Anda di halaman 1dari 49

Laporan kasus

SINDROMA NEFROTIK
Oleh
Nurul Amilya
NPM 1210070100039

Preseptor :
dr.Lidya Dewi, Sp.PD

2
SINDROM NEFROTIK

Definisi

Sekumpulan manifestasi klinis yang ditandai oleh


proteinuria masif (lebih dari 3,5 g/1,73 m2 luas
permukaan tubuh per hari), hipoalbuminemia (kurang
dari 3.5 g/dl), edema anasarka, hiperlipidemia,
lipiduria, hiperkoagulabilitas.
Etiologi
1. Sindrom nefrotik bawaan
Diturunkan secara resesif autosomal atau
karena reaksi maternofetal. Resisten terhadap
semua pengobatan, gejalanya adalah edema
pada masa neonatus. Prognosisnya buruk dan
biasanya penderita meninggal dalam bulan-
bulan pertama kehidupannya.
Etiologi
2. Sindroma nefrotik sekunder
Dapat disebabkan oleh :

 Malaria kuartana atau parasit lain


 Penyakit kolagen seperti lupus eritematous diseminata,
purpura anafilaktoid
 Glumerulonefritis akut atau glumerulonefritis kronis dan
thrombosis vena renalis
 Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin,
garam emas, sengatan lebah, air raksa
 Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis
membrano-proliferatif hipokomplementemik.
Etiologi
3.Sindroma nefrotik idiopatik
Berdasarkan kelainan histopatologis yChurg
membagi dalam 4 golongan yaitu :
Kelainan minimal
Nefropati membranosa
Glumerulonefritis proliferatif
Glumerulosklerosis fokal segmental
Epidemiologi

Insidens dapat mengenai semua umur tetapi


sebagian besar (74%) dijumpai pada usia 2-7
tahun. Rasio laki-laki : perempuan= 2:1
sedangkan pada masa remaja dan dewasa rasio
ini berkisar 1:1. Biasanya penderita sindroma
nefrotik adalah penderita dengan usia >60
tahun.
Patofisiologi
SN

proteinuria

Hipoalbuminemia

tekanan onkotik plasma


Patofiologi
tekanan onkotik plasma

volume plasma

ADH ADH sistem renin angiotensin ANP N/


ANP N/ Aldosteron (RASS)

Retensi Air Retensi Na Retensi Na

Edema
Gambaran Klinis

1. Oedeme anasarka
2. Proteinuri
3.Hipoalbumin, albuminuria
4.Hiperlipidemia
Pemeriksaan Fisik

Oedem anasarka
Pemeriksaan Laboratorium

1.Proteinuria (++++)
2.Hipoalbumin
3.Hiperlipidemia
Pemeriksaan Penunjang

• Hitung darah lengkap, kimia darah, penentuan


kreatinin dan protein urin.
• Pada urinalisis ditemukan masif proteinuria
(3+ sampai 4+), glikosuria, sel-sel granular, sel
hialin, dan sel-sel lemak. Dari makroskopis,
urin tampak berbuih.
• Pada pemeriksaan darah didapatkan
hipoalbuminemi (<3 g/dl), hiperkolesterolemia
lebih dari 200 mg/dl. (1-3, 8)
Diagnosa Banding

GlomeruloNefritis akut
Congestive Heart Failure
Komplikasi
a. Hiperkoagulasi
b. Infeksi sekunder
c. Malnutrisi
d. Gagal ginjal akut
e. Anemia
f. Peritonitis
g. Hiperlipidemia dan lipiduria
h. Hipokalsemia
i. Aterosklerosis
Prognosis

Prognosis makin baik jika dapat


didiagnosis segera. Pengobatan segera dapat
mengurangi kerusakan glomerulus lebih lanjut
akibat mekanisme kompen-sasi ginjal
maupun proses autoimun.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
LAPORAN KASUS

Identitas
Nama : Ny. D
Umur : 54 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Pekerjaan : IRT
Status : kawin
Alamat : solok
Anamnesis
Keluhan Utama
Bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS,

Riwayat Penyakit Sekarang


- Bengkak seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS,
penderita mengeluh bengkak pada kedua
kelopak mata dan wajah, terutama saat bangun
tidur yang berkurang pada siang hari dan sore
hari. penderita juga mengeluhkan bengkak
pada perut, kedua tangan dan kedua tungkai.
- Sesak nafas yang dirasakan terus menerus,
bertambah jika penderita beraktivitas.
Penderita merasa nyaman jika setengah duduk.
Penderita sulit untuk tidur walaupun dengan
satu bantal. Penderita juga mengeluhkan sering
terbangun tiba-tiba saat tidur karena sesak.
Sesak ini tidak dipengaruhi karena cuaca.

- Batuk disertai dahak berwarna putih tidak


disertai darah.
- Keluhan bengkak disertai dengan buang air
kecil yang menjadi jarang, yaitu 2-3 kali sehari
(biasanya 5-6 kali sehari) dan jumlahnya yang
sedikit kurang lebih 1/4 gelas, berwarna
kuning, tanpa disertai rasa nyeri. Keluhan
bengkak tidak disertai dengan buang air kecil
seperti cucian daging.
- Penderita mengeluhkan mengalami penurunan
nafsu makan
- Nyeri kepala
- Mual (-)
- Muntah (-)
- Demam (-)
- Buang Air Besar normal
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat pernah menderita penyakit serupa 1 bulan
yang lalu dan dirawat selama 10 hari dan penderita
rutin minum

- Riwayat hipertensi (+) dengan tekanan darah sistolik


tertinggi 190

- Riwayat batuk 1 bulan, keluar darah dan berobat ke


puskesmas dan penderita lupa nama obatnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat menderita penyakit yang serupa tidak
ada
- Riwayat hipertensi tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaraan : compos mentis cooperatif
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Napas : 24 x/menit
Suhu : 36.5 °C
Status Lokalisata
Kepala
Puffy face (+), oedeme palpebra (+)
Konjungtiva Anemis (+/+)
Sklera Ikterik (-/-)
Pernapasan cuping hidung (-)

Leher
Tiroid membesar tidak ada
JVP 5-2 cmH20
Pembesaran KGB tidak ada
Thoraks
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan saat
statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor pada kedua lapangan
paru
Auskultasi :Vesikuler, rhonki (-/-), whezing
(-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi
Batas jantung kanan : RIC IV linea
sternalis dekstra
Batas jantung atas : RIC II line
parasternalis sinistra
Batas jantung kiri : RIC V linea
midclavicula sinistra
Auskultsi : reguler, mu-mur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak membuncit
Palpasi : Nyeri tekan di bagian regio
hipokondrium kiri dan kanan (+)
Perkusi : shifting dulness (+)
Auskultasi : BU (+) normal
Ekstremitas
Superior
Pitting oedem (+/+)
Pulsasi A. Radialis kuat angkat

Inferior
Pitting oedeme pre tibial dan dorsum pedis (+/+)
Sianosis (-/-)
Eriteme palmaris (-/-)
Pulsasi A. Femoralis, A. Poplitea, A. Tibialis posterior, A.
Dorsalis Pedis kuat angkat
Laboratorium
Pemeriksaan
Darah
Hb : 7.9 gr/dl (menurun)
HT : 23 % (menurun)
Leukosit : 13.340 uL (meningkat)
Trombosit : 444.000 uL (meningkat)
Faal Ginjal
Ureum : 34.3 mg/dl (N)
Creatinin : 0.70 mg/dl (N)

Urinalisa
Protein : +++
Glukosa :+
Silinder : 3-5
Epitel : 1-5/LPK
EKG
Diagnosa Kerja
Diagnosa Primer : Sindroma Nefrotik
Diagnosa sekunder :Anemia sedang
Diagnosa Banding

GlomeruloNefritis akut
Congestive Heart Failure
Penatalaksanaan
Terapi Umum
Best rest
IVFD RL 12 jam/kolf

Terapi Farmakologi
Diet rendah garam
diet tinggi protein
Cefrtriaxon 2x2 mg
Metilprednisolon 3x16 mg
Simvastatin 1x2 mg
HCT 1 x 25 mg
Pemeriksaan Anjuran
Studi pencitraan
-Ultrasonografi Ginjal
-Rontgen Thorax
-Biopsi Ginjal
PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad funtionam : dubia ad sanam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Follow Up
Tanggal 8 januari 2017

S
Bengkak (+) berkurang , mual (-), muntah (-), batuk (-), BAK
lancar. Gatal pada kaki kiri.

O
Ku : Compos mentis
TD : 110/80,Nadi : 90x/menit,
RR : 20x/menit, Suhu : 360 C
Kepala : edema palpebra +/+
Abdomen : kembung, Asites (+)
Ekstermitas atas : edema (+/+)
bawah : edema (+/+)
A
Sindrom Nefrotik

P
Tirah baring
Diet rendah garam
Inj. Cefrtiaxon 2 x 2 mg
Metilprednisolon 2 x16 mg
Simvastatin 1 x 20 mg
HCT 1 x 25 mg
Tanggal 9 januari 2017

S
Bengkak berkurang , mual (-), muntah (-), batuk (-), BAK lancar.
Bentol & Gatal pada kaki kiri

O
Ku : Compos mentis
TD : 120/80,Nadi : 90x/menit,
RR : 20x/menit, Suhu : 36 o C
Kepala : edema palpebra -/-
Abdomen : kembung, Asites (+)Ekstermitas atas : edema (+/+)
bawah : edema +/+
A
Sindrom Nefrotik

P
Tirah baring
Diet rendah garam
RO thorak
Chek albumin, asam urat, kolesterol,
Feses, balance cairan
KESIMPULAN

Seorang pasien perempuan umur 54 tahun dirawat di


bangsal interne wanita RSUD Solok pada tanggal 7
januari 2017 dengan keluhan Bengkak seluruh tubuh
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita
mengeluh bengkak pada kedua kelopak mata dan wajah,
terutama saat bangun tidur yang berkurang pada siang
hari dan sore hari. Selain itu penderita juga mengeluhkan
bengkak pada perut, kedua tangan dan kedua tungkai.
KESIMPULAN

Keluhan ini disertai dengan sesak nafas


yang dirasakan terus menerus, bertambah jika
penderita beraktivitas dan batuk disertai dahak
berwarna putih tidak disertai darah. Penderita
merasa nyaman jika setengah duduk. Penderita
sulit untuk tidur walaupun dengan satu bantal.
Penderita juga mengeluhkan sering terbangun
tiba-tiba saat tidur karena sesak. Sesak ini
tidak dipengaruhi karena cuaca.
KESIMPULAN

Penderita mengeluhkan mengalami


penurunan nafsu makan. Keluhan bengkak disertai
dengan buang air kecil yang menjadi jarang, yaitu 2-3
kali sehari (biasanya 5-6 kali sehari) dan jumlahnya
yang sedikit kurang lebih 1/4 gelas, berwarna kuning,
tanpa disertai rasa nyeri.
KESIMPULAN

Keluhan bengkak tidak disertai dengan buang air


kecil seperti cucian daging, nyeri kepala, mual, dan
muntah. Demam tidak ada. Buang air besar tidak ada
kelainan. Sebelumnya pernah menderita penyakit
serupa 1 bulan yang lalu dan dirawat selama 10 hari
dan penderita rutin minum .Riwayat hipertensi (+)
dengan tekanan darah sistolik 190. Riwayat batuk 1
bulan keluar darah dan berobat ke puskesmas dan
penderita lupa nama obatnya
KESIMPULAN

Pemeriksaan labor ditemukan Hb: 7.9


gr/dl, hipertensi: 23 % , Leukosit : 13.340 uL,
Trombosit: 444.000uL, Ureum: 34.3 mg/dl
,Creatinin::0.70 mg/dl,, Protein : +++, Glukosa
: +, Silinder : 3-5 berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik didiagnosa sindroma
nefrotik
5. Rauf S. Sindrom Nefrotik. Catatan Kuliah Nefrologi Anak.
Makassar: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUH. p. 21-30.
6. Prodjosudjadi W. Sindrom Nefrotik. In: Sudoyo AW d, editor.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2007.
7. Anonim. Nephrotic Syndrome. Journal [serial on the Internet].
2009 Date: Available from:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000490.htm.
8. Israr Y. Sindrom Nefrotik. Riau: Belibis; 2008 [cited. Available
from: www.belibis17.tk.
9. Anonim. Sindrom Nefrotik. Journal [serial on the Internet].
Oktober 2010 Date: Available from:
http://kumpulanreferat.wordpress.com/.
DAFTAR PUSTAKA

1. Shafa R. Sindroma Nefrotik. Journal [serial on the Internet].


Desember 2011 Date: Available from:
http://drshafa.wordpress.com/sindrom-nefrotik/.
2. Gunawan C. Sindrom Nefrotik : Patogenesis dan
Penatalaksanaan Samarinda: Universitas Mulawarman; 2006.
3. Salme U. Sindrom Nefrotik. Journal [serial on the Internet].
November 2010 Date: Available from: www.scribd.com.
4. Anonim. Sindrom Nefrotik. Journal [serial on the Internet].
2011 Date: Available from: http://skydrugz.blogspot.com/.

Anda mungkin juga menyukai