Anda di halaman 1dari 30

Badan Usaha dalam Kegiatan

Bisnis dan Para Pembantunya

Disusun Oleh :
1. Endang Retno Tunjiah (15133100204)
2. Ririn Mayasari (16133100124)
3. Woro Diah Kusumastuti (16133100161)
4. Ayu Mugi Pratiwi (16133100187)
PERUSAHAAN (BADAN USAHA)
Perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus-menerus didirikan,
bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan/laba. (Pasal 1 UU No. 3 tahu 1982)
UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN
Suatu perusahaan harus mempunyai unsur-
unsur antara lain :
1. Terus-menerus atau tidak terputus-putus
2. Secara terang-terangan (karena berhubugan
dengan pihak ketiga)
3. Dalam kualitas tertentu (karena dalam lapangan
perniagaan)
4. Mengadakan perjanjian perdagangan
5. Harus bermaksud memperoleh laba.
BENTUK-BENTUK HUKUM BADAN
USAHA
1. PERSEKUTUAN PERDATA
Persekutuan perdata adalah badan usaha yang
terbentuk karena adanya pengaturan persekutuan
perdata di dalam KUH Perdata dalam Buku III, Bab
VIII, Pasal 1618 sampai dengan Pasal 1652.
Unsur-unsur yang harus dimiliki oleh
persekutuan perdata :
• Adanya pemasukan sesuatu kedalam perusahaan
• Adanya pembagian keuntungan/manfaat
2. PERSEKUTUAN FIRMA
Firma adalah suatu jenis persekutuan perdata
yang khusus didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama. Unsur-unsur
yang harus terkandung dalam firma yakni :
• Menjalankan usaha bersama
• Dengan nama bersama atau firma
• Tanggung jawab sekutu secara pribadi atau
keseluruhan
3. PERSEKUTUAN KOMANDITER
Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu
firma yang mempunyai satu atau beberapa orang
sekutu komanditer.
Persekutuan komanditer mempunyai dua macam
sekutu, yakni :
a. Sekutu komplementer, yaitu sekutu yang ikut
aktif dalam mengurus persekutuan.
b. Sekutu komanditer, yaitu sekutu yang pasif,
tidak ikut dalam mengurus persekutuan.
PERBEDAAN FIRMA DAN CV
KETERANGAN FIRMA CV

SYARAT PENDIRIAN Diatur dalam KUHD Tidak diatur secara jelas

SEKUTU Memiliki 2 sekutu Hanya 1 sekutu

TANGGUNG JAWAB Tanggung jawab pribadi Tergantung dari siapa


SEKUTU untuk keseluruhan sekutunya

KEBANGKRUTAN (FAILIT) Semua sekutu dinyatakan Hanya mengakibatkan


pailit sekutu komplementer saja
4. PERSEROAN TERBATAS
Perseroan terbatas adalah suatu bentuk usaha
yang berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal
dengan nama Naamloze Vennootschap (NV).
Unsur-unsur yang terkandung dalam
perseroaan terbatas, yakni :
- Badan hukum
- Didirikan berdasarkan perjanjian
- Melakukan kegiatan usaha
- Modal dasar
- Memenuhi persyaratan undang-undang
a. Persyaratan dan Prosedur Pendirian Perseroan
Terbatas
1. Persyaratan Pendirian
a) Perjanjian antara dua orang atau lebih
b) Dibuat dengan akta autentik di muka notaris
c) Modal dasar
2. Prosedur Pendirian
a) Pembuatan perjanjian tertulis
b) Pembuatan akta pendirian di depan notaris
c) Pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM
d) Pendaftaran perseroan
e) Pengumuman dalam tambahan berita negara
b. Anggaran Dasar Perseroan
Menurut Pasal 15 Undang-Undang Perseroan Terbatas,
anggaran dasar sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal antara lain :
1) Nama dan tempat kedudukan perseroan
2) Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan
3) Jangka waktu berdirinya
4) Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, modal
yang disetor
5) Jumlah saham, klasifikasi saham, hal hal yang melekat pada saham
dan nilai nominal setiap saham
6) Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris
7) Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS
8) Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan
pemberhentian, anggota direksi dan komisaris
9) Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
10) Ketentuan-ketentuan lain menurut undang-undang ini.
c. Permodalan dan Saham Perseroan
Dalam UU No. 40 Tahun 2007, khusus yang
berkaitan dengan modal, ditentukan sebagai berikut :
1. Besar modal paling sedikit Rp 50.000.000,00
2. Modal yang ditempatkan paling sedikit 25% dari
modal dasar
3. Undang-undang mengatur klasifikasi saham dapat
lebih dari satu
4. Undang-undang PT mengatur pacahan nilai nominal
saham
5. Perlindungan kepada pemegang saham minoritas
diatur dalam beberapa pasal.
d. Keunggulan Perseroan Terbatas
Keunggulan perseroan terbatas ini sebagai
salah satu institusi terletak pada kedudukannya
sebagai badan hukum. Selain itu, perseroan
terbatas ini merupakan suatu bentuk usaha yang
sempurna, baik dari segi kesatuan ekonomi
maupun dari segi hukum.
e. Go Public Perseroan Terbatas
Go public secara etimologi dapat diartikan
“ menuju umum”, yang secara ekonomis dapat
diartikan suatu perseroan menjual sahamnya ke
publik (masyarakat umum) melalui bursa
saham/bursa efek.
Dengan menjual sahamnya ke publik ini,
jelaslah bahwa go public ini merupakan wahana
untuk pengembangan perseroan, yang pada
intinya untuk menambah modal dari perseroan
yang bersangkutan.
Tata Cara Prosedur Go Public
Menurut Sumantoro (1990;96), proses untuk dapat melakukan go
public bagi suatu perseroan dapat diabgi dalam dua kategori besar, yaitu proses
ekstern dan proses intern. Proses ekstern ini meliputi beberapa rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perseroan, yaitu sebagai berikut:
• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
• Penunjukan Penjamin Emisi (Underwriter)
• Laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan public dalam dua tahun
terakhir
• Hubungan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan instansi teknis
• Perubahan Anggaran Dasar
• Masalah-masalah lain yang perlu ditangani
• Pengajuan pernyataan kehendak (Letter of Inten) kepada Bapepam
Konsekuensi Perseroan yang go public
Suatu perseroan yang telah go public atau telah menjual sahamnya ke masyarakat
umum, tentunya mempunyai konsekuensi, baik yang bersifat postif (keuntungan)
maupun negative (kerugian) dan konsekuensi lain yang ditetapkan oleh peraturan
perundangan, yaitu perseroan yang telah go public akan menjadi perseroan terbuka.
Konsekuensi lain dari perseroan go public adalah dengan melakukan go public
perseroan akan memperoleh keuntungan/kemanfaatan (Munir Fuadi: 1994) karena
terjadi hal-hal berikut :
• Masuknya dana segar (fresh money) yang melimpah
• Net Work perseroan akan lebih baik sehingga alternatif perolehan dana selanjutnya
akan lebih banyak, misalnya lewat right issue
• Memungkinkan ekspansi perseroan lewat akuisisi tanpa harus membayar cash,
tetapi melalui pengisuan saham
• Perseroan akan lebih terkenal dengan prestise yang tinggi sehingga operasi
bisnisnya lebih baik dan marketnya akan lebih meluas
• Likuiditas perseroan dan saham akan lebih baik karena setiap saat perseroan
/pemegang saham dapat memperjualbelikan sahamnya.
• Lebih menjamin kelestarian perseroan karena akan terhindar dari mismanajemen
sebab pada setiap aktivitas yang menyimpang dalam suatu perseroan publik,
langsung akan disorot masayarakat umum (Public)
5. KOPERASI
Koperasi diatur dalam UU No 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian sebagai pengganti UU No 12
tahun 1967 dalam pasal 1 angka 1 UU
Perkoperasian dinayatakan bahwa yang dimaksud
dengan koperasi adalah : badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau abadan hokum
koperasi yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
kekeluargaan.
Koperasi sebagai suatu organisasi atau badan usaha di bidang
bisnis yang berdasarkan atas asas kekeluargaan/gotong royong
memiliki fungsi dan peran di antaranya (pasal 4 UU No 25
Tahun 1992):
• Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
• Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kualitas
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
sebagai sokoguru
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang meruapakan usaha berasama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Dengan fungsi dan peran sebagaimana
dikemukakan di atas Koperasi harus
melaksanakan prinsip berikut ini:
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal
• Kemandirian
Tata Cara Pendirian Koperasi
• Rapat Pembentukan
• Permohonan pengesahan
Perangakat Organisasi Koperasi
Menurut ketentuan pasal 21 UU No 25 tahun
1992, perangkat organisasi koperasi terdiri dari
sebagai berikut:
• Rapat Anggota
• Pengurus Koperasi
• Penagawas
Modal dan Sisa Hasil Usaha Koperasi
• Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari:
• Simpanan pokok
• Simpanan wajib
• Dana cadangan dan
• Hibah
• Sementara itu, modal pinjaman dapat berasal dari:
• Anggota
• Koperasi lainnya/ dan atau anggotanya
• Bank kdan Lembaga keuangan lainnya
• Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
• Sumber lain yang sah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (Untuk
selanjutnya disingkat BUMN) adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan (pasal 1 huruf
I UU No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara).
Modal yang dipisahkan untuk BUMN bersumber dari :
a. APBN
b. Kapitalisasi cadangan
c. Sumber lainnya
Tujuan pendirian BUMN menurut Pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003 :
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya
b. Mengejar keuntungan
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dilaksanakan sektor
swasta dan operasi
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
BUMN harus mematuhi anggaran dasar
BUMN dan Peraturan perundang-undangan dan
melakukan prinsip good corporate governance
yang meliputi :
a. Transparansi
b. Kemandirian
c. Akuntabilitas
d. Pertangungjawaban
e. Kewajaran
DUA JENIS YANG TERGOLONG
DALAM BUMN
1. Perusahaan Persero (Persero)
1) Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri kepada
Presiden disertai dasar pertimbangan setelah dikaji
bersama dengan Menteri Teknis dan Menteri
Keuangan.
2) Maksud dan tujuan pendirian Persero menurut Pasal
12 UU No.19 Tahun saing kuat;
– Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat;
– Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
perusahaan.
3) Orang persero adalah Rapat Umum Pemegang
Saham (selamjutya disingkat;RUPS),direksi dan
komisaris.
2. Perusahaan Umum (Perum)
1) Pendirian perum diusulkanoleh memteri kepada Presiden
disertai dasar pertimbangan setelah dikaji bersama dengan
Menteri Teknis dan Menteri Keuangan
2) Perum yang didirikan langsung memperoleh status Badan
Hukum sejak diundangkannya peraturan pemerintah tentang
pendiriannya Peraturan pemerintah tersebut .
3) Maksud dan tujuan perum adalah menyelenggarakan usaha
yang bertujuan untuk kemanfaatkan umum berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat.
4) Orang perum adalah menteri yang ditunjuk dan /atau diberi
kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemegang saham
pada persero dan memiliki modal padadengan memeprhatikan
peraturan perundang-undanagan (Pasal 1 angka 5 UU No.19
Tahun 2003).
PENGUSAHA DAN PARA
PEMBANTUNYA
Sebuah perusahaan dapat dikerjakan oleh seorang
pengusaha atau beberapa orang pengusaha dalam bentuk
kerja sama .Dalam menjalankan perusahaannya, seorang
pengusaha dapat bekerja sendirian atau dibantu orang lain.
Adapun pembantu perusahaan ini ada dua jenis
(HMN. Poerwosutjipto,1995:43),yaitu :
a. Pembantu-pembantu dalam perusahaan, misalnya
pelayanan toko, pekerja keliling, pengurus filial,
pemegang produksi dan pimpinan perusahaan;
b. Pembantu-pembantu diluar perusahaan, misalnya agen
perusahaan, misalnya agen perusahaan,
pengecara,notaris makelar, dan toko komisioner.
Agen perusahaan dalam praktik sering kali
disampaikan dengan distributor, padahal di antaranya
keduannya berbeda dari segi hubungan hukum.
• Agen perusahaan atau keagenan biasanya diartikan sebagai
suatu hiubungan hukum dimana seorang (badan
usaha)memberikan kuasa melakukan transaksi bisnis
dengan pihak ketiga(konsumen).Pemberi kuasa akan
bertanggung jawab atas tindakan –tidakan yang dilakukan
oleh agen,sepanjang batas wewenang yang diberikan
kepadanya.Dengan demikian ,jika si agen malakukan
tindakan diluar batas kewewenangan tidak akan menjadi
tanggung jawab pemberi kuasa.
• Distributor, betindak untuk dan atas namanya sendiri segala
tindakan hukum yang berkaitan hukum yang bekaitan
dengan bisnis merupakan tanggung jawab distributor itu
sendiri, sementara badan usaha tidak bertanggung jawab
kareana hubunganhukumnya adalah hubungan bisnis biasa.
Secara yudiris, dikenal ada dua jenis hubungan hukum itu adalah sebagai
berikut :
• Hubungan kerja, yaitu suatu hubungan antara pekerja dengan pengusaha,
terjadi setelah diadakan perjanjian oleh pekerja dengan menerima upah dan
dimana pengusaha menyatakan kesanggupannya untuk mepekerjakan
buruh dengan membayar upah.Jadi dalam hal ini ada hubungan antara
atasan dan bahwahan (subordinasi)
• Sementara itu, menurut Pasal 1 huruf 15 UU No. 13 Tahun 2003 hubungan
kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan pemerintah.
• Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha
atau memberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban
para pihak.
• Hubungan pemberian kuasa , yaitu hubungan hukum yang diatur dalam
Pasal 1792 KUH Perdata (sebagaimana yang telah dikemukakan ddalam
bab I). Dalam hal ini pengusaha(pemilik/pendiri badan usaha) memberikan
kiasa kepada pembentuknya untuk menjalankan suatu kegiatan bisnis.
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai