Anda di halaman 1dari 31

PAPER

Lymphoma Non-Hodgkin

Oleh : Paskah Duha


Amanda Irnandita Harahap

Pembimbing : dr. Khainir Akbar, Sp.A


BUKU AJAR HEMATOLOGI-ONKOLOGI ANAK, 2006

DEFINISI
Limfoma Non Hodgkin (LNH) merupakan
kegasan dari sel limfosit itu sendiri. LNH
merupakan penyakit yang heterogen,
tergantung dari gambaran klinik,
imunofenotiping dan respons terhadap terapi.
KEMENKES RI, 2015

LNH merupakan tumor ganas yang berbentuk


padat dan berasal dari jaringan limforetikuler

LNH yang pertumbuhanya lambat disebut


Indolent/low grade

LNH yang pertumbuhanya cepat disebut


aggressive/high-grade
Etiologi
Penyebab pasti tidak di ketahun namun di duga dapat disebabkan karena hal
dibawah
Kelainan imunologik (sinar UV, Transfusi darah, rheumatoid arthtritis, sjogren
syndrome, Siystemic lupus erythematosus) dari jurnal lennart, gunnila, dkk, 1998.

Genetik

Infeksi virus (Epstein Bar Virus, herpesvirus, HIV) dari jurnal lennart, gunnila, dkk,
1998.

Obat-obatan(phenocyacetic acids, chlorophenols, pelarut organik seperti benzene)


dari jurnal lennart, gunnila, dkk, 1998.

Lingkungan (radiasi)
Epidemiologi
Nelson TEXTBOOK of PEDIATRICS, 2015

Limfoma Non Hodgkin (LNH) menyumbang sekitar 60%


limfoma pada anak-anak dan merupakan keganasan kedua
yang paling umum pada pasien usia 15-35 tahun

kejadian tahunan LNH pediatrik di Amerika Serikat pada


750-800 kasus / tahun

Berbeda dengan NHL dewasa, yang biasanya lebih lamban,


LNH anak biasanya High Grade dan agresif. Meskipun lebih
dari 70% pasien datang dengan penyakit penyerta
KEMENKES RI, 2015
patofisiologi
Diagnosis
Anamnesis

• Ada demam ?
• Ada nyeri atau tidak ? Ex : abdomen
• Ada bengkak atau tidak ?
• Ada sesak atau tidak ?
• Sulit menelan ?
• Ada penurunan berat badan ?
Pemeriksaan Fisik

• Nyeri
• Disfagia
• Sesak nafas
• Pembengkakan daerah leher, muka
• Obstruksi vena cava superior
• Pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati) di sebelah diafragma meliputi leher,
supraklavikular atau aksiler, tetapi jarang sekali retro peritoneal
• Adanya pembesaran limpa dan hati (limfoblastik akut) jarang sekali melibatkan
gejala susunan saraf pusat, kadang disertai pembesaran testis
• Massa intra abdominal dan intratorakal (massa mediastinum) sering kali disertai
dengan efusi pleura, pada anak sering kali (25-35 %) ditemukan khususnya pada
limfoma limfoblastik sel T.

Hematologi onkologi anak 2006


Pemeriksaan Penunjang

• Darah lengkap
• Serum elektrolit
• Fungsi renal
• Fungsi hepar
• LDH
• Reseptor Interleukin-2
• Biopsy
• Tes HIV
• Biopsi
• Pemeriksan cairan spinal, peritoneal, perikardial atau pleura
• FotoThorax
• USG abdomen
• CT scan abdomen dan thorax
• MRI
• Pemeriksaan gigi pada pasien burkit limfoma
Staging
Stage Description
I Tumor tunggal (ekstranodal) atau di
salah satu areal tubuh (nodal), kecuali
di bagian mediastinum atau abdomen
II Tumor tunggal (ekstranodal)dengan
keterlibatan nodul regional
Dua atau lebih nodul di area yang sama
di diafragma
Dua tumor tunggal dengan atau tanpa
keterlibatan nodul regional di area yang
sama di diafragma

Tumor primer di saluran cerna,


biasanya di area ileocacal, dengan atau
tanpa keterlibatan nodus mesentric,
memburuk > 90% reseksi
III Dua tumor tunggal (ekstanodal) di
sisi berlawanan diafragma

Dua atau lebih nodul di area bawah dan


atas diafragma

Ada penyakit primer intra abdominan


yeng meluas

IV Ada temuan diatas, dengan keterlibatan


sistem saraf pusat atau sum-sum tulang
pada saat diagnosis
KEMENKES 2015
stadium I
Sel kanker berkumpul menjadi kelompok di daerah tertentu di kelenjar getah
bening, contohnya di leher atau di bawah ketiak

Stadium II
Sel limfoma berada sekurang-kurangnya 2 kelompok di kelenjar getah bening

Stadium III
Limfoma terdaopat pada kelompok kelenjar getah bening di atas maupun di
bawah diafragma, atau limfoma berada di organ atau jaringan sekitar kelenjar
getah bening

Stadium IV
Pada stadium 4 limfom sudah sangat menyebar, limfoma sudah menyebar ke
seluruh organ atau jaringan selain di kelenjar getah bening, atau bisa juga
berada dalam hati darah, atau sum-sum tulang
Nelson Textbook, Hematology and Oncology Pediatric

PENATALAKSANAAN
Tipe Lokalisasi/stadium rendah Menengah Lanjut

Burkitt lymphoma dan diffuse Group A Group B Group C


large B- Cell lymphoma Resected stage I and abdominal stage Semua pasien diluar grup a dan c Bone marrow disease(≥25% L3
II blasts) dan atau

Complete Surgical Resection Cyclophophamide  Reduksi


Cyclophophamide (IV lebih 1 jam) 1000 mg/m2 Dexamethason (PO) 10 mg/m2
(IV lebih 1 jam) 1000 mg/m2  Rituximab (IV) 50 mg/m2 Vincristine (IV) 1,5 mg/m2
Vincristine (IV) 1,5 mg/m2 max 2 max 2 mg
mg Doxorubicin (IV) 30 mg/m2
Prednison (PO) 60 mg/m2 Asparaginase ( IV lebih 1 jam)
Doxorubicin (IV) 30 mg/m2 10.000 U/m2
Cyclophophamide (IV lebih 1
jam) 1000 mg/m2
Cytarabin (IV) 75 mg/m2
MTX (IT) 12 mg
Tipe Lokalisasi/stadium rendah Menengah Lanjut

 Induksi
Prednison (PO) 60 MG/M2
Vincristine (IV) 1,5 mg/m2 max 2 mg
Daunorubicin (IV lebih 1 jam) 30 mg/m2
Asparaginase ( IV lebih 1 jam) 10.000
U/m2
Cyclophophamide
(IV lebih 1 jam) 1000 mg/m2
Cytarabin (IV) 75 mg/m2
Mercaptopurine (PO) 60 mg/m2
MTX (IT) 12 mg

Itensifikasi
Terapi radiasi
Transplantasi stem sel
Terapi consolidasi
Mercaptopurine (PO) 25 mg/m2 ,
MTX (24 jam infus) 5 mg/m2
MTX (IT) 12 mg

 Maintenance
Mercaptopurine
(PO) 50 mg/m2/day
Methotrexate (PO) 20 mg/m2/day

Rituximab (IV) 50 mg/m2 sekali


Tipe Lokalisasi/stadium rendah Lanjut
Lymphpblastic lymphoma Fase reduksi Terapi sama dengan lokalisasi tetapi untuk
COP : stadium lanjut profilaksis CRT bisa berikan
 Cyclophosphamide 300mg/ m2 IV bisa tidak
Vincristine 1mg/ m2 IV max 2 mg
Prednisolone 60 mg/ m2 / hari PO/ IV
Methothrexate (MTX) (IT)
Hydrocortison (HC) (IT)
Cytarabine (IT)
Folinic acid 15 mg /m2 PO/12 jam

Fase induksi
COPADM 1:
Cyclophosphamide 250mg/m2 /dosis IV /12 jam
Oncovin (Vincristine 2 mg/m2 IV max 2 mg)
Prednisone 60mg/m2 PO atau IV
Adriamycin (Doxorubycin 60mg/m2 iv infus 6 jam
)
MTX HD 8 mg/m2 iv > 4 jam
Folinic acid 15mg/m2 PO /6 jam 12 dosis
MTX, HC, cytarabine (IT)
G-CSF 5µg/kg/hari

COPADM 2 : Absolute Neurophil Count (ANC)


>1000/mm3 dan platelet >100.000/mm3
 Cytarabine 50 mg/ m2 / infus 1 sampai 12 jam
Cytarabine (HD) 300 mg/ m2/ lebih dari 3 jam (13
– 15 jam)
Etoposide 200mg/ m2 / hari IV lebih dari 2 jam
(17-19 jam)
G- CSF µg / k g / day SQ
Pemberian Intrathecal sesuai umur
Umur MTX HC Cytarabine
<1 th 8 mg 8 mg 15 mg
1 th 10 mg 10 mg 20 mg
2 th 12 mg 12 mg 25 mg
>3 th 15 mg 15 mg 30 mg
Tipe Stadium I,II sudah diangkat (A-B- Stadium I.II belum diangkat IV or multiple bone
A) III (A-B-A-B-A-B) involvement

Anaplastic Large Cell Cytoreductive phase : Pilihan A : Pilihan AA:


Lymphoma Prednisone (orally/ IV) 30mg/ m2 Dexamethasone (orally) Dexamethasone oral 10 mg/m2
Cyclophosphamide (IV) 200mg / m2 10mg/ m2 Ifosfamide 1 jam infus 800
Ifosfamide (infus selama 1 mg/m2
Pilihan A : jam) 800mg/ m2  vincristine IVP1,5 mg max 2
Dexamethasone (orally) 10mg/ m2 Methotreaxate (infus selama mg
Ifosfamide (infus selama 1 jam) 24 jam) 500mg/ m2 IV MTX 24 jam infus 5 gr/m2
800mg/ m2 Methotrexate (Injeksi MTX, cytarabien,
Methotreaxate (infus selama 24 jam) intrathecal) prednisolone (IT)
500mg/ m2 IV Cytarabine (IT) Etoposide 1 jam infus 100
Methotrexate (Injeksi intrathecal) Prednisolone (IT) mg/m2
Cytarabine (IT) Cytarabine (infus selama 1
Prednisolone (IT) jam) 150mg/ m2 / 12 jam Pilihan BB :
Cytarabine (infus selama 1 jam) Etopisode (infus selama 1  Dexamethasone (orally)
150mg/ m2 / 12 jam jam) 100mg/ m2 10mg/ m2
Etopisode (infus selama 1 jam) Cyclophosphamide (infus 1
100mg/ m2 Pilihan B : jam) 200mg2 / m2
Dexamethasone oral 10 mg Vincristine (IV) 1.5 mg/ m2
Pilihan B : /m2 (maximum, 2 mg)
Dexamethasone oral 10 mg /m2 Cyclophosphamide infus 1 Methotrexate (IT), Cytarabine
Cyclophosphamide infus 1 jam 200 jam 200 mg/m2 (IT), Prednisolone (IT)
mg/m2 MTX IV 24 jam jam 500 Doxorubicin (infus 1 jam) 25
MTX IV 24 jam jam 500 mg/m2 mg/m2 mg /m2
MTX, cytarabine, prednisone (IT) MTX, cytarabine, prednisone
Dxorubicin 1 jam infus 25 mg/m2 (IT) Pilihan CC :
Dxorubicin 1 jam infus 25  Dexamethasone (orally)
mg/m2 20mg/ m2
Vindesine (IV) 3mg/ m2
(maximum, 5 mg)
 Cytarabine (infus selama 3)
2gram/ m2
Methotrexate (IT), Cytarabine
(IT), Prednisolone (IT)
Etoposide (infus selama 1
Pemberian intrathecal sesuai umur
Umur MTX Ara- C Prednisolone
< 1 tahun 3 8 2 mg
1 – 2 tahun 4 10 3 mg
2 – 3 tahun 5 13 4 mg
≥ 3 tahun 5 15 5 mg

Umur MTX Ara- C Prednisolone

< 1 tahun 6 16 4 mg

1 – 2 tahun 8 20 6 mg
2 – 3 tahun 10 26 8 mg

≥ 3 tahun 12 30 10 mg
prognosis
TIPE Bebas berulang Bebas sembuh
B-lymphoblastic 5 thn 85% -
lymphoma
T-lymphoblastic 5 thn 100% -
lymphoma
• Robert M. Kliegmen, Bonita M.D Stanton,
Joseph St. Geme. 2015. Nelson TEXTBOOK
of PEDIATRICS. Ed 20th. Saunders :
ELSEVIER
• KEMENKES RI, 2015. Data dan Kondisi
Penyakit Limfoma di Indonesia. Jakarta :
InfoDATIN
• Sutaryo, H. Bambang Permono.2006.BUKU
AJAR HEMATOLOGI-ONKOLOGI ANAK.
JAKARTA : IDAI

Anda mungkin juga menyukai