteri.Liur
berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga mulut dan gigi bersih.Aliran
liur yang konstan membantu membilas residu makanan, partikel asing, dan sel epiteltua yang
terlepas dari mukosa mulut. Liur kaya akan dapar bikarbonat, yang menetralkanasam dalam
makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentisdapat dicegah. 7

Sekresi basal liur yang terus-menerus tanpa rangsangan yang jelas ditimbulkan
olehstimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung-ujung saraf simpatis yang berakhir di
kelenjar liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan selalu basah.
Selainsekresi terus-menerus tingkat rendah ini, sekresi liur dapat ditingkatkan oleh dua jenis
refleks liur, refleks liur sederhana dan terkondisi. Sekresi liur adalah satu-satunya sekresi
pencernaanyang seluruhnya berada di bawah kontrol saraf. Semua sekresi pencernaan lainnya
diatur olehrefleks sistem saraf dan hormon.Pencernaan di mulut melibatkan hidrolisis
polisakarida menjadi disakarida olehamilase.

Namun, sebagian besar pencernaan oleh enzim ini dilakukan di korpus lambungsetelah
massa makanan dan liur tertelan. Asam menginaktifkan amilase, tetapi di bagiantengah makanan,
di mana asam lambung belum sampai, enzim liur ini terus berfungsi selama beberapa jam. Tidak
terjadi penyerapan makanan di mulut. Yang penting, sebagian obat dapatdiserap oleh mukosa

Page 17
oral, contoh utamanya adalah nitrogliserin, obat vasodilator yang kadangdigunakan oleh pasien
jantung untuk menghilangkan serangan angina yang berkaitan denganiskemia miokardium. 7

Faring dan Esofagus

Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan. Menelansebenarnya
adalah keseluruhan proses memindahkan makanan dari mulut melalui esophagus hingga ke
lambung.7Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang
kemudianmengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian secara
reflex mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan. Menelan dibagi
menjaditiga tahap yaitu: 7

1. Fase Oral. Makanan yang dikunyah oleh mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai
dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah.

2. Fase Faringeal. Uvula terelevasi sehingga menutup rongga hidung, laring


terelevasikemudian kontraksi otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu
samalain, sehingga pintu masuk glotis tertutup dan mencegah makanan masuk
trakea.Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan
memasukiesofagus.

3. Fase Esofageal. Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus mendorong bolus


menujusfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung. Peristaltik mengacu
pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke
depandengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi.
Dengandemikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang
tidak mengandalkan gravitasi. Makanan dapat didorong ke lambung bahkan dalam
posisikepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5 – 9 detik
untuk mencapai ujung bawah esopagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol oleh
pusatmenelan melalui persyarafan vagus.

Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikandi
sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk lewatnya makanan,mukus
esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus oleh bagian-bagian makananyang tajam,
mukus juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambungapabila terjadi
refluks lambung. 7

Page 18
Gaster

Terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang terletak diatas
lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung bagian bawahyaitu
antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai sawar antara
lambung dan bagian atas usus halus, duodenum. Motilistas dilambung dapat dibagimenjadi
empat bagian yaitu: 7

a. Empty stomach contractility, kotraksi pada lambung menuju bagian distal darisaluran
pencernaan. Diperlukan waktu 90 menit untuk mencapai usus besar. Berfungsisebagai
housekeeping , menyapu sisa-sisa makanan dan bakteri keluar dari traktus GIke usus
besar.

b. Pengisian lambung, volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini
dapatmengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan.
Akomodasi perubahan volume ini dapat menyebabkan ketegangan pada dinding lambung
danmeningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena
adanyafaktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi.

c. Pencampuran lambung, volume telah menyentuh 1 L, tekanan dalam lambung


akanmeningkat. Ketika Kontraksi peristaltik lambung yang kuat
merupakanpenyebabmakanan bercampur dengan sekresi lambung, seperti asam dan
enzim pencernaan, danmenghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum
mendorong kimus ke depanke arah sfingter pilorus. Apabila kimus terdorong oleh
kontraksi peristaltik yang kuatakan melewati sfingter pilorus dan terdorong ke duodenum
tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar,
gelombang peristaltik sudahmencapai sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi
lebih kuat, menutup danmenghambat aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar
kimus antrum yangterdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti secara
tiba-tiba padasfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk
didorong kedepan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru
datang.Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus
bercampur secara merata di antrum. Motilitas gastric dibawah kontrol saraf dan ini
distimulasioleh distensi lambung.

d. Pengosongan lambung, kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran


lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkanlambung. Jumlah
kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter
pilorus tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat
bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal darilambung dan duodenum.

Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar
Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik mensekresiasam

Page 19
hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama mensekresi
mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga mensekresi
hormon gastrin.7Sel-sel parietal secara aktif mengeluarkan HCl ke dalam lumen kantung
lambung, halini menyebabkan pH lumen turun sampai 2. Pepsinogen merupakan enzim inaktif
yangdisintesa oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di
sitoplasmadalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen.

Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin.
Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan kembali pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa
protein dengan memecahikatan asam amino menjadi peptida.Sekresi mukus berfungsi sebagai
sawar protektif daricedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya
dengan menetralisasi HCl yang terdapat di dekat mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan
oleh sel-sel gastrin(sel-sel G) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin
merangsang peningkatansekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan
mukosa lambung danusus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi
mereka.7

Usus Halus

Terbagi menjadi tiga segmen yaitu duodenum, jejenum dan ilieum. Pada usus halus
initerjadi sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Motilitas pada usus halus
adalahsegmentasi, metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan
mendorongsecara perlahan kimus dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di
sepanjangusus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus.
Cincin-cincin kontraktil timbul setiap beberapa sentimeter, membagi usus halus menjadi
segmen-segmen seperti rantai sosis. Segmen-segmen yang berkontraksi, setelah jeda singkat,
melemasdan kontraksi kontraksi berbentuk cincin kemudian muncul di daerah yang semula
melemas.

Perjalanan isi usus biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang
usushalus, sehingga tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan
dan penyerapan.Sekresi usus halus, kelenjar brunner di duodenum mensekresikan mukus alkalis
kentalyang membantu melindungi mukosa duodenum dari asam lambung. Rangsang
vagusmeningkatkan sekresi kelenjar brunner tetapi mungkin tidak menimbulkan efek pada
kelenjar usus. Selain itu, juga terdapat sekresi HCO3- dalam jumlah yang cukup banyak
yangindependen terhadap kelenjar brunner. Setiap hari kelenjar eksokrin yang terletak di
mukosausus halus mengeluarkan 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (succus entericus).7

Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas


dansekresi empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-
satuanmonogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi

Page 20
fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida
dan beberapa monosakarida. Dengan demikian proses pencernaan lemak selesai dalam lumen
usushalus tapi pencernaan protein dan karbohidrat belum. Dari permukaan luminal sel-sel
epitelusus halus terbentuk tonjolan-tonjolan seperti rambut yang disebut Brush Border,
yangmengandung tiga kategori enzim, yaitu : Enterikinase, mengaktifkan enzim pancreas
tripsinogen; disakaridase (sukrose, maltase dan laktase), yang menyelesaikan
pencernaankarbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa menjadi
monosakarida penyusunnya; aminopeptidase, yang menghidrolisis peptida menjadi komponen
asamaminonya, sehingga pencernaan protein selesai. 7

Beberapa pencernaan yang terjadi di usus halus: 7

a. Penyerapan garam dan air, air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir
seluruhnya melaluiosmosis. Jumlah air yang diserap per harinya dari makanan adalah
2000 ml dan darigetah-getah pencernaan sebanyak 7000 ml/ harinya. 95%nya diabsorpsi
dan hanya100-200 ml air per hari yang dikeluarkan bersama feses. Natrium diserap
secaratranspor aktif dari dalam sel epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk
kedalam ruang paraseluler. Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida,
dimanaion klorida bermuatan negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif
ionnatrium.

b. Penyerapan karbohidrat, karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa,


dan laktosa.Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini
menjadimonosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa
dangalaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap
melaluidifusi terfasilitasic).

c. Penyerapan protein, protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida,
asamamino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder,
peptidamasuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen
asamaminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan
masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus. Dengan demikian proses
penyerapankarbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi khusus yang
diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta kotransportasi Na.

d. Penyerapan lemak, lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak
bebas,keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini
dapatlarut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas
ditranspor ke permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke
dalamceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi
keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel

Page 21
empedutetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-
kalimembantu absorpsi monogliserida dan asam lemak.

Usus Besar

Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks dan rektum. Rata-rata kolon
menerimasekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang disalurkan ke kolon
terdiridari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal selulosa), komponen empedu yang
tidak diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya yang disebut feses. Selulosa dan bahan
makananlain yang tidak dapat dicerna membentuk sebagian besar feses dan membantu
pengeluarantinja secara teratur karena berperan menentukan isi kolon. Gerakan usus besar
umumnyalambat dan tidak propulsif, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat absorpsi
dan penyimpanan. Motilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra yaitu
gerakanmengaduk isi kolon dengan gerakan maju mundur secara perlahan yang menyebabkan
isikolon terpajan ke mukosa absortif. 7

Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu terjadikontraksi
simultan segmen-segmen besar di kolon asendens dan transversum sehingga fesesterdorong
sepertiga sampai seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan massayang
mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi. Sewaktugerakan massa
di kolon mendororng isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan rectum dan merangsang
reseptor regang di dinding rektum serta memicu refleks defekasi.7

Sewaktu makanan masuk ke lambung terjadi gerakan massa di kolon yang terutama
disebabkan oleh reflek gastrokolon yang diperantarai oleh gastrin ke kolon. Refleks ini
seringditemukan setelah sarapan timbul keinginan kuat untuk buang air besar. Refleks
gastroileum memindahkan isi usus halus yang tersisa ke dalam usus besar dan reflek
gastrokolonmendorong isi kolon ke dalam rektum yang memacu proses defekasi. Feses di rectum
menyebabkan peregangan yang kemudian dideteksi oleh receptor di rektum terbentuklahsuatu
impuls yang menunju mysenteric plexus peristaltic. Hal ini menimbulkan gelombang pada kolon
desenden dan sigmoid. Apabila sfingter anus eksternus (otot rangka) jugamelemas, terjadi
defekasi. Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah
melindungi mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan mekanis, jugamenghasilkan pelumasan
untuk memudahkan feses lewat. 7

Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium zatyang
paling aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradient listrik,
dan air diabsorpsi secara osmosis. 7

Page 22
Pencernaan Kimiawi

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim
pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang
kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana
ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang
membutuhkan.8

Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu
tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain.
Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula
enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.
Macam-macam enzim pencernaan yaitu:8

Pencernaan dalam mulut

Saliva

 Mengandung air : 99.5% ph : 6,8


 Bahan padat ; albumin dan globulin, musin
 Enzim : amylase saliva yang bekerja pada ikatan glikosidik.yang mengkatalisa hidrolisis
polisakarida jadi maltose.
 Tidak aktif pada ph asam (lambung)

Enzim Lambung

a) Protein + Hcl lambung terjadi denaturasi : struktur tersier protein hilang karena
penghancuran ikatan hydrogen sehingga enzim protelitik dapat bekerja.
b) Pepsin : sel chief menghasilkan proenzim pepsinogen + Hcl akan menjadi pepsin. Yang
mencernakan protein menjadi proteosa dan pepton. Pepsin spesifik untuk ikatan peptide
yang dibentuk oleh asam amino aromatic dan asam amino dikarboksilat.
c) Rennin : - hanya pada labung bayi, untuk koagulasi susu (kasein susu + Ca rennin jadi Ca
parakaseinat.)
d) Lipase : hidrolisis triasilgliserol . fungsi lipolitiknya tidak penting karena Ph optimalnya
7,5, tidak sesuai denga Ph lambung.

Enzim getah pancreas

a) Tripsin : tripsinogen = enzim proteolitk disekresi sebagai zimogen. Diaktifkan dalam


duodenum oleh enterokinase jadi tripsin. Protease + tripsin jadi polipeptida. Pepton
dihidrolsis pada ikatan peptide yang mengandung asam amino lysun / arginin.
b) Kimotripsin : adalah enzim proteolitik mencerna proteosa dan pepton jadi polipeptida.
Kemotripsinogen diaktifkan menjadi kemotripsin oleh tripsin

Page 23
c) Karboksi peptidase : katalisis hidrolisa pada ikatan peptide di ujung molekul di sisi
karboksil bebas polipeptida jadi asam amino.
d) Amylase pancreas : menghidrolisis pati jadi maltose.
e) Lipase pancreas : hidrolisis lemak jadi asam lemak , gliserol, mono dan di gliserida.
f) Kolesterol esterase : menghidrolisis koleterol ester jadi kolesterol bebas dan asam lemak.
g) RNase dan DNase : katalisa asam nukleat (RNA dan DNA) jadi nukelotida.

Enzim usus

a) Aminopeptidase : ubah polipeptida jadi asam amino dan peptide yang lebih pendek.cara
kerjanya : menghidrolisis ikatan peptide di ujung molekul di sisi yang mengandung gugus
amino bebas.
b) Dipeptidase : peptide jadi asam amino.
c) Disakaridase ; disakarida jadi monosakarida.
d) Fosfatase : lepaskan fosfat dari senyawa fosfat organic yang berasal dari makanan seperti
hexosefosfat, gliserofosfat nukleotida.
e) Polinukleotidase : asam nukleat jada nukleotida.
f) Nukleotidase : nukleosida (purin ) jadi fosfolisasi pentose. Mukleosida (pirimidin) jadi
uridin, sistidin, dan timidin.
g) Lesitinase : lesitin jadi gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan kolin.

Empedu, fungsi : emulsifikasi, netralisasi, ekskresi, metabolism pigmen empedu.

Pencernaan dan penyerapan karbohidrat, protein, lemak

 Karbohidrat

Karbohidrat makanan disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk
disakarida. Disakaridase dalam brush border usus halus selanjutnya menguraikan disakarida
menjadi monosakarida. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder,
sementara pembawa kotranspor di batas luminal mengangkut monosakarida dan Na dari lumen
ke dalam interior sel usus. Operasi pembawa kotranspr ini , yang tidak secara langsung
menggunakan energi , bergantung pada gradien konsentrasi Na yang diciptakan oleh pompa Na-
K yang memerlukan energi. Glukosa , setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa
kotranspor, keluar dari sel mengikuti penrunan gradien konsentrasi untuk masuk ke dalam darah
di dalam vilus. Fruktosa diserap ke dalam darah semata-mata melalui difusi terfasilitasi.7,9

 Protein

Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk asam amino dan
beberapa fragmen peptida kecil. Asam amino diserap menembus sel usus melalui transportasi
aktif sekunder, serupa dengan penyerapan glukosa dan galaktosa. Dengan demikian , glikosa,
galaktosa, dan asam amino semuanya memperoleh tumpangan gratis dari transportasi natium

Page 24
yang menggunakan energi, peptida kecil masuk melalui bantuan pembawa lain dan diurikan
menjadi konstituen -konstituen asam amino nya oleh aminopeptidase di brush border.seperti
monosakarida, asam amino masuk ke jaringan kapiler yang ad dalam vilus.9

 Lipid

Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Langkah pertama, proses
pengolahan asam lemak netral (trigliserida) yang terdapat melimpah pada makanan oleh garam-
garam empedu. Garam-garam empedu memecah globula lemak ke dalam bentuk droplet-droplet
yang berdiameter 1 µm. Droplet bercampur dengan garam empedu membentuk gumpalan yang
disebut micelles. Langkah kedua, enzim yang disekresi oleh getah pankreas yaitu pancreatic
lipase menghidrolisis setiap molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida yang
merupakan produk akhir pencernaan lemak. Absorpsi Lipids dalam Usus Halus Absorpsi lipids
terutama terjadi dalam jejenum (bagian tengah usus halus). Lipids diabsorpsi oleh usus halus
dalam bentuk monogliserida, asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai panjang.7,9

Kesimpulan

Pada kasus sebelum pertandingan diberikan makanan yang mengandung lebih banyak
karbohidrat tujuannya adalah untuk mempertahankan kadar glukosa darah dan simpanan
karbohidrat di tubuh dan menghindari penumpukan makanan yang belum tercerna di lambung
sewaktu bertanding. Makanan yang mengandung karbohidrat tidak menghambat pengosongan
lambung melalui pelepasan enterogastron sementara protein dan lemak melakukannya.

Page 25
Daftar Pustaka

1. Winami Wong, Kindangan K, Inggriani Y. Buku ajar traktus digestivus. Edisi ke-2.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Ukrida; 2010.h.62,67-8,71,73-4,76,80,82,87,90

2. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray dasar-dasar anatomi. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2004.h.153-6,161-2,164,166,171

3. Wibowo DS. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Gracindo; 2000.h.84-5.

4. Mescher AL. Histologi dasar junqueira. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2010.h.247-9.

5. Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta: Binarupa Aksara; 1999.

6. Ross MH, Reith JR. Histology a text and atlas. Cambridge: Harper & Row Publisher;
2000.h.5.

7. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC;2011.h.641-
92.

8. Murray RK, granner DK, rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke 27. Jakarta: EGC;
2009.

9. Guyton AC, Hall JE.Fisiologi kedokteran.Edisi ke 11.Jakarta:EGC;2008.

Page 26

Anda mungkin juga menyukai