Anda di halaman 1dari 31

HIDUNG

OLEH :
PEMBIMBING :
AFRIANTI EREGUA
D R . A G U S T I N A P E T R O N E L L A , S P. T H T- K L
HASRIYANTI PARENTA
D R . R O S M I N I , S P. T H T- K L
JOSEFINA FATUBUN
ANATOMI HIDUNG

• HIDUNG LUAR (Nasus eksternus):


– Pangkal hidung
– Batang hidung
– Ala nasi
– Kolumela
– Nares anterior
• HIDUNG DALAM (Nasus internus):
– rongga hidung
– septum nasi
• SINUS PARANASALES:
– sinus frontalis
– sinus maksilaris
– Sinus ethmoidalis
– sinus sphenoidalis
ANATOMI HIDUNG HIDUNG LUAR (Nasus
Externus)

Hidung luar berbentuk


piramid dengan bagian-
bagiannya dari atas ke
bawah:
Ala Nasi
Pangkal Hidung
1. Pangkal hidung
(bridge)/ Radix Nasi
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung /
Kolumela Apex Nasi
Dorsum Nasi
4. Ala nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung
(nares anterior)
Nasal Tip Lubang Hidung
HIDUNG DALAM

Os frontalis
Os nasale

Konka media

Konka inferior

Septum nasi Os maxillaris

Cavum nasi

created by rolanda
ANATOMI HIDUNG Cavum nasi
PEREDARAN DARAH HIDUNG
INERVASI HIDUNG
FISIOLOGI
Penghidu

Refleks nasal HIDUNG Pernafasan

Resonansi Drainase &


suara ventilasi
• Pernafasan/respirasi • Drainase dan ventilasi
– Udaranares ant.naik setinggi konka – Berhub.dengan sinus paranasal
mediaturun ke arah nasofaring
– Aliran udara berbentuk arkus • Resonansi suara
– Humidifikasi udara o/palut lendir
– Sumbatan hidung  rhinolalia
– Penyaringan udara
– Membantu pembentukan konsonan nasal
• Penghidu (m,n,ng)
– Dilakukan oleh mukosa olfaktorius
– Atap rongga hidung, konka sup.,1/3 atas • Refleks nasal
septum
– Berhub.dgn saluran cerna, nafas dan
– Partikel bau  difusi dengan palut lendir atau kardiovaskuler
dgn menarik nafas kuat
– Bau  Sekresi kelenjar liur, lambung, pankreas
– Bekerjasama dengan indra pengecap
ANAMNESA
Secret Seven
• Lokasi
• Sumbatan Hidung
• Onset • Sekret diHidung
• Kuantitas • Bersin
• Kualitas
• Rasa Nyeri didaerah muka
• Kronologi
• Faktor yang memperberat dan
dan Kepala
memperingan • Pendarahan dari Hidung
• Keluhan lain
• Gangguan Penghidung
PEMERIKSAAN
HIDUNG
Inspeksi
Perhatikan apakah ada deviasi
atau depresi tulang hidung

PALPASI
Adanya krepitasi tulang
hidung pada fraktur os
nasal atau rasa nyeri
tekan pada peradangan
hidung
• Pemeriksaan Rinoskopi Anterior

A L AT
PEMERIKSAAN
• Lampu Kepala
• Spekulum Hidung
Dapat dilihat :

• Vestibulum hidung
• Septum hidung (anterior)
• Konka inferior
• Konka medial
• Konka superior
• Meatus sinus paranasalis
• Mukosa rongga hidung
• Pemeriksaan Rinoskopi Posterior A L AT
PEMERIKSAAN
Spatel

Lampu spirtus

Cermin laring

Head lamp
Cara pemeriksaan :
• Kaca nasofaring dihangatkan pada lampu spritus untuk mencegah udara pernapasan
mengembun pada kaca (gunakan tangan kanan)
• Sebelum dimasukan kedalam mulut, suhu kaca dites pada kulit belakang tangan kiri pemeriksa
• Pasien dimuinta membuka mulut
• 2/3 lidah anterior ditekan dengan menggunakan spatula lidah (gunakan tangan kiri)
• Pasien bernafas dengan mulut supaya uvula terangkat keatas dan kaca nasofaring yang
menghadap keatas dimasukan melalui mulut, kebawah uvula dan sampai nasofaring
• Setelah kaca berada dinasofaring pasien diminta bernafas memalui hidung agar uvula akan turun
kembali dan nasofaring terbuka
• kelateral untuk
melihat konka
superior, konka media,
konka inferior serta
meatus superior dan
meatus medial
• Perhatikan :
• Mula-mula bagian
belakang septum dan
koana
• kelateral untuk dapat
identifikasi torus
tubarius, muara tuba
Eustachius, dan fosa
rossenmuler
SINUS
SINUS PARANASALIS

• Disekitar rongga hidung trdpt rongga2 => sinus paranasalis


• Tdd 4 pasang sinus (8 buah)
– Sinus frontalis
– Sinus maksilaris
– Sinus sfenoidalis
– Sinus ethmoidalis
ANATOMI SINUS PARANASAL

Sinus maksila
kanan dan kiri

Sinus frontal
kanan dan kiri,

Sinus ethmoid
kanan dan kiri

Sinus sfenoid
kanan dan kiri
ANATOMI SINUS PARANASAL Sinus Maxillaris

Sinus paranasal yang terbesar ( antrum


Highmore)
Drainase :
Ostiumnya terletak lebih tinggi dari sinus
maxillaris shg drainase hanya bergantung
pada gerak silia dan bermuara pada hiatus
semilunaris

Volume ~ 15 mL
ANATOMI SINUS PARANASAL Sinus Frontalis

System drainase :
-Meatus medialis melalui ductus
frontonasalis
-Melalui ostium yg terletak di resesus
frontal yang berhubungan dg
infundibulum etmoid.

-Inervasi : n. Opthalmicus
-Vaskularisasi : a. Etmoidales anterior
ANATOMI SINUS PARANASAL Ethmoid Labyrinth

Fokus infeksi bagi sinus-sinus lainnya.


Struktur : berongga, seperti sarang tawon,
labirin
Berdasarkan letak :
Anterior  bermuara di meatus medialis
Posterior  bermuara di meatus superior
ANATOMI SINUS PARANASAL Sinus Sphenoid

Letak : di dalam os sphenoid di belakang


sinus etmoid posterior.
Batas :
Superior : fossa cerebri – hipofisis
Inferior : atap nasofaring
Lateral : sinus kavernosus, a. Carotis interna
Posterior : fossa cerebri posterior
Dibagi dua oleh septum intersphenoid.

Volume : ~ 5-7,5 mL
• Pengatur kondisi udara

• Penahan suhu
Fisologi • Membantu keseimbangan kepala
sinus paranasalis • Membantu resonansi suara

• Peredam perubahan tekanan udara

• Produksi mukus
PEMERIKSAAN
SINUS
PARANASALIS
Inspeksi : Palpasi :
• Adakah pembengkakan • Rasa nyeri tekan pada peradangan
didaerah sinus paranasalis sinus paranasalis
Alat pemeriksaan
• Lampu khusus
PEMERIKSAAN
TRANSLUMINASI
Tempat Pemeriksaan
• Ruangan gelap
CARA PEMERIKSAAN

SINUS MAKSILARIS S I N U S F RO N TA L I S

• Lampu diletakan dibawah sinus frontal


• Pasien diminta membuka mulut
dekat kantus medius
• Masukan subercahaya melalui mulut
• Akan tamak sinus frontalis tampak cahaya
• Dan tutup kembali mulut pasien terang
• Setelah beberapa menit akan tampak
daerah infraorbital terang seperti bulan
sabit
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen16 halaman
    Jurnal
    hasriyanti
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Jurnal
    hasriyanti
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Jurnal
    hasriyanti
    Belum ada peringkat
  • Hidung
    Hidung
    Dokumen31 halaman
    Hidung
    hasriyanti
    Belum ada peringkat