DKBM Indonesia
DKBM Indonesia
Tujuan
1. Memelihara dan mempertahankan kondisi dan
mutu bahan makanan yang disimpan
2. Melindungi bahan makanan yang disimpan dari
kerusakan, kebusukan, dan gangguan lingkungan
lainnya
3. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan dengan mutu dan waktu yang tepat
4. Menyediakan persediann bahan makanan dalam
macam jumlah dan mutu yang memadai.
Prinsip
Prinsip penyimpanan yaitu 5 T yang artinya Tepat Tempat,
Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Jumlah, dan Tepat Nilai
(Nursiah Mukrie,1990)
Utari (2009) yang mengutip pedoman teknis proses
penediaan makanan dalam sistem penyelenggaraan
makanan institusi (Depkes RI, 2003), prasyarat
penyimpanan bahan makanan adalah:
1. Adanya sistem penyimpanan barang.
2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan
makanan sesuai persyaratan.
3. Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar
masuknya bahan makanan.
Ada 4 prinsip penyimpanan bahan makanan yang sesuai
dengan suhunya (Depkes RI, 200):
1. Penyimpanan sejuk (colling) pada suhu 10ºC-15ºC seperti
jenis minuman, buah dan sayuran.
2. Penyimpanan dingin (chilling) pada suhu 4ºC-10ºC
seperti makanan berprotein yang segera akan diolah.
3. Penyimpanan dingin sekali (freezing) pada suhu 0ºC-4ºC
seperti bahan makanan yang mudah rusak untuk jangka
waktu 24 jam.
4. Penyimpanan beku (frozen) pada suhu <0ºC seperti bahan
protein yang mudah rusak untuk jangka waktu <24 jam.
5. Suhu ruang untuk penyimpanan gudang kering seperti,
beras, bumbu, dan lain-lain.
Cara Penyimpanan Bahan Makanan Kering Dan Segar
Secara Umum Penyimpanan Bahan Makanan Kering dan Segar, sebagai
berikut :
1. BM diberi label (nama produk, tgl penerimaan, tgl
kedaluwarsa/batas aman pemakaian).
2. BM ditempatkan teratur menurut macam, golongan, atau urutan
pemakaian.
3. Ada rotasi yang baik → FIFO / FEFO
4. Penempatan BM tidak terlalu padat untuk menjaga sirkulasi udara
Makanan Kering
Ruang penyimpanan kering disebut gudang. Besar kecilnya gudang
tergantung berbagai faktor, yaitu:
1. Jenis dan jumlah anak panti asuhan.
2. Jumlah porsi/meal per hari.
3. Macam dan jenis makanan yang disajikan per hari.
4. Berapa kali distribusinya per hari.
5. Penanaman modal keuangan.
14. Tata letak bahan makanan harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
bahan makanan tersebut.
15. Beberapa syarat bangunan/ruang untuk penyimpanan bahan makanan kering
yang perlu diperhatikan antara lain: