Proses sengketa terjadi karena tidak adanya titik temu antara pihak-pihak
yang bersengketa.
Proses Sengketa
Konflik
Sengketa
Hukum
Sengketa Ekonomi Syariah
• Merupakan ranah sengketa dalam kegiatan bisnis atau perdagangan.
Menempatkan para pihak yang bersengketa pada dua sisi yang berhadapan
(antagonistis) dan hasil keputusan yang dikeluarkan oleh pihak ketiga
yangdiberi wewenang untuk memutus bersifat kalah dan menang (win-
lose).
Proses penyelesaian sengketa yang masuk dalam kategori ini adalah
peradilan (litigasi) dan arbitrase.
B. Proses Konsensus
Sifat penyelesaian sengketa ini menempatkan para pihak pada posisi yang
saling bekerja sama (cooperative) da menggunakan asas kesepakatan
dalam pengambilan keputusan baik melibatkan pihak ketiga maupun tidak,
dan hasil keputusan sama-sama menang (win-win).
Proses penyelesaian sengketa yang masuk kategori ini adalah :
Negosiasi, mediasi, konsiliasi, ombudsman, dan pencari fakta bersifat netral.
C. Proses Ajudiksi Semu
Penggabungan antara dua proses penyelesaian sengketa di atas, sehingga
sifat dan hasil keputusan tergantung dari pola proses yang dikolaborasikan.
Yang termamsuk dalam proses penyelesaian sengketa ini :
Arbitrase, persidangan mini (mini trial), pemeriksaan juri secara sumir
(summary jury trial), dan evaluasi netral secara dini (earlyneutral
evaluation )
Prose Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah :
A. Litigasi
B. Non Litigasi
Penyelesaian Sengketa secara Litigasi
Adalah penyelesaian sengketa atau konflik melalui jalur pengadilan.
Penyelesaian sengketa secara konvensional melalui pengadilan sudah
dilakukan sejak lama, ratusan bahkan ribuan tahun. Akan tetapi, lama
kelamaan badan pengadilan ini semakin terpasung dalam tebok yuridis
yang sukar ditembus oleh para pencari keadilan (justiabelen), khususnya
jika para pencari keadilan ini adalah pelaku bisnis. Mulailan dipikirkan
alternative-alternative lain di luar peradilan.
Beberapa kelemahan penyelesaian sengketa
secara litigasi
Sangat lambat