Anda di halaman 1dari 52

STUDI KASUS OKUPASI

ROTATOR CUFF SYNDROME DEXTRA

OLEH:
BOBBY AKSANDA PUTRA, S.KED ( H1AP12036)
S A L M A M U N I FA H , S . K E D ( H 1 A P 1 2 0 3 8 )

NAMA PEMBIMBING:
DR. MONA FRISKA
D R . E R L I N A PA N C A P U T R I
Data Administrasi

Identitas Pasien Keterangan


Nama Ny. Y
Umur / Tgl. Lahir 64 tahun
Alamat RT. 3, RW. 1 Kelurahan Kampung Kelawi, KotaBengkulu

Jenis kelamin Perempuan


Kedudukan dalam Anggota Keluarga
keluarga
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Penjahit (Sudah bekerja selama 42 tahun)
Status perkawinan Menikah
Telah diobati sebelumnya Tidak ada

Alergi obat Tidak ada


Sistem pembayaran BPJS
Anamnesis

Keluhan utama : Nyeri pada bahu sebelah kanan yang dirasakan


sejak ± 2 hari yang lalu.

Harapan : Keluhan nyeri pada bahu sebelah kanan yang dirasakan


sejak ± 2 hari yang lalu bisa hilang sehingga dapat bekerja
dengan nyaman.

Kekhawatiran : Keluhan semakin memberat sehingga tidak dapat bekerja


lagi.

Persepsi : Nyeri pada bahu sebelah kanan akan semakin parah bila
tidak diobati.
Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan sejak kurang lebih
2 hari yang lalu dan memberat sehingga pasien sulit menggerakannya
sejak 2 jam sebelum datang ke puskesmas. Pasien merasa sulit untuk
menggerakkan tangan karena nyeri pada bahu sebelah kanan. Nyeri
dirasakan pertama kali ketika pasien mengangkat sambil membalikkan
posisi baju yang sedang ia jahit di atas mesin jahit. Nyeri berlangsung
hilang timbul, lebih terasa jika ia bekerja dan menggerakan tangannya.
Pasien sering menghentikan pekerjaannya sejenak agar nyeri pada
bahunya mereda. Pada malam harinya, pasien terbangun karena nyeri
pada bahu kanannya sehingga tidak bisa tidur.
Riwayat penyakit sekarang

Nyeri pada bahu kanannya itu semakin memberat apabila pasien


melakukan aktivitas tertentu seperti melakukan gerakan-gerakan ke
depan, saat menggunakan mesin jahit dan mengukur kain. Selain itu
aktivitas sehari-hari juga terganggu seperti menyisir rambut,
mengancing resleting baju. Pasien bekerja sebagai penjahit di usaha
rumahan miliknya. Pasien bekerja dari pukul 07.00 WIB hingga pukul
22.00 WIB. Sehari-harinya pasien membuat pola, mengukur kain,
memotong kain, membordir dan menjahit pakaian pesanan. Pasien lebih
sering bekerja dengan menggunakan tangan sebagai tumpuan dan
pergerakan tangan yang berulang.
Riwayat penyakit sekarang

Semenjak merasakan keluhan tersebut, pasien mengaku terganggu


dalam bekerja. Pasien hanya mengoleskan balsem untuk meredakan
nyeri dan pegal-pegal yang dirasa. Sejak beberapa tahun terakhir, Pasien
tidak pernah minum obat pengurang rasa sakit jika bahunya terasa
nyeri. Pasien mengatakan memiliki riwayat fisioterapi untuk bahu kanan
sebanyak 30 kali selama 3 tahun. Pasien menyangkal riwayat bengkak
dan kemerahan pada lengan kanannya. Keluhan nyeri dibagian lain
disangkal, nyeri sendi juga disangkal. BAB dan BAK lancar, kesan
normal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal, demam, mual serta
muntah juga disangkal.
Riwayat penyakit keluarga:

 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang


sama dengan pasien sebelumnya.
 Riwayat asma dalam keluarga tidak ada.
 Riwayat hipertensi dalam keluarga tidak ada.
 Riwayat stroke dalam keluarga tidak ada.
 Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga tidak ada.
 Riwayat jantung dalam keluarga tidak ada.
 Riwayat alergi dalam keluarga tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu:

 Riwayat penyakit serupa sebelumnya : ada. Sering


berulang.
 Riwayat asma : tidak ada
 Riwayat trauma : tidak ada
 Riwayat hipertensi : tidak ada
 Riwayat diabetes mellitus : tidak ada
 Riwayat kadar asam urat tinggi : tidak ada
Riwayat Sosioekonomi dan kebiasaan:

Pasien merupakan seorang penjahit di daerah kampung


kelawi dengan waktu kerja 10 jam perhari tergantung
banyaknya pesanan. Saat ini pesanan untuk membuat
pakaian sedang meningkat sehingga pasien bekerja lebih
lama dari biasanya. Pasien sudah berkeluarga. Dia tinggal
bersama dengan suami dan dua anaknya. Riwayat hipertensi
pada keluarga ada, riwayat asam urat dan kolestrol tidak
diketahui.
Anamnesis Okupasi

 Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan Bahan/material Tempat kerja Masa kerja
yang digunakan (perusahaan) (dalam bulan / tahun)

Pekerja kantoran Mesin ketik, dan 4 tahun


alat tulis Kantor Samsat

Penjahit Mesin jahit Usaha rumahan milik 32 tahun


Jarum sendiri
Penggaris
Gunting
Uraian Tugas dan Jadwal
Uraian Tugas/Pekerjaan

 Pasien adalah seorang penjahit di kampung kelawi, Kota Bengkulu.


Pasien bekerja enam hari dalam seminggu dari Senin-Sabtu, bekerja dari
jam 07.00-22.00 WIB atau sekitar 15 jam dalam sehari dengan waktu
istirahat sekitar tiga hingga lima jam.

 Dalam satu hari pasien dapat mengerjakan satu sampai dua buah
pakaian seperti baju dan rok, tergantung banyaknya borongan. Jika
borongan sedang banyak, pasien bisa mengerjakan 3 hingga 4 baju
dalam sehari dan baru beristirahat jam 11 malam dan pasien bangun
pukul 04.30 untuk melakukan aktivitas seperti beribadah dan memasak.
Pekerjaan yang dilakukan biasanya membuat pola, memotong pola, dan
menjahit, membordir, dan sebagai tahap akhir yaitu menyetrika. Semua
tahap penjahitan dilakukan sendiri tanpa pekerja lain.
Uraian Tugas/Pekerjaan

 Pasien memulai pekerjaannya dengan membuat pola pada bahan


pakaian biasanya hal ini bisa memakan waktu 1-2 jam tergantung
kerumitan pola yang akan di buat, kemudian memotong bahan sesuai
pola yang telah di buat biasanya membutuhkan waktu 2-3 jam setelah
itu pasien menjahit bahan sesuai dengan pola pada tahap ini di
butuhkan waktu yang relatif lama namun tergantung dengan tingkat
kesusahan pola biasanya membutuhkan waktu 4-5 jam, proses terakhir
pasien menyetrika pakaian yang telah selesai, aktifitas lainnya biasanya
pasien mendapatkan orderan bordir menggunakan mesin bordir.
Pasien beristrahat di jam shalat dan sore hari untuk memasak,
biasanya pasien menyelesaikan aktifitas pukul 22.00 wib dan lanjut
beraktifitas pada pukul 04.30 wib.
Tabel Bahaya Potensial
Tabel Bahaya Potensial
Tabel Bahaya Potensial
Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami
(gejala / keluhan yang ada)

 Pasien bekerja dominan dengan tangan kanan dan melakukan gerakan


secara berulang dalam waktu yang lama, pasien bekerja dengan posisi
duduk serta menunduk yang cukup lama. Pasien bekerja rata-rata 10 jam
per hari selama 6 hari dalam seminggu dan telah dilakukan selama 32
tahun terakhir. Pasien istirahat setiap waktu sholat dan libur pada hari
minggu. Jika libur, kegiatan pasien membereskan rumah, dan
berkumpul bersama keluarga.

 Pekerjaan rumah yang biasa dilakukan pasien seperti, mencuci


bajunya, dan membersihkan rumah. Pasien mengaku tidak pernah
mengalami keluhan nyeri pada bahu tangan setelah selesai melakukan
pekerjaan rumah. Rasa nyeri membatasi aktivitas dan pergerakan bahu.
Nyeri dirasakan pertama kali ketika pasien bekerja di meubelnya saat
sedang memukul paku untuk membuat lemari. Saat menarik tangannya,
pasien merasakan terdengar bunyi seperti klik di bahu kanannya, dan
mulai nyeri, pasien menghentikan pekerjaannya sejenak dan nyeri pada
bahunya mereda.
Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami
(gejala / keluhan yang ada)

 Tekanan yang terjadi terus-menerus dan penggunaan rotator cuff yang


berlebihan ketika melakukan aktifitas yang sama dapat menyebabkan
tendon berlawanan dengan tulang. Keluhannya dapat berupa kesulitan
mengabduksi lengan. Otot dan tendon supraspinatus dapat
menjalarkan nyeri ke lengan, nyeri dirasakan sebagai nyeri dalam di
sisi lateral bahu, bagian tengah otot deltoid turun ke insersi deltoid.
Kesimpulan Brief Survey:

 Tangan dan pergelanan tangan kanan (skor = 4)


 Tangan dan pergelanan tangan kiri (skor=3)
 Siku kanan (skor = 3)
 Siku kiri (skor = 2)
 Bahu kanan (skor = 3)
 Bahu kiri (skor = 3)
 Leher (skor = 3)
 Punggung (skor = 3)
 Kaki (skor= 3)
Medium risk : Siku kiri
High Risk untuk mendapatkan gangguan muskuloskeletal pada:
 Tangan dan pergelanan tangan kanan, tangan dan pergelangan tangan kiri,
siku kanan, bahu kanan, bahu kiri, leher, punggung dan kaki
PEMERIKSAAN FISIK OKUPASI
1. Tanda Vital
a. Nadi : 79 x/ menit
b. Tekanan Darah : 130/80 mmHg
c. Pernafasan : 19 x/ menit
d. Suhu Badan : 36.7o C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 163 cm
b. Berat Badan : 57Kg
c. Bentuk Badan : astenikus
Pemeriksaan fisik

