Anda di halaman 1dari 15

VAPOR

SINGLE EFFECT
EVAPORATOR

STEAM

condensat

feed PRODUK
NERACA MASSA
Total:
VAPOR V,Hv,Xv
F+S =L+V+C S=C
Solut
F.Xf = L.Xl
NERACA PANAS:
F.hf + S.HS = L.hl + V Hv + C,hc
STEA
Konsumsi steam: M
S,T
S=L.hl + VHv - Fhf/λs S
Hs C,hC
Panas ditransfer q F,hF condensat
Xf L,hL
q = S.λs= U.A.ΔT
Tf Xl
Luas pemanas A PRODUK
feed TL
A = q/U. ΔT
Contoh perhitungan single effect.
Suatu evaporator dipakai untuk memekatkan larutan gula 10.000 lb/jam dari 1 % menjadi 1,5
%.Evaporator bekerja pada tekanan 1 atmosfer di ruang uap.Feed masuk pada suhu 100 oF.
Steam pemanas yang dipakai bertekanan 5 psig ( 227 oF).Overall heat transfer coeffision U
dianggap 250 Btu/jam.oF.ft2.
Pertanyaan:
Berapa uap yang diproduksi dan berapa steam yang dibutuhkan.
• V,Tv
F = 10.000 lb/jam diketahui
Xv Xf = 0.01 diketahui
HV
Tf =100 oF diketahui
hf=68 Btu/lb. (dari steam table)
F, Tf
Xf
L = ? akan dicari
hf XL=0.015
TL=212 oF ( sesuai 1 atm)
hL =180 Btu/lb.(dari steam table)
S,Ts
V = ? akan dicari
HS
C,Tc
hc
Xv = 0
Tv = 212 ( 1 atm)
L,TL HV=1150Btu/lb(dari steamtable)
XL S = ? akan dicari
hL
TS = 227 oF ( sesuai 5 psig )
HS=1156 Btu/lb (steam table)
NERACA MASSA :
F +S =L+V+C (1)
S = C Steam = condensate
Larutan saja :
F =L +V 10.000 = L + V (2)
Padatan (gula) saja
F.Xf = L XL + V. Xv (3)
Xv = 0 karena V adalah uap ( air ) saja
10.000 x 0.01 = L x 0.015 L = 6670 subsitusi ke (2)
V = 10.000 – 6670 = 3330 lb/jam
MENHITUNG KEBUTUHAN STEAM
NERACA PANAS ( BERDASARKAN PERSAMAAN (1) )
F +S =L+V+C
F hf + S.Hs = L. HL + V. Hv + C.hc (4)
Atau F hf + S λs = L.HL + V Hv (5)
Atau S λs = (L.HL + V.Hv) - F hf (6)
Masukkan data data dgn S=C
10.000 x 68 + 1156 S = 3330 x 1150 + 6670 x 180 + 195 S
S = 4530 lb/jam
MENGHITUNG LUAS PEMANAS :
. q=U A ∆T U = 250 diketahui
∆ T = Ts-TL = 227 – 212 = 15 oF
q = S x ( Hs-hc ) atau S λs
λs = panas latent = Hs-hc
maka A = 4530 ( 1156-195)/250 x 15 = 1160 ft2
Dari contoh diatas dapat dinyatakan pula bahwa kapasitas evaporator diatas adalah sama dengan
jumlah V atau 3330 lb/jam,dan Ekonominya = 3330/4530
Atau = 0.74.
Pengaruh suhu feed masuk.
V,Tv Pada contoh diatas pengaruh
Xv
HV suhu feed Tf akan menentukan
harga hf.
Bila suhu feed masuk pada suhu
F, Tf
Xf boiling mka harga hf = hL = 180
hf Btu/lb,dan harga pengurang dari
persamaan (6) (F . hf), menjadi
besar sehingga kebutuhan Steam
S,Ts akan mengecil dan tentu berlaku
HS
C,Tc
sebaliknya bila suhu feed sangat
hc dingin.
Bila kebutuhan Steam mengecil
L,TL maka panas yang ditransfer q
XL
hL juga berkurang dan hal ini
berpengaruh langsung pada
design luas pemanas A.
S λs = (L.HL + V.Hv) - F hf
Pengaruh tekanan ruang uap.
Tekanan uap 14,7 3.73 q = U A ∆T
psia

Suhu larutan oF 212 150

∆T oF 15 77

Luas A 1160 226


dibutuhkan ft2

Hasil ini masih harus dikoreksi dengan harga entalpi larutan dan
entalpi uap keluar yang akan sedikit mengecil karena turunnya
suhu didih larutan seperti dinyatakan dengan persamaan (6) Atau
S λs = (L.hL + V.Hv) - F hf dimana kebutuhan steam akan berkurang.
Pengaruh suhu steam.
• Steam yang dipakai bertekanan 5 psig
atau 14,7 + 5 = 19 psia.
• Dan temperatur yang sesuai dengan
tekanan ini adalah 227 oF.
• suhu larutan 212 oF,
• memberikan beda suhu 15oF .

• Misal suatu pabrik mempunyai boiler yang


dapat menghasilkan steam bertekanan 5 atm
( 73 psia), maka suhu yang dapat dicapai
oleh steam ini adalah 305 oF.
• Bisakah steam ini dipakai langsung untuk
memanasi evaporator pada contoh diatas?
UNTUNG RUGI PEMAKAIAN STEAM TEKANAN TINGGI
• Dipandang dari beda suhu yang dihasilkan,steam ini akan
memberikan 93 oF.Dan tentu bila dihitung akan memberikan luas
yang lebih kecil.Jadi steam dengan tekanan tinggi mungkin
menguntungkan.
• Dipandang dari energi yang dilepas maka bila kondensat uap ini
mengembun pada suhu steam maka panas latent yang dilepas
sebesar kurang lebih 806 Btu/lb bandingkan dengan steam 19.7
psia yang mempunyai panas latent 961 Btu/lb.Jadi makin tinggi
tekanan steam maka panas latent nya semakin berkurang sehingga
dipandang dari segi panas latent maka pemakaian steam dengan
tekanan tinggi tidak menguntungkan.
• Dipandang dari segi bahan konstruksi, steam dengan tekanan tinggi
akan mengakibatkan bahan yang digunakan adalah bahan bahan
khusus dan mahal baik ditinjau dari segi mekanik maupun thermal.
• Pemakaian steam secara integral dipabrik harus diperhitungkan
pula; mana steam yang harus dipakai sebagai steam premier untuk
kebutuhan power atau steam sejunder untuk kebutuhan pemanas
dll.
Pengaruh kenaikan titik didih larutan.
• Beberapa larutan mempunyai kenaikan titik didih yang cukup
siknifikan.
• Kenaikan titih didih pada larutan NaOH ditunjukkan dengan garis
Duhring.Sebagai contoh larutan NaOH dengan konsentrasi 40%
akan mendidih pada suhu 260 oF,pada tekanan 1 atm.atau
kenaikan titik didih sebesar 260-212 = 48 oF.Pemakaian steam
dengan suhu 227 tentu saja tidak dapat dipakai pada contoh
perhitungan diatas, karena akan memberikan ΔT yang negatif.dan
arah panas akan membalik pula.
• Untuk mengatasi masalah seperti ini maka harus memakai steam
dengan tekanan yang agak tinggi yang dapat memberikan ΔT yang
cukup..
• Cara kedua adalah melakukan operasi pada vacum misalnya pada
operasi 3.72 psia dan suhu 150 oF NaOH akan mendidih pada 190
oF atau kenaikan titik didih sebesar 40 oF dan beda suhu yang
ditimbulkan ( dengan steam yang sama ) sebesar 227 – 190 = 37
oF.Jadi masih memadai dibanding dengan beda suhu pada contoh
diatas yang 15 oF.
• Kenaikan titik didih larutan gula lebih kecil bila dibanding dengan
larutan NaOH sehingga effeknya dapat dikatakan sangat kecil
sebagai contoh untuk larutan gula 50 oBrix dengan kemurnian 70%
hanya memberikan kenaikan titih didih sebesar 2.5 oF.(lihat tabel)
Lanjutan ke Multifle Effect Evaporator

Anda mungkin juga menyukai