2. Ni Luh Santini 3. Melisa Dwi Utami 4. Titin Fitriani 5. Yandi Cahyadi Amni 6. Raudatul Adawiyah Definisi traksi Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur: untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang. Traksi merupakan pemasangan pen atau kawat untuk memberikan traksi kontinu (Susan Martin, dkk, 1993). Fisiologi traksi Sekitar tahun 1848 Josiah Crosby seorang klinisi amerika merupakan orang yang pertama mempromosikan dan menunjukkan traksi kulit yang lebih efektif tidak hanya sebagai terapi dari fraktur melainkan juga untuk menanani deformitas panggul (Peltier, 1968: 1609). Tujuan traksi 1. Untuk meminimalkan spasme otot 2. Mereduksi dan mensejajarkan 3. Mengimobilisasi fraktur 4. mengurangi deformitas 5. Untuk mengurangi dan mempertahankan kesejajaran tulang yang tepat 6. Untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan patahan tulang 7. Tujuan lain dari pemasangan traksi adalah untuk dapat mempertahankan panjang ekstermitas kegarisan (aligment) maupun keseimbangan (stability) pada patah tulangMencegah cedera pada jaringan lunak 8. Untuk merawat kondisi inflamasi dengan imobilisasi sendi (mis. Arthritis atau tuberkulosis Klasifikasi Traksi Traksi kulit Traksi Buck, ekstensi Buck (unilateral atau bilateral) adalah bentuk traksi kulit di mana tarikan diberikan pada satu bidang bila hanya imobilisasi parsial atau temporer yang diinginkan (Smeltzer, 2001) Traksi russel adalah Jenis Traksi Dunlop dapat traksi paling sering dilakukan pada fraktur digunakan untuk suprakondiler humerus memberi rasa nyaman yang disertai pada pasien yang pembengkakan selama menderita fraktur beberapa hari sampai panggul selama evaluasi pembengkakan mereda sebelum operasi dan selama persiapan pembedahan Traksi Kulit Bryant Traksi skelet • Overbody atau lateral skeletal Disebut juga Gallow’s traction (overhead). traction. Traksi bryan merupakan adaptasi dari Buck ekstention Traksi skeletal dengan pin untuk menstabilkan fraktur femur lewat olekranon, siku 90 derajat, atau memperbaiki dislokasi bahu dalam fleksi tanpa abduksi. pinggul congenital pada anak Untuk mencegah tangan dan yang masih muda dengan berat pergelangan terlalu pegal – pakai dibawah 1,7 kg bidai gips. Kesatuan Traksi Charnley Traksi Skeletal Balanced- Berguna untuk penggunaan Suspension traksi pada tungkai bawah, dan sangat dianjurkan Melakukan traksi langsung penggunaanya. pada tibia atau femur Dengan menggunakan pin atau melalui pin atau wire wire pada proksimal tibia dan Tungkai diletakan pada kemudian pin atau wire diliputi suatu Thomas Spint dengan oleh gips atau tungkai pendek atau tanpa suatu Pearson Kegunaan: Kaki dan Attachment pergelangan kaki dapat dipertahankan dalam posisi Pearson Attachment fungsional memungkinkan pergerakkan pada sendi lutut, sehingga berguna untuk mencegah kekakuan sendi lutut Dengan menggunakan katrol-katrol pada Thomas Spint, keseluruhan tungkai dapat mengambang bebas, dengan traksi pada tempat patah tetap berjalan. Traksi Skeletal Traksi dalam orthopedi Terpaku(Fixed Skeletal Cotrel traction Traction) Traksi yang digunakan Digunakan untuk patah untuk terapi skoliosis, pemakaian tulang femur sambil menunggu traksi ini merupakan tindakan tindakan terapi tetap, berupa pendahuluan sebelum operasi dan fiksasi interna atau untuk pemasangan geps. pengangkutan ke rumah sakit rujukan yang letaknya agak jauh. Cervical traction Halo- femoral traction Digunakan untuk traksi Traksi berlawanan pada leher pada pasien.Duduk kepala dan femur di atau tiduran secara terus kombinasi dengan alat menerus atau secara crutchfield tongs. intermittent. well-leg Traksi 90-90-90 penarikan pada kaki Traksi 90-90-90 sangat dengan tahanan pada berguna untuk merawat persendian yang anak- anak usia 3 tahun menghubungkan keduanya sampai dewasa muda. dan di gunakan pada fraktur Fisk traction femur. Digunakan pada fraktur supracondylair femur, dengan bantuan Thomas Splint yang dimodifikasi, traksi skeletal Ducroquet extension Weber Pada skoliosis, sebagai Extensionsapparat persiapan untuk operasi Traksi kulit dan traksi skeletal, fraktur batang femur pada anak-anak Indikasi Kontraindikasi Nyeri dan spasme otot Hipermobilitas Hipermobilitas yang Efusi Sendi reversible : keterbatasan Inflamasi gerak yang progresif Fraktur humeri dan Untuk traksi pada kelainan- osteoporosiskomplikasi kelainan tulang belakang seperti hernia nukleus Komplikasi pulposus (HNP) atau spasme Dekubitus otot-otot tulang belakang. Kongesti paru dan Imobilitas yang fungsional pneumonia Konstipasi dan anoreksia Stasis dan infeksi saluran kemih Trombosis vena profunda Persiapan alat: beri balsam perekat o Skin traksi kit o pisu cukur Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester o balsam perekat gips pada bagian medial dan lateral kaki o alat rawat luka secara simetris dengan tetap menjaga immobilisasi fraktur o katrol dan pulley o beban Pasang katrol lurus dengan kaki bagian o Bantalan conter traksi fraktur o bantal kasur Masukkan tali pada pulley katrol o gunting Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = o bolpoint untuk penanda/ marker maksimal 5 kg Persiapan pasien pasang bantalan contertraksi atau bantal o Skin traksi kit penyangga kaki o pisu cukur o balsam perekat Atur posisi pasien nyaman dan rapikan o alat rawat luka Beritahu pasien bahwa tindakan sudah o katrol dan pulley selesai dan pesankan untuk manggil o beban perawat bila ada keluhan o Bantalan conter traksi Buka tirai/ pintu o bantal kasur Alat dikembalikan, dibersihkan dan o gunting dirapikan o bolpoint untuk penanda/ marker Sarung tangan dilepas Mencuci tangan PERAWATAN TRAKSI 1. Posisikan pasien pada posisi yang tepat 2. Pastikan keefektifan Countertraction 3. Monitor Adanya Friksi 4. Lakukan Pengecekan Secara Berkala 1-2 jam 5. Lindungi Sistem Cardiovascular 6. Pertahankan status neurovascular 7. Lakukan perawatan kulit 8. Pertahankan Sistem Muskuloskeletal 9. Jika pasien harus dipindahkan ketika menggunakan traksi, dokter atau tenaga kesehatan yang berwenang mengatur traksi harus menyertai 10. Jangan pernah mengabaikan complain pasien 11. Setelah selesai penggunaan, seluruh alat traksi harus dibersihkan dengan beberapa tipe larutan sterilisasi (seperti 10% larutan pemutih)