Anda di halaman 1dari 13

Menghindari Campak dan

Rubella
PENYAKIT CAMPAK
Gejala :
Demam, Bercak kemerahan , Batuk, pilek, Konjungtivitis
(mata merah) dan selanjutnya timbul ruam pada muka
dan leher, kemudian menyebar ke tubuh, tangan serta kaki
Komplikasi berat :
radang paru, radang otak, diare berat,
radang telinga, dehidrasi, kematian
Epidemiologi:
 Tingkat penularan pada kelompok anak sangat tinggi
 KLB Campak dengan adanya kasus yang mengalami
kematian, masih banyak terjadi
 KLB Campak juga masih sering terjadi di daerah kumuh
di perkotaan.
Pencegahan :
Imunisasi. Cakupan imunisasi harus >95% untuk
melindungi populasi (herd immunity).
Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup
PENYAKIT RUBELLA dan
CONGENITAL RUBELLA SYNDROME (CRS)
Gejala :
Demam dan ruam ringan, 50% kasus tidak bergejala
Epidemiology:
• Tingkat penularan sangat tinggi , infeksi selama masa
kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan
atau cacat lahir (CRS):
– Retardasi mental
– Penyakit jantung bawaan
– Gangguan pendengaran yaitu ketulian sensori
– Gangguan penglihatan seperti katarak,
microphthalmia, retinitis
Rubella menyebar secara luas di Indonesia (> 90% pada
usia <18 tahun)
Pencegahan :
• Hanya dengan Imunisasi
• Kekebalan setelah imunisasi seumur hidup
Kasus Rubella menyebabkan cacat lahir bila terinfeksi selama masa kehamilan, ini tidak
ada obatnya….pencegahan menjadi penting!!!!
Indonesia Adalah Prioritas Global Untuk Mencapai
Eliminasi Campak dan Rubella
 Indonesia merupakan 1 dari 6 negara
prioritas dengan jumlah anak
tidak/belum diimunisasi terbesar di dunia
 Indonesia masuk ke dalam 10 negara
dengan kasus campak terbesar di dunia
 Jumlah kasus campak tahun 2010 – 2015
sebesar 23.164
 Jumlah kasus rubella tahun 2010 – 2015
sebesar 30.463
 Jumlah kasus CRS tahun 2013 sebesar
2.767
 Global menargetkan eliminasi Campak
dan Rubella pada tahun 2020
 Indonesia telah berkomitmen untuk
mencapai eliminasi campak dan
pengendalian Rubela/CRS pada tahun 2020
2020
Bagaimana proses pengenalan vaksin
MR ke dalam Program Imunisasi
Nasional?
 Pengenalan vaksin MR ini akan
didahului dengan kegiatan Kampanye
Imunisasi MR, yaitu berupa
pemberian imunisasi MR secara
massal. Gratis, tidak dipungut biaya.
 Pelaksanaan kampanye imunisasi MR
dibagi ke dalam 2 fase
 Fase pertama dilaksanakan pada bulan
Agustus - September 2017 di seluruh
Jawa, fase kedua dilaksanakan pada
bulan Agustus - September 2018 di
seluruh Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku
dan Papua
Siapa saja yang harus
mendapatkan imunisasi
MR?

• Imunisasi MR diberikan kepada seluruh


anak usia 9 bulan sampai dengan kurang
dari 15 tahun selama masa kampanye
• Selanjutnya, imunisasi MR akan masuk ke
dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan
pada anak usia
-9 bulan,
-18 bulan dan
-kelas 1 SD/sederajat melalui
program Bulan Imunisasi Anak
Sekolah atau BIAS
Mengapa anak usia 9 bulan - < 15 tahun yang dipilih
sebagai sasaran?

77% 23%
No of cases

CRS ?

Age in years

• Data menunjukkan 85 % kasus campak dan 77% kasus rubella terjadi pada
kelompok usia <15 tahun di Indonesia
• Pemberian Imunisasi MR pada kelompok usia ini, diharapkan kekebalan
komunitas akan terbentuk sehingga transmisi campak maupun rubella ke
kelompok umur lain, terutama pada wanita hamil, sangat kecil
• Strategi yang sama juga telah dilakukan di beberapa negara seperti Amerika
dan Australia, dan telah sukses menurunkan kasus campak, rubella dan CRS
Pencanangan Kampanye Imunisasi MR
Komitmen Presiden RI untuk MR

Indonesia berkomitmen untuk mencapai goal


eliminasi campak dan pengendalian
rubella/CRS pada tahun 2020

Komitmen tinggi Bapak Presiden RI


melalui pernyataan resminya pada saat
pencanangan kampanye imunisasi MR
Sleman, 1 Agustus 2017

Seluruh K/L terkait, pimpinan daerah dan


mitra lainnya telah memberikan dukungan
penuh mereka terhadap kesuksesan
pelaksanaan Kampanye Imunisasi MR dan untuk
mencapai goal eliminasi tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai