Ilmu Penyakit Menular
Ilmu Penyakit Menular
Airborne diseases:
Varicella, variola, diphteria, influenza, measles, mumps, rubella,
tuberculosis, pertussis
Contact diseases:
Sexually transmitted diseases, leprosy, trachoma, schistosomiasis, tetanus,
scabies, fungal infection
Vector-borne diseases;
Malaria, filariasis, dengue hemorrhagic fever
Terjadi penyakit
(reaktivasi)
Gejala klinis
Tuberkulosis primer
- Biasanya asimptomatik
- pada beberapa orang dapat ditemukan gejala panas,
batuk tidak produktif, dyspneu, kadang2 terdapat
eritema nodusum
- Kadang2 terjadi krepitasi
- Lebih sering terjadi pada anak2 d/p orang dewasa
- Foto torak: terdapat gambaran lesi pada paru bercak2
kecil pada bagian tengah dan distal paru
- Kadang2 tidak terdeteksi
Progressive primary TBC
Terjadi pada individu yg tidak dpt membangun
respon imun pada tuberkulosis primer
Biasanya terjadi pada anak2, penderita
immunocompromised dan orang2 lanjut usia
Apabila terjadi penyebaran hematogenous -
TBC meningeal
Gambaran klinis sering tidak spesifik, hanya
terdapat gejala malaise, fatique, panas yg tdk
jelas penyebabnya
Pada org dws muda: panas, batuk tdk produktif,
berkeringat pada waktu malam, BB badan
menurun
Cavitary lesi pada lobus apex paru
Reaktivasi post primary TBC
Terjadi pada individu yg dpt membangun respon imun ttp
tidak dpt secara penuh melakukan eradikasi thd basilus yang
menginfeksi.
Paru merupakan tempat tersering terjadinya TBC
Batuk kronis produktif dgn sputum purulen 2-3 minggu
Berkeringat pada waktu malam
Berat badan menurun, tidak mau makan
20% mengalami panas
Dapat terjadi batuk darah
Gambaran torak bervariasi
Karakteristik lesi berada pada apex, dan posterior segmen
pada lobus atas paru dan segmen dorsal lobus bawah
Pada bagian lain paru dpt terjadi
Extra pulmonary TBC
(Directly
Observed Treatment Short-course). Strategi DOTS terdiri dari 5
komponen kunci
“Strategi Stop TB”, yaitu:
1. 1. Mencapai, mengoptimalkan
2. dan mempertahankan mutu DOTS
3. 2. Merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan
tantangan lainnya
4. 3. Berkontribusi dalam penguatan system
kesehatan
5. 4. Melibatkan semua pemberi pelayanan
kesehatan baik pemerintah maupun swasta.
6. 5. Memberdayakan pasien dan masyarakat
7. 6. Melaksanakan dan mengembangkan
penelitian
Kebijakan Pengendalian TB di Indonesia.