Anda di halaman 1dari 36

ILMU

KESEHATAN MASYARAKAT
(Science and Art)
Drs. Hanafi H. A. Kadir, SKM, M. Kes.

FKM-UIT
WHAT IS
PUBLIC HEALTH ?
A. SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
(The History of Public Health)
• Kesehatan Masyarakat (Public health) dlm
perkembgannya tidak terlepas dari dua tokoh
mitologi Yunani, yaitu Asclepius dan Higeia.
• Asclepius seorang dokter pertama yg dpt
mengobati penyakit & bahkan melakukan bedah
berdasarkan pd prosedur-prosedur tertentu
(surgical procedure) dgn baik.
• Higeia (his wife) juga telah melakukan upaya-upaya
kesehatan. Dlm melalukan upaya kes keduanya
melakukan pendekatan yg berbeda.
Lanjutan …………………
• Asclepius melakukan pendekatan pengobatan
penyakit (curative health care) setelah penyakit tsb
terjadi pd seseorang.
• Higeia melakukan pendekatan pencegahan
penyakit (preventive health care) melalui “hidup
seimbang”, yaitu menghindari makanan/minuman
beracun, makan makanan yg bergizi, cukup istrahat
& melakukan olah raga.
• Berdasarkan pd mitos Yunani “Asclepius & Higeia”
muncul 2 aliran/pendekatan dlm menangani
masalah-masalah kes yaitu “pendekatan kuratif &
pendekatan preventif”
1. Pendekatan Kuratif/Pengobatan (Curative Heath Care)
Pendekatan kuratif cenderung menunggu terjadinya
penyakit/menunggu pasien datang berobat.
 Pendekatan ini dilakukan olh dokter, dokter gigi, psikiater &
praktisi-praktisi lain yg melakukan pengobatan penyakit.
 Pendekatan kuratif pd umumnya:
• Pasien adalah individu/perorangan (bukan masyarakat) dan
kontak dgn pasien sekali saja.
• Cenderung bersifat reaktif (hanya menunggu
masalah/pasien datang).
• Cenderung melihat & menangani pasien lebih kpd sistem
biologis semata (secara parsial).
• Hubungan antara petugas kes dgn pasien cenderung jauh
(tidak bersifat kemitraan).
2. Pendekatan Preventif/Pencegahan(Preventive Health Care)

Pendekatan preventif cenderung melakukan upaya2


pencegahan penyakit & peningkatan kesehatan
(promotif) sebelum terjadinya penyakit.
 Pendekatan ini dilakukan olh petugas kesmas,
lulusan Sekolah Menengah Kesehatan, lulusan FKM
dari berbagai jenjang).
Pendekatan preventif pd umumnya:
• Pasien adalah masyarakat (bukan perorangan).
• Masalah yg ditangani adalah masalah2 yg menjadi
masalah masyarakat.
Lanjutan ……..
• Cenderung menggunakan pendekatan proaktif
(tidak menunggu pasien datang, tapi harus turun ke
masy mencari & mengidentifikasi masalah, lalu
melakukan tindakan).
• Melihat pasien sebagai manusia yg utuh dgn
pendekatan holistik, artinya terjadinya penyakit tdk
semata-mata karena terganggunya sistem biologi,
individual, tapi dlm konteks yg lebih luas (biologis,
psikologis dan sosial).
• Hubungan antara petugas kes dgn masyarakat lebih
bersifat kemitraan, tidak seperti hubungan dokter
dengan pasien.
B. Perkembangan Kesehatan Masyarakat
 Periode Sebelum Ilmu Pengetahuan
(Pre-scientific Period)
Upaya penanggulangan kesmas & penyakit tlah dilakukan
oleh negara yg berperadaban tinggi (Babilonia, Mesir, Yunani
dan Romawi). Pd zaman itu tlah ditemukan dokumen &
peraturan-peraturan tertulis yg mengatur tentang:
• Pembuangan air limbah pembangunan kota, pengaturan air
minum, dll.
• Pembangunan tempat pembuangan kotoran/tinja (latrin)
umum (dgn alasan bukan karena kesehatan/dpt
menularkan penyakit, tapi karena kotoran/tinja
menimbulkan bau tak enak & pandangan tak sedap).
Lanjutan ……….
• Masy membuat sumur karena minum air kali yg sudah kotor
terasa tdk enak, bukan karena dpt menyebabkan penyakit.
• Pada zaman Romawi kuno tlah dikeluarkan peraturan yg
mengharuskan masy mencatatkan pembangunan rumah, &
melaporkan adanya binatang berbahaya, binatang piaraan yg
menimbulkan penyakit serta melakukan supervisi pd public bar,
warung makan & tempat prostitusi.
• Pd abad pertama s.d. ke-7, kesmas makin dirasakan
pentingnya, karena berbagai penyakit menular mulai
menyerang sebagian besar penduduk & tlah menjadi
epidemic & bahkan endemic di beberapa negara, seperti:
India, China,Timur Tengah, Afrika, dll.
• Pd abad ke-14 s.d. menjelang abad ke-18, lbih dr 60 jt org
meninggal dunia karena wabah pes, karena itu masa itu
disebut dgn “The Black Death”
Lanjutan …………………

