Anda di halaman 1dari 37

Nur Maesaroh

161717019
DESKRIPTIF
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
• Epidemiologi deskriptif juga merupakan studi
epidemiologi yang bertujuan menggambarkan
pola distribusi penyakit dan determinan
penyakit menurut orang, tempat, dan waktu
(Rajab, 2009).
• Epidemiologi deskriptif adalah epidemiologi
yang mempelajari tentang frequensi dn
penyebaran suatu masalah kesehatan tanpa
memandang perlu mencari jawaban terhadap
faktor-faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan tersebut (Effendy, 1998).
Manfaat???

1. memberikan masukan tentang


pengalokasian sumber daya dalam rangka
perencanaan yang efisien
2. memberi petunjuk awal untuk
merumuskan hipotesis bahwa suatu variabel
adalah faktor risiko penyakit.
Tujuan epidemiologi
deskriptif
• Untuk menggambarkan distribusi masalah
kesehatan sehingga dapat diduga kelompok
mana yang paling banyak terserang
• Untuk memperkirakan besarnya masalah
kesehatan pada berbagai kelompok
• Untuk mengidentifikasi dengan adanya faktor
yang mungkin berhubungan terhadap
masalah kesehatan
Ciri-ciri
• Bertujuan untuk menggambarkan
• Tidak terdapat kelompok pembanding
• Hubungan sebab akibat hanya merupakan
suatu perkiraan atau asumsi
• Hasil penelitiannay berupa hipotesis
• Merupakan studi pendahuluan untuk studi
ayng mendalam
DESKRIPTIF

what when

who
where
• What. Apa masalah kesehatan yang terajdi di
masyarakat dan berapa besarnya masalah kesehatan
masyarakat, maka jawabannya akan mengukur masalah
kesehatan
• Who. Siapa yang trekena masalah kesehatan masyarakat.
tentunya yang terkena adalah masyarakat.
• Where. Dimana masyarakat yang terkena masalah
kesehatan. Jawabannya adalah menjelaskan waktu
dengan karakteristik tempat tinggal, desa-kota, batas
geografis, dll
• When. Kapan masyarakat terkena masalah kesehatan.
Jawabannya adalah menjelaskan waktu dengan
karakteristik periode penyakit atau gangguan kesehatan
jangka pendek, jangka panjang, periode musiman
DESKRIPTIF

Variabel Variabel
Orang Waktu

Variabel
Tempat
Variabel orang dalam epidemiologi adalah karakteristik indvidu yang ada
hubungannya dengan keterpapanan atau kerentanan terhadap suatu penyakit
(Rajab, 2009).

VARIABEL ORANG
Usia Jenis kelamin
Struktur
Kelompok etnis Agama
keluarga
Status Status sosial
Jenis pekerjaan
perkawinan ekonomi

Pendidikan Penghasilan
VARIABEL
TEMPAT
Keterangan
tempat dapat Faktor tempat dan
bersifat: pengaruh
lingkungan
Keadaan
geografis Batas
administratif Biologis
Kimiawi dan fisik
Sosial
VARIABEL WAKTU
Perubahan berbagai faktor dari waktu ke waktu seperti perubahan
jumlah dan komposisi umur penduduk,perubahan lingkungan, baik
lingkungan fisik, biologis dan sosial, perubahan kriteria penyakit dan
alat diagnosis yang semakin canggih dan kemajuan cara pengobatan
maupun berbagai teknologi kedokteran (Noor,2008).

Waktu Singkat Sekular

Periodik
Hasil penelitian deskriptif
• Untuk menyusun perancangan pelayanan
kesehatan
• Untuk menentukan dan menilai program
pemberantasan penyakit yang telah
dilaksanakan
• Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut
ANALITIK
EPIDEMIOLOGI ANALITIK
• Epidemiologi analitik merupakan studi
epidemiologi yang ditujukan untuk mencari
faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit atau
mencari penyebab terjadinya variasi yaitu
tinggi atau rendahnya frekuensi penyakit pada
kelompok individu. (Eko Budiarto, 2002:111)
• Studi analitik merupakan studi epidemiologi
yang menitikberatkan pada pencarian
hubungan sebab (faktor-faktor resiko) –
akibat (kejadian penyakit/ masalah
kesehatan).
• Menjelaskan faktor-faktor resiko dan
kausa penyakit.
• Memprediksikan kejadian penyakit
• Memberikan saran strategi intervensi
yang efektif untuk pengendalian
penyakit.

Tujuan???
Jenis-jenis

Observasional Eksperimental

Cross sectional Eksperimen Murni


Case control Eksperimen semu
Kohort
Studi potong lintang
(Cross Sectional)
Penelitian cross sectional adalah suatu
penelitian dimana variabel-variabel yang
termasuk faktor resiko dan variabel-variabel
yang termasuk efek diobservasi sekaligus
pada waktu yang sama.
Langkah-langkah cross sectional
• Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan
mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek
• Menetapkan subjek penelitian.
• Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang
merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan
status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan data)
• Melakukan analisi korelasi dengan cara membandingkan
proporsi antar kelompok-kelompok hasil observasi
(pengukuran)
Ciri khas cross sectional
• Peneliti melakukan observasi / pengukuran variabel pada suatu saat
tertentu.
• Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik
pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu
yang sama.
• Hanya menggambarkan hubungan aosiasi bukan sebab akibat.
• Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak
melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan.
Kekurangan:
Kelebihan: • Diperlukan subjek penelitian
• Mudah dilaksanakan. yang besar.
• Sederhana. • Tidak dapat menggambarkan
perkembangan penyakit secara
• Ekonomis dalam hal waktu.
akurat.
• Hasilnya dapat diperoleh • Tidak valid untuk meramalkan
dengan cepat. suatu kecenderungan.
• Dalam waktu bersamaan • Kesimpulan korelasi faktor
dapat dikumpulkan variabel resiko dengan efek paling lemah
yang banyak, baik variabel bila dibandingan dengan dua
resiko maupun efek rancangan epidemiologi yang
lain
Kasus kontrol (Case
Control)
Kasus Kontrol adalah rancangan studi
epidemiologi yang mempelajari hubungan antara
penyebab suatu penyakit dan penyakit yang
diteliti dengan membandingkan kelompok kasus
dan kelompok kontrol berdasarkan status
penyebab penyakitnya.
Tahap-tahap Case control
• Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor resiko dan efek.
• Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel).
• Identifikasi kasus.
• Pemilihan subjek sebagai kontrol.
• Melakukan pengukuran retrospetif (melihat ke belakang) untuk
melihat faktor resiko.
• Melakukan analisis dengan menbandingkan proporsi antara
variabel-variabel objek penelitian dengan variabel-variabel
kontrol
Ciri-ciri case control
• Subjek dipilih atas dasar apakah mereka menderita (kasus) atau tidak (kontrol) suatu
kasus yang ingin diamati kemudian proporsi pemajanan dari kedua kelompok tersebut
dibandingkan.
• Diketahui variabel terikat (akibat), kemudian ingi diketahui variabel bebas
(penyebab).
• Observasi dan pengukuran tidak dilakukan pada saat yang sama.
• Peneliti melakukan pengukuran variabel bergantung pada efek (subjek (kasus) yang
terkena penyakit) sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospektif.
• Untuk kontrol, dipilih subjek yang berasal dari populasi dan karakteristik yang sama
dengan kasus.
• Bedanya kelompok kontrol tidak menderita penyakit yang akan diteliti
Kekurangan
Kelebihan:
• Sulit menentukan kontrol yang
• Merupakan satu-satunya cara untuk
meneliti kasus jarang atau yang masa tepat
latennya panjang • Validasi mengenai informasi
• Hasil dapat diperoleh dengan cepat kadang sukar diperoleh
• Biaya yang dibutuhkan relatif sedikit • Sukar untuk menyakinkan dua
• Subjek penelitian sedikit kelompok tersebut sebanding
• Dapat melihat hubungan bebrapa
• Tidak dapat dipakai lebih dari
penyebab terhadap suatu akibat
satu variabel dependen
• Adanya pembatasan atau pengendalian
faktor resiko sehingga hasil penelitian • Tidak dapat diketahui efek
lebih tajam dibanding dengan hasil variabel luar karena secara
rancangan cross sectional teknis tidak dapat dikendalikan
Kohort
Kohort adalah rancangan studi epidemiologi
yang mempelajari hubungan antara penyebab
dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti
dengan membandingkan kelompok terpajan dan
kelompok yang tidak terpajan berdasar status
penyakitnya.
Langkah-langkah Kohort
• Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek
• Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
• Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan efek
negatif
• Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
• Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang
ditentukan, selanjutnya mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada
kedua kelompok
• Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang
mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik
pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
Ciri-ciri Kohort
• Berasal dari kata romawi kuno yang berarti kelompok tentara yang berbaris maju ke
depan
• Subjek dibagi berdasar ada atau tidaknya pemajanan faktor tertentu dan kemudian
diikuti dalam periode waktu tertentu untuk menentukan munculnya penyakit pada tiap
kelompok
• Digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dan efek
• Sekelompok subjek yang belum mengalami penyakit atau efek diikuti secara
prospektif
• Diketahui variabel bebas (penyebab) kemudian ingin diketahui variabel terikat
(akibat)
• Dapat dilakukan secara prospektif dan retrospektif
Kelebihan:
Kekurangan
• Merupakan desain terbaik dalam
menentukan insiden perjalanan penyakit • Memerlukan waktu yang lama.
atau efek yang diteliti. • Sarana dan biaya yang mahal.
• Desain terbaik dalam menerangkan • Rumit.
dinamika hubungan antara faktor resiko
• Kurang efisien untuk kasus yang
dengan efek secara temporal.
jarang.
• Dapat meneliti beberapa efek sekaligus
• Terancam Drop Out dan akan
• Baik untuk evaluasi pemajan yang jarang.
mengganggu analisis.
• Dapat meneliti multipel efek dari satu
pemajan.
• Menimbulkan masalah etika.
• Dapat menetapkan hubungan temporal. • Hanya dapat mengamati satu faktor
• Mendapat incidence rate
penyebab
• Biasnya lebih kecil
EKsperimental
Studi eksperimen adalah jenis penelitian yang
dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam
kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti
rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau
oranglain dengan sengaja memperlakukan berbagai
tingkat variabel independen kepada subjek penelitian
dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel
independen tersebut terhadap variabel dependen.
Eksperimen murni
Eksperimen murni adalah suatu bentuk rancangan yang
memperlakukan dan memanipulasi sujek penelitian dengan kontrol secara
ketat.
Ciri-ciri:
• Ada perlakuan, yaitu memperlakukan variabel yang diteliti
(memanipulasi suatu variabel).
• Ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara acak untuk
mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.
• Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir
semua pengaruh faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti
Eksperimen Semu
Quasi Eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam
mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan
tertentu dan atau penunjukkan subjek penelitian secara tidak acak untuk
mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.
Ciri-ciri:
• Tidak ada randominasi, yaitu penunjukkan sujek penelitian secara tidak acak
untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini
disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek
penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan
randominasi.
• Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian
faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak
praktis menggunakan randominasi sehinggasulit mengontrol variabel secara
ketat

Anda mungkin juga menyukai