Anda di halaman 1dari 12

IMUNOLOGI

KELAS A

IMUNOLOGI
VAKSINASI

Ayutri Wulan Widia Sapitri


(15330147)
Mekanisme dengan kemampuan untuk mengenal
IMUNITAS suatu zat asing terhadap dirinya
Selanjutnya tubuh akan mengadakan tindakan
dalam bentuk netralisasi, melenyapkan, atau
memasukkan dalam proses metabolisme yang
dapat menguntungkan dirinya atau menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh sendiri.

Konsep imunitas: bahwa yang pertama menentukan ada


tidaknya tindakan oleh tubuh (respon imun), adalah
Kemampuan sistem limforetikuler untuk mengenali bahan
itu asing atau tidak.
Sistem Kekebalan
Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit
dari interaksi sel yang tujuan utamanya adalah
mengenali adanya antigen.

Antigen dapat berupa virus, bakteri yang hidup


atau yang sudah diinaktifkan.

Jenis kekebalan terbagi menjadi:


kekebalan aktif dan kekebalan pasif
LIVE ATTENUATED INACTIVATED
Derivat dari virus atau bakteri

 Dari organisme yang diambil, dihasilkan
liar (wild) yang dilemahkan dari menumbuhkan bakteri atau virus
pada media kultur
Tidak boleh diberikan kepada

orang yang defisiensi imun  kemudian diinaktifkan.

Sangat labil dan dapat rusak



 Biasanya, hanya sebagian (fraksional)
oleh suhu tinggi dan cahaya.  Selalu memerlukan dosis ulang.
VIRUS  Campak  Virus inaktif utuh: influenza, polio, rabies,
hepatitis A
 Mumps
 Virus inaktif fraksional: sub-unit (hepatitis
 Rubella
B, influenza, acellular pertussis, typhoid
 Polio injeksi), toxoid (DT botulinum),
polisakarida murni (pneumococcal,
 yellow fever
meningococcal, Hib), dan polisakarida
 Cacar air konjungasi (Hib dan pneumococcal).

 Bakteri inaktif utuh (pertussis, typhoid,


BAKTERI BCG dan tifoid oral
cholera, pes)
VAKSIN
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh
atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid,
protein rekombinan bila diberikan kepada seseorang
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu.
VAKSIN BCG
 Bacille CaImette-Guérin (BCG) merupakan vaksin yang
digunakan untuk penyakit tuberkulosis (TBC)
 Dibuat dari Mycobacterium Bovis yang dilemahkan
 Mampu melindungi bayi hingga dewasa dalam pencegahan
penyakit TBC
 Vaksinasi BCG akan meningkatkan respon imunitas seluler
dan humoral
 Rute vaksinasi subkutan lebih baik dibanding per oral
ditinjau dari aspek respon imun
 Efektivitas proteksi vaksin BCG bervariasi antara 0 – 80%.
Mekanisme Imunologi Vaksin BCG

adanya respon imun seluler yang diperantarai oleh Interferon (IFN) γ


dan Interleukin 2 (IL-2) yang dihasilkan oleh sel CD4+ Limfosit T
 IFN γ ini akan mengaktivasi makrofag
 Antigen M. tuberculosis pada sitoplasma APC akan dipresentasikan
melalui jalur MHC klas I pada sel T CD8
 Antigen difragmentasi oleh proteasome menjadi peptida-peptida
dan selanjutnya ditranspor ke dalam RE
 Peptida berikatan dengan MHC klas I, membentuk kompleks dan
ditranspor ke permukaan sel untuk dipresentasikan
 Mekanisme ini dapat dihambat oleh Brefeldin A, sebagai inhibitor
transpor RE – Apparatus golgi
 Mycobacterium yang berada di dalam fagosom (makrofag) tidak
dipecah menjadi peptida
 adanya antigen terlarut dalam sitoplasma menyebabkan induksi MHC klas I
 sehingga tidak terdapat peran proteasome dan sirkulasi RE
 merupakan salah satu mekanisme alternatif dalam presentasi antigen pada
MHC klas I.

 Peranan antibodi terhadap infeksi M. tuberculosis sangat kecil


 Infeksi bakteri bersifat intraseluler sehingga fungsi opsonin, netralisasi
atau aktivasi komplemen yang umumnya diperantarai oleh antibodi
terhadap bakteri ekstraseluler atau toksin menjadi sulit dilakukan

Antibodi dapat meningkatkan kemampuan fungsional makrofag


dalam membunuh bakteri M. tuberculosis.
Penilaian respon imun humoral didasarkan pada pembentukan antibodi,
dalam hal ini konsentrasi Imunoglobulin G dan jumlah isolasi sel limfosit
B dan kadar antibodi dalam bentuk OD (Optical Density).

Penilaian respon imun seluler isolasi sel limfosit T dilakukan dengan ficoll
gradient pada interfase 85/100%.
Komponen seluler dalam bentuk jumlah limfosit T dan fungsi makrofag kecil

Respon makrofag didasarkan pada kemampuan fagositosis dan


jumlah partikel lateks yang difagosit oleh makrofag.
KESIMPULAN

Vaksin BCG merupakan vaksin basil TBC hidup yang telah dilemahkan
kemampuannya dalam menimbulkan penyakit (virulensinya), sehingga
mampu merangsang sel-sel imunitas untuk memberikan kekebalan
terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Pemberian vaksin BCG akan meningkatkan respon imunitas tubuh
dilihat dari aspek sel limfosit B, T, pembentukan antibodi dan
kemampuan makrofag.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai