Dokumen - Tips - PPT Gagal Napaspptx
Dokumen - Tips - PPT Gagal Napaspptx
Walentina (1061050071)
Chairunisa (1161050115)
Pendahuluan
• Pernapasan -> Pergerakan O2 dari atmosfer ke sel
dan keluarnya Co2 dari sel ke udara bebas.
• Ventilasi :
Masuk dan keluarnya gas-gas ke dalam dan
keluar paru-paru.
Fisiologi Pernapasan
• Transportasi, yang ditinjau dari beberapa aspek :
1. Difusi gas-gas antara alveolus dengan kapiler
paru dan antara darah sistemik dengan sel-sel
jaringan
2. Sirkulasi darah dalam sirkulasi pulmonar dan
penyesuainnya dengan distribusi udara dalam
alveolus-alveolus
3. Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan
darah
Fisiologi Pernapasan
Ventilasi
• Udara bergerak masuk dan keluar paru karena
ada selisih tekanan yang terdapat antara
atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik
otot-otot.
• Selama inspirasi : Volume toraks besar ->
diafragma turun -> iga terangkat -> toraks
membesar ke tiga arah (anteroposterior,
lateral, vertikal)
Ventilasi
• Selama ekspirasi : Rangka iga turun -> lengkung
diafragma naik ke atas kedalam rongga thoraks ->
menyebabkan volume thoraks berkurang ->
meningkatkan tekanan intrapulmonal
Difusi
• Terjadi pertukaran gas-gas yang melintasi
membran alveolus-kapiler
Volume Paru
• Vol. tidal : Vol udara yang
di inspirasi dan ekspirasi
setiap kali bernapas
normal (500 ml)
• Vol. Cadangan insp : Vol
udara ekstra yang dapat
diinspirasi setelah dan
diatas volume tidal
normal bila dilakukan
inspirasi kuat (3000 ml)
Volume Paru
• Vol cadangan eksp : Vol
udara ekstra maksimal
yang dapat diekspirasi
melalui ekspirasi kuat
pada akhir ekspirasi
(1100 ml)
• Volume residu : Vol
udara yang masih tetap
berada dalam paru
setelah eskpirasi paling
kuat (1200 ml)
Volume Darah Di Paru
• Volume darah di paru kira-kira 450 ml, sekitar
9% dari volume darah total pada seluruh
sistem sirkulasi.
• Kira-kira 70 ml dari volume darah diparu
berada di kapiler paru,sedangkan sisanya
terbagi sama rata antara arteri dan vena.
Definisi Gagal Napas
• Gagal napas adalah suatu keadaan yang
terjadi apabila paru tidak dapat lagi
memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran
gas, yaitu oksigenisasi darah arteri dan
pembuangannya yaitu karbondioksida.
• Acute on chronic :
Terjadi perburukan tiba-tiba pada seseorang yang sudah
mengalami gagal napas hiperkapnia sebelumnya, ditandai
dengan PaCO2 yang tinggi, Ph rendah dengan bikarbonat
yang meningkat.
• Chronic :
Apabila terdapat penyakit paru kronik ditandai dengan
PaCO2 tinggi, Ph normal dan bikarbonat meningkat.
Etiologi
Penyebab dari gagal napas tipe I:
• Acute asthma
• Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
• Pneumonia
• Pulmonary oedema
• Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
• Emphysema
• Pneumothorax
Etiologi
• Pemeriksaan Laboratorium
Pengukuran AGD
Hitung darah lengkap (kemungkinan anemia)
• Foto thoraks (melihat penyebab dari gagal
napas)
TATALAKSANA
Indikasi Untuk Bantuan Pernapasan:
PaO2 < 8 kPa (60mmHg) atau SaO2 < 95% adalah indikasi untuk terapi oksigen.
Tujuan dari alat tersebut untuk mempertahankan SaO2 >
95%. Pasien dipantau dengan menggunakan pulse oxymetry dan
analisis gas darah yang dilakukan per20 menit sekali, jika SaO2 <
95% atau PaO2 < 7kPa (53 mmHg) pada pasien yang
sebelumnya tidak ada riwayat penyakit paru maka konsentrasi O2
harus ditingkatkan dan gas darah harus dicek kembali setelahnya.
Selain itu penyebab utama dari keadaan pasien tersebut harus
diatasi.
HIPOKSEMIA TIDAK JIKA PASIEN KELELAHAN
MEMBAIK DENGAN DENGAN PENINGKATAN
TERAPI OKSIGEN PCO2
ICU
Indikasi untuk dilakukan intubasi trakeal:
Indikasi pemasangan ventilator:
Ventilasi tekanan negatif
Prinsip dari tekanan negatif adalah
Ventilasi Mekanis memberikan tekanan pada dinding
Noninvasif toraks dan abdomen untuk mencaoai
tekanan dibawah tekanan atmosfer
saat inspirasi.
Hipoksemia berat
Gangguan kesadaran
Kejang/ gelisah
Muntah
• Kaynar, Ata Murat; Sharma, Sat. (2010). Respiratory Failure. Diakses pada
tanggal 24 Juni 2015 dari: www.emedicine.medscape.com/article/167981-
overview
• Neema, Praveen K. (2012). Respiratory Failure. Indian J Anaesth; 47 (5) :
360-6
• Rodriguez, Ricardo J. (2012). Acute Respiratory Distress Syndrome : An
Update. Respiratory Care ; 48 (3) : 279-87
• Price, Sylvia A., Wilson, Lorraine M., (2012). Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, Volume 2, Edisi 6, Jakarta : EGC, Hal : 736-739 ;
743-746 ; 824
• Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2008, “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”,
Edisi 11, Jakarta : ECG, Hal : 495-496 ; 527-528
• Koutsoukou, C. Roussos, A., 2012, “Respiratory Failure”, European
Respiratory Journal
• Gunning, Kevin E.J., 2011, “Pathophysiology of Respiratory Failure and
Indications for Respiratory Support”, The Medicine Publishing Company