Anda di halaman 1dari 60

SOSIALISASI PROGRAM INSENTIF RISET

PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


INDUSTRI (PPTI)
dan
INSENTIF SISTEM INOVASI NASIONAL (INSINAS)
Tahun Anggaran 2019
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
STRUKTUR ORGANISASI

Sumber: Permenristekdikti Nomor 15 Tahun 2015


KERANGKA PIKIR DAYA SAING KEMENRISTEKDIKTI
IKP :
•Jmlh Perguruan Tinggi Masuk Top 500 Dunia Program
•Jmlh Perguruan Tinggi Berakreditasi A
•Jmlh STP IKP : Penguatan
•Jmlh Pusat Unggulan Inovasi •Jmlh Inovasi Inovasi
LEMBAGA YG
BERKUALITAS
INOVASI
IKP :
Program •Jmlh HKI yang Didaftarkan
Penguatan •Jmlh Publikasi Internasional
Kelembagaan •Jmlh Prototipe R & D

RISET DAN DAYA


PENGEMBANGAN SAING
Program
Penguatan Program
Sumber Daya Penguatan Riset dan Indikator Daya Saing :
Pengembangan •Indeks Inovasi
•Indeks Dikti
SUMBERDAYA TENAGA
IKP :
BERKUALITAS TERAMPIL DIKTI
•Jmlh Dosen Berkualifikasi S3 Program IKP :
•Jmlh SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor Pembelajaran •APK PT
•Jmlh Sarpras Litbang dan Dikti yang Direvitalisasi dan •% Mahasiswa Dilatih Kewirausahaan
Kemahasiswaan •% Lulusan bersertifkat kompetensi
LATAR BELAKANG
“Mengubah keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif”

GDP < 2.000 US$ 3.000 < GDP < 9.000 US$ GDP > 17.000 US$ BKPM
2009: 2,963 US$ (low middle income country) 2030: 15,000- 20,000 US $
LATAR BELAKANG
NILAI TAMBAH:
Kunci Lompatan Ekonomi

28 gram = US$ 82
Jika US$ 1 = Rp 12.000
28 gram = Rp 984.000
LATAR BELAKANG
DAYA SAING NASIONAL
INDEKS INOVASI 2018
Competitiveness (Indonesia) 41/138 4,52 36/137 4,68
Pillar/Sub Pillar Naik 2016-2017 2017-2018
Tetap Rank Score Rank Score
Turun
12th INNOVATION 31 4.0 31 4,0

Capacity for Innovation 32 4,7 31 4,8

Quality of scientific research institutions 41 4,4 40 4,4

Company spending on R&D 26 4,4 29 4,4

University-industry collaboration in R&D 28 4,4 30 4,3

Gov’t procurement of advanced tech products. 12 4,3 12 4,4

Availability of scientists and engineers 38 4,5 35 4,5

PCT patents, applications/million pop.* 99 0,1 97 0,1

Kenaikan pillar inovasi baik peringkat (41 ke 36) maupun skor (4,52 ke 4,68). Stagnasi dan penurunan terjadi pada sub pilar
"Company spending in R&D" dan "University-industry collaboration in R&D". Sub pillar lain sedikit meningkat.
DAYA SAING NASIONAL
INDEKS INOVASI
36 4.7
Rank Score

31 4.0
31 4.8
40 4.4

29 4.4
30 4.3

12 4.4

35 4.5
97 0.1

8
Sumber: WEF, Beberapa Tahun; Time Series
PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 16 TAHUN 2018
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

• Individu/kumpulan individu
PELAKSANA • Kementerian/Lembaga/PerangkatDaerah
• PerguruanTinggi
PENELITIAN • Organisasi Kemasyarakatan
• Badan usaha

PEMILIHAN PELAKSANA • Kompetisi


PENELITIAN • Penugasan

KONTRAK • KONTRAK PENELITIAN


PENELITIAN • BERBASIS OUTPUT
PENGERTIAN

Standar Biaya Keluaran (SBK) : Besaran biaya yang


ditetapkan untuk menghasilkan keluaran (output) / sub
keluaran (sub output)

SBK yang berlaku untuk a. Sub Keluaran (Sub Output) Perencanaan,


beberapa/seluruh Pemeriksaan, Pendidikan, dan Pelatihan;
Kementerian Negara/
b. Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian.
Lembaga
SBK
SBK yang berlaku untuk satu Batas tertinggi yang besarannya tidak dapat
Kementerian Negara/ dilampaui dalam penyusunan rencana kerja
Lembaga tertentu dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Tahun Anggaran 2019
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
NOMOR 69 TAHUN 2016

• Dalam pelaksanaan anggaran, besaran penggunaan satuan biaya untuk SBK Sub
Keluaran Penelitian ditetapkan berdasarkan hasil rekomendasi penilaian dari
Komite Penilaian dan/atau Reviewer
• Komite Penilaian dan/atau Reviewer tersebut menilai penelitian pada 2 (dua)
tahap. Komite Penilaian dan/atau Reviewer Proposal akan bertugas pada 1 (satu)
tahun sebelum biaya penelitian diberikan, sedangkan Komite Penilaian dan/atau
Reviewer Keluaran Penelitian bertugas pada saat menilai hasil/proses akhir
penelitian.
PERATURAN DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR 15/PB/2017

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN ANGGARAN PENELITAN BERBASIS STANDARD BIAYA


KELUARAN SUB OUTPUT KELUARAN PENELITIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Di isi dan ttd oleh ketua


peneliti
Peraturan Menristekdikti No 20 tahun 2018 tentang
Penelitian

Keluaran penelitian
Kekayaan
Publikasi Laporan
prototipe paten intelektual
ilmiah penelitian
lainnya
Ilustrasi Hilirisasi Hasil Riset dan Pengembangan

TKT 1
Hulu
TKT 4

TKT 7

TKT 9 TKT 2

Hilir TKT 3
TKT 5

TKT 8
RISET DASAR
RISET TERAPAN
RISET PENGEMBANGAN
SKEMA PEMBIAYAAN

TEKNOLOGI
YANG DIMANFAATKAN
INDUSTRI

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


PENDANAAN RISET
KOMPETITIF

BOPTN – DESENTRALISASI
PENDIDIKAN
PENGABDIAN PADA MASY

INSENTIF
PENELITIAN RISET DAN PENGEMBANGAN
INSINAS dan PPTI
LAYANAN
UMUM
INOVASI
SKEMA INSENTIF RISET,
TKT, DAN SBK
9
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian

Pengembangan
8

Riset
Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi dalam
lingkungan sebenarnya
7
Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya PPTI
6
SBK IRPK
Demonstrasi model atau prototipe sistem/ subsistem dalam suatu lingkungan

Riset Terapan
yang relevan Riset Pengembangan INSINAS
5
Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan SBK IRPM
4 Riset Terapan INSINAS
Validasi komponen/ subsistem dalam lingkungan laboratorium
3
Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan IRPI

Riset Dasar
eksperimental INSINAS
SBK
2
Formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi. Riset Dasar
1
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan.
PEMBIAYAAN RISET BERBASIS KELUARAN
• Berbasis pada PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
106/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA KELUARAN TAHUN ANGGARAN 2017

BIAYA DASAR
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
INDUSTRI
(PPTI) 2019
Why PPTI?

• Daya saing secara global masih lemah belum


menunjukkan kemajuan yang berarti karena kurang
didukung inovasi di industri.
• Penting sekali dukungan Pemerintah dalam
pengembangan produk di industri dengan melakukan
program konsorsium riset dan pengembangan yang
menyertakan Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah
dalam suatu pola A-B-G.
• Harapan pada program pengembangan teknologi
industri (PPTI) agar dapat mendorong terciptanya
inovasi di industri.
Keterlibatan industri dan Pemerintah menjadi
kunci pendorong dalam dalam rangka:
1. mempercepat proses inovasi,
2. meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku R
& D di sektor industri,
3. meningkatkan produk-produk hasil industri
dalam negeri, serta
4. memberikan peluang penciptaan lapangan
pekerjaan
What is PPTI?

Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) ini merupakan


sebuah instrumen Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi dengan tujuan meningkatkan relevansi dan
produktivitas riset dan pengembangan untuk memenuhi
kebutuhan teknologi di industri melalui:
•Pengembangan teknologi bagi terciptanya produk baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar
•Peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
•Peningkatan daya saing industri dalam negeri yang akan
menunjang ekonomi nasional melalui proses alih teknologi dalam
bentuk kerjasama dan komunikasi antar anggota konsorsium
•Peningkatan rantai penambahan nilai dalam proses produksi
melalui penerapan teknologi hasil pengembangan bersama
What is the role of PPTI?

1. Program ini bersifat semi topdown dengan specific


requirement produk industri yang ingin dikembangkan telah
ditentukan sejak awal.
2. Program ini mencakup alih teknologi dari tahapan
pengembangan ke tahapan produksi.
3. Program peningkatan produktivitas litbang melibatkan
industri, lembaga litbang dan perguruan tinggi yang saling
melengkapi.
4. Program ini mengembangkan prototipe laik industri yang
sesuai dengan kebutuhan industri atau pengguna lainnya,
serta mempertimbangkan masukan dari pihak industriy,
asosiasi industri dan pengguna produk.
5. Leader pengembangan teknologi diutamakan adalah unsur
industri.
6. Teknologi yang dikembangkan akan dikembangkan
diutamakan telah melalui TRL/ TKT 6
What is scoop of PPTI?
(PRN 2017-2019/PERMENRISTEK 40/2018)
1. Bidang Teknologi Energi
• Teknologi substitusi bahan bakar
• Kemandirian teknologi pembangkit listrik (Pengembangan
Teknologi Kunci Pembangkit Listrik)
• Teknologi konservasi energi
2. Bidang Teknologi Transportasi
Pengembangan Teknologi penguatan industri Perkapalan, Kendaraan
Bermotor, Kereta Api, Kedirgantaraan, Mesin dan Komponen
3. Bidang Teknologi TIK
• Pengembangan Teknologi Peralatan dan Infrastruktur TIK
• Pengembangan sistem/platform berbasis open source
mendukung e-services
• Pengembangan Teknologi Piranti TIK dan Pendukung TIK
4. Bidang Teknologi Hankam
• Pengembangan Teknologi Pendukung Daya Gempur dan daya
gerak
• Pengembangan Teknologi Satelit, Radar pertahanan
Scoop of PPTI

5. Bidang Teknologi Pangan


Pengembangan Teknologi Bahan Pangan Olahan dan agro industri
6. Bidang Teknologi Kesehatan dan Obat
• Pengembangan Teknologi Biofarmasetika
• Pengembangan Teknologi Alat Kesehatan dan Diagnostik
• Teknologi kemandirian bahan baku obat
7. Bidang Teknologi Bahan Baku dan Material maju
• Pengembangan Teknologi pengolahan mineral strategis berbahan
baku lokal
• Pengembangan Teknologi material fungsional
• Pengembangan karakterisasi material dan dukungan industri
(termasuk teknologi bahan baku magnet kuat)
• Pengembangan Teknologi material struktur alternatif,
biokomposit, biofiber, bioselluloic,Teknologi perakitan logam
paduan bahan magnet kuat
V. PERSYARATAN UMUM

1. Riset dan Pengembangan dilakukan di dalam negeri.


2. Hasil pengembangan diarahkan bagi peningkatan TKDN ataupun
penciptaan produk baru.
3. Hasil pengembangan dapat diindustrialisasikan.
4. Produk litbang selaras dengan kompetensi bisnis perusahaan.
5. Bahan baku produk selalu tersedia dan dapat diakses.
6. Industri tersebut melakukan R & D, baik dilakukan sendiri atau
dikerjasamakan dengan pihak lain.
7. Industri bersedia mengalokasikan sumber daya.
8. Industri bersedia melakukan kerjasama dengan pihak lain. Kerjasama
tersebut dalam skema konsorsium ABG (Lembaga Akademik/ Perguruan
Tinggi/ Lembaga Litbang, Business dan Government). Diutamakan adanya
kerjasama terkait pengadaan pemerintah (produk/ komponen).
9. Proposal disertai uraian business plan dari teknologi/ komponen yang
dikembangkan
10.Tersedia roadmap pengembangan teknologi industri yang menjamin
tercapainya sasaran atau tujuan pengembangan dengan jangka maksimum
3 tahun (Semakin cepat semakin baik)
OUTPUT
Output yang diharapkan keluar dari kegiatan ini adalah seperti:
• Prototipe laik industri
• Dokumen Detail Engineering Design dari prototype laik industri
yang dibuat
• Dokumen hasil uji simulasi prototipe laik industri di laboratorium
dengan kondisi sesungguhnya
• Dokumen hasil uji Prototype laik industri yang sudah mengalami
pengujian dalam lingkungan yang sesungguhnya.

