Anda di halaman 1dari 29

DHF

Dengue Haemoragic Fever


DEMAM
• Demam septik:
Suhu badan naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun ketingkat diatas normal
pada pagi hari.

• Demam Hektik:
Suhu badan naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun ketingkat normal pada pagi
hari.

• Demam Remiten:
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai normal. Maksimal penurunan
suhu adalah 2 derajat, dan tidak melebihi penurunan suhu yag terjadi pada demam septik.

• Demam Intermiten:
Suhu tubuh turun ketingkat yang normal beberapa jam dalam satu hari. Jika terjadi 2 hari sekali
demam tersiana, jika 2 hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana. Contoh:
Malaria

• Demam Siklik:
Suhu tubuh naik selama beberapa hari diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang
kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Contoh: DBD
• DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Dengue, masuk ke tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.
Penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
• DENV1, DENV2, DENV3, DENV4
• Daerah endemik DHF adalah jakarta dan bali
A. Undifferentiated fever (sindrom infeksi
virus)
-Demam akut yang tidak dapat dibedakan
dengan penyebab virus lain.
-Demam disertai kemerahan berupa
makulopapular, timbul saat demam reda. Gejala
lain dari saluran pernapasan dan saluran cerna
sering dijumpai.
B. Demam dengue (DD)/ Probable Dengue
Demam akut mendadak tinggi, disertai dua atau lebih
manifestasi sebagai berikut:
-Mual disertai muntah
-Facial flushed
-Ruam kulit makulopapular/rubeolliform
-Nyeri kepala, otot ,sendi/tulang,retro-orbital
-Uji torniket +/- (manifestasi perdarahan minimal kecuali pada
DD dengan trombositopenia)
-Leukopenia
Tanyakan : Apakah pasien tinggal, atau baru kembali dari
daerah endemik dengue
ruam kulit makulopapular/rubeolliform
Pada DBD ditemukan Hemostasis yang tidak
normal, perembesan plasma (khususnya pada
rongga pleura dan rongga peritoneal),
sedangkan pada DD tidak ada
C. Demam berdarah dengue
Demam akut disertai warning signs:
-Nyeri otot,tulang,sendi+abdomen
-Muntah persisten
-Penumpukan cairan (efusi pleura/asites)
-Perdarahan mukosa
-Lethargi
-Pembesaran hepar >2 cm dibawah arcus costa
Lab: Peningkatan Hematokrit, dan Penurunan
Trombosit
• Fase Demam ,hari ke 1-3) : (demam mencapai
40 c, perdarahan)
• Fase Kritis ,hari ke 4-5: (suhu turun
perembesan plasma)
• Fase Penyembuhan: keadaan klinis membaik,
terdapat confluent petechial rash
confluent petechial rash
D. Expanded dengue syndrome
Manifestasi berat yang tidak umum terjadi
meliputi organ seperti hati, ginjal, otak,dan
jantung. Kelainan organ tersebut berkaitan
dengan infeksi penyerta, komorbiditas, atau
komplikasi dari syok yang berkepanjangan.
APA YANG HARUS DITEMUKAN SAAT
ANAMNESIS?
RPS: -Demam akut, dan pola demam
-Nyeri
-Mual muntah
-perdarahan
R SOSEK: Tinggal/pernah pergi ke daerah
endemik dbd dalam beberapa hari yang lalu?
Pemeriksaan fisik
1. KU
2.TTV: nadi, RR, TD, Suhu
3. wajah facial flush
4. kulit makulopapular
5. Thorakscari tanda efusi pleura
Inspeksi: gerakan berkurang pada dada
Palpasi: Sterm fremitus berkurang
Perkusi: redup
Auskultasi:vesikuler melemah
6. Abdomencari tanda asites
Inspeksi: perut kodok
Auskultasi: normal
Perkusi: pekak di bagian yang penuh cairan,
timpani daerah yang kosong,
Palpasi: Hepar dan lien (pembesaran ada/tidak)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah tepi :
1. Kadar hemoglobin, jumlah leukosit, hitung
jenis leukosit, hematokrit, dan trombosit.
• 2. Pemeriksaan antigen virus dengue :
Antigen NS1 (dapat dideteksi pada hari ke-1
setelah demam dan akan menurun sehingga
tidak terdeteksi setelah hari sakit ke-5 dan 6.
Deteksi antigen virus ini dapat digunakan
untuk diagnosis awal menentukan adanya
infeksi dengue, namun tidak dapat
membedakan penyakit DD/DB).
3. Pemeriksaan antibodi virus dengue
: Degue Blot (IgM dan IgG)
4. Rontgen thorax (untuk melihat efusi pleura)
dan USG (untuk melihat asites)
EDUKASI
Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit
Demam Berdarah.
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari,
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara:
• Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu
agar bebas dari jentik nyamuk.
• Mengubur, membakar, dan membuang kaleng bekas, botol bekas,
tempurung dan sampah lain sehingga tidak menjadi tempat
perindukan nyamuk Aedes Aegypti.
• Rapikan halaman dan jangan biarkan semak-semak di halaman tak
terurus.
• Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
• Tidak membiarkan kain/baju-baju tergantung.
• Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan).
• Perawatan dirumah yang terpenting adalah:
Penderita harus diberi banyak minum untuk
mengganti cairan yang hilang dari tubuh
akibat perdarahan atau keadaan lainnya
(demam) untuk menghindari terjadinya syok
yang dapat menyebabkan kematian
mendadak.
• Segera bawa ke rumah sakit jika keadaan tidak
membaik, dan didapatkan tanda-tanda syok.
DD
Demam Tifoid
-Demam yang naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu pertama,
minggu kedua demam terus menerus tinggi
• Nyeri kepala
• Nyeri perut, kembung

Malaria
• Fase dingin
• Fase Panas
• Fase berkeringat
• Anemia
• Splenomegali – hepatosplenomegali

Campak
• std masa tunas 10-12 hari
• std prodromal  gejala pilek dan batuk, enantem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan
mukosa konjungtiva meradang
• std akhir  ruam mulai dr belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki. Ruam
timbul didahului suhu badan me↑, selanjutnya ruam menghitam dan mengelupas.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai