Anda di halaman 1dari 27

Konsep Stress dan Adaptasi

Dalam Keperawatan
1. Definisi stres

Stres adalah segala situasi dimana


tuntutan non-spesifik yang
mengharuskan seorang individu untuk
merespon atau melakukan tindakan
2. Faktor Penyebab Stres (Stuart,2016)
A. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang
menjadi sumber terjadinya stres yang
mempengaruhi tipe dan sumber dari individu untuk
menghadapi stres baik yang biologis,psikososial dan
sosial kultural.

Biologi
• Faktor biologis merupakan faktor yang
berhubungan dengan
kondisi fisiologis dari individu
• Teori : teori genetik, teori biologi, dan teori
kognitif.
• Teori genetik lebih menekankan pada campur
tangan komponen genetik terhadap
berkembangnya perilaku.
• Teori biologi lebih melihat struktur fisiologis
yang meliputi fungsi saraf, hormon, anatomi dan
kimia saraf.
• Teori kognitif lebih menekankan pada kegiatan
belajar dari kejadian yang membahayakan melalui
perubahan aktivitas fisik.
Psikologi
• Teori psikoanalitik dan perilaku menjadi
dasar pola pikir faktor predisposisi psikologis.
• Teori psikoanalisa menjelaskan bahwa
perilaku maladaptif merupakan hasil dari
ketidakmampuan menyelesaikan masalah
konflik yang tidak disadari antara impuls
agresif atau kepuasan libido serta pengakuan
terhadap ego dari kerusakan eksternal yang
berasal dari kepuasan.
• Teori perilaku memandang bahwa perilaku
maladaptif merupakan hasil pengalaman yang
dipelajari oleh individu sepanjang daur
kehidupannya.
Sosial Budaya
• Faktor predisposisi sosial budaya dianalisa
melalui beberapa teori yaitu interpersonal dan
sosial budaya.
• Teori interpersonal melihat bahwa perilaku
maladaptif terjadi dari ketakutan akan
penolakan interpersonal.
• Teori sosial budaya meyakini faktor sosial dan
budaya merupakan faktor penyebab.
B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus internal maupun
eksternal yang mengancam individu. Komponen faktor
presipitasi terdiri atas sifat, asal, waktu dan jumlah
stressor.

Sifat Stressor
• Sifat stressor: biologi, psikologis dan sosial.
• Tiga komponen tersebut merupakan hasil dari
ancaman terhadap integritas fisik dan ancaman
terhadap sistem diri.
• Ancaman terhadap integritas fisik terjadi karena
ketidakmampuan fisiologis atau penurunan
kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari hari di
masa mendatang.
• Ancaman ini meliputi sumber internal maupun
sumber eksternal.
• Sumber eksternal : infeksi virus atau bakteri,
polusi lingkungan, bahaya keamanan, kehilangan
perumahan yang adekuat, makanan, pakaian atau
trauma injuri.
• Sumber internal : kegagalan mekanisme fisiologis
seperti jantung, sistem imun, atau regulasi suhu.
Perubahan biologis secara normal dapat terjadi
pada kehamilan dan kegagalan untuk
berpartisipasi dalam melakukan pencegahan
merupakan bagian lain dari sumber internal.
• Faktor presipitasi psikologis dan sosial budaya
berasal dari adanya ancaman terhadap sistem diri.
• Ancaman terhadap sistem diri diindikasikan
mengancam identitas seseorang, harga diri, dan
fungsi integritas sosial.
• Ancaman terhadap sistem diri juga terdiri atas dua
sumber yaitu eksternal dan internal.
• Sumber eksternal terdiri atas kehilangan orang
yang sangat dicintai karena kematian, perceraian,
perubahan status pekerjaan, dilema etik, dan
tekanan sosial atau budaya.
• Sumber internal meliputi kesulitan hubungan
interpersonal di rumah atau di tempat kerja, dan
menjalankan peran baru seperti sebagai orang tua,
pelajar atau pekerja.
Asal Stressor
Asal stressor :internal dan eksternal.
• Sumber internal digambarkan sebagai seluruh stresor
ansietas yang berasal dari dalam individu baik yang
bersifaf biologis maupun psikologis.
Sumber eksternal individu termasuk didalamnya
hubungan interpersonal dan pengaruh budaya.

• Waktu dan Lamanya Stressor


waktu dilihat sebagai dimensi kapan stresor mulai
terjadi dan
berapa lama terpapar stressor sehingga menyebabkan
munculnya gejala.
C. Sumber Stress
• Stressor internal berasal dari dalam diri
seseorang, sebagai contoh, kanker atau perasaan
depresi.
• Stressor eksternal berasal dari luar individu,
sebagai contoh, perpindahan ke kota lain,
kematian anggota keluarga, atau tekanan dari
teman sebaya.
• Stressor perkembangan terjadi pada waktu yang
dapat diperkirakan sepanjang hidup individu,
tugas tertentu harus dicapai untuk mencegah
atau mengurangi stres.
• Stressor situasional tidak dapat diperkirakan
dan dapat terjadi kapan pun sepanjang hidup.
Stres situasional dapat positif atau negatif.
Contoh jenis stres ini antara lain:
o Kematian anggota keluarga
o Pernikahan atau perceraian
o Kelahiran anak
o Pekerjaan baru
o Penyakit.
4. Pengaruh Stres
• Secara Fisik
Mengancam homeostasis fisiologi seseorang

• Secara Emosi
Menimbulkan perasaan negatif / nonstruktif
terhadap diri sendiri

• Secara Intelektual
mempengaruhi persepsi dan kemampuan
seseorang dalam memecahkan masalah
• Secara Sosial
mempengaruhi hubungan seseorang dengan
orang lain

• Secara Spiritual
mengancam keyakinan dan nilai seseorang
4. Tahapan Stress
• merupakan tahapan stress paling ringan
Tahap I

• dampak stress pada tahap I mulai


menghilang dan timbul keluhan akibat
Tahap II defisit energi

• apabila seseorang tetap memaksakan diri tanpa


menghiraukan keluhan-keluhan pada tahap II,
maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang
Tahap III semakin nyata dan mengganggu
• apabila seseorang memaksakan diri pada
stress tahap III tanpa mengenal istirahat,
Tahap IV maka gejala stress tahap IV akan muncul

• bila keadaan berlanjut, maka seseorang


akan jatuh pada stress tahap V
Tahap V

• merupakan tahapan klimaks, seseorang


yang mengalami serangan panik (panic
Tahap VI attack)
5. Indikator Stress
• Indikator Fisiologik
respon terhadap stres bervariasi, bergantung
pada persepsi individu terhadap peristiwa.
• Indikator Psikologis
mencakup ansietas, takut, marah, depresi, dan
mekanisme pertahanan ego yang tidak
disadari.
• Indikator Kognitif
respon berpikir yang mencakup pemecahan
masalah, penstrukturan, kontrol diri, atau
disiplin diri, supresi, dan fantasi
6. Adaptasi
Jenis Adaptasi :
1. Adaptasi Fisiologis
Adaptasi Fisiologis adalah kemampuan tubuh
untuk mempertahankan keadaan relative
seimbang untuk homeostatis.

(Potter Perry, 2005)


Adaptasi fisiologis dapat berupa :
1. Local Adaptation Syndrom (LAS)
LAS adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian
tubuh terhadap stress karena trauma, penyakit, atau
perubahan fisiologis lainnya.

Karakteristik LAS :
• Respons yang terjadi hanya setempat dan tidak
melibatkan semua sistem
• Respons bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya
• Respons bersifat jangka pendek dan tidak terus-
menerus
• Respons bersifat restoratif
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
Merupakan respons pertahanan dari keseluruhan tubuh
terhadap stress.

GAS terdiri dari 3 tahap :


1. Fase alarm (wapada)
Fase ini melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan
dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Kadar
hormon meningkat untuk meningkatkan volume darah
dengan demikian menyiapkan individu untuk bereaksi.
2. Fase resistance (resistensi/melawan)
Dalam tahap ini, tubuh kembali menjadi stabil,
kadar hormon, frekuensi jantung, tekanan darah,
dan curah jantung kembali ke tingkat normal.
Individu berupaya mengadaptasi dengan stressor.

3. Fase exhaustion (kelelahan)


Tahap ini terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi
melawan stress dan ketika energi yang
diperlukan untuk mempertahankan adaptasi
sudah menipis.
2. Adaptasi Psikologi
Perilaku adaptasi psikologis juga disebut sebagai
mekanisme koping. Mekanisme ini dapat
berorientasi pada tugas, yang mencakup
penggunaan teknik pemecahan masalah secara
langsung untuk menghadapi ancaman atau dapat
juga disebutkan mekanisme pertahanan ego.
Adaptasi psikologis terbagi menjadi 2 :
1. Task oriented behavior
Prilaku berorientasi tugas mencakup
penggunaan kemampuan kognitif untuk
mengurangi stress, memecahkan masalah,
menyelesaikan konflik dan memenuhi
kebutuhan.
(Stuart & Sundeen, 2005)
Tiga tipe umum perilaku yang berorientasi tugas
adalah :
• Perilaku menyerang
• Perilaku menarik diri
• Perilaku kompromi
2. Ego Dependen Mekanism
Perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan
psikologis terhadap peristiwa yang menegangkan
(Sigmund Frued). Mekanisme ini seringkali diaktifkan
oleh stressor jangka pendek dan biasanya tidak
mengakibatkan gangguan psikiatrik. Ada banyak
mekanisme pertahanan ego, diantaranya yaitu :
• Kompensasi
• Konversi
• Menyangkal
• Pemindahan tempat
• Identifikasi
• Regresi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai