Anda di halaman 1dari 30

Kategori Obat

MUSTAQIMAH., S.FARM.,M.SI.,APT
Deskripsi Singkat

Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengetahui


dan memahami kategori obat.

Tujuan Pembelajaran

Mahasiswa mampu membedakan kategori obat – obatan.


Tujuan Penggolongan Obat

Peningkatan keamanan dan ketepatan


penggunaan serta pengemanan distribusi.
PerMenKes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000
tentang penggolongan obat

Obat bebas Obat yang dapat Minyak kayu putih, OBH,


dijual bebas kepada OBP, Paracetamol, Vit. C, dll
umum tanoa reseo
dokter
Obat bebas terbatas Obat bebas yang pada Antihistamin (CTM),
penjualannya disertai Antimuntah dalam
tanda peringatan perjalanan ( Antimo), Obat
cacing, dll

Obat keras Obat berbahaya jika Adrenalin, antibiotika, dll.


pemakaiannya tanpa
resep dokter

Obat Wajib Apotek Obat keras yang dapat Salbutamol, asam


(OWA) diserahkan oleh mefenamat, ranitidin, dll
apoteker tanpa resep
dokter
Narkotika zat atau obat yang berasal Kokain, ganja, heroin, morfin,
dari tanaman atau bukan dll
tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan
penurunan atau
perubahan kesadaran,
hilangnya rasa,
mengurangi sampai
menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat
menimbulkan
ketergantungan

Psikotropika zat atau obat, baik Diazepam, phenobarbital


alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan
perubahan khas pada
aktivitas mental dan
perilaku.
Obat Bebas

Oralit
Paracetamol
Antasida Doen

Vit B.complex
Vit. C
Obat Bebas Terbatas

Antimo
Heparin
CTM

Betadine Daktarin
Peringatan tertulis untuk Obat
Dituliskan dalam
Bebas Terbatas bentuk tulisan putih
dengan latar
belakang hitam

P. No. 1; P. No. 2 ;
Awas Obat keras : Awas Obat Keras :
Bacalah Aturan Pakai ! Hanya untuk dikumur,
jangan ditelan !

P. No. 3 ; P. No.4 ;
Awas Obat Keras : Awas Obat Keras :
Hanya untuk bagian luar badan ! Hanya untuk dibakar !

P. No. 5 ; P.No.6 ;
Awas Obat Keras : Awas Obat Keras :
Tidak Boleh ditelan ! Obat wasir,
jangan ditelan!
Obat Keras

Captopril
Metildopa Misoprostol

Cefixime
Rhinos SR Tramadol
Obat Wajib Apotek
Tujuan Penggunaan OWA

Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm menolong dirinya sendiri

Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman, dan rasional


Contoh :

Salep
Antalgin Hydrocortison

Salep
gentamisin
Famotidine
Narkotika
Tujuan Penggunaan Narkotika
Menjamin ketersediaan narkotika utk kepentingan pelayanan
kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan.

Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika

Memberantas peredaran gelap narkotika


Golongan Narkotika
Narkotika gol I

Narkotika gol II

Narkotika gol III


Golongan I
Hanya dpt digunakan utk kepentingan ilmu
pengetahuan dan dilarang digunakan utk kepentingan
lainnya.

Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dlm proses


produksi, kecuali dlm jumlah yg sangat terbatas utk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan

Pengawasan yg ketat dari Menteri Kesehatan.

potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan


Contoh :
Tanaman:
• Papaver somniferum L.
• (semua bagian-bagiannya
termasuk buah dan jerami kecuali
bijinya)
• Erythroxylon coca
• Cannabis sp
Zat/senya
wa:
Heroin
Golongan II
Dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan.

Distribusi diatur oleh pemerintah

potensi tinggi mengakibatkan


ketergantungan
Contoh :

Morfin dan garam-garamnya


Pethidin

Methadon
Golongan III
Dapat digunakan utk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/ atau
pengembangan ilmu pengetahuan.

Distribusi diatur oleh pemerintah

potensi ringan mengakibatkan


ketergantungan
Contoh :

Codein

Etil morfina
Psikotropika
Tujuan Penggunaan Narkotika
Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan
pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan

Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika

Memberantas peredaran gelap psikotropika


Golongan Psikotropika
Psikotropika gol I

Psikotropika gol II

Psikotropika gol III

Psikotropika gol IV
Golongan I

Psikotropika yg hanya dpt digunakan utk


tujuan ilmu pengetahuan dan tdk
digunakan dlm terapi

potensi amat kuat mengakibatkan


sindroma ketergantungan
Contoh :

Brolamfetamine (DOB)
Coekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-Dioxy
Methil Amphetamine)

LSD (Lysergic Acid


Diethylamid)
Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/ atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan

potensi kuat, mengakibatkan


sindroma ketergantungan
Contoh

metamfetamin (sabu),
Amfetamina

fenetilin
Golongan III
berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi
dan/ atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan

potensi sedang,
mengakibatkan sindroma
ketergantungan
Contoh

Pentobarbital

Amobarbital
Golongan IV
berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dlm
terapi dan/ atau utk tujuan
ilmu pengetahuan

potensi ringan,
mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Contoh

Alprazolam Diazepam Meprobamat

Klordiasepoksida Nitrazepam

Anda mungkin juga menyukai