2611)
2. Ni Made Ratna Umbari (16.321.2612)
3. Ni Made Surya Wardani (16.321.2613)
4. Ni Nyoman Rantini (16.321.2614)
5. Ni Nyoman Sekarniti (16.321.2615)
TETRALOGI OF FALLOT
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tetralogi of Fallot ( TOF ) adalah defek jantung sianotik congenital yang
terdiri dari 4 defek structural , yaitu:
a. VSD besar
b. Stenosis atau atresia paru
c. Overriding aorta
d. Hypertrofi ventrikel kanan
B. ETIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaa tidak
diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan
eksogen. Faktor –faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes
melitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
2. Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau
suntik,minum obat-obatan tanpa resep dokter,
(thalidmide,dextroamphetamine.aminopterin,amethopterin, jamu)
b. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
c. Pajanan terhadap sinar -X
C. TEMUAN ANATOMI DALAM TETRALOGI OF FALLOT.
Empat Temuan Anatomi dalam Tetralogi of Fallot.
3. Overriding Aorta
Pergeseran ke kanan dan pembesaran pangkal aorta
b. Perbaikan Definitif
I. KOMPLIKASI
A. Komplikasi dari gangguan ini antara lain adalah :
1. Penyakit vaskuler pulmoner kanan
2. Deformitas arteri pulmoner kanan
Kolaborasi
1. Beri tambahan O2 sesuai indikasi
2. Pemeriksaan thoraks foto.
3. Kaji ulang seri EKG
Rasional:
Mandiri
1. Penurunan curah jantung mengakibatkan menurunnya kelemahan nadi.
2. Kelemahan dapat terjadi akibat dari tidak lancarnya sirkulasi darah dan
beban jantung dipengaruhi oleh aktivitas berlebihan.
3. Menunjukkan perubahan aliran darah normal dalam jantung contoh katup
tidak baik, kerusakan septum.
Kolaborasi
1. Meningkatkan sediaan oksigen pada miokard. Menurunkan iskemia.
2. Thorak foto dapat menunjukkan edema paru sehubungan dengan
disfungsi jantung.
3. Memberikan informasi sehubungan dengan kemajuan atau perbaikan
status fungsi jantung, keseimbangan elektrolit, dan efek obat
4. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan transport
oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x…. menit diharapkan perfusi
jaringan kembali normal dengan kriteria hasil:
• Pengisian kapiler <2 detik
• Status mental biasa/normal
• Tidak ada sianosis perifer
• Tidak ada clubbing finger
Intervensi:
Mandiri
1. Monitor perubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinu contoh : cemas,
bingung, letargi, pingsan.
2. Observasi perubahan status mental dan vital sign.
Kolaborasi
1. Berikan cairan (IV/per oral) sesuai indikasi
Rasional :
Mandiri
1. Gelisah, bingung, disorientasi, dan/atau perubahan sensori/ motor dapat
menunjukkan gangguan aliran darah, hipoksia.
2. Kulit pucat atau sianosis, kuku, atau dingin menunjukkan vasokonstriksi perifer
(syok) dan/atau gangguan aliran darah sistemik, terlihat clubbing finger.
Kolaborasi
1. Peningkatan cairan diperlukan untuk menurunkan hiperviskositas darah
(potensial pembentukan trombus) atau mendukung volume sirkulasi/perfusi
jaringan.
Rasional :
Mandiri :
1. Penimbangan berat badan secara rutin untuk mengetahui status nutrisi
2. Intake dan output menggambaran penyerapan nutrisi oleh tubuh secara adekuat
3. Nutrisi yang diberikan diharapkan dapat membantu pemenuhan nutrisi untuk
anaknya
4. Pemberian dot yang lembut dapat merangsang peningkatan napsu makan anak
5. Formula yang tinggi nutrisi akan membantu meningkatkan intake nutrisi yang
dibutuhkan tubuh
Kolaborasi :
1. Pemeriksaan laboratorium dapat membantu mengetahui status nutrisi anak
2. Nutrisi secara parenteral diharapkan dapat membantu penyerapan nutrisi lebih
adekuat sesuai yang dibutuhkan tubuh.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana rentang keresahan klien
dengan berdasar tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi harus dilakukan secara
berkelanjutan sehingga perawatan dapat memantau ada tidaknya perkembangan
kondisi klien sesuai dengan tujuan keperawatan. Dalam evaluasi tujuan tersebut
terdapat 3 alternatif yaitu :
1. Tujuan tercapai : pasien menunjukkan perubahan dengan standart yang telah
ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian : pasien menunjukkan perubahan sebagian sesuai
dengan standar yang telah di tetapkan.
3. Tujuan tidak tercapai : pasien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama
sekali.