Kesimpulan
Pada periode ini masalah kesehatan masyarakat, khususnya
penyakit hanya dilihat sebagai fenomena biologis dan
pendekatan yg dilakukan hanya secara biologis yg sempit
serta dlm upaya penanggulangannya belum dilakukan secara
menyeluruh & komprehensif.

Upaya-Upaya Penanggulangannya
Orang sudah mulai memperhatikan masalah lingkungan
(terutama higiene & sanitasi lingkungan), pembuangan
kotoran manusia, pengusahaan air minum yg bersih,
pembuangan sampah, ventilasi rumah telah menjadi bagian
penting dlm kehidupan masyarakat pd waktu itu.
 Periode Ilmu Pengetahuan (Scientific Period)
• Pd awal abad ke-19 ilmu pengetahuan bangkit &
mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia termasuk
kesehatan.
• Masalah kes (health problem) adalah masalah yg kompleks,
maka hrs dilakukan pendekatan secara komprehensif &
multisektoral.
• Pd periode ini mulai ditemukan berbagai penyakit & vaksin
pencegahnya.
• Louis Pasteur menemukan vaksin cacar
• Joseph Lister menemukan carbolic acid (asam karbol) utk
sterilisasi ruangan operasi
• William Marton menemukan ether (eter) sebagai anestesi
(utk pembiusan pd saat operasi)
Lanjutan ……….
• Parlemen Inggris, pd thn 1832, membentuk “Komisi Untuk
Penyelidikan & Penanganan Wabah Kolera”, Edwin
Chardwich (Social Scientist) sbg Ketua, mulai melakukan
upaya2 kesmas secara ilmiah, dgn mengeluarkan UU yg
mengatur upaya2 peningkatan kesmas (sanitasi lingk,
sanitasi tempat kerja, pabrik, dll.)
• Pd awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan utk
tenaga kesehatan yg professional.
• Pd thn 1893 di Baltimore AS, Jhon Hopkins, mendirikan
Sekolah Kedokteran. Mulai thn 1908, Sekolah Kedokteran
menyebar ke Eropa, Kanada, dll.
Lanjutan ……………………
• Dlm pengembangannya penyakit & kesehatan
merupakan hasil interaksi yg dinamis antara faktor
genetik, lingkungan fisik, lingkungan sosial
(termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan &
pelayanan kedokteran/kesehatan.
• Pd thn 1855, Pemerintah AS membentuk Depkes yg
pertama sbg “Penyelenggara Pelayanan Kesmas
(Public Service).
• Pada tahun 1872, di New York, diadakan pertemuan
orang2 yg konsen pd kesmas, baik dari akademisi
maupun pemerintah yg menghasilkan
pembentukan “American Public Health Association”
C. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
• Kesmas di Indonesia dimulai sejak Pemerintahan Belanda
(abad ke-16) dimulai dgn upaya pemberantasan cacar &
kolera yg sgt ditakuti masy pd waktu itu.
• Pd thn 1922 pes masuk di Indonesia, pd thn 1927, kolera
msk di Indonesia & thn 1937 terjadi wabah kolera eltor &
thn 1948 cacar msk di Indonesia.
• Sejak terjadinya wabah kolera, Pemerintah Belanda
melalukan upaya2 kesmas. Namun di bidang kesmas yg lain
thn 1807, Jendral Daendels mengadakan “pelatihan dukun
bayi dalam praktik persalian” dlm rangka penurunan angka
kematian bayi yg tinggi pd waktu itu.
• Pd thn 1930 mulai didaftarnya dukun bayi sbg penolong &
perawatan persalinan, selanjutnya thn 1952 diadakan
pelatihan dukun bayi secara cermat.
• Pd thn 1851, dr. Bosch, mendirikan sekolah dokter pribumi pertama
dengan nama STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten). Pd
thn 1913 didirikan sekolah dokter pribumi kedua dgn nama NIAS
(Nederland Indische Arsten School). Pd thn 1927 STOVIA berubah
menjadi Sekolah Kedokteran & thn 1947 menjadi Fakultas Kedokteran
UI.
• Pd thn 1925, Hydrich melalukan pengamatan terhadap tingginya
angka kematian & kesakitan di Banyumas-Purwokerto dgn
menyimpulkan bhw penyebabnya karena jeleknya kondisi sanitasi
lingkungan/membuang kotoran di sembarang tempat yg disebabkan
olh perilaku penduduk. Hydrich melakukan upaya kesmas dgn
melalukan “pendidikan/penyuluhan kesehatan” Usaha inilah yg
dianggap sbg awal kesmas di Indonesia”
• Pd thn 1951 Dr. Y. Leimena dan dr. Patah memperkenalkan “Konsep
Bandung” (Bandung Plan/Patah-Leimena), bahwa dalam sistem
pelayanan kesmas aspek kuratif & preventif tdk dpt dipisahkan (baik
di RS maupun di Puskesmas).
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN IKM
• Batasan kesmas yg paling tua ad upaya2 utk mengatasi
masalah2 sanitasi yg mengganggu kes (Kesehatan
Masyarakat = Sanitasi).
• Pd akhir abad ke-18 dgn ditemukannya bakteri2 penyebab
penyakit & beberapa jenis imunisasi, maka kegiatan
kesmas adlh mencegah penyakit yg terjadi dlm masy
melalui perbaikan sanitasi & pencegahan penyakit melalui
imunisasi.
• Pd awal abad ke-19 kesmas sdh berkembang dgn baik,
maka kesmas diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu
sanitasi & ilmu kedokteran.
• Dari aspek sosial, ekonomi & budaya, kesmas diartikan sbg
aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi &
ilmu sosial dlm mencegah penyakit yg terjadi di masy.
• Ilmu Kesmas menurut Winslow (1920), adlh suatu ilmu &
seni yg bertujuan mencegah penyakit, memperpanjang
hidup & meningkatkan derajat kes melalui usaha-usaha
pengorganisasian masy utk:
 Perbaikan sanitasi lingkungan.
 Pemberantasan penyakit-penyakit menular.
 Pendidikan/mendidik masy utk kebersihan perorangan
(personal hiegene).
 Pengorganisasian/mengkoordinir tenaga2 kes agar dpt
melakukan pengobatan & perawatan dgn sebaik-baiknya.
 Pengembangan rekayasa sosial utk menjamin setiap org
terpenuhi kebutuhan hidup yg layak dlm memelihara
kesehatannya.
Utk mencapai ketiga tujuan tsb di atas pendekatan yg plg
efektif adalah dgn “upaya2 pengorganisasian masy”
(masyarakat melakukan upaya preventif, kuratif,
promotif & rehabilitatif kesehatan mereka sendiri).
 Berdasarkan pd batasan Winslow di atas, maka ruang lingkup IKM
meliputi dua keilmuan yaitu ilmu biomedis (medical biology) & ilmu2
sosial (social scinces).
• Kesmas menurut Ikatan Dokter Amerika (1948), adalah ilmu & seni
memelihara, melindungi & meningkatkan kesmas melalui usaha2
pengorganisasian masy. Batasan ini mencakup usaha2 masy dlm
pengadaan pelayanan kes, & pemberantasan penyakit.

• Dari pengertian-pengertian tsb di atas dpt disimpulkan bhw“kesmas


cakupannya lebih luas yaitu tdk hanya urusan sanitasi, teknik
sanitasi, ilmu kedokteran kuratif & preventif juga berhubungan dgn
ilmu sosial.
E. RUANG LINGKUP IKM
Disiplin ilmu yg mendasari IKM :
• Kedokteran, Biologi, Kimia, Fisika,
Sosiologi, Antroplogi, Psikologi,
Pendidikan, dll.

• IKM merupakan ilmu yg


multidisiplin.
PILAR UTAMA IKM SEBAGAI ILMU (as Science)
• Epidemiologi
• Biostatistik/Statistik Kesehatan
• Gizi Masyarakat
• Kesling (Kesehatan Lingkungan)
• Kesker (Kesehatan Kerja)
• PKIP (Pendidikan Kesmas & Ilmu Perilaku)
• AKM (Administrasi Kesmas)
Masalah kesmas adalah “multiklausal”, maka
pemecahannya harus secara “multidisiplin”.
UPAYA-UPAYA IKM SEBAGAI SENI (as Art)
• Pencegahan & pemberantasan penyakit (menular & tdk
menular)
• Perbaikan sanitasi lingkungan
• Perbaikan lingkungan pemukiman
• Pemberantasan vektor
• Pendidikan/penyuluhan kesmas
• Pelayanan KIA/KB
• Pembinaan gizi kesmas
• Pengawasan sanitasi tempat umum
• Pengawasan obat & minuman
• Pembinaan peran serta masyarakat, dll.
PRINSIP-PRINSIP IKM
• IKM lebih menekankan pd pemikiran &
tindakan yg bersifat promotif & preventif
daripada kuratif.
• IKM lebih menekankan pd masy daripada
individu (yang sehat/sakit).
• Dalam IKM faktor lingkungan sgt penting
(internal/eksternal).
• IKM melihat pengorganisasian masy penting
dlm upaya peningkatan kesejahteraan masy.
Lanjutan ………………….
• IKM menganggap masy baik sbg objek
dlm melaksanakan program kesmas
sekaligus subjek yg berperan aktif dlm
menciptakan kesmas.
• IKM melihat masalah kes sebagai
masalah yg multisektoral yg saling
terkait dgn yg lain (non-medical).
Sekian

Thank you
Lanjutan …………………………….
• Pd thn 1956 dr. Y. Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sbg “Model
Pelayanan bagi Pengembangan Kesmas di Indonesia & sebagai Pusat
Pelatihan Tenaga Kesehatan (sebagai konsep keterpaduan antara
pelayanan kesehatan pedesaan & pelayanan medis serta
menekankan pd pendekatan tim dlm pengelolaan prog kes.
• Pd thn 1967 dilakukan Seminar yg membahas & merumuskan prog
kesmas. dr. Achmad Dipodilogo memperkenalkan konsep Puskesmas
yg mengacu pd Konsep Bandung & Proyek Bekasi (Menetapkan
Puskesmas tipe A, B dan C, Depkes menyiapkan rencana induk
pelayanan terpadu di Indonesia). Pd thn 1968, rapat kerja kes
nasional mencetuskan bhw puskesmas merupakan sistem pelayanan
kes terpadu, yg kemudian dikembangkan olh pemerintah menjadi
“Puskesmas” (sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yg
memberikan pelayanan kuratif & preventif secara terpadu,
menyeluruh & mudah dijangkau dlm wilayah kerja kecamatan atau
sebagian kecamatan di Kota Madya atau Kabupaten.
 Kegiatan Pokok Puskesmas

• KIA/KB
• Gizi
• Kesehatan Lingkungan (Kesling)
• Pencegahan Penyakit Menular
• Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
• Pengobatan
• Perawatan Kesehatan Masyarakat
• Usaha Kesehatan Gigi (UKG)
• Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
• Usaha Kesehatan Jiwa (UKJ)
• Laboraorium (Lab)
• Pencatatan dan Pelaporan
Lanjutan ……………………….

• Pada thn 1969, sistem Puskesmas menjadi dua tipe, yaitu tipe A & B.
Tipe A dikelola oleh dokter, sedangkan tipe B dikelola oleh seorang
para medis saja.
• Pada thn 1979, hanya satu tipe Puskesmas yg dikepalai oleh seorang
dokter, & dikembangkan satu piranti manajerial (stratifikasi) guna
penilaian puskesmas, sehingga dibedakan:
a. Strata satu : Puskesmas dgn prestasi sangat baik
b. Strata dua : Puskesmas dgn prestasi rata-rata/standar
c. Strata tiga : Puskesmas dgnprestasi di bawah rata-rata
• Puskesmas juga dilengkapi dgn dua piranti manajerial yg lain, yakni
micro planning untuk perencanaan & lokakaria mini (lokmin) utk
pengoperasian kegiatan & pengembangan kerja sama tim.
• Pada thn 1984 tanggung jawab Puskesmas ditingkatkan dgn
berkembangnya Program Paket Terpadu Kesehatan & Keluarga
Berencana (Posyandu).
 Program Posyandu Mencakup

• Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


• Keluarga Berencana (KB)
• Gizi
• Penanggulangan Penyakit Diare
• Imunisasi

 Tujuan Posyandu = Tujuan Pembangunan Kesehatan

• Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita & angka


kelahiran.
• Mempercepat penerimaan norma kelurga kecil bahagia & sejahtera
(NKKBS).
• Berkembangnya kegiatan-kegiatan masyarakat sesuai dgn kebutuhan
& kemampuannya.
Posyandu Menganut Lima Urutan Sistem Pelayanan

• Pendaftaran pengunjung (dilayani oleh kader kesehatan)


• Penimbangan bayi, balita & ibu hamil (oleh kader
kesehatan)
• Pencatatan & hasil penimbangan melalui KMS (oleh kader
kesehatan).
• Penyuluhan kepada ibu bayi/balita & ibu hamil (oleh kader
kesehatan).
• Pemberian imunisasi, pemasangan alat kontrasepsi atau
pengobatan bagi yg memerlukan & pemeriksaan kehamilan
(oleh kader kesehatan), jika ada kasus dirujuk ke
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai