HT bermakna = 95 - 99 persentil
HT berat = > 99 persentil
HT ringan = TD > 95 persentil + 10 mmHg
HT sedang = TD > 95 persentil + 10-20 mmHg
HT berat = TD > 95 persentil + >20 mmHg
HT akut dan sementara, misal HT pd GNAPS
HT kronik dan menetap, misal HT pd GGK
HT primer / esensial
HT sekunder : renal & non renal
Epidemiologi
Prevalensi HT-anak, tgt kewaspadaan & cara ukur TD:
berkisar 1 – 3% populasi anak & meningkat sp 10%
populasi remaja ( Prevalensi HT-dewasa 15 – 20%)
Etiologi HT-anak :
1. Skrining HT-ringan pd usia remaja scr kebetulan &
asimptomatik, 90 – 95% : HT-primer
2. Makin berat derajat HT-anak (sistolik > 100mmHg)
ternyata 60 – 94% : HT-sekunder (> 80% : renal)
3. Terdpt hub.kausal antara faktor risiko (geografi, sos-
bud, intake garam, obesitas, alkohol, merokok,
heriditer, usia) dgn kejadian HT-anak
Etiologi
A. HT akut & transien
- GNAPS - peny.saraf pusat
- Nefritis Henoch-Schonlein - sind. Guillan Barre
- SHU - Poliomielitis
- GGA - Post transpl. ginjal
- Sindroma nefrotik (relaps) - Obat-obatan
- Ekses tranfusi
B. Krisis hipertensi
- Feokromositoma - SHU
- Kortikosteroid jangka panjang - GNA, GNMP
- Hipoplasia segmental - GGA
Patogenesis
1. Volume mediated
Retensi Na dan air CO TD
misal : GGA stadium oliguri
Terapi : diuretika
2. Resistancy mediated
Vasokonstriksi prime TPR TD
/ edema dinding vasa
Terapi vasodilator : obat, operatif
3. Neurogen mediated
saraf simpatik > para-simpatik
volume independent
misal pada GGK std lanjut
terapi : simpatolitik
4. Hormonal mediated
Pelepasan renin vaso konstriksi (SRAA)
HT (misal pd penykt parenkhim)
Pelepasan katekholamin, mis. feokromositoma ,
neuroblastoma HT
Gambaran klinis
Bervariasi luas, kadang-2 gejalanya minimal meskipun
TD , kadang non spesifik terabaikan
Pada bayi yang menonjol : gagal jantung kongestif,
distres respirasi, gangguan pertumbuhan
Pada anak besar : lebih spesifik (sakit kepala, restless,
palpitasi dll.)
Pada HT kronik, yang menonjol :
hipertrofi ventrikel
retinopati hipertensif
hambatan pertumbuhan
Pada ensefalopati hipertensi :
kesadaran menurun
kejang-kejang
(+) Tanda-tanda etiologik / penyakit primer
Pendekatan diagnosis
I. Anamnesis derajat HT
menentukan akut/kronik
II. Pem fisik tanda-2 khas &
penykt primer
Pengobatan khusus :
1. Tehadap komplikasi
2. Terhadap etiologi / penyakit primer
2. Krisis Hipertensi
Ialah HT-berat & akut yg mengancam jiwa & menggang-
gu fungsi organ vital (jantung, otak, mata, ginjal)
Dibedakan : HT-urgensi *) dan HT-emergensi **)
Manifestasi klinik Krisis Hipertensi :
1. Ensefalopati hipertensi
2. HT + Gagal Jantung Kongestif
3. HT + Edema paru
4. HT + Gagal ginjal akut / kronik
5. HT + Krisis Adrenergik
6. HT + Trauma kepala
7. S t r o k e *)
8. Infark Miokard *) Biasanya pd dewasa
9. Diseksi Aneurisma aorta*) (jarang pd anak)
10.Eklamsia *)
Krisis Hipertensi (2)
Penderita hrs dirawat Intensif & pengawasan ketat dan
diberi obat2-an anti-HT berjln cepat, misalnya Diazoxid
(direct vasodilator) 1 – 3 mg/kg/kali, iv atau Clonidine
(adrenergic central blocker) 2-6 mcg/ kg/kali, iv-pelan atau
per-drip infus.
