Anda di halaman 1dari 7

TEGANGAN GABUNGAN

BY
MOH. Ilham Amirudin
MOH. Irfan Baihaqi
Muhammad Samsu Rizal
Muhamad Sulton Ali Syabana
Muhammad ulil absor
Muhammad Farid Rifa’i
Tegangan Lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial.

½L ½L

Mb = momen lengkung
= RA.1/2 L
Momen lengkung dapat dicari sesuai dengan konstruksi dan bagaimana pembebanannya dan jenis beban (beban titik, beban merata, beban
campuran).
Wb = momen tahanan lengkung
momen tahanan lengkung (Wb) = I/c
Untuk penampang bulat:
c = jarak dari sumbu netral ke lapisan terluar (untuk bahan berpnampang bulat c = ½ d)
I = momen inersia ( bahan berpenampang bulat I = ∏/64. d 4 )
Wb = π/64. d4
½.d
Wb = π /32. d3 = 0,1 d3
Untuk penampang lain, dapat dicari dari tabel momen inersia terhadap garis yang melalui titik pusatnya
Lengkung berganda

B
A

C P2 h

P1 menyebabkan momen lengkung terhadap ABCD yaitu M b1 = P1.a1. b


Tegangan bengkok/bending (σb1) = Mb1/Wb1 = P1.a1
1/6.b.h2
σb1 adalah tegangan tarik pada AB dan tegangan tekan pada CD
P2 menyebabkan momen lengkung terhadap ABCD yaitu M b2 = P2.a2
Tegangan bengkok/bending (σb2) = Mb2/Wb2 = P2.a2
1/6.h.b2
σb2 adalah tegangan tarik pada AD dan tegangan tekan pada BC
Dititik A dari penampang ABCD, kedua momen tersebut menyebabkan tegangan tarik maksimum sehingga didapat σ bA = σb1 + σb2.
Sedangkan dititik C, kedua momen tersebut menyebabkab tegangan tekan maksimum sehingga didapat σ bC = - σb1 - σb2.
Lengkung Dengan Puntiran

• Pada penampang yang diarsir terjadi Momen


P1 bengkok Mb = P1 x a1 dan Momen puntir Mpt =
a1 P x a2
• Akibat adanya dua momen ini, maka terjadi
apa yang disebut dengan Momen Bengkok
Ideal Mi = √ Mb2 + Mpt2
• (Rumus Guest untuk bahan yang liat)
a2
P2 • Mi ≤ W b . σ b
P
• Untuk bahan keras
• Mi = 0,35.Mb + 0,65√ Mb2 + Mpt2
P1
Tarik atau tekan dengan puntiran

P2
a/2

a/2

P1
Bahwa peristiwa yang menimbulkan momen lengkung akan terdapat tegangan lengkung dan tegangan tersebut juga merupakan tegangan Tarik
atau tekan. Maka pada peristiwa tarik/tekan dengan puntiran dapat dipakai rumus peristiwa lengkung dan puntiran yaitu M i (momen ideal).
Adanya momen ideal dapat dicari tegangan ideal yaitu : σi = Mi / Wb = √ Mb2 + Mpt2
Wb
σi2 = Mb2 + Mpt2 untuk penampang bulat Wb = ½ Mpt
W b
2
Wb 2

σi2 = Mb2 + Mpt2 = σb2 + 4 σpt2 …….. jadi σi = √ σb2 + 4 σpt2


Wb2 ¼ Wpt2
Oleh karena tegangan lengkung sama dengan tegangan tarik atau tekan, maka untuk peristiwa tarik atau tekan dengan puntir diperoleh : jadi σi = √ σt2 + 4 σ
σt = P2/A
σpt = Mpt = P1. a
Wpt 0,2.d3
Pada peristiwa tekan dengan puntir untuk bahan getas
σi = μ – 1. σt + μ + 1. √ σt2 + 4 σpt2
2. μ 2. μ
μ = koefesien kontraksi, untuk bahan dari baja μ – 1. = 0,35 dan μ + 1.
= 0,65
2. μ 2. μ
Penampang dari tiang adalah segi panjang dengan sisi – sisi 10 cm dan 6 cm. Maka tegangan maksimumnya dapat kita cari
sebagai berikut :
Penyelesaian :
Tegangan di A = σa = +P2.a - P1
Wb A P1 P2
a
Dalam hal ini :
A = 10 x 6 = 60 cm2
Wb = 1/6 x lebar x tinggi kwadrat.
Wb = 1/6 x 10 x 62 = 60 cm3
Jadi σa = 6000 x10 - 6000 = 900 kg/cm2
60 60
σa = 900 kg / cm2 A B
Tegangan di titik B : σB = - P2.a - P1
Wb A
= - 6000 x 10 -
60
= - 1100 kg / cm2
Jadi tegangan maksimum adalah suatu tegangan tekan sebesar 1100 kg / cm 2 sedangkan tegangan tarik maksimum
adalah 900 kg / cm2.
mentransmisikan tenaga sebesar 50 kW pada kecepatan putaran 100 rpm. Jika
poros tersebut terbuat dari bahan besi
dengan modulus kekakuan (G) sebesar 85 GN/m2, tentukan:
a) Tegangan geser maksimum pada poros
b) Sudut puntir sepanjang poros tersebut

Anda mungkin juga menyukai