Anda di halaman 1dari 29

 Latar Belakang

Sejauh ini penggunaan semen terutama semen portland (PCC) masih


merupakan alternatif sebagai bahan pengikat utama dalam pembuatan beton.
Sehingga muncul suatu inovasi dimana pada proporsi tiap 1m³ penggunaan
semen akan di hemat penggunaanya.

 Maksud dan Tujuan


 Melakukan perbandingan kuat tekan beton antara beton normal dan beton dengan
campuran tambahan kapur dan serbuk batu bata
 Mengajukan bahan campuran tambahan baru dalam pembuatan beton selain
semen, agregat ( agregat halus dan agregat kasar)dan air yang lajim digunakan.
 Untuk penghematan penggunaan semen dalam pembuatan beton
 Memanfaatkan bahan dasar material yang selain lebih murah dan mudah untuk
didapat.

 Batasan masalah
 Identifikasi ketersediaan kapur dan batu bata yang akan digunakan sebagai bahan
campuran dasar yang sudah dalam bentuk serbuk sehingga memudahkan dalam
proses pencampuran dengan semen.
 Menghitung kebutuhan mix desain dan kemudian mengurangi jumlah proporsi dari
hasil kebutuhan semen dengan campuran tambaha yaitu kapur dan serbutk batu
bata merah.
Ruanglingkup pengerjaan
 Pengujian bahan material
 Uji saringan agregat
 Penentuan bobot isi gembur agregat
 Penentuan isi padat agregat
 Penentuan berat jenis dan kadar air agregat
 Penentuan kadar lumpur agregat
 Pembuatan benda uji
 Beton Normal
 Beton campuran 5%,10%,20% dan 30% di subtitusi dengan campuran 70% kapur
dan 30% bubuk bata merah
 Pengujian kuat tekan beton
Pengujian kuat tekan bertujuan untuk mengetahui kuat tekan rata-rata tiap campuran beton
 Sistematik penulisan
 Bab I pendahuluan
 Bab II Studi Literatur
 Bab III Metodologi Penelitian
 Bab IV pelaksanaan dan analisa data pengujian beton
 Bab V Kesimpulan dan Saran
 Beton Prategang ( sama seperti beton bertulang perbedaannya adalah batang baja yang dimasukkan
ke dalam beton ditegangkan dahulu)
 Beton Serat ( bahan beton yang ditambah dengan bahan lain berupa serat dengan ukuran diameter 25-
500mm, panjang 25-100mm berupa tumbuh-tumbuhan, serat plastik dan kawat baja)

 Sifat dan karakteristik beton

 Beton segar
 Kemudahan dalam pengerjaan
 Pemisahan kerikil
 Pemisahan Air

 Beton Keras

 Sifat jangka pendek


 Kuat tekan beton
 Kuat tarik beton
 kuat geser

 Sifat jangka panjang

 Rangkak
 Susut
Kuat Tekan Beton Fc´
kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu

Tabel Perbandingan kuat tekan beton pada berbagai benda uji

Benda uji Perbandingan kekuatan tekan


Kubus 15 x15 x15 cm 1,00

Kubus 20 x20 x 20 cm 0,95

Slinder 15 x 30 cm 0,83

Faktor pengaruh kekuatan beton


 Pengaruh cuaca
 Daya perusak zat kimiawi
 Daya tahan terhadap aus/ abrasi
 Bahan-bahan penyusut beton
 Metode pencampuran
 Perawatan
 Pengaruh lingkungan
 FAS (Faktor Air semen)
Kelebihan dan kekurangan dari beton

Kelebihan beton
 Menggunakan bahan lokal yang murah
 Biaya perawatan rendah
 Berkekuatan tinggi dan tahan terhadap pengaratan
 Pengerjaan relatif mudah
 Dapat di angkut atau dipindah dan mudah di bentuk

Kekurangan beton
 Kuat terhadap tekan dan lemah pada tarikan
 Mengalami Penyusutan pada saat pengeringan dan mengembang
jika basah
 Dapat mengalami susut dan mengembang bila terjadi perubahan
suhu
 Tidak kedap air dan apabila air mengandun zat garam dapat
merusak beton
 Beton bersifat getas
Bahan Pembuatan Beton
Semen

Material Utama
-Batu Kapur 70% -penggilingan
Pengeringan
-Tanah Liat 15 % -penghalusan
campuran
-Quarzite ( Silica) -Diproporsika
-Oksida besi

Semen Portland Gypsum Suspensi-Pra pemanasan


Dipanaskan hingga suhu 8000-90000 C

Penggilingan Klinker Rotari Klin


dihaluskan Didinginkan Dibakar ppada suhu 14500 C

Bagan proses pembuatan semen Portlan


Tabel Tipe semen dengan kandungan unsur kimia menurut standar ACI 225

Kandungan Kimia
Tipe Penggunaan
CaO Al2O3 SiO2 FeO2

I Beton biasa 54 18 10 8

Beton dengan ketahanan sulfat dan panas


II 55 19 6 11
hidrasi sedang

III Beton dengan kekuatan awal tinggi 55 17 9 8

IV Beton dengan panas hidrasi rendah 42 42 4 15

V beton dengan ketahanan sulfat tinggi 54 22 4 13

Tipe –tipa semen

 Semen Non-Hidrolic
 Semen Hidrolic
• Semen Pozzolan
• Semen Terak
• Semen alam
• Semen Portland
 Agregat Halus (pasir)
Agregat didifinisikan sebagai bahan pengisi yang akan menentukan mortar suatu beton
Dalam perencanaan beton menurut SK.SNI-T15-1990-03 agregat yang digukanan harus
memenuhi syarat. jenis agregat dapat ditentukan berdasarkan sumbernya, yakni batuan
alam atau batuan buatan/pecah

 Klasifikasi agregat berdasarkan sumber material


 Jenis agregat berdasarkan berat
 Jenis agregat berdasarkan bentuk
 Jenis agregat berdasarkan ukuran butir nominal
 Jenis agregat berdasarkan tekstur permukaan.
 Jenis agregat berdasarkan gradasi

 Air
Fungsi Penggunaan dalam pembuatan beton adalah untuk memicu proses kimiawi dari
semen. Air dan semen akan menghasilkan reaksi kimia maka diperlukan perbandingan
atau factor air semen yang baik yang akan menghasilkan kualitas beton yang baik.
Bahan Campuran Subtitusi Semen
 Batu bata

Standar bata merah diindonesia oleh Y.D.N.I no NI-10 menetapkan suatu


ukuran standart untuk bata merah sebagai berikut;
 Panjang 240mm, lebar 115mm, tebal 52mm
 Panjang 230mm, lebar 110mm, tebal 50mm

Tabel Klasifikasi kekuatan bata


Persiapan

Pelaksanaan Pengujian Agregat

Pengujian Kadar Air

Mix Desain Beton K175

0% 5% 10% 20% 30%

Pengujian Slump

Pencetakan Benda Uji ( Kubus 15x15x15)

Perwatan Basah Benda Uji

Pengujian Kuat Tekan

3 hari 7 hari 14 hari 28 hari

Data Hasil Pengujian

Membandingkan hasil
pengujian kuat tekan beton
Beton Beton + Subtitusi Semen dengan
Deskripsi Normal Kapur dan Bata Merah
, K175 5% 10% 20% 30%
Bahan campuran dalam perbandingan berat (Kg) per 1m³:
* Semen (kg) 341,7 324,6 307,5 273,4 239,2
* Air (Kg) 205 205 205 205 205
* Agregat Halus (Kg) 667 667 667 667 667
* Agregat Kasar 10/20 mm (Kg) 1185 1185 1185 1185 1185
* Kapur (Kg) - 12 23,9 47,8 71,8
* Bubuk Bata Merah (Kg) - 5,1 10,3 20,5 30,8
* Rasio air semen (W/C) 0,6 0,63 0,67 0,75 0,86
* Sifat beton segar
* slump 7 8 2 3,2 2,7
* berat jenis beton 2,36 2,41 2,41 2,4 2,39