Dalam 1-6 jam pertama**) TD turun 25%; atau TD turun**)
1/3 bag. dlm 6-12 jam; kmd. turun*) 1/3 lagi dlm 24 jam
dan selebihnya turun dlm batas normalnya dlm 2-4 hr.
Bila TD mulai stabil, obat2 iv diganti per-oral secara
bertahap
Hati-hati dgn penurunan TD yg drastis, karena dpt
mengakibatkan perfusi ginjal berkurang ok iskemia
Ensefalopati Hipertensi
Adalah bagian dari Krisis Hipertensi (HT-emergensi **) yg
berakibat disfungsi serebral
Timbulnya EH ~ derajat HT & kecepatan naiknya TD
Gejala Klinis EH :
1.Prodromal (12-48 jam seblmnya) : sakit kepala m.l.m.
hebat, enek, muntah, gg.penglihatan (kabur, diplopia)
2.Penurunan kesadaran, mental confusion, kejang umum /
fokal. Kd2 + defisit neurologik “transient” (hemiparesis,
afasia, nistagmus)
Pungsi Lumbal : TIK meningkat, ttp komposisi lcs dbn
(indikasi PL hanya bila curiga perdrhan IK)
Kriteria EH bila gejala serebral hilang ssd TD turun bila
defisit neurologik menetap diagnosis EH diragukan
Ensefalopati Hipertensi (2)
Patogenesis & Patofisiologi EH :
- Fisiologi : Sistem autoregulasi CBF mempertahankan MAP
60-120 mmHg. utk melindungi otak.
- Bila TD > 180mmHg akut daya vasokonstriksi rusak
“breakthrough” vasodilatasi akut (= banjir bandang)
hiperperfusi jar.otak & perembesan cairan udem
serebri gejala EH. (misal EH pd GNAPS)
- Bila TD naik kronik “breakthrough” vasodilatasi bergeser
ke tensi yg lbh tinggi (misal EH pd HT-kronik)
Penurunan TD yg cepat pd fase udem otak akut (pd EH
akut) gejala klinis hilang tanpa sequalae (bagus !)
Penurunan TD yg cepat pd HT-kronik bahaya hipoperfusi
& iskemia serebral lemas, pusing s/d koma fatal !!
Ensefalopati Hipertensi (3)
Terapi Nifedipine pd EH / KH :
- Nifedipin sublingual 0,1 mg/kgbb/kali, naik setiap 5 mnt (pd
30 mnt I) setiap 15 mnt (pd 1 jam I) dst setiap 30 mnt
(dosis max 10 mg/kali) s/d TD stabil
- Bila TD stabil : Nifedipine rumat 0,2 – 1 mg/kgbb/hr, 3-4x
Terapi Klonidin pd EH / KH :
- Klonidin drip 0,002 mg/kgbb/8 jam dlm 100 cc gluk.5% (tts
mikro), maks 0,006mg/kgbb/8 jam
- Bila TD stabil : Klonidin peroral tapering off s/d stop (awas
ESO klonidin)
Keduanya: + Furosemid + Kaptopril
seperlunya
3. Hipertensi pd GGK
Patogenesis HT pd GGK multikomplek :
- SNGFR berkurang mudah tjd retensi air & Na. HT
- SRAA terganggu vasokonstriksi renal HT
- Sindrom Uremia kronik stres oksidatif sistem syaraf
pst & organ (jantung, ginjal, endokrin) terganggu HT
Proteinuria menetap pd PGK “pre inflammatory
state” Stres Oksidatif (SO) >> HT-refrakter
- Nitrogen Okside (NO) dan zat radikal bebas (ROS) mrpk
produk SO yg merusak sel organ tsb di atas.
Manajemen Hipertensi pd GGK (2)