Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PELAKSANAAN PRE

CONFERENCE DENGAN PERSIAPAN


KERJA PERAWAT DI RSUD dr. SOESELO
SLAWI

YENI SULISTYANINGSIH
C1014066
Kegiatan Pre conference merupakan bagian dari (MPKP)
Sitorus (2006)
pelaksanaan Model Praktik Keperawatan Profesional.

Pre conference adalah komunikasi atau diskusi antara perawat


primer (ketua tim) dan perawat associet (PP) setelah selesai operan
Seniwati (2011)
untuk rencana ASKEP pada hari tersebut yang dipimpin oleh ketua
tim. Pre conference tidak dapat dilakukan apabila di tim tersebut
hanya ada satu orang yang berdinas.
HASIL
PENELITIAN

 Mengatakan bahwa pelaksanaan pre conference


SENIWATI
terdapat 47 responden (75,5%) sudah melaksankan
(2014)
kegiatan pre conference dengan baik, sementara
ada 15 responden (24,5%) lainnya yang melakukan
pre conference kurang baik.
Anthon
(2013)
 Didapatkan hasil dari 35 responden bahwa kegiatan
pre conference dengan kinerja perawat pelaksana
cukup memuaskan sebanyak 68,6% atau setara 24
responden, sedangkan 20% atau setara dengan 7
responden menyatakan pre conference dengan
kinerja perawat pelaksana yang kurang memuaskan.
Bagian dari rencana kegiatan implementasi
MPKP. Persiapan merupakan langkah-
PERSIAPAN
KERJA PERAWAT langkah rangkaian kegiatan yang
(SITORUS, 2006) dilakukan pada saat persiapan tindakan
dalam model praktik keperawatan
professional

Prayitno (2017) tentang


gambaran pelaksanaan
timbang terima didapatkan Hasil
hasil bahwa tahap persiapan Penelitian
dalam kategori cukup 75,4
% dan kurang yaitu 11.06%.
STUDI PENDAHULUAN

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr.Soeselo Slawi


bahwa kegiatan pre conference sudah lama di terapkan, namun sempat
tidak dilakukan karena belum ada penguatan dari SDM, perilaku
perawat,dan Profesionalisme. Namun 2 tahun belakangan ini sudah mulai di
lakukan kembali karena sudah banyak perawat mengikuti pelatihan dan
bergelar S1 Keperawatan. Ruang yang sudah melakukan pre conference
ada 19 ruang. Sedangkan untuk persiapan yang dilakukan perawat yang
biasa dilakukan setelah pre conference yaitu membaca rencana asuhan
keperawatan, menyiapkan terapi-terapi yang sudah di tentukan,
memeriksa kerapihan dan kelengkapan status asuhan keperawatan,dsb.
TINJAUAN TEORI

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pre


Conference :

Pendidikan

Pengetahuan

Tanggung jawab

waktu
Kerangka Teori

Faktor-faktor yang
Tahap – Tahap Persiapan Tugas Dan
mempengaruhi pre
conference : Pelaksanaan Pre Tanggung Jawab
Conference : Kerja Perawat :
 Pendidikan
 Pengetahuan Persiapan
 Perawat Primer
 Tanggung jawab Pembukaan (Katim)
 waktu Pelaksanaan  Perawat Associet
Penutup (Perawat
Pelaksana)
KERANGKA KONSEP VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Pelaksanaan Pre Persiapan kerja


conference perawat

Ha = Ada hubungan pelaksanaan pre conerence dengan


persiapan kerja perawat di RSUD dr.Soeselo Slawi.
HIPOTESIS

Ho = Tidak ada hubungan pelaksanaan pre conference


dengan persiapan kerja perawat di RSUD dr. Soeselo
Slawi.
JENIS DAN RANCANGAN
PENELITIAN

Jenis Desain Pendekatan

Cross
Kuantitatif Korelasi
sectional
ALAT UKUR DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Pre Conference : Persiapan kerja perawat :


Lembar kuesioner dengan Jumlah 14 Lembar Kuesioner dengan jumlah 20

soal menggunakan skala Guttman “ Ya” soal, menggunakan skala likert

atau “ Tidak” skor tertinggi “1” dan “Selalu”,”Sering”,”Kadang-kadang”.

terendah “0”. Penggategorian yang Skor 5,4,3. pengkategorian yang

digunakan Kurang, Cukup, Baik digunakan rendah, sedang, tinggi.

Sidang proposal  Surat ijin dari Stikes Bhamada RSUD dr.Soeselo Slawi  ruang
keperawatan memberikan lembar persetujuan  memberikan lembar kuesioner pre
conference  peneliti mengumpulkan kuesioner  memberikan kuesioner persiapan kerja
perawat peneliti mengumpulkan kuesioner dan mengecek ulang jika ada data yang belum
lengkap.
POPULASI DAN SAMPLEI

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat diruang Anggrek, Dahlia, Palm
Kemuning, Bougenfil, dan Cempaka RSUD dr Soesilo Slawi berjumlah 110
perawat.

Sample

Metode sampling :Probability sampling (sampel acak/ random)


Jenis : Simple random sampling
Rumus : Estimasi Proposi (Sastroasmoro & Ismael, 2014)
Jumlah Sampel : 40 responden
Ruang Jumlah perawat Jumlah sampel

Anggrek 1 18 18/ 110 x 40 = 7


Tabel Dahlia 15 15/ 110 x 40 = 5
perhitungan Palm 26 26/ 110 x 40 = 9
sampel Kemuning 18 18/ 110 x 40 = 7

Bougenfil 19 19/ 110 x 40 = 7

Cempaka 14 14/ 110 x 40 = 5

Kritria Inklusi Kritria Inklusi

 Perawat pelaksana (associet) RSUD dr


Seselo Slawi.
 Perawat yang tidak pernah mengikuti pre

 Perawat yang bersedia menjadi responden conference


 Perawat yang berdinas di hari dilakukan  Perawat primer (katim dan karu)
penelitian, baik shift pagi, siang atau shift  Perawat yang libur atau sedang tidak
malam berdinas pagi
 Perawat yang pernah mengikuti pre
 Perawat yang sedang sakit
conference
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA

peneliti mulai dengan memeriksa kelengkapan dan kejelasan pada


Editing
kuesioner yang diisi oleh responden.

Pada penelitian ini kode yang diberikan penulis untuk perlaksanaan pre
conference dengan kode 1 = kurang ( ≤5 ), 2= cukup (6 - 8), 3 = baik (
coding,
≥9 ). Untuk kuesioner persiapan kerja perawat dengan kode 1 = rendah
(0 - 33), 2= sedang (34 - 67), 3= (68 - 100).

processing / Peneliti memasukkan data yang telah didapat kedalam tabel aplikasi
entry,
SPSS pada komputer.

Cleaning Mengecek bila ada kesalahan penulisan kode pada komputer dan
menghapus data yang tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian
Analisa Bivariat
Peneliti melakukan uji asumsi uji normalitas
data dengan Shapiro wilk karena jumlah
sampel ≤50. jika data terdistribusi normal
maka analisis data menggunakan uji statistik
parametrik Korelasi Kendal Tau Akan tetapi
jika data tidak terdistribusi normal maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan
uji statistik non parametrik dengan Sperman
Rank, uji ini bekerja dengan data ordinal,
berjenjang atau rangking, sama halnya dengan
Kendal Tau, uji ini digunakan untuk mencari
hubungan dan menguji hipotesis antara dua
variabel
UJI VALIDITAS :
UJI REALIBILITAS :
Uji validitas akan dilakukan di Rumah
pengujian reliabilitas dilakukan
sakit Kardinah Kota Tegal di ruang
dengan mencoba instrument 1 kali
ICU, Rosela , dan Wijaya Kusuma
dan dilakukan pengujian dengan
bawah karena di tiga ruang tersebut
teknik Alfa Cronbach.
sudah menerapkan kegiatan pre
conference.
Hasil perhitungan tersebut
kemudian dikonsultasikan pada r
product moment. Bila koefisien
reliabilitas lebih besar atau
sama dengan harga r tabel
maka telah memenuhi syarat
reliabilitas (Sugiyono, 2015).
Terimakasih
Kamsahamnida
^-^

Anda mungkin juga menyukai