OUTCOME
• Peningkatan TKDN
• Peningkatan daya kompetisi industri
• Adanya produk hasil pengembangan industri
• Mengurangi ketergantungan teknologi dari luar
• Penghematan devisa dan peningkatan devisa
HOW --- Steps of PPTI(BATCH 1)

KONTRAK PPTI
1 Penjaringan Tema 9
Sepanjang Tahun Februari-Maret

8 SK PESERTA PPTI

2 Sosialisasi Program Januari


Intens 1-2 Bulang sebelum 7
Seleksi FACT FINDING
Desember
3 Pengumuman PPTI
Melalui Website 6 Pendalaman/ Presentasi
www.ristekdikti.go.id
Nopember Desember

4 Penerimaan Proposal 5 Seleksi Administrasi


Nopember Nopember
Ketentuan Umum

ISI PROPOSAL
• Uraian hasil riset terdahulu berkaitan dengan tema riset yang diusulkan (baik
yang dilakukan sendiri atau orang lain)
• Kebaruan dan terobosan teknologi yang diteliti
• Level Tingkat Kesiapterapan Teknologi pada riset yang diusulkan dalam
proposal berdasarkan alat ukur TKT (9 level) pada laman
http://tkt.ristekdikti.go.id/ << Untuk PPTI belum berlaku sepenuhnya
• Penjelasan singkat peta jalan/roadmap riset yang jelas berbasis TKT mulai dari
level 1 sampai dengan 9.
• Target pengembangan teknologi dan implementasi hasil riset jelas terpetakan
dalam peta jalan riset keseluruhan
• WBS (Work Breakdown Structure) atau struktur pembagian pekerjaan dengan
jelas dan tegas.
Judul Proposal Riset
(Dalam Tema PPTI)

Mengacu pada prioritas riset Kemenristekdikti sebagai berikut :


1. Pangan - Pertanian;
2. Energi - Energi Baru Dan Terbarukan;
3. Kesehatan Dan Obat
4. Transportasi;
5. Teknologi Informasi Dan Komunikasi;
6. Pertahanan Dan Keamanan;
7. Material Maju;
BAGAN PELAKSANAAN
PPTI
TIM PELAKSANA TIM PENILAI / REVIEWER TIM PENGARAH LEMBAGA PENERIMA
(SEKRETARIAT) DAN RAPIM DIRJEN

PEDOMAN UMUM DESK EVALUATION PENETAPAN PERSIAPAN


(Seleksi Admin, Seleksi PROPOSAL YANG PELAKSANAAN
Substansi, Evaluasi DIBIAYAI
Biaya) (SK DIRJEN)

PRESENTASI PERJANJIAN KERJA


PENGUMUMAN SAMA / KONTRAK
DAN Semua Proposal
SOSIALISASI
PPTI

PENERIMAAN PELAKSANAAN
PROPOSAL HASIL SELEKSI KEGIATAN -
PENELITIAN
LAMPIRAN
LUARAN
(Prototipe)
PROTOTIPE SKALA LABORATORIUM
Prototipe Skala Laboratorium atau skala model adalah sebuah bentuk fisik awal dari
sebuah objek (entitas) yang telah dikaji secara teoritis dan tervalidasi melalui uji model
atau simulasi. Prototipe ini sebagai perwujudan desain (sesuai proses produksi/
manufaktur) yang merepresentasikan bentuk dan dimensi, serta fungsi objek riset
/produk guna pengembangan sebelum diproduksi massal.

PROTOTIPE SKALA INDUSTRI


Prototipe Skala Industri adalah bentuk fisik awal dari sebuah objek (entitas) yang
direncanakan sebagai perwujudan desain (terkait proses produksi / manufaktur)
representasi dari bentuk dan dimensi, serta berfungsi sebagai objek yang diwakili guna
proses produksi massal yang siap dan layak masuk pasar.

PROTOTIPE SKALA PRODUKSI


Definisinya sama persis dengan definisi Prototipe Skala Industri namun ditambahkan
tentang keharusan adanya sample produksi, serta data analisis rencana produksi. Tujuan
adanya sample produksi adalah untuk mengkondisikan dan menyetel peralatan mesin
produksi supaya didapat produk akhir yang sempurna.
KIAT MENULIS PROPOSAL (1)

1 Pelajari ketentuan atau panduan.

2 Pelajari skema dan persyaratannya.

Pelajari panduan penyusunan proposal ringkas (online) dan


3
Proposal Lengkap.
Pilih topik prioritas yang sesuai dan pastikan luaran yang
4
akan dicapai secara tegas dan jelas.

5 Cermati format yang diminta dan persyaratan2 nya.

Susun proposal sesuai format dan sistematika outline yang


6
ditentukan.
KIAT MENULIS PROPOSAL (2)
Susun anggaran secara wajar dan rasional serta perhatikan
7
anjuran dan larangan.

8 Cek ulang kebenaran setiap item.

9 Pelajari indikator penilaian dan lakukan self assessment.

Perhatikan batas waktu pemasukan proposal, jangan menunggu


10
detik terakhir.

Mitra dan kerjasama dengan lembaga lain beserta profil


11
singkatnya.

12 CV Anggota Peneliti. Proposal dikirim melalui email ke


ppti@ristekdikti.go.id
INSENTIF RISET

INSINas 2018

Direktur Jendral Penguatan Riset dan


Pengembangan
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
Tema Umum PPTI dan
Insinas 2019
TUJUAN & SASARAN
INSENTIF RISET SINas

Tujuan : Penguatan Sistem Inovasi Nasional melalui


peningkatan sinergi, produktivitas dan
optimalisasi sumberdaya litbang nasional

Sasaran : Peningkatan produktivitas riset (academic of


excellence) dan pendayagunaan hasil litbang
Nasional (economic value)
KONSEP
SKEMA PENDANAAN inSINAS 2019
(Mission Based Research)
SKEMA PENDANAAN
RISET PRATAMA (RP)
MISI - Menyiapkan kemampuan iptek Nasional (Pool of Knowledge)
KARAKTERISTI - Bottom Up;
K - Sifat : Usulan Peneliti (Voluntary)
- Topik Riset ditentukan
Kemenristekdikti;
- Judul Riset : diusulkan Peneliti
- Output : Publikasi Nas dan/atau Inter dan/atau prototipe dan/atau KI/Paten;
- Cara : Individu atau Konsorsium Riset
- TRL input : 1-6

PROSES - Penguatan kompetensi bidang


- Sinergi Kelembagaan
DAMPAK Menguatnya SDM dan Kelembagaan Iptek Nasional
KONSEP
SKEMA RISET PRATAMA
(SKEMA, TKT DAN SBK)

SKEMA URAIAN LEVEL TKT PMK 69 TH 2018


(Standard Biaya Keluaran)
riset yang diusulkan oleh para - Level 1 sd 3 - SBK Riset Dasar
Individu peneliti atau Tim peneliti yang - Level 4 dan 5 - SBK Riset Terapan
telah disetujui oleh instansi
masing-masing
kerjasama dua atau lebih institusi
Kemitraan yang terdiri dari lembaga riset - Level 5 s.d. 6 -SBK Riset Terapan
pemerintah, lembaga riset
perguruan tinggi, atau industri
yang bersinergi, serta saling
berkontribusi dalam hal sumber
daya
kerjasama tiga atau lebih institusi
Konsorsium yang terdiri dari lembaga riset - Level 6 - SBK Riset Pengembangan
pemerintah, lembaga riset
perguruan tinggi dan industri yang
bersinergi, serta saling
berkontribusi dalam hal sumber
daya
NOPEMBER
2018

Nopember DESEMBER
INSINAS 2019
TAHAPAN
JADWAL INSINAS Tahun 2019
No Kegiatan Jadwal Keterangan
1 Pengumuman dan Sosialisasi 1 – 20 November 2018
Program
2 Penerimaan Proposal 2 November – 20 Permintaan akun baru ditutup
Nopember 2018 tanggal 20 Nopember 2018 pukul
16.00 WIB
3 Desk Evaluation 26 Nopember – 7 Seleksi Administrasi, Seleksi
Desember 2018 Substansi, Evaluasi Biaya
4 Seleksi Presentasi 28 – 29 Nopember 2018 Khusus untuk Kemiteraan dan
Konsorsium

5 Fict Finding Desember 2018 Jika dibutuhkan


5 Penetapan Proposal yang dibiayai Januari 2019
Ketentuan umum
USULAN PROPOSAL
a. Pengusul proposal diutamakan berasal dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Kemenristekdikti.
b. Pengusul proposal adalah ketua peneliti.
c. Setiap peneliti hanya boleh menjadi Ketua Peneliti pada satu proposal saja di setiap tahun
anggaran.
d. Setiap judul proposal dipimpin oleh seorang ketua peneliti dan beberapa peneliti lainnya
sebagai anggota dan dapat dibantu oleh beberapa teknisi dengan bidang keahlian yang
mendukung serta tenaga harian lapangan.
e. Proposal yang diusulkan wajib mendapat persetujuan secara legal dari kepala Unit Kerja/Lembaga
yang dibuktikan dengan adanya tandatangan kepala Unit Kerja/Lembaga dan cap Unit
Kerja/Lembaga dalam Lembar Pengesahan.
f. Dokumen untuk keperluan legalitas yang meliputi Lembar Pengesahan, Lembar RAB dan Biodata
Peneliti merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proposal secara keseluruhan yang dikirim
secara elektronik atau diunggah secara daring (online) di http://simlitabmas.go.id situs
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
INSINAS
Outline Proposal INSINAS Tahun 2019
1) Halaman Pengesahan.
2) Judul (teknologi apa yang akan dikembangkan harus jelas dan spesifik dinyatakan dalam judul).
3) Rujukan Tema: Untuk Tema Khusus dicamtumkan Tema khusus, No. WBS rujukan, dan Nama WBS
rujukan
4) Abstrak.
5) Pendahuluan.
 Latar Belakang (Memuat informasi yang mendasar terkait pentingnya dilaksanakan pengembangan
produk teknologi).
 Tujuan dan Sasaran.
• Menyajikan tujuan dan sasaran pengembangan produk teknologi tersebut.
• Tujuan akhir teknologi yang dikembangkan.
6) Telaah Literatur / Pustaka
a) Telaah pustaka atas variabel-variabel kebaruan.
b) Penelusuran terhadap penelitian-penelitian yang dilakukan orang lain sebelumnya, seperti Jurnal,
tesis, disertasi.
c) Jelaskan persamaan dan perbedaan antara penelitiannya dengan penelitian orang lain.
7) Roadmap pengembangan prototipe laik industri (berdasarkan TKT 1 – 9).
8) Diskripsi teknologi yang akan dikembangkan.
INSINAS
Outline Proposal INSINAS Tahun 2019
9. Target output Insinas.
 Jurnal nasional
 Jurnal internasional
 Paten
 Prototipe
10. Hasil telaah jurnal dan paten.
11. Organisasi Fungsional Kegiatan Penelitian.
 Mitra kerja sama (jika ada).
 Pembagian Kerja yang jelas dan output masing-masing yang jelas dalam WBS/ WP (WBS: Work
Breakdown Structure/ Work Package).
 Kemitraan Sumberdaya berdasarkan WBS dan WP.
 Kualifikasi SDM berdasarkan WBS dan WP.
 Kelengkapan sarpras litbang & produksi berdasarkan WBS dan WP.
 Sharing pembiayaan berdasarkan WBS dan WP bila ada (termasuk in kind, dirupiahkan).
12. Jadwal Kegiatan.
13. Biaya/RAB.
14. Daftar Pustaka.
15. Lampiran.
Proposal diunggah ke
http://simlitabmas.ristekdikti.go.id
Pemanfaatan Anggaran bagi Pelaksana INSINAS T.A. 2019

*)perjalanan luar negeri sangat selektif


INSENTIF RISET INSINAS DAN PPTI
INSENTIF INSINAS PPTI
Peningkatan kapasitas individu dan Peningkatan TKDN dalam industri
Tujuan lembaga litbang bagi daya saing
nasional melalui inovasi
Diutamakan LPNK kolaborasi dengan  Diutamakan industri kolaborasi LPNK/
lembaga litbang kementerian, litbang kementerian/ perguruan Tinggi
Leader perguruan tinggi, dan atau industri  Industri yang terlibat harus bersedia
memproduksi hasil prototipe menjadi
produksi massal
TRL / TKT input 1-6 5-6
TRL / TKT output 2-6 7
Jurnal nasional dan internasional, Prototipe, dan Produk harus dapat diproduksi
Output prototipe lab, TTG massal
TIK, Hankam, Energi, Transportasi, Pengembangan Teknologi Hankam, TIK, Energi,
Pangan, Kesehatan & obat, material Transportasi, Pangan, Kesehatan & obat,
Bidang Fokus maju & bahan baku, maritim, Sosial & material maju & bahan baku, maritim.
humaniora, Kebencanaan.

Anda mungkin juga menyukai