Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6

GUSLINDA B1C118044
SILMA B1C118045
AINUR RIXKI SETYANING HIJRAH B1C118046
WA ODE DIAN ANDRIANI B1C118048
NITA B1C118052
SISKA PRATIWI B1C118054
MELATI SEKAR ABURAERA B1C118055
SITTI SARTIKA B1C118056
WINI SRI MULYANI B1C118057
LILISTIANI PUTRI B1C118058
MUH. ICHTIAR B1C118060
BERNADET VENNYSIA HENDRYCUS B1C118062
MARNI B1C118063
MISDA ARJUNI B1C118064
NURSIN B1C118065
SEJARAH PROKLAMASI
Peristiwa
SEJARAH UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI


membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari
9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang
akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945.

Sidang PPKI telah melakukan beberapa


perubahan rumusan pembukaan UUD
naskah Piagam Jakarta dan rancangan
batang tubuh UUD hasil sidang kedua
BPUPKI. Empat perubahan yang disepakati
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kata Mukaddimah diganti dengan kata
Pembukaan.
2. Perubahan pada Sila pertama,
3. Perubahan pasal 6 UUD
4. Pasal 28 UUD 1945 diganti menjadi
pasal 29 UUD 1945
Sistematika UUD 1945 sebelum perubahan

1. Pembukaan (preambule) terdiri atas 4 alinea;


2. Batang tubuh (pasal-pasal) terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal
aturan peralihan,
2 ayat aturan tambahan;
3. Penjelasan (penjelasan umum dan penjelasan pasal-pasal) terdiri dari
penjelasan umum dan pasal demi pasal.

Sistematika setelah perubahan UUD NRI 1945 adalah:

1. Pembukaan, terdiri dari 4 alinea.


2. Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan,
2 ayat aturan tambahan.
SEJARAH LAMBANG NEGARA INDONESIA PANCASILA

Perancangan lambang negara dimulai pada Desember


1949

Kemudian pada tanggal 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia


Lencana Negara yang bertugas menyeleksi usulan lambang negara.

rancangan karya Sultan Hamid II lah yang diterima. Setelah disetujui,


rancangan itupun disempurnakan sedikit demi sedikit atas usul Presiden
Soekarno dan masukan berbagai organisasi lainnya, dan akhirnya pada
bulan Maret 1950, jadilah lambang negara seperti yang kita kenal
sekarang.
mulai digunakan pada tanggal 17 Agustus 1950 dan disahkan penggunaannya
pada 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman
Wirjosandjojo melalui PP 66/1951

Nama Garuda Pancasila baru disahkan secara resmi sebagai nama resmi lambang
negara pada tanggal 18 Agustus 2000 oleh MPR melalui amandemen kedua UUD
1945.
Deskripsi dan Arti Filosof

45 helai bulu

17 helai bulu
Perisai

19 helai bulu
Pita
8 helai bulu
Lambang Negara wajib digunakan

Di dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;luar


gedung atau kantor; lembaran negara, tambahan lembaran negara,
berita negara, dan tambahan berita negara;paspor, ijazah, dan
dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;uang logam dan uang
kertas; atau meterai.

Setiap orang dilarang :


Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang Negara;

Menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan
perbandingan ukuran;

Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau


perusahaan yang sama atau menyerupai Lambang Negara; dan

Menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam Undang-
Undang.

Anda mungkin juga menyukai