PHRS JKN
PHRS JKN
Oleh:
Jonatan M. T. Simanjuntak, S.Ked.
Ayutrisna Annisa, S.Ked.
Pembimbing:
dr. Hj. Yulinda Fetritura, M.Kes.
Pendahuluan
• Penyebab buruknya aspek kesehatan di Indonesia
adalah tidak meratanya pelayanan kesehatan yang
berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak
dapat menjangkau biaya layanan kesehatan yang
cenderung mahal sehingga muncul diskriminasi
pelayanan kesehatan.
• Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
pemerintah pada tahun 2004 mengeluarkan
Undang-Undang No. 40 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN).
Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari JKN?
2. Apa tujuan dan prinsip JKN?
3. Apa landasan hukum tentang program JKN?
4. Bagaimana kepesertaan JKN?
5. Apa saja manfaat JKN?
6. Bagaimana pembiayaan JKN?
7. Bagaimana pelayanan JKN?
8. Bagaimana pengorganisasian JKN?
Tujuan
Tujuan Umum
o Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam
layanan kesehatan peserta JKN di Indonesia
khususnya Puskesmas Tanjung Pinang.
Tujuan Khusus
o Mengetahui gambaran pelaksanaan program jaminan
kesehatan di Indonesia khususnya di Puskesmas Tanjung
Pinang.
o Mengetahui faktor-faktor penyebab masalah dalam
pelaksanaan program jaminan kesehatan di
Puskesmas Tanjung Pinang.
Manfaat
• Bagi Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Senior
• Bagi Puskesmas Tanjung Pinang
• Bagi Peneliti
Public Health Report Session
Permasalahan dalam Pelayanan Kesehatan
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
BAB II
Tinjauan Pustaka
BAB III
Profil Puskesmas Tanjung Pinang
• Puskesmas Inpres 5/74 Tanjung Pinang Kota Jambi berdiri
Tahun 1974, dengan nama Puskesmas Inpres 5/74.
Puskesmas Tanjung Pinang berada bersama 3 puskesmas
lainnya dalam Kecamatan Jambi Timur.
• Wilayah kerja puskesmas mencakup 5 kelurahan, yaitu:
– Kelurahan Tanjung Pinang
– Kelurahan Kasang
– Kelurahan Kasang Jaya
– Kelurahan Rajawali
– Kelurahan Sijenjang
Profil Puskesmas Tanjung Pinang
• Batas-batas wilayah Puskesmas Inpres 5/74 Tanjung
Pinang adalah :
Sebelah Timur berbatasan Kelurahan Tanjung Sari
Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Pasar Jambi
Sebelah Utara berbatasan Sungai Batanghari
Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Talang Banjar
• Di Puskesmas Tanjung Pinang terdapat 6 program
pokok yakni:
Pemberantasan Penyakit menular
Kesehatan ibu dan anak
Gizi
Promosi kesehatan
Kesehatan lingkungan serta
Pelayanan kesehatan yang bermutu pada masyarakat
Profil Puskesmas Tanjung Pinang
Januari 23.295
Februari 23.602
Maret 23.633
April 23.591
Mei 23.742
Juni 23.922
Juli 23.867
Agustus 24.044
September 24.100
Oktober 23.993
November 24.155
Desember 24.225
Januari 24.515
Jumlah Kunjungan Peserta JKN Jan 2015-
Jan 2016
Bulan Jamkesmas Jamkesmasda BPJS SKTM Jumlah
Januari 810 2 1458 12 2282
Februari 770 6 1383 0 2159
Maret 744 3 2155 0 2902
April 997 5 2202 0 3204
Mei 946 6 2241 6 3199
Juni 887 5 2176 8 3076
Juli 529 2 1897 7 2435
Agustus 618 6 2095 0 2719
September 607 10 1968 11 2596
BAB IV
Kesimpulan
• Jumlah Peserta BPJS di Puskesmas Tanjung Pinang pada
Januari 2015 – Januari 2016 sebanyak 310.684 Orang.
• Kepesertaan BPJS merupakan salah satu masalah yang
dihadapi oleh Puskesmas Tanjung Pinang dikarenakan
pasien yang berobat di Puskesmas Tanjung Pinang adalah
pasien yang tidak terdaftar diwilayah kerja puskesmas.
• Puskesmas Tanjung Pinang merupakan pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Dalam hal pelayanan,
Puskesmas Tanjung Pinang sudah menjalani tugasnya
sebagai pelayanan kesehatan rawat. Pasien merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan di Puskesmas.
Kesimpulan
• Dana BPJS didapatkan dengan cara iuran, setiap peserta
wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima
upah) atau suatu jumlah nominal tertentu (bukan penerima
upah dan PBI). BPJS Kesehatan akan membayar kepada
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dengan sistem
Kapitasi.
Saran
• Puskesmas diharapkan dapat melakukan promosi kepada
masyarakat mengenai program BPJS. Hal ini juga dapat
dilakukan mengingat sebagian masyarakat yang tinggal di
daerah pelosok mungkin belum mengetahui tentang adanya
program BPJS ini yang dapat mereka gunakan untuk
berobat secara gratis.
• Puskesmas diharapaan dapat lebih meningkatkan dan
memperbanyak upaya kesehatan diluar gedung untuk
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sehingga cakupan akan meningkat sehingga seluruh
masyarakat khususnya masyarakat miskin dapat
mengakses pelayanan kesehatan dasar.
Daftar Pustaka
1.Tim Penyusun. Buku pegangan sosialisai jaminan kesehatan nasional (JKN) dalam sistem
jaminan sosial nasional. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014
2.Depkes RI. Petunjuk teknis program jaminan kesehatan masyarakat di puskesmas dan
jaringannya. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009
3. Kementerian Kesehatan RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Diunduh 05
Desember 2014 dari URL: http://www.depkes.go.id/downloadbuletin%20Jamkesmas.pdf
4. Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan nasional : Thabrany, H. 2009.Sebuah Policy paper
dalam analisis Kesesuaian Tujuan dan Struktur BPJS. Jakarta : Hasullah Thabrany
5. Kementerian Kesehatan RI. Pelatihan Jaminan Kesehatan bagi Petugas Puskesmas. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.2012. Hal 1-34
6. Depkes RI. UU No.40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Di Akses tanggal 06
Desember 2014. Di Unduh dari URL :
www.depkes.go.id/.../UU_No.40_Th_2004_ttg_sistem_jaminan_sosial.
7. Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 28 tahun 2014 Tentang
Pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional. Jakarta : Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. 2014
8. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2013. Di
akses tanggal 06 Desember 2014. Di Unduh dari URL :
www.jkn.kemkes.go.id/.../perpres%20No.%2012%20Th%202013%20tt%.
9. BPJS Kesehatan. Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan. Di akses tanggal 10
September 2015. Diunduh dari URL : sappk.itb.ac.id/buku-Panduan-Layanan-bagi-Peserta-
BPJS-Kesehatan.