Anda di halaman 1dari 55

Keandalan Gedung

Syarat keandalan gedung : 1. Kenyamanan


2. Kesehatan
1. 3. Keselamatan
2. Keamanan 4. Komunikasi dan
3. 5. Mobilitas dalam
bangunan.
4
5
.
CCTV (Close Circuit Television)

 Tujuan dan manfaat dari sistem ini adalah untuk


mengurangi bahkan mencegah tindak kejahatan
pada lingkungan gedung perkantoran atau rumah
tinggal dengan menggunakan sistem yang
sederhana.
 Selain itu sistem ini juga berkemampuan untuk
mencatat dan merekam waktu dari kejadian yang
terdeteksi oleh sensor infrared.
 Karena komponen ini dilengkapi dengan
perangkat lunak yang bisa mencatat waktu
kejadian dan menyimpannya dalam basis data,
sehingga bisa ditelusuri riwayat kejadian dengan
melihat file logging.
Jenis dan peralatan yang digunakan

 SISTEM ANAK KUNCI


 SISTEM ALARM
 SISTEM AKSES KONTROL
 SISTEM X-RAY
 CCTV
Pengamanan Dengan Anak Kunci

Secara umum pengamanan dilakukan dengan


memasang kunci pada setiap pintu yang dibuka
dengan menggunakan anak kunci tersebut..

Sistem perkuncian dibagi 2 yaitu :


 Sistem master key
 Sistem penguncian dipusatkan (central locking
system)
Sistem Master Key

Sebuah anak kunci dapat digunakan untuk membuka


beberapa pintu yang berada dibawah tingkatannya, yang
disusun berdasarkan hirarki. Kunci Grand master MENU
dapat
digunakan untuk membuka seluruh pintu yang ada dalam
satu bangunan.
.
Beberapa anak kunci tertentu yang berbeda
dapat digunakan untuk membuka satu pintu
tertentu. Sistem ini biasanya digunakan untuk
beberapa blok aparteman. Setiap penghuni
apartemen, dengan anak kuncinya masing –
masing, dapat membuka pintu blok
apartemennya, pintu unit apartemennya dan
pintu untuk ke tempat cuci (laundry)
SISTEM ALARM
Pada sistem alarm untuk pengamanan dari bahaya kejahatan,
detektor sistem keamanan (security system) yang digunakan
berupa detektor model sensor yaitu :
– sensor ultrasonik,
– sensor gelombang mikro,
– sensor infra merah dan
– sensor suara suara.
Prinsipnya apabila ada benda bergerak, maka akan terjadi
perubahan panjang gelombang yang dipancarkan.
Sistem X-Ray
Penggunaan sisitem xray biasanya dilakukan pada
gedung – gedung pemerintahan. Pemerintah
membutuhkan pengamanan extra demi terjaganya
kemanan gedung . karena jika tidak terjaganya
keamanan pemerintahan akan menyebabkan buruknya
sistem suatu pemerintahan. sehubungan dengan
keamanan dan semakin berkembangnya teknologi,
mesin xray menjadi jawaban untuk mengoptimalkan
pengamanan dan meningkatkan status penjagaan yang
sangat terkendali dan aman. Dengan mesin pendukung
berteknologi xray sangat memudahkan petugas
keamanan untuk perekaman data serta pengawasan
terhadap siapa pun yang keluar masuk gedung.
Contoh Alat
Walkthrough Metal Detector adalah sebuah
gerbang yang dilengkapi dengan metal detector,
hal ini memungkinkan alat ini dapat mendeteksi
seluruh bagian dari kepala hingga kaki, dari kiri
hingga kanan dengan akurat. Sensitivitas sensor
yang tertanam pada setiap sisi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan. Masing - masing sisi gerbang
dapat berfungsi sebagai transmitter dan receiver
signal sehingga dapat mendeteksi posisi metal
secara tepat dan menghindari terjadinya false
alarm. Walthrough Metal Detector ini juga
dilengkapi dengan digital filtering dan anti-
interference sehingga cocok ditempatkan pada
area publik yang ramai tanpa tergangu oleh
berbagai external signal / gelombang. MENU
Sistem akses kontrol
Sebuah sistem keamanan Access Control
memungkinkan pemilik bangunan dan property untuk
melakukan lebih dari sekedar mengontrol masuk ke
daerah yang diproteksi

MENU
1. Mesin kartu strip magnetic

Untuk setiap pengguna kartu jenis ini


diberikan ID unik dan berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya. Dewasa
ini penggunaan jenis kartu serta mesin
tersebut pada sistem Access Control
sudah jarang ditemui, dikarenakan
untuk verifikasi kartu ini harus digesek
pada bagian mesin.
2. Menggunakan mesin scanner biometric

Jenis sistem ini mengharuskan


pengguna / user untuk memasukan
informasi menggunakan aspek biologis
yang melekat pada pengguna/ user.
Contoh dari jenis ini yang umum dan
banyak digunakan adalah mesin
Access Control yang menggunakan
verifikasi menggunakan Sidik Jari /
Fingerprint dan juga deteksi Wajah /
Face ID.

MENU
3. Menggunakan mesin kartu proximity atau smart
card

Pada sistem ini biasanya user


dapat memasukkan kode tertentu
pada keypad / reader untuk
masuk ke ruangan ataupun
wilayah yang diproteksi. Keypad /
Reader Elektronik ini tidak mudah
untuk diutak-atik, karena untuk
memprogram sebuah kartu ke
dalam sistem biasanya ada kode
tertentu yang unik dan berbeda
antara mesin keypad yang satu
dengan mesin keypad yang MENU
lainnya.
Manfaat dari pengguaan sistem acces control :
1. Mengurangi Biaya Operasional Keamanan, seperti penjagaan
ruangan dengan menyewa jasa security / petugas keamanan.
2. Membatasi Public Area dan Staff Area Only
3. Kemampuan untuk mencatat Record / Log History masuk
dan keluar akses
4. Kemampuan untuk melindungi daerah yang sensitif /
diproteksi
CCTV (Close Circuit Television)

 Tujuan dan manfaat dari sistem ini adalah untuk


mengurangi bahkan mencegah tindak kejahatan
pada lingkungan gedung perkantoran atau rumah
tinggal dengan menggunakan sistem yang
sederhana.
 Selain itu sistem ini juga berkemampuan untuk
mencatat dan merekam waktu dari kejadian yang
terdeteksi oleh sensor infrared.
 Karena komponen ini dilengkapi dengan
perangkat lunak yang bisa mencatat waktu
kejadian dan menyimpannya dalam basis data,
sehingga bisa ditelusuri riwayat kejadian dengan
melihat file logging.
 Disamping itu juga .untuk mengoptimasikan
pemantauan dan pengoperasian peralatan ME
terutama yang berkaitan dengan keselamatan
bangunan dapat diterapkan peralatan khusus
seperti CCTV.
 Bangunan dengan lantai yang cukup luas ,
bangunan tinggi atau bangunan dengan aktifitas
komplek yang memerlukan pemantauan intensif.
 Maka salah satu usaha untuk mengurangi bahaya
yang mengancam bangunan, antara lain alat
pengawas automatic berupa Close Circuit
Television ( CCTV ),
.
CCTV merupakan kepanjangan dari
Closed Circuit Television, yang di artikan
secara harafia adalah jalur
televisi tertutup, yang dalam
pengertiannya bahwa sebuah CCTV
sistem bersifat tertutup dari lingkungan
umum, atau kata lain yang dapat
mengakses CCTV sistem tersebut adalah
hanya bagian atau orang tertentu saja.
Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera
CCTV dapat dibedakan menjadi indoor
dan outdoor camera.
Kegunaan CCTV :
1. Upaya Preventif
2. Alat Pantau
3. Meningkatkan Kinerja
4. Membantu Penyelidikan
5. Barang Bukti

MENU
 Disamping itu juga .untuk mengoptimasikan
pemantauan dan pengoperasian peralatan ME
terutama yang berkaitan dengan keselamatan
bangunan dapat diterapkan peralatan khusus
seperti CCTV.
 Bangunan dengan lantai yang cukup luas ,
bangunan tinggi atau bangunan dengan aktifitas
komplek yang memerlukan pemantauan intensif.
 Maka salah satu usaha untuk mengurangi bahaya
yang mengancam bangunan, antara lain alat
pengawas automatic berupa Close Circuit
Television ( CCTV ),
Gambar CCTV

Gambar CCTV
Sistem keamanan thd
bahaya petir
Proses Terjadinya Petir

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara


awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus
menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan
berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif
akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah),
sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup


besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk
mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan
muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada
saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi
Penangkal Petir
Meskipun permasalahan penangkal petir merupakan wewenang
dan tanggung jawab ahli ME, namun arsitek juga harus
memahami jenis dan sistem penempatannya, agar dapat
menyesuaikan dengan desain bangunan. Sehingga penangkal
petir sebagai pelindung bangunan dari sambaran petir, juga
dapat diintegrasikan dengan desain arsitektur. Pedoman
mengenai penangkal petir untuk bangunan sudah dituangkan
dalam peraturan pemerintah. Pemilihan penangkal petir juga
harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta haru
mendapat ijin. Karena apabila pemilihan jenis penangkal petir
tidak tepat maka akan menimbulkan dampak yang buruk
dilingkungan sekitarnya. Karena petir justru akan menyambar
bangunan disekitarnya sehingga pemilihan penangkal petir harus
memikirkan faktor keaman lingkungan.
Instalasi bangunan yang. menurut letak, bentuk,
penggunaanya dianggap mudah terkena sambaran
petir dan perlu dipasang penangkal petir adalah :
a. Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat,
menara, dan cerobong pabrik.
b. Bangunan – banguna tempat penyimpanan bahan
yang mudah terbakar atau meledak seperti pabrik
amunisi, atau gudang penyimpan bahan peledak.
c. Bangunan – banguna sarana umum seperti
gedung bertingkat pusat perbelanjaan, instansi
pemerintahan, sekolah dan sebagainya.
d. Bangunan yang berdasar fungsi khusus perlu
dilindungi seperti gedung arsip negara.
Proses Terjadinya Petir

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara


awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus
menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia
akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan
negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau
bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi
sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi


cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan
negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya
untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron
adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus
SISTEM
PROTECTION

EKSTERNAL INTERNAL
PROTECTION PROTECTION

SISTEM SISTEM
SISTEM
KONVENSIO ELEKTROST
RADIOAKTIF
NAL ATIS
Eksternal Protection
Eksternal Protection Penangkal Petir
adalah sebuah system perlindungan
bangunan terhadap bahaya sambaran petir
yang dimungkinkan menyambar dan
mengenai bangunan secara langsung.
Penangkal Petir External diposisikan di luar
bangunan di posisi yang rawan tersambar
petir, daerah terbuka, ujung tertinggi
bangunan, sisi pinggir bangunan etc.
Penangkal petir eksternal ini merupakan
perlindungan utama untuk sebuah
Jenis penangkal petir ini menunggu
SISTEM
sambaran petir KONVENSIONAL
yang mengenainya kemudian
menyalurkan seluruh energinya ke tanah, bentuk
perlindungannya seperti kerucut dengan sudut
radius 30-45 derajat. Penempatan haruslah
sangat tepat, dengan melihat beberapa faktor
kemungkinan sambaran petir maka letak
pemasangan penangkal petir bisa dengan
berbagai bentuk runcing menjulang tinggi seperti
stik pancing
SISTEM RADIOAKTIF
Penelitian terus berkembang akan sebab
terjadinya petir, dihasilkan kesimpulan
bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik
di awan yang dihasilkan oleh proses ionisasi.
Maka yang dapat dilakukan adalah
penggagalan proses ionisasi, sistem ini
melakukan hal tersebut dengan dengan cara
memakai Zat beradiasi Radium 226 dan
Ameresium 241 , karena 2 bahan ini mampu
menghamburkan ion radiasinya yang bisa
menetralkan muatan listrik awan.
Bagian Penangkal Petir
1. Batang penangkal petir
Ujung Penangkal Petir, atau
biasa disebut tombak
adalah alat yang menerima
langsung sambaran petir
dari udara.
Ujung Penangkal Petir
sengaja dibuat runcing
seperti tombak dengan
tujuan agar muatan listrik
yang berkumpul di udara
dapat tertarik lebih
2. Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari jalinan
kawat tembaga. Kabel konduktor berfungsi
meneruskan aliran muatan listrik dari batang
muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor
tersebut dipasang pada dinding di bagian
luar bangunan.
3. Grounding
Pembumian atau Grounding adalah benda
logam yang di tanam dalam tanah berfungsi sebagai
pelepasan muatan listrik , tanah atau bumi adalah
sebuah masa yang bersifat netral dan memiliki
volume yang luar biasa besar sehingga mampu
untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik
sebesar apapun .
kelayakan Grounding / Pembumian harus bisa
mendapatkan nilai Tahanan sebaran Maksimal 5
Ohm (bila bibawah 5 Ohm lebih baik). Untuk
mendapatkan nilai tahanan sebaran grounding
dibawah 5 ohm tidak semua areal bisa dengan
mudah memenuhi nilai grounding yang diinginkan,
tergantung oleh berbagai macam faktor yaitu:
• Kadar Air
• Mineral/garam
3. Grounding
Pembumian atau Grounding adalah benda
logam yang di tanam dalam tanah berfungsi sebagai
pelepasan muatan listrik , tanah atau bumi adalah
sebuah masa yang bersifat netral dan memiliki
volume yang luar biasa besar sehingga mampu
untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik
sebesar apapun .
kelayakan Grounding / Pembumian harus bisa
mendapatkan nilai Tahanan sebaran Maksimal 5
Ohm (bila bibawah 5 Ohm lebih baik). Untuk
mendapatkan nilai tahanan sebaran grounding
dibawah 5 ohm tidak semua areal bisa dengan
mudah memenuhi nilai grounding yang diinginkan,
tergantung oleh berbagai macam faktor yaitu:
• Kadar Air
• Mineral/garam
Teknis pembuatan grounding dapat
dilakukan sebagai berikut :
Cara Kerja Penangkal Petir
Saat muatan listrik negatif di bagian
bawah awan sudah tercukupi, maka muatan
listrik positif di tanah akan segera tertarik.
Muatan listrik kemudian segera merambat
naik melalui kabel konduktor , menuju ke
ujung batang penangkal petir. Ketika muatan
listrik negatif berada cukup dekat di atas
atap, daya tarik menarik antara kedua
muatan semakin kuat, muatan positif di
ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah
muatan negatif. Pertemuan kedua muatan
Internal Protection
Proteksi ini dengan cara membelokkan
tegangan kejut petir dan mengalirkannya menuju
ground, perletakan arrester di jalur awal (setelah
meter pln atau Genset) karena alat ini akan
mampu menahan tegangan dan arus kejut yang
besar akan tetapi masih ada kemungkinan
terlepasnya arus petir. Terlepasnya arus petir ini
disebabkan oleh keterbatasan peralatan.
Sistem keamanan thd bahaya
kebakaran

.
Hydrant

Selain sprinkler, system pemadam kebakaran juga didisain


dengan menggunakan hydrant. Semprotan air berasal dari
tenaga pompa yang digerakan dengan tenaga diesel. Tenaga
diesel ini dimaksudkan sebagai pengganti tenaga listrik yang
diasumsikan padam ketika terjadi kebakaran. Sumber air
hidrant harus disediakan, pada umumnya berasal dari
reservoir yang disediakan untuk pemadaman sekitar 30 menit.
Pemadaman ini dimaksudkan sebagai pemadaman sendiri
yang diperkirakan bisa memadamkan api yang tidak terlalu
besar. Apabila api besar maka diharapkan dalam kurun waktu
tersebut pertolongan dari Mobil Pemadaman Kebakaran
sudah sampai di tempat. Dalam disain diharapkan jangkauan
pemadaman menggunakan hydrant sejauh 25-30 m. oleh
sebab itu, jarak titik hydrant satu ketitik yang lain sebaiknya
berjarak 50-60 m. Titik hydrant perlu ditempatkan di lokasi-
lokasi strategis untuk pemadaman.
Gambar Hydrant
Sprinkler
• Untuk gedung yang tidak secara terus menerus digunakan,
peringatan dini kebakaran dengan menggunakan peralatan
otomatis sangat diperlukan, agar barisan pemadaman kebakaran
dapat segera menanggulangi kebakaran yang terjadi. Penyembur
air / gas ( sprinkler) menyediakan suatu bentuk peringatan dan
terbukti merupakan alat pencegah / pemadam api yang baik,
sebelum api menjadi besar dan tak terkendali serta
menimbulkan banyak kerugian pada manusia , bangunan dan
isinya. Pada sebagian besar bangunan tinggi, sprinkler ini
memberikan reaksi (response) yang cepat pada saat terjadi api
dan memberikan waktu yang cukup bagi penghuni bangunan
untuk mengatur proses evakuasi. Sprinkle dipasang pada jarak
tertentu dan dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan
tinggi ( minimum 0,5 kg/cm2 ). Kepala sprinkler dirancang untuk
berfungsi jika panas telah mencapai suhu tertentu. Umumnya
sprinkler dirancang untuk suhu 680 C dan air akan memancar
pada radius sekitar 3,50 meter. Adapun komponen kepala
sprinkler adalah:
KOMPONEN KEPALA SPRINKLER.
• Kepala .
sprinkler adalah alat pekatemperatur
yang direncanakan bekerja pada temperatnr
tertentu. Kepala sprinkler yang diaktifkan akan
memancarkan air dan mendistribusikan
pancarannya pada luasan tertentu dan dengan
pola pancar tertentn pula. Pancaran air tersebut
ditujukan untuk memadamkan kebakaran atau
mencegah penyebaran api, apabila sumber api
berada di luar daya jangkau pancaran. Air yang
dipancarkan didapat melalui saluran pemipaan
yang diiencanakan secara khusus untuk layanan
tersebut.
Kepala sprinkler tersusun dari
komponen-komponen sebagai berikut:

• 1. Deflektor, berguna untuk membelokkan pancaran air


dari lubang orifice kepala sprinkler dan
mendistribusikan pancaran dengan pola tertentu.
• 2. Komponen pengaktif, secara umum berdasarkan
komponen pengaktif terdapat dua jenis kepala
sprinkler yang umum terdapat dipasaran, yaitu dengan
komponen pengaktif jenis logam-lebur (sistem fusible
lid) dan dengan komponen pengaktif jenis bola kaca;
• 3. Badan kepala sprinkler, sebagai tempat rakitan
komponen-komponen juga dilengkapi dengan lubang
orifice (lubang pancar).
• Aktivasi kepala sprinkler dilakukan oleh sambungan
yang dipatri (pecah/meleleh bila patrian kena panas),
tabung gelas, herisi cairan (cairan berekspansi bila kena
panas, kemudian pecah), kimiawi (melebur sehingga
penopang pecah), atau elektrikal (metal yang mudah
melebur yang diletakkan pada elemen peka panas).
Kepala sprinkler dibentuk sedemikian hingga dapat
membuka pada temperatur yang telah ditetapkan yakni
antara 57 "C hingga 302 "C tergantnng persyaratan.
Kepala sprinkler diklasifikasikan sesuai dengan
temperatur plafond maksimum, yakni antara 38 "C
hingga 240 'C.
Gambar sprinkler
Detector

• Sistem detector yang umum digunakan adalah


pendeteksian terhadap adanya tamu atau pengujung
yang hadir kesuatu tempat atau pendeteksian
terhadap bahaya adanya seperti kebakaran. Standar
disain system deteksi mempunyai tiga unit utama,
yaitu:
• Unit detector (signal generator)
• Unit penerima sinyal (signal processor)
• Unit suara (signal tranducer)
Beberapa sistem deteksi yang dipergunakan adalah sebagai
berikut:

Sistem panggilan dan Intercoma


• Sistem ini pada umumnya digunakan untuk
rumah atau kantor untuk memberi informasi
kepada penghuni akan kehadiran seseorang.
Sistem ini hanya mempunyai dua unit karena unit
suara dan unit penerima bergabung menjadi satu
dalam bentuk suara. Unit detectornya dijalankan
secara manual dengan memencet tombol bel,
yang dilakukan oleh pengunjung kemudian unit
kedua adalah unit bel.
Gambar Alat panggilan dan Intercoma
Sensor otomatis Smoke detector
Alarm gangguan atau bahaya
• Yang paling awal adalah smoke detector, yaitu
kontrol dengan melakukan pendeteksian
terhadap adanya asap. Apabila asap terdeteksi
pada jumlah tertentu yang mengindikasikan
kebakaran maka alarm akan berbunyi. Alarm
manual adalah alarm yang bunyinya dikontrol
secara manual dengan menekan tombol
kebakaran. Alarm otomatis adalah alarm yang
berbunyi secara otomatis ketika mendeteksi
asap dengan kapasitas tertentu.
kesimpulan
• Kenyaman dan keselamatan Bangunan
merupakan hal yang penting sebagai tolak ukur
keberhasilan disain suatu bangunan. Karena itu,
meskipun perfomance banguna terlihat
sempurna tetapi pengguan /penghuni banguan
tidak merasa nyaman maka disain bangunan
dapat dikatakan gagal. Oleh karena itu segala
aspek tentang peraturan bangunan yang
menyangkut kenyaman bangunan antara lain :
kenyamanan thermal, visual, audio kenyamanan
pergerakan aktivitas didalam bangunan dll, harus
diperhatikan dengan seksama.

Anda mungkin juga menyukai