15x15x15 cm = 0,003375 m³
Maka , bila jumlah benda uji =60 buah
maka 0,003375x60= 0,203 m³
Tabel proporsi bahan campuran Kapur 70 % +
Tabel Jumlah benda uji tiap umur
Serbuk Batu Bata 30%
pengujian
% Serbuk
kapur
Campu Semen BT.Bata
70%
ran (30%)
0% 14,6 - -
5% 13,87 0.511 0,22
10% 13,14 1,02 0.44
20% 11,68 2,044 0.88
30% 10,22 3,07 1.31
jumlah 6,64 2,85

Total Kapur + Serbuk Batu Bata 9,49 Kg


Persiapan Bahan dan alat dalam Pembuatan benda uji

 Persiapan alat
Persiapan bahan
Pengujian agregat halus
Syarat-Syarat Standar
Uraian Pengujian Contoh (samples )
Nasional Indonesia
(Test description ) Pasir Split/Kerikil 10/20 SNI 03-1974-1990
I . Analisa Ayakan
(Shieve Analisis)
a. Pembagian besar
butir yang menembus:
(Particle Passing)

25,0 mm, %
19,0 mm, %
12,5 mm, %
9,5 mm, % 100
4,75 mm, % 96,4
2,36 mm, % 87,3
1,18 mm, % 73,6
0,6 mm, % 55,9
0,30 mm, % 37,3
0,15 mm, % 16,1

b.Angka Kehalusan 3,687 2,3 - 3,1 ( agregat halus)


(Fine Modulus ) (Fine Agregat)
Syarat-Syarat Standar
Uraian Pengujian Contoh (samples )
Nasional Indonesia SNI 03-
(Test description ) Pasir Split/Kerikil 10/20 1974-1990
II. Bobot Isi (Weight
Content )
a.Isi gembur,Kg/ltr
1,47
(Farmly)
b.Isi Padat, kg/ltr
1,59
(Losely)

Syarat-Syarat Standar
Uraian Pengujian Contoh (samples )
Nasional Indonesia SNI 03-
(Test description )
Pasir Split/Kerikil 10/20 1974-1990
III. Berat Jenis dan
Penyerapan Air
Spesific grafity and
absorption
a. Berat jeniskeadaan
2,4
kering
b. Berat jenis jenuh
2.5
dan kering muka
c. Berat jenis nyata 2.66

d. Penyerapan air
pada keadaan jenuh 4.2
dan muka kering, %
Syarat-Syarat Standar
Uraian Pengujian Contoh (samples )
Nasional Indonesia SNI 03-
(Test description ) Pasir Split/Kerikil 10/20 1974-1990
IV. Kadar lumpur
4,16 maksimum 5 % (agg.halus)
Bagian lebih halus
maksimum 5 % (Fine agg)
dar 75 µm No.200,%
maksimum 1 % (agg.kasar)
Part finer than 75µm maksimum 1 % ( Coarse agg)

Syarat-Syarat Standar
Uraian Pengujian Contoh (samples )
Nasional Indonesia SNI 03-
(Test description ) Pasir Split/Kerikil 10/20 1974-1990
5. Zat Organik
Organic substances
lebih
Dibandingkan dengan mudah
lebih mudah dari warna standar
warna standar dari
standar
younger than standard color
Compare with
standart color
Analisa biaya beton tiap masing-masing campuran

Beton Normal K-175 1m³


Proporsi Campuran Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Semen PC Tipe I Kg 14,86 Rp 2.000,00 Rp 29.713
Agregat Kasar m³ 0,95 Rp 125.000,00 Rp 118.500
Pasir Beton m³ 0,58 Rp 95.000,00 Rp 55.100
Total Rp 203.313,04

Beton + Subtitusi Semen dengan Kapur dan Bata Merah 5%


Proporsi Campuran Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Semen PC Tipe I Kg 14,12 Rp 2.000,00 Rp 28.234
Agregat Kasar m³ 0,95 Rp 125.000,00 Rp 118.500
Pasir Beton m³ 0,58 Rp 95.000,00 Rp 55.100
kapur kg 0,52 Rp 350,00 Rp 182,04
serbuk Batu Bata kg 0,22 Rp 400,00 Rp 89,16
Total Rp 202.105

Beton + Subtitusi Semen dengan Kapur dan Bata Merah 10%


Proporsi Campuran Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Semen PC Tipe I Kg 13,37 Rp 2.000,00 Rp 26.748
Agregat Kasar m³ 0,95 Rp 125.000,00 Rp 118.500
Pasir Beton m³ 0,58 Rp 95.000,00 Rp 55.100
kapur kg 1,04 Rp 300,00 Rp 312,06
serbuk Batu Bata kg 0,45 Rp 400,00 Rp 178,32
Total Rp 200.838
Beton + Subtitusi Semen dengan Kapur dan Bata Merah 20%
Proporsi Campuran Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Semen PC Tipe I Kg 11,89 Rp 2.000,00 Rp 23.776
Agregat Kasar m³ 0,95 Rp 125.000,00 Rp 118.500
Pasir Beton m³ 0,58 Rp 95.000,00 Rp 55.100
kapur kg 2,08 Rp 300,00 Rp 624,12
serbuk Batu Bata kg 0,89 Rp 400,00 Rp 356,64
Total Rp 198.357

Beton + Subtitusi Semen dengan Kapur dan Bata Merah 30%


Proporsi Campuran Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Semen PC Tipe I Kg 10,40 Rp 2.000,00 Rp 20.804
Agregat Kasar m³ 0,95 Rp 125.000,00 Rp 118.500
Pasir Beton m³ 0,58 Rp 95.000,00 Rp 55.100
kapur kg 3,12 Rp 300,00 Rp 936,18
serbuk Batu Bata kg 1,34 Rp 400,00 Rp 534,96
Total Rp 195.875
Pengujian kuat tekan beton
Hasil pengujian selama umur rencana
Analisa hasil uji kuat tekan beton
Nilai kuat tekan optimum untuk variasi campuran pada umur 28 hari
Kesimplan

 Nilai kuat tekan dari trial mix beton normal dengan menggunakan tipe semen PCC pada
umur 28 hari ( nilai acuan) dicapai sebesar 234,5 kg/cm2.

 Variasi subtitusi semen yang digantikan oleh kapur sebesar 70% dan bubuk bata merah
sebesar 30% akan mempengaruhi hasil nilai kuat tekan yang diperoleh pada usi 28 hari (usia
beton yang menjadi patokan Kriteria penerimaan beton). Hasil trial mix terlihat, beton dengan
subtitusi semen sebesar 10 % memiliki nilai kuat tekan yang optimum di semua ujia
pengamatan ( 3,7,14 dan 28 hari)

 Beton dengan campuran tambahan kapur dan bata merah sebesar 20% juga dapat
digunakan sebagai bahan bangunan struktural nilai kuat tekan dari beton tersebut masi
berada di atas kuat tekan beton normal.

 Dari dua campuran beton yang di disarankan tersebut diatas selain kuat tekan yang
memenuhi syarat dari segi biayapun bisa dikatakan lebih murah dibanding dengan beton
normal.
Saran
 Pada saat pembuatan beton dengan campuran tambahan seperti yang dilakuakn
pada skripsi ini harus memperhatikan Faktor air semen, sebab pada penelitian ini
capuran tambahan pada pembuatan beton K-175 yaitu campuran 5%, 10%,20% dan
sampai 30% terjadi penurunan nilai slum yang sangat drastis ( dimana campuran
menjadi lebih kental). Hal ini disebabkan daya serap air yang di hasilkan oleh
campuran tambahan tersebut sangat tinggi.
 Pada pelaksanaan percobaan, tingkat kehalusan dari kapur dan bubuk bata merah
diupayakn sama dengan kehalusan dari bubuk semen agar didapat hasil
pencampuran yang harapkan hal ini dilakuakan melalui proses penumbukan dan
melakukan ayakan.
 Perlu di adakan lagi suatu pengujian terhadap kapur dan batu bata yang akan
digunakan dalam pembuatan beton dengan campuran serbuk kapur dan serbuk batu
bata agar mengetahui sifat-sifat dari baha-bahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai