Anda di halaman 1dari 16

Skor Prediktor Kematian

Sepsis Neonatorum Awitan Dini


Oleh: Pembimbing:
Khalida Khairunnisa dr. H. Mustarim, Sp.A (K), M,Si.Med
01 Pendahuluan

02 Metode

03 Hasil

04 Pembahasan

05 Kesimpulan
Pendahuluan
SEPSIS NEONATORUM
merupakan penyebab utama mobiditas dan mortalitas di negara berkembang.

32 PENELITIAN DI NEGARA BERKEMBANG


kematian karena infeksi berkisar 8%-80% (median 36,5%). Penyebab kematian neonatus dalam
minggu pertama 42% kematian terjadi karena infeksi

SEPSIS NEONATORUM AWITAN DINI (<72 JAM)


memburuk dengan cepat, cenderung mengakibatkan keterlibatan multiorgan, dan juga memiliki
kematian lebih tinggi dibandingkan dengan sepsis awitan lambat  perawatan intensif
IDENTIFIKASI PROFIL KLINIS
membantu mengidentifikasi neonatus mana yang membutuhkan monitoring ketat dan
perawatan kritis sehingga dapat segera dilakukan terapi agresif.

SISTEM SKORING
dikembangkan sebagai prediktor luaran, tetapi sering hanya pada berat lahir rendah atau
memerlukan banyak pemeriksaan penunjang
SISTEM SKORING BARU
mudah, sederhana, cepat, dan dapat diaplikasikan akan memudahkan klinisi memprediksi luaran
untuk pemilihan intervensi maupun konseling.
Pendahuluan

TUJUAN
Mengembangkan model skor sebagai
prediktor kematian sepsis
neonatorum awitan dini.
Metode
Penelitian kohort retrospektif

Data sekunder dari instalasi maternal perinatal (IMP)


RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Waktu penelitian : bulan Januari 2014 hingga Mei 2015

Subjek Penelitian: bayi yang dilahirkan di RSUP Dr. Sardjito


dengan sepsis neonatorum awitan dini (<72 jam) sesuai
kriteria klinis

Eksklusi: jika memiliki kelainan bawaan mayor atau data


tidak lengkap
Metode
Besar sampel
dihitung menggunakan uji dua sampel proporsi dengan
luaran likelihood ratio (LR) atau Odds ratio (OR).
Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive
sampling.

Data karakteristik awal


jenis kelamin, usia kehamilan, berat lahir, cara lahir, dan
kejadian asfiksia, serta parameter laboratorium dasar
yang diperiksa < 72 jam

Analisis Data
program SPSS for Windows version 16.0
Metode: Sistem skoring
LIKELIHOOD RATIO (LR)
METODE Prediktor kematian yang memiliki
Spiegelhalter Knill-Jones LR positif (+) ≥2 dan negatif (-) ≤0,5
dimasukkan dalam penghitungan
skor  dikonversikan menjadi
PEMBOBOTAN sistem skor dengan menggunakan
Kemudian dilakukan natural logarithm.
pembobotan skor awal (crude
weight) menjadi skor akhir
(adjusted weight) dengan
perhitungan nilai koefisien JUMLAH SKOR
variabel melalui analisis regresi Dengan menjumlahkan skor
logistik. dari semua faktor prediksi
kematian pada pasien
didapatkan skor total
NILAI TITIK POTONG SKOR kematian
digunakan kurva receiver
operating characteristics
(ROC)
Hasil: Karakteristik dasar subyek penelitian
28-34 minggu = 54% Sectio Casecarea 50%
<28 minggu = 33% Per Vaginam 50%

Usia Cara Lahir


24% Kehamilan

Mortalitas Berat Lahir Asfiksia

Laki-laki 46% BBLSR dan BBLER Meninggal 77%


Perempuan 56% (39%)

199 neonatus dengan diagnosis sepsis sesuai kriteria klinis dengan data hematologis lengkap
 eksklusi  total sampel 108
Hasil: Prediktor kematian pada sepsis neonatorum awitan dini

Berat lahir <2000 gram atau 1500 gram


Usia kehamilan <33
minggu
Trombositopenia <150.000
sel/mm3 atau <100.000 sel/mm3
Absolute neutrophyl count
(ANC) <2000 sel/ mm3 penelitian
sebelumnya

Leukopenia <5000 sel/mm3

Asfiksia

Biakan kuman tumbuh


Hasil: Analisis

X
dieksklusi karena berinteraksi secara biologis dengan usia kehamilan

Berat lahir <2000 gram atau 1500 gram


Usia kehamilan <33
minggu
Trombositopenia <150.000
sel/mm3 atau <100.000 sel/mm3
Absolute neutrophyl count
(ANC) <2000 sel/ mm3

Leukopenia <5000 sel/mm3


 disusun skor berdasarkan 6

 total skor keseluruhan = 26


Asfiksia
 skor terendah -18
dan tertinggi 44 Biakan kuman tumbuh
Hasil: Skor prediktor kematian pada sepsis neonatorum awitan dini

Karakteristik Skor
Usia (minggu)
• ≤ 33 2
• ≥ 33 -4
Asfiksia
• Ya 4
• Tidak -5
Leukopenia (sel/mm3)
• ≤ 5000 10
• ≥ 5000 0

Trombositopenia (sel/mm3)
• ≤ 100.000 5
• ≥ 100.000 0

ANC (absolute neutrophyl count) (sel/mm3)


• ≤ 2000 18
• ≥ 2.000 -1
Biakan Tumbuh
• Tumbuh 10
• Tidak Tumbuh -3
Pembahasan
6 Penggunaan sistem skoring juga dapat memberikan informasi
Sepsis awitan dini banyak ditemui pada usia prognosis pada orang tua mengenai kondisi Bayinya & menilai
kehamilan kurang bulan dan berat badan lahir luaran spesifik untuk pembuatan case mix, atau hanya untuk
5
rendah  sama dengan penelitian sebelumnya mengidentifikasi bayi dengan risiko tinggi yang memerlukan
intervensi tertentu.
4
Penelitian menggunakan parameter laboratorium
Pengembangan skor pada penelitian kami hanya
sederhana sebagai prediktor kematian telah dilakukan,
membutuhkan 2 parameter biologis, yaitu usia
antara lain, leukopenia, rerata Hb, dan trombositopenia,  3
kehamilan dan kejadian asfiksia.
belum dilakukan analisis multivariat
2 Data laboratorium dasar, yaitu leukosit,
Absolute neutrophyl count (ANC) dan trombositopenia trombosit, dan ANC. Sistem skoring ini juga
juga pernah diteliti sebagai prediktor luaran kematian memerlukan hasil biakan kuman sehingga
1
dengan analisis multivariat. Sistem skor ini paling cepat dinilai pada
usia 48 jam.
Pembahasan: statistik pada titik potong skor
Titik potong skor 2 alat prediksi ini berguna sebagai
tambahan informasi klinis untuk
Sensitivitas 84,6%, mengevaluasi terapi atau bahkan
spesifisitas 64,4%, memberhentikan pemberian
antibiotik jika hasil skor <2

nilai ramal positif 43%,


likelihood ratio (LR) positif nilai ramal negatif 93%,
2,39, dan LR negatif 0,24

Titik potong skor 3 dan 1 memiliki angka


statistik yang kurang baik dibandingkan dengan
titik potong 2
Pembahasan

Kekurangan Penelitian ini:


• besar sampel kurang
• desain penelitian retrospektif

Perlu penelitian lebih lanjut secara prospektif untuk


memprediksi luaran sepsis neonatorum awitan dini
dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi
Kesimpulan

Skor dengan metode Spiegelhalter-Knill-Jones ≥2


dapat digunakan untuk memprediksi kematian sepsis
neonatorum awitan dini.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai