1916 Detector Semi
1916 Detector Semi
Detektor ini menggunakan bahan utama semikonduktor yang merupakan gandengan positif
(P) dan negatif (N). Jika detektor tidak teradiasi, maka tidak mengalirkan arus listrik. Energi radiasi
yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan sehingga beberapa elektronnya
dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Bila di antara kedua ujung bahan semikonduktor
tersebut terdapat beda potensial maka akan terjadi aliran arus listrik. Jadi pada detektor ini, energi
radiasi diubah menjadi energi listrik.
Prinsip Kerja Detektor Semikonduktor
Pada prinsipnya detektor semikonduktor bekerja melalui konsep konduktivitas suatu bahan yang disebabkan
oleh adanya radiasi ionisasi.
Untuk mengontrol konduksi di semikonduktor, sejumlah kecil bahan dari golongan III atau V yang dikenal
sebagai doping diberikan pada bahan semikonduktor ini. Dengan adanya bahan doping gol. V maka ada atom dari
doping ini yang kelebihan elektron (tak berpasangan). Elektron ini mudah terksitasi ke pita konduksi. Bahan ini
menjadi semikonduktor tipe n. Sebaliknya kalau doping dari golongan III maka atom doping hanya bervalensi 3 maka
ada sebuah lubang yang mudah diisi oleh elektron dari pita valensi. Bahan ini menjadi semikonduktor tipe p.
Sambungan semikonduktor dibuat dengan menyambungkan
semikonduktor tipe N dengan tipe P (PN junction). Kutub positif
dari tegangan listrik eksternal dihubungkan ke tipe N sedangkan
kutub negatifnya ke tipe P .