3.Tingkat Kesadaran dan keadaan umum


Kesadaran : Compos Mentis
4. Kelenjar Getah Bening
Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi : Normal
5. Mata
kornea jernih, RCL (+/+), RCTL (+/+)
6. TelingaTelinga kanan dan Telinga kiri : Terdapat serumen (tidak menyumbat)
7. Hidung: Normal
8. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil: T1-T1
9. Leher: Pembesaran KGB (-), Peningkatan JVP (-)
THORAKS

 Paru
Inspeksi : Hemitorak simetris kanan dan kiri dalam keadaan
statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung :Dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN

Inspeksi : Abdomen simetris kiri dan kanan, datar, striae (-)


Palpasi : Nyeri tekan (-) kuadran kanan bawah, tidak teraba
massa, hepar dan lien tak teraba.
Perkusi : Timpani di semua regio abdomen
Auskultasi : Bising usus normal

EKTREMITAS
Ekstremitas Atas: Normal
Ekstremitas Bawah: Normal
Status lokalis
III. RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT:
Pasien mengeluh nyeri pada bahu sebelah kanan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu
dan memberat sehingga pasien sulit menggerakannya sejak 2 jam sebelum datang ke
puskesmas. Pasien merasa sulit untuk menggerakkan tangan karena nyeri pada bahu
sebelah kanan. Nyeri dirasakan pertama kali ketika pasien mengangkat sambil
membalikkan posisi baju yang sedang ia jahit di atas mesin jahit.
Nyeri berlangsung hilang timbul, lebih terasa jika ia bekerja dan menggerakan
tangannya. Pasien sering menghentikan pekerjaannya sejenak agar nyeri pada
bahunya mereda. Pada malam harinya, pasien terbangun karena nyeri pada bahu
kanannya sehingga tidak bisa tidur.
Nyeri pada bahu kanannya itu semakin memberat apabila pasien melakukan aktivitas
tertentu seperti melakukan gerakan-gerakan ke depan, saat menggunakan mesin
jahit dan mengukur kain. Selain itu aktivitas sehari-hari juga terganggu seperti
menyisir rambut, mengancing resleting baju. Pasien bekerja sebagai penjahit di
usaha rumahan miliknya. Pasien bekerja dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00
WIB.
Sehari-harinya pasien membuat pola, mengukur kain,
memotong kain, membordir dan menjahit pakaian pesanan.
Pasien lebih sering bekerja dengan menggunakan tangan
sebagai tumpuan dan pergerakan tangan yang berulang.
Semenjak merasakan keluhan tersebut, pasien mengaku sedikit
terganggu dalam bekerja. Pasien hanya mengoleskan balsem
untuk meredakan nyeri dan pegal-pegal yang dirasa. Pasien
mengatakan memiliki riwayat fisioterapi sebanyak 30 kali
selama 3 tahun Pasien tidak pernah minum obat pengurang
rasa sakit.sebelumnya. Pasien menyangkal riwayat bengkak dan
kemerahan pada lengan kanannya. Keluhan nyeri dibagian lain
disangkal, nyeri sendi juga disangkal. BAB dan BAK lancar,
kesan normal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal, demam,
mual serta muntah disangkal.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
Rencana pemeriksaan:
 Radiologi: regio shouder dextra AP/Lateral
 Laboratorium: kadar asam urat, kadar gula darah,
kadar kolesterol.
VI. DIAGNOSIS KERJA :
 Diagnosis okupasi : Rotator Cuff Syndrome dextra
merupakan penyakit akibat kerja karena pajanan
ergonomis dengan gerakan berulang pada bahu
kanan.
 Diagnosis Klinis : Myalgia shoulder dextra
VIII. Tatalaksana
Farmakologi
 Ibuprofen 3 x 400 mg tab
 Vitamin B komplek 1x1 tab

Non-farmakologi
 Sering mengistirahatkan tangan, minimal setiap 30 menit
sekali.
 Melakukan pelemasan terlebih dahulu pada otot-otot tangan
sebelum mulai bekerja.
 Kompres dingin jika sedang nyeri
 Memakai arm sling jika sedang nyeri dan beristirahat.
 Terapi fisik seperti codman pendulum
PROGNOSIS

PROGNOSIS KLINIK DIAGNOSIS


Ad Vitam Bonam
Ad Sanationam Dubia ad bonam
Fungsionam Okupasi Dubia ad bonam
PROGNOSIS OKUPASI DIAGNOSIS
Ad Vitam Bonam
Ad Sanationam Dubia ad bonam
Fungsionam Dubia ad bonam
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai