Anda di halaman 1dari 30

TINJAUAN

PUSTAKA

T E O R I DA L A M P E N E L I T I A N K UA L I TAT I F
A. Bagaimana memilih dan menulis suatu topik
yang menjadi fokus penelitian untuk
menentukan apakah topik penelitian dapat
dan perlu diteliti.
B. Masalah Penelitian, Teori dan Telaah Literatur
C. Tingkatan dan Fokus Teori
D. Kegunaan Teori Dalam Penelitian Outline
E. Proses Penelitian dan telaah literatur.
F. Langkah-langkah dalam melakukan tinjauan
pustaka.
G. Prinsip-prinsip penting dalam merancang
tinjauan pustaka.
introduction

 Selain memilih rancangan penelitian, seorang


peneliti juga perlu melakukan tinjauan pustaka
terkait dengan topik penelitiannya
 Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk
menentukan apakah topik tersebut layak diteliti
ataukah tidak.
 Tinjauan pustaka juga akan memberikan
pengetahuan luas bagi peneliti dalam membataasi
ruang lingkup penelitian.
 Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Seperti dinyatakan
oleh Newman (2003) “ researchers use theory differently in various
types of research, but some type of theory in present in most social
research”.
 Para peneliti menggunakan teori secara berbeda pada setiap jenis
penelitian, tetapi sejumlah teori selalu dipakai pada setiap
penelitian sosial.
 Sumadi suryabrata (1990) menyatakan : kajian teori ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
 Peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian yang signifikan
tanpa memahami pustaka/teori yang terkait dengan bidang yang
diteliti.
 Adanya landasan teori ini merupakan ciri bahwa penelitian itu
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
Bagaimana memilih dan menulis suatu topik yang menjadi fokus
penelitian untuk menentukan apakah topik penelitian dapat dan perlu
diteliti.

 Identifikasi lebih dahulu suatu topik yng akan diteliti, lalu pertimbangkan
apakah topik tersebut bermanfaat secara praktis atau tidak
 Pertimbangkan alasan-alasan utama mengapa topik penelitian tersebut
benar-benar dapat dan perlu untuk diteliti
 Suatu topik dapat diteliti jika jika peneliti memiliki target partisipan yang bersedia
membantunya dalam melakukan penelitian dan memiliki perangkat-perangkat yang
memadai dalam mengumpulkan dan menganalisis data dalam jangka waktu yang
ditentukan
 Apakah topik tersebut hanya sekedar menambah pengetahuan yang sudah ada, atau
sekedar menduplikasi penelitian-penelitian sebelumnya, atau justru berusaha
menyuarakan kembali hak-hak kelompok atau individu yang terpinggirkan, atau
membantu keadilan sosial, atau justru berusaha mentransformasi gagasan-gasan para
peneliti sebelumnya.
Masalah Penelitian, Teori dan Telaah Literatur
 Proses penelitian kualitatif mulai dari suatu ide, masalah penelitian mendorong
usaha melakukan penelitian
 Bagaimana peneliti mengadakan studi penelitian tergantung pada sebagian besar
pada apa pertanyaan penelitian, oleh karena itu penting menyusun atau
memformulasi satu perumusan masalah penelitian yang jelas
 Dengan pertanyaan penelitian ini maka ada persoalan yang muncul yaitu apakah ada
penelitian terdahulu yang relevan dengan pertanyaan (misalnya tinjauan pustaka
ilmiah)
 Sejalan dengan itu maka perlu prakteknya, proses memfokuskan suatu tpik menjadi
pertanyaan penelitian membutuhkan telaah literature
 Makin banyak literature dan teori yang dikuasai oleh peneliti maka akan semakin
mudah peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian spesifik yang benar
 Jadi ada kaitan yang sangat jelas antar teori dengan masalah penelitian dan
pertanyaan penelitian.
 Untuk dapat mengubah masalah menjadi rumusan masalah dan mengubah rumusan
masalah menjadi pertanyaan penelitian dan pertanyaan penelitian spesifik, maka
peneliti membutuhkan teori atau telaah literatur
 Teori adalah sebuah set dari prinsip-
prinsip pengorganisasi yang
membantu peneliti mendeskripkan
serta memprediksikan sebuah
peristiwa.
 Teori-teori adalah terikat erat
Vandertoep and
dengan pertanyaan penelitian yang
merupakan pernyataan yang jelas Jhonstop, 2009.
terartikulasi mengenai topik dan
minat.
 Beberapa pertanyaan penelitian bisa
muncul dari teori, beberapa yang lain
muncul dari observasi serta
beberapa muncul dari intuisi
Theory is a set of interrelated construct
(concept), definitions, and proposition that
present a systematic view of phenomena by
specifying relations among variables, with
purpose of explaining and predicting the
phenomena.
Kerlinger (1978)
Teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena
secara sistematik, melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
S U G I YO N O, 2 0 1 7

“Secara sederhana, teori adalah pemikiran dan


pengalaman yang terbukti secara empiris, sehingga
dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan fenomena. Pemikiran yang selalu
terbukti secara empiris pada tempat yang semakin
luas akan menjadi teori deduktif, sedangkan
pengalaman-pengalaman yang semakin terbukti pada
tempat yang semakin luas juga akan menjadi teori
yang disebut dengan teori deduktif”.
Creswell (2012) menyatakan “ A literature review L A N DA S A N T E O R I =
is written summary of journal, article, books, and L I T E R AT U R E R E V I E W
other documents that describe the past and current
state of information on topic of your research study, Creswell (2012) menyatakan “this
it also organizes the literature into subtopics, and serves two major purposes; it
documents, the need for a proposed study”. justifies the important of the
research problem, and its provide
rationale for the purpose of the
study and research questions or
Study literature (studi kepustakaan), merupakan hypothesis”.
ringkasan tertulis dari jurnal, artikel, buku-buku Studi literature mempunyai 2
dan dokumen lain, yang berisi tentang uraian kegunaan yaitu : pertama, untuk
informasi masa lalu atau sekarang yang relevan menjelaskan tentang pentingnya
dengan judul penelitian. Studi literatur juga penelitian dan masalah penelitian;
kedua sebagai panduan untuk
mengorganisasikan berbagai literature ke dalam membuat pertanyaan penelitian
sub topik sesuai yang dibutuhkan dalam dan merumuskan hipotesis.
penelitian
Tingkatan dan Fokus Teori
Newman (2003) mengemukakan tingkatan teori (level of theory) menjadi tiga
yaitu, micro, meso dan macro.
1. Micro level theory : small slices of time, space, or a number of people. The
concept are usually not very abstract. Teori tingkat mikro mempunyai ciri-ciri
: kecil, tidak berguna dalam waktu yang lama, berlaku pada lingkup yang
kecil dengan jumlah orang yang sedikit.
2. Meso level theory : attemps to link macro and micro levels or to operate at
an intermediate level. Teori pada tingkat meso berada di tengah-tengah
antara teori mikro dan makro. Contoh teori organisasi dan gerakan sosial
atau komunitas tertentu.
3. Macro level theory : concerns the operation of larger aggregates such as
social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more
concept that are abstract. Teori tingkat makro berlaku untuk lingkup yang
luas, seperti pada institusi sosial, system budaya yang ada pada masyarakat
luas. Teori ini lebih bersifat konseptual dan abstrak
Gambar : Tingkatan Teori

Teori Mikro

Teori Meso

Teori Makro
Fokus teori dibedakan menjadi tiga yaitu Teori
Substantif, Teori Formal, dan Midle Range
Theory
1. Substantive Theory is developed for a specific
area of social concern, such as delinguent gangs,
strikes, diforce, or ras relation.
2. Formal Theory is developed for a broad
conceptual area in general theory, such as FOKUS
deviance, socialization, or power.
3. Midle Range Theory are slightly more
TEORI
abstract than empirical generalization or specific
hypotheses. Midle range theorities can be
formal or substantive. Middle range theory is
principally used in sociology to guide empirical
inquiry
Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Secara umum, Teori mempunyai 3 fungsi yaitu : 1). Untuk menjelaskan
(Explanation); 2) Untuk meramalkan (Prediction); dan 3) Untuk pengendalian
(Control)

Cooper & Schindler (2003) menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian
adalah :
a) Theory narrows the range of fact we need to study (Teori membatasi ruang
lingkup yang diteliti).
b) Theory suggest which research approaches are likely to yield the greatest
meaning (teori menyarankan pendekatan penelitian apa yang paling cocok
digunakan untuk mendapatkan makna yang paling benar)
c) Theory suggest a system for the research to improve on data in order to
classify them in the most meaningful way (teori menyarankan bagaimana
cara mengklasifikasikan data sehingga mempunyai makna yang tinggi)
d) Theory summarizes what is known about
object of study and states the
uniformities that lie beyond immediate
observation (Teori dapat memandu
COOPER &
merangkum data dari obyek yang diteliti;
SCHINDLER
e) Theory can be used to prodict further (2003)
fact that should be found (teori dapat
digunakan untuk memprediksi fakta
yang akan didapatkan)
“Qualitative research is much more
difficult to do well than quantitative
research because the data collected are
usually subjective and the main
measurement tool for collecting data is BERG & GALL,
the investigator himself”.
(1988)

Penelitian kualitatif lebih sulit bila


dibandingkan dengan penelitian kuantitatif,
karena data yang terkumpul bersifat
subyektif dan instrument sebagai alat
pengumpul data adalah peneliti itu sendiri
 Peneliti kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan
semua teori yang dibaca
 Landasan teori yang dituliskan dalam proposal
penelitian lebih berfungsi untuk menunjukkan
seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami
permasalahan yang diteliti walaupun masih
permasalahan tersebut bersifat sementara
 Landasan teori yang dikemukakan tidak merupakan
harga mati, tetapi bersifat sementara
 Peneliti kualitatif justru dituntut untuk melakukan
grounded research, yaitu menemukan teori
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau
situasi sosial
“Theoritical lens or perspective in qualitative research
provides an overall orienting lens that used to study
question of gender class, and race ( or other issues of
marginalized group). This lens becomes an advocacy
perspective that shapesthe types of questions asked,
informs how data are collected and analysed and Te o r i dalam Pe n e -
provide a call for action or change”. l i t i a n Ku a l i t a t i f s e -
ring disebut Te o r i
Lensa (Lens Theory)
A t a u Te o r i Pe r s p e k t i f
Teori dalam penelitian kualitatif adalah teori (Creswell, 2009)
lensa atau perspektif. Teori berfungsi
membantu peneliti untuk membuat berbagai
pertanyaan penelitian, memandu bagaimana
mengumpulkan data dan analisis data.
Proses Penelitian dan Telaah Literatur
 Menurut Newman (2013:142), seluruh tahapan penelitian dapat dilakukan
dengan benar jika didukung oleh telaah literatur (literature review).
 Tahap awal dan penting dalam melakukan penelitian adalah meninjau
pengetahuan yang telah terakumulasi
 Melakukan telaah literature membentuk ide bahwa pengetahuan terakumulasi
dan bahwa kita dapat belajar dari hal-hal yang telah dilakukan oleh orang lain
dan menjadikannya dasar.
 Telah literature bergantung pada prinsip bahwa penelitian ilmiah merupakan
upaya kolektif, upaya yang dibentuk berdasarkan kontribusi banyak peneliti
dan hasilnya disebarkan antar peneliti
 Satu penelitian hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan proses penciptaan
pengetahuan
 Penelitian masa kini didasarkan pada penelitian masa lalu, jadi kita membaca
penelitian untuk mempelajari, membandingkan, mereplikasi atau mengkritik
penelitian tersebut
 Selanjutnya Menurut Newman (2013 : 142), tinjauan literature bervariasi dalam ruang
lingkup dan kedalamannya
 Telaah pustaka yang ekstensif bias memerlukan waktu bertahun-tahun oleh seorang
peneliti terampil, sebaliknya orang yang sama bias menyelesaikan telaah literature yang
sangat focus pada suatu bidang tertentu dalam seminggu.
 Sejalan dengan itu untuk memulai telaah, peneliti harus memilih bidang/topik atau
pertanyaan penelitian, menetapkan tingkat kedalaman yang sesuai. Ada empat tujuan
telaah literature :
1. Untuk menunjukkan pemahaman terhadap disiplin ilmu dan menetapkan
kredibilitas
2. Untuk menunjukkan jalan penelitian sebelumnya dan cara keterkaitannya dengan
penelitian tersebut
3. Untuk mengintegrasikan dan meringkas berbagai hal yang diketahui dalam satu
bidang
4. Untuk belajar dari orang lain dan merangsang ide-ide baru

Menemukan, membaca dan melakukan telaah literature yang sesuai adalah kegiatan
sinambung yang tidak henti-henti dan tidak mengenal lelah, mulai dari menyusun proposal
sampai dengan pelaporan hasil penelitian (lihat Gambar 1)
Gambar 1. Telaah Literatur dalam Tahapan penelitian Kualitatif

Memilih Topik dan


Masalah Penelitian

Melaporkan Hasil Menyusun Kerangka


Berpikir

Telaah
Literatur
Menginterpretasi Menetapkan Rancangan/
Hasil Analisis Desain Penelitian

Mengumpulkan
Menganalisis Data
Data
Langkah-langkah dalam melakukan tinjauan pustaka

 Tujuan utama tinjauan pustaka adalah menginformasikan kepada pembaca


hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan
saat itu, menghubungkan penelitian dengan literature-literature yang ada dan
mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian sebelumnya ( Cooper, 2010;
Marshall & Rossman, 2011).
 Tinjauan pustaka juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolok ukur
untuk mempertegas pentingnya penelitian tersebut
 Tinjauan pustaka sebaiknya disajikan secara jelas dan dapat meringkas
berbagai literatur yang relevan dengan masalah penelitian namun tinjauan
pustaka ini jangan sampai terlalu rumit dan komprehensif
MENURUT
COOPER, 2010
Dengan perkecualian mengkritisi
penelitian-penelitian dari para peneliti Tinjauan pustaka membahas empat
tipe yaitu :
sebelumnya, sebagian besar peneliti
menggabungkan literatur, mengatur- 1 1) Menggabungkan apa yang telah
nya menjadi serangkaian topik yang dikatakan dan dilakukan orang lain

saling berkaitan (seringkali dari topik 2 2) Mengkritisi penelitian dari para


yang sifatnya umum ke yang lebih peneliti sebelumnya
sempit), dan merangkum literatur 3 3) Membangun jembatan diantara
dengan menunjukkan isu-isu sentral. topik- topik terkait
4 4) Mengidentifikasi isu-isu sentral
dalam suatu bidang
 Penggunaan literatur dalam penelitian kualitatif dapat
dilakukan dalam beragam cara
 Penelitian yang berorientasi teoritis seperti etnografi atau
etnografi kritis.literatur-literatur tentang konsep kebudayaan
atau teori kritis diperkenalkan terlebih dahulu dalam laporan
atau proposal sebagai kerangka kerja orientasi
 Pada penelitian Grounded Theory, studi kasus, dan
fenomenologi, literatur-literatur jarang sekali digunkan untuk
membangun tahap-tahap penelitian secara keseluruhan
Pada penelitian kualitatif yang
didasarkan pada opini partisipan ada
beberapa model tinjauan pustaka
yang bisa dipertimbangkan. Creswell
(2014) menawarkan peletakaannya
pada tiga lokasi berikut (lihat Tabel 1)
Tabel 1. Menggunakan Literatur dalam Penelitian Kualitatif
Penggunaan Literatur Kriteria Contoh Jenis Strategi yang Sesuai
Literatur digunakan untuk Model ini biasa digunakan dalam
Harus ada beberapa literatur
membingkai masalah dalam semua penelitian kualitatif tanpa
yang tersedia
pendahuluan penelitian memandang jenis strateginya
Literatur disajikan dalam bagian Pendekatan ini lebih disukai oleh Pendekatan ini diterapkan dalam
terpisah dengan judul Tinjauan pembaca yang sudah terbiasa penelitian-penelitian yang meng-
Pustaka dengan pendekatan post-positivis gunakan teori yang sudah kuat
tradisional untuk tinjauan diawal penelitian, seperti
pustaka etnografi dan kajian teori kritis
Literatur disajikan di akhir Pendekatan ini paling cocok Pendekatan ini digunakan dalam
penelitian menjadi dasar untuk untuk proses induktif penelitian semua jenis rancangan kualitatif,
membandingkan dan kualitatif, literature tidak tetapi paling popular dengan
membedakan temuan-temuan memandu dan mengarahkan grounded theory, ketika
penelitian kualitatif penelitian tetapi menjadi sarana membandingkan dan
pembantu ketika pola atau membedakan teori dengan teori
kategori telah ditentukan lain yang ditemukan dalam
literatur
Berikut beberapa proses yang harus dilalui dalam melakukan tinjauan pustaka:
1. Mulailah dengan mengidentifikasi beberapa kata kunci (keywords) penelitian.
Langkah ini utamanya penting ketika peneliti ingin mencari berbagai materi,
referensi dan bahan pustaka di perpustakaan. Kata kunci ini bias diperoleh
ketika peneliti sedang mengidentifikasi topik penelitian atau bias jadi berasal
dari hasil pembacaan beberapa buku
2. Setelah kata kunci diperoleh, selanjutnya kunjungi perpustakaan dan mulailah
mencari katalog atau database terkomputerisasi untuk materi referensi
3. Cobalah untuk menemukan sedikitnya 50 laporan penelitian seperti
artikel/jurnal dan buku yang berhubungan dengan topik penelitian
4. Bacalah sepintas sekumpulan artikel/jurna; atau bab dalam buku lalu salin bab
atau artikel yang memang relevan dengan topik penelitian
5. Ketika mengidentifikasi beberapa literature , mulailah merancang peta
literature (merupakan sejenis gambar visual yang menampilkan
pengelompokan literature berdasarkan topik penelitian
6. Setelah membuat peta literature, buatlah ringkasan dari beberapa
artikel/jurnal/buku yang paling relevan untuk kemudian dimasukkan ke dalam
tinjauan pustaka
Membangun Kerangka Konseptual

 Pada penelitian kualitatif, “penjelasan teoritis” atas fenomena penelitian


atau permasalahan penelitian dituangkan dalam kerangka berfikir atau
kerangka konseptual.
 Pada penelitian kualitatif, kerangka konseptual itu dibangun bukan
ditemukan
Seperti membangun sebuah rumah, sebagai arsitek maka penelitia
berangkat dari nol, lalu secara berangsur-angsur rumah itu terbentuk.
Mungkin bahan-bahan yang dipergunakan sudah ada, tetapai peneliti
akan meneliti kualitas dan kecocokannya dengan cetak biru yang
dirujuk. Pada akhirnya keseluruhan desain, struktur, koherensi dan
estetikanya adalah sesuatu yang anda kembangkan sendiri, bukan
sesuatu yang telah ada dan tinggal pakai

Alwasliah, 2009
Miles and Huberman (1992 : 31) memberikan M A X W E L L DA L A M
MERRIAM, 2009
gambaran singkat tentang “Membangun
kerangka konseptual sebagai berikut : Kerangka konseptual dari studi Anda
adalah system dari konsep, asumsi,
ekspektasi, kepercayaan, teori-teori
“ Suatu kerangka konseptual memaparkan, baik yang mendukung dan memberikan
dalam bentuk grafik atau naratif, dimensi – informasi pada penelitian. Disini saya
dimensi kajian yang utama, yaitu factor-factor menggunakan definisi dalam cakupan
yang lebih luas yang juga menyertakan
kunci atau variable-variable, dan hubungan-
ide-ide actual dan kepercayaan yang
hubungan antara dimensi-dimensi tersebut Anda pegang mengenai fenomena
yang telah diperkirakan sebelumnya. Kerangka yang sedang dipelajari, baik tertulis
konseptual terwujud dalam berbagaai bentuk maupun tidak. Sehingga kerangka
konseptual (Conceptual Framework)
dan ukuran. Kerangka konseptual dapat
adalah formulasi dari apa yang Anda
bersifat elementer atau rumit, berlandaskan piker sedang terjadi dengan fenomena
pada teori atau pikiran sehat atau hubungan yang sedang Anda pelajari – sebuah
sebab akibat” teori sementara mengenai apa yang
sedang terjadi dan mengapa
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai