Anda di halaman 1dari 28

Om Swastyastu

1
Nama : I Wayan Balik Suatra
Tempat,tgl lahir : Gianyar, 22 Oktober 1965
Pekerjaan : TNI AD (Bintaldam IV Diponegoro)
Pangkat/Korp NRP : Kapten Cpm 619373
Pendidikan : S1 Hukum UNTAG Semarang
Alamat kantor : Jl. Perintis kemerdekaan Watugong (024 – 7474741)
HP. 08124848795
Nama Istri : Iesyani
Pekerjaan : Ibu RT
Nama Anak : Iannicka Putri AR
Alamat Rumah : Jl. Wisma Prasetya V/14 RT 05 RW 06 Sambirejo Medoho
Semarang

2
3
4
 Pengertian dan Sejarah Agama Hindu
 Salam dan Sradha
 Ajaran Susila (Tingkah Laku Yang Benar
 Ajaran Yadnya
 Weda Sebagai Sumber Hukum
 Kelompok Orang Suci dan Hari Raya
 Pengolongan Masykt dan Klrg Hindu
 Pandangan Agama Hindu Tentang Tindakan Perawat Terkait
Perawatan Kesehatan

5
AGAMA
Kata “Agama” yang dipergunakan oleh umat Hindu dalam hidup
berke-Tuhanan Yang Maha Esa berasal dari bahasa sanskerta
dari akar kata “gam” yang artinya “pergi atau “perjalanan” . Urat
kata gam ini mendapat prefik “a” berarti tidak dan tambahan “a”
dibelakang yang berarti sesuatu atau dapat berfungsi sebagai
sufik dalam bahasa sanskerta guna merubah kata kerja menjadi
kata sifat. Dengan demikian kata agama diartikan “ sesuatu
yang tidak pergi “ tidak berubah atau tetap, langgeng (abadi).
Yang tidak pernah berubah-berubah atau kekal abadi itu
hanyalah Tuhan beserta ajarannya. Sebagai suatu istilah
kemudian kata agama mengandung suatu pengertian aturan-
aturan atau ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang
Maha Esa (Sanghyang Widhi Wasa) yang diturunkan berupa
wahyu Sruti (Wahyu) melalui para Nabi (Maha Rsi) untuk
mengatur alam semesta beserta isinya baik dalam kehidupan
rohaniah maupun dalam kehidupan jasmaniah.
6
Hindu Sebagai Nama Agama. Istilah Hindu yang
dipergunakan sekarang sebagai nama agama umumnya tidak dikenal
pada jaman klasik. Beratus-ratus tahun sebelum tahun Masehi penganut
ajaran kitab Suci Veda tumbuh subur dan berkembang pesat dalam
masyarakat disekitar sungai Sindu atau Hindus. Kemudian Hindu
dipakai nama agama dengan mengambil nama tempat dimana agama
itu mulai berkembang . Kemudian kata Sindu akibat pengaruh hukum
methapesis dalam bahasa sansekertha dimana kata hurup “S” dan “H”
dapat ditukar-tukar seperti kata Soma menjadi Homa.

Kata Hindu atau Sindu dalam bahasa sanskerta adalah tergolong kata
benda masculin yang artinya titik-titik air, sungai, laut atau samudera. Air
dalam agama Hindu melambangkan Amerta yang diartikan air
kehidupan yang kekal abadi, dipergunakan dalam upacara-upacara
agama Hindu dalam bentuk tirtha (air suci). Istilah agama dan
dharma mempunyai pengertian yang sulit untuk dibedakan, maka dalam
kaitannya dengan nama agama Hindu biasanya juga disebut Hindu
Dharma, bahkan di India lebih umum nama ini dipakai.
7

BACK
NAMASTE (SALAM PENGHORMATAN)

PANGANJALI
BUNYI : Om swastyastu artinya semoga ada dalam keadaan baik dan
selamat atas karunia Ida Sang Hyang Widhi / TYME. Disampaikan
pada awal pertemuan / perjumpaan sebagai salam pembuka sesama
umat hindu.

PARAMASHANTI
BUNYI : Om shanti shanti shanti om, artinya semoga damai atas
karunia Ida Sang Hyang Widhi. Disampaikan pada akhir pertemuan/
salam penutup.

8
SRADHA ( POKOK-POKOK KEYAKINAN
AGAMA HINDU )

1. SRADHA BRAHMAN
Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Esa sebagai maha
pencipta, maha kuasa dan maha pengampun. Tuhan Yang Esa
dalam agama hindu memiliki banyak nama seperti dewa
brahma, dewa wisnu, dewa siwa dll. Fungsi dewa brahma sbg
pencipta alam, dewa wisnu sbg pemelihara alam, dan dewa
siwa sbg pelebur/pengembali alam semesta dengan segala
isinya. Masing-masing dilambangkan dgn aksara : A, U dan M.
A, U dan M disandikan menjadi ” OM ” ( aksara suci lambang
Ida Sanghyang Widhi / Tuhan ).

9
2. SRADHA ATMAN
Keyakinan terhadap Atma sebagai sumber hidup dari
seluruh makhluk berasal dari brahman. Bersifat abadi,
tidak berubah tidak mati, sebagaimana sifat-sifat tuhan /
braman. Ada dlm setiap makhluk.

3. SRADHA KARMA PHALA


Keyakinan terhadap bahwa setiap perbuatan
mendapatkan pahala / hasil. Berbuat baik hasilnya
kebahagiaan, berbuat buruk hasilnya kesengsaraan. Hasil
ini dinikmati bisa pada saat kehidupan sekarang atau
kehidupan yang akan datang.

10
4. SRADHA PUNARBHAWA
Keyakinan terhadap kelahiran kembali ke dunia. Kwalitas
kelahiran kembali kedunia ditentukan oleh kwalitas karma
masing-masing orang.

5. SRADHA MOKSA
Keyakinan terhadap adanya kebahagiaan yang kekal
abadi, yaitu bersatunya kembali Atma kepada Brahman.
Inilah yang menjadi tujuan tertinggi setiap umat hindu.

BACK
11
SUSILA (Tingkah Laku Yang Baik-
Mulia-Benar)

A. TRIKAYA PARISUDHA (tiga tingkah laku yang baik dan


benar) terdiri dari :
1. MANACIKA : Berfikir yang baik dan benar, diaplikasikan
dengan : tidak berprasangka buruk, tidak menginginkan sesuatu
yang bukan haknya dan percaya hukum karma.

2. WACIKA : Berkata yang baik dan benar, diaplikasikan dengan


: tidak bohong, tidak ingkar janji, tidak kasar / membentak dan tidak
fitnah. Intinya berkata yang satyamwada ( baik,sejuk dan
menyelamatkan ).

3. KAYIKA : Berbuat yang baik dan benar, diaplikasikan dengan


: tidak menyakiti, tidak mencuri dan tidak berzina.

12
B. TATTWAM ASI Artinya aku adalah kamu, kamu adalah
dia, dia adalah engkau. Prinsip ajaran ini adalah saling
menghargai, menghormati satu sama lain karena
dalam diri setiap orang (makhluk) terdapat satu jiwa
yang sama, yaitu atma.

Aplikasi ajaran susila diatas dpt dijdikan kode etik dlm


menjlnkan berbagai bentuk profesi.

13
BACK
AJARAN YADNYA

1. DEWA YADNYA (KURBAN SUCI KEPADA TUHAN)


CONTOHNYA : TRI SANDHYA / SEMBAHYANG TIGA KALI SEHARI,
PERAYAAN PIODALAN / PUJA WALI / HARI SUCI DAN JAPA
MANTRA UNTUK MEMUJA/MEMUJI TUHAN.

2. PITRA YADNYA ( KURBAN SUCI KEPADA LELUHUR )


CONTOHNYA : UPACARA NGABEN, UPACARA PENYUCIAN ATMA
DAN HORMAT KEPADA ORANG TUA.

3. RSI YADNYA ( KURBAN SUCI KEPADA ORANG SUCI / PARA


RESI / PANDITA ) CONTOHNYA MEMBERI DAKSINA (
PERSEMBAHAN ) DAN MENYEBARKAN AJARANNYA UNTUK
KEBAIKAN.

14
4. MANUSA YADNYA ( KURBAN SUCI UNTUK KESELAMATAN /
KEBAIKAN SESAMA MANUSIA ) CONTOHNYA : UPACARA
OTONAN, PERKAWINAN, MENGANGKAT ANAK ASUH, MEMBANTU
FAKIR MISKIN, MEMBESUK ORANG SAKIT DLL.

5. BHUTA YADNYA ( KURBNA SUCI UNTUK KESELAMTAN


LINGKUNGAN ALAM ATAU MAKHLUK-MAKHLUK TERGOLONG
BHUTA ), CONTOHNYA : REBOISASI / PENGHIJAUAN,
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DAN UPACARA CARU / TAWUR.

DALAM BERYADNYA TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN


UPACARA AGAMA, UMMAT HINDU BIASANYA MENGGUNAKAN
SARANA SEPERTI : MANTRA ( AYAT AYAT SUCI), SESAJEN (
SUATU RANGKAIAN YANG TERDIRI DARI BUAH, BUNGA, BIJI-
BIJIAN, DAUN, DAGING, AIR DAN API ).

BACK
15
Weda Sebagai Sumber Hukum

Weda adalah pustaka suci Hindu didalamnya terdapat berbagai ajaran


yang mengatur tentang tata cara bermasyarakat, bersembahyang dsb.
Dan Hukum Hindu digolongkan menjadi :

1. Weda Sruti ; himpunan kitab suci berupa wahyu tuhan hasil


pendengaran dari para maha resi. Kitabnya yang terkenal adalah catur
weda : Reg Weda, Sama Weda, Yajur Weda dan Atharwa Weda.

2. Weda Smerti ; himpunan kitab suci dalam bentuk tafsir yang ditulis
berdasarkan ingatan dari para maha resi / para ahli. Contoh kitabnya
adalah : Mahabarata, Ramayana, Sarasamuccaya, Jyotisa, Chanda,
Ayur weda dsb.
3. Sila ; tingkah laku dari orang orang suci yang patut diteladani.
4. Acara ; tradisi, adat kebiasaan suatu tempat namun tidak
bertentangan dengan Weda Sruti.
5. Atmanastusti ; kepuasan batin, kedamaian hati.
16

BACK
Kelompok orang suci/sulinggih

1. Yang tergolong Dwi Jati disebut Pandita, Rsi, Bagawan dll.


Dwi Jati artinya yang lahir dua kali, pertama lahir dari rahim
ibu, kedua lahir karena ilmu pengetahuan rohani melalui
proses penyucian yang disebut Diksa.

2. Yang tergolong Eka Jati disebut Pinandita, Pemangku,


Wasi. Eka Jati artinya lahir satu kali yaitu lahir dari rahim ibu
namun telah melakukan proses penyucian disebut Mewinten.

Diluar klompok tersebut dikenal juga nama klompok walaka


yaitu tokoh dengan keahlian tertentui duduk dimajelis agama
namun tidak melakukan proses penyucian seperti diatas.
Majelis agama Hindu dikenal dengan nama Parisada, dari
tingkat pusat sampai tingkat kelurahan.
17
Hari raya Hindu

18

BACK
Pengolongan Masyarakat
dan Keluarga Hindu

Masyarakat Hindu

Brahmana Kesatria Wesya Sudra

Antara golongan satu dengan yang lain kedudukannya sederajat / setara


tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Semua dimulyakan martabatnya
sepanjang fungsi dan tanggungjawabnya dilaksanakan dengan baik.

19
Keluarga Hindu

Kula Abdi / hamba

Warga Ikatan / Jalinan

jalinan pengabdian Suami Istri Anak

Suputra
Memperoleh Keturunan
Anak yg Utama
Wiwaha Samskara
Upacara Perkawinan Tujuan
Menikmati Kama Tanpa Rasa Dosa
(nafsu seksual) Hub Suci / Sakral

Kehidupan kel. yang sejahtera lahir dan bahagia batin Yaitu :


Menuju
Kel. Sukinah
Jagadhita artinya sejahtera lahiriah, fisik
Moksa artinya kebahagian rohani
20
Pandangan Agama Hindu Tentang Tindakan Perawat
Terkait Perawatan Kesehatan

Agama Hindu dalam memberikan


pendapat terhadap hal-hal yang boleh dan
tidak boleh di lakukan berdasarkan
dharma sidhi yatra yang terdiri dari :

 Desa (tempat), kala (waktu), iksa (tujuan), sakti (daya,


kemampuan) dan tatwa (kebijaksanaan, keyakinan). Atas dasar
pedoman tersebut diatas baru kemudian diambil keputusan.
 Setiap keputusan yg diambil dipengaruhi oleh tri guna ( tiga
kecendrungan sifat ) yaitu sattwam (tenang, baik, sejuk), rajas
(emosi, egois, marah) dan tamas (cuek, apatis, lamban).
Pandangan Hindu :
 Keluarga Berencana
Ada keserasian dan keselarasan antara tujuan KB dg tujuan
keluarga Hindu yaitu utk menciptakan kehidupan keluarga yg
sejahtra dan bahagia lahir-batin. Oki agama Hindu tdk menolak KB.

 Alat alat Kontrasepsi


Hindu tidak menolak penggunaan alat-alat kontrasepsi sepanjang
digunakan oleh orang-orang yg tlh mengalami proses wiwaha
samskara. Penggunaan diluar itu dipandang sebagai asubhakarma
( tindakan yg tdk baik ).
 Aborsi
Aborsi yaitu pengguguran bayi dlm kandungan, jk hal ini terjadi maka tindakan ini
dipandang sebagai pataka yaitu tindakan berdosa. Namun dmk berdasarkan wiweka
dharma sidhi yatra diatas, Aborsi blh dilakukan utk menyelamatkan jiwa si ibu, akan
ttp perlu diingat tindakan ini bukan berarti dpt meniadakan aspek dosanya.

 Euthanasia
Scr sederhana euthanasia adl keinginan utk mati oleh seseorang dg
alasan tertentu. Hal ini bertentangan dg agama Hindu, disamping tdk
mensyukuri dan berbahagia lahir sbg manusia, ia melawan hukum kodrat
atau kuasa Tuhan. Hukum kodrat itu disebut Rta, diantaranya : utpeti (
mencipta, melahirkan), Sthiti ( memelihara ) dan
Pralina ( melebur, mengembalikan ke asal ). Hakekat sejati keberadaan
manusia adl memelihara kehidupannya ( sthiti ), apapun masalah yg
dialaminya tdk dibenarkan mencabut nyawanya sendiri.
 Transplantasi / donor darah
Transplantasi : donor organ tubuh/bagian tubuh tertentu. Agama Hindu
menganjurkan utk danapunia ( memberikan, mendermakan sst scr tulus ).
Jenisnya sangat banyak, salah satu diantaranya ialah jihwadana yaitu
bersedia mengorbankan jiwa-raga demi keselamatan seseorang, sesama,
bangsa dan negara. Oki Hindu tdk menolak transplantasi / donor darah.

 Bayi Tabung
Sepanjang benih, sperma – ovum diambil dari pasangan suami istri
yang sah ( dari sisi agama dan hukum positif ) maka bayi tabung dapat
diterima, diluar itu tdk dapat dibenarkan.

 Nifas
Nifas : darah yg keluar dr rahim wanita sesudah melahirkan sampai dg pulihnya alat alat
dan anggota badan. Dalam hal ini agama Hindu memandang si ibu, bapak, si bayi
berada dlm kondisi cuntaka ( = sebel = kondisi tdk suci ). Oki tdk diperbolehkan
memasuki pura ( tempat suci ) sampai si bayi berusia 42 hari dan dilaksanakan upacara
penyucian bg keluarga tsb. Jadi masa nifas berlaku selama 42 hari sejak kelahiran si
bayi.
 Perawatan kehamilan
Kehamilan adl sebuah anugerah, ini terjadi krn pertemuan kama bang
( ovum ) dg kama petak ( sperma ). Oki Hindu memandang kehamilan
wajib dirawat, baik secara medis, upacara ritual (selamatan) dan
spiritual ( membisiki mantra pd bayi dlm kandungan ).

 Haid / menstruasi.
Wanita yg lg haid dalam pand Hindu tergolong cuntaka ( keadaan tdk
suci ). Wanita dalam kondisi ini dilarang memasuki tmpat suci ( pura )
atau kegiatan upacara agama lainnya.

 Perawatan jenazah.
Ada dua pilihan yaitu dengan dikebumikan atau dikubur dan dg cara
dibakar ( ngaben ). Pada prinsipnya semua jasad dimandikan terlebih
dahulu sebagaimana layaknya orang hidup kemudian dibacakan doa –
doa.
 Perawatan / bimbingan pasien
Dianjurkan bagi umat Hindu untuk memelihara kesehatan. Ketika
sebagai pasien misalnya, umat Hindu tidak mempersoalkan agama yg
merawat kesehatannya.

 Merawat pasien terminal.


Patut dilakukan dengan sabar dan secara terus menerus dibacakan
doa yg disebut gayatri mantram agar jiwa pasien memperoleh
kedamaian.

 Kebersihan / kesehatan lingkungan.


Menjadi swadharma ( kewajiban bg setiap umat Hindu ) untuk
menciptakan lingk yg bersih – sehat, hal ini dsbut bhuta yadnya shg dr
tindakan ini akan diperoleh Bhuta hita ( lingk yg damai – nyaman –
sejahtra ).
27
PANDITA / RSI / BEGAWAN

PINANDITA / PEMANGKU

Anda mungkin juga menyukai