Acoustic
Positioning
System
DISUSUN OLEH :
REGITA FARIDATUNISA
WIJAYANTI
03311540000001
2
Underwater Acoustic Positioning System
Digunakan Untuk ?
• Transfer posisi dari permukaan ke dasar laut (Sebagian besar pekerjaan industri minyak terkait dengan
pengeboran dan instalasi di dasar laut)
• Posisi dalam kolom air (pelacakan ROV, AUV, dan towfish (Sensor Survei)
3
HELLO!
4
Transponder / Beacon
2 Cara Penggunaan :
1, Diposisikan dari sistem penentuan
posisi akustik
2, Membentuk jaringan pemosisian
akustik (array) seperti GPS satelit
“
JENIS TRANSPONDER
6
Transponder
7
Responden
8
Pinger
9
Transceiver
10
Baseline
11
SINYAL
AKUSTIK
12
PRINSIP
13
TEKNIK PENENTUAN POSISI DI
PERMUKAAN LAUT
14
Ultra Short
BaseLine
(USBL)
15
Ultra Short BaseLine (USBL)
16
Ultra Short BaseLine (USBL)
17
Ultra Short BaseLine (USBL)
18
Ultra Short BaseLine (USBL)
Kelebihan : Kekurangan :
1. Satu kali instalasi kalibrasi-selama 1. Akurasi tergantung pada kalibrasi
instalasi berlangsung yang baik dan akurasi VRU
2. Tranduser tunggal 2. Akurasi bervariasi dengan rentang
3. Bekerja dengan pingers atau 3. Mengumpulkan data kedalaman
transponder untuk data Z pinger
4. Bekerja dengan satu suar subsea
19
Short
Baseline
Positioning
(SBL)
20
Short Baseline Positioning (SBL)
21
Short Baseline Positioning (SBL)
22
Kesalahan Dalam Mode SBL
23
Short BaseLine (SBL)
Kelebihan : Kekurangan :
1. Akurasi potensial bagus 1. Akurasi tergantung pada kapal VRU
2. Membutuhkan hanya satu pinger
atau transponder
24
LONG
BASELINE
POSITIONI
NG
25
Sistem dasar panjang di dasar laut menggunakan jaringan
transponder. Transponder biasanya dipasang pada sudut-
sudut dasar laut. Sistem LBL mengahasilkan akurasi yang
tinggi yang umumnya lebih dari 1m bahkan sampai 0.01 m.
jarak hasil dalam geometri ideal untuk perhitungan posisi.
Selain itu sistem LBL beroperasi tanpa jalur akustik ke
permukaan laut. LBL digunakan sebagai penentuan titik
acuan awal untuk navigasi.
26
Kesalahan Dalam Mode LBL
27
Long BaseLine (LBL)
Kelebihan : Kekurangan :
1. Akurasi potensial sangat tinggi 1. Membutuhkan beberapa
2. Ketepatan terjaga di area operasi transponder bawah laut
yang lebih luas 2. Harus memiliki dua arah
3. Perbarui interval panjang
dibandingkan dengan mode pinger
4. Pembengkokan sinar akustik
28
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi A I. 2015. Metode Utama Sistem Penentuan Posisi Akustik Bawah Air.
Bandung : ITB
Hidayaturrahman R. 2012. Sistem Penentuan Posisi Akustik Bawah Laut.
Bandung : ITB
Moller E. 2012. Acoustic (Subsea) Positioning Systems. Scotland : The
Hydrographic Society in Scotland
Thomson D. 2005. Acoustic Positioning Systems. . Scotland : The Hydrographic
Society in Scotland
29
TERIMAKASIH
30