Surfactant
Syntheses
Disusun Oleh:
I. Surfaktan Anionik
A. Karboksilat
a. Sabun Mandi
b. Ether Carboxylic Acids
Bahan awal untuk asam karboksilat eter adalah etoksilat lemak alkohol. Konversi ke karboksilat eter
Asam dapat dilakukan oleh tiga rute yang berbeda:
Asam karboksilat Eter juga digunakan untuk pencuci piring manual deterjen, pembersih karpet, dan
rumah tangga lainnya produk
B. Teknologi Sulfonasi
a. Sulfonasi dengan Sulfur trioksida: Sulfonasi dengan SO 3 / udara yang
dibangkitkan dari belerang telah menjadi dominan teknologi untuk
pembuatan produk sulfonasi
b. Sulfonasi dengan Asam chlorosulfonic: Asam Chlorosulfonic (CSA) digunakan
secara batch atau kontinyu proses untuk produksi sulfat atau eter sulfat pada
skala yang relatif kecil
c. Sulfonasi dengan Asam amidosulfonat: Asam amidosulfonat relatif jarang
menggunakan agen sulfasi.
Contoh produksi eter alifatik sulfat:
1. Alkylarysulfonate: Linear alkylbenzene sulfonates (LABSs, LASs) atau umum
alkylbenzene sulfonates (ABSs)
2. Sulfonasi alifatik
3. Alkohol sulfat/alcohol eter
4. Minyak sulfat dan gliserin
5. Alkonol amida sulfat
C. Produk Kondensasi Asam Lemak
a. Isethionates: surfactants ringan
b. Taurat: asam lemak produk kondensasi dan dapat disiapkan dengan
menggunakan jalur reaksi yang sama seperti isetrik.
c. Sarcosinates
d. Asam Amino N-acil
e. Protein/Asam Lemak Kondesat
II. Surfaktan Nonionik
A. Teknologi Alkosilasi: teknologi mensintesis surfaktan nonionik dengan reaksi
akohol atau senyawa hydrogen aktif.
1. Polioksietilen Alkyl Phenol (APEs)
Pada umumnya produk ini didasarkan pada nonil fenol atau oktil fenol. Pembuatannya
dengan oksidasi alkohol alifatik. APEs memiliki berbagai aplikasi yang sangat luas di
bidang pertanian, deterjen, pembersih, tekstil, cat, kertas, dan kulit. Namun
penggunaannya telah dibatasi di Amerika karena menimbulkan efek-efek esterogenik.
Sintesis oksida amina terjadi relatif hanya dengan reaksi amina tersier
dengan hidrogen peroksida dalam media berair.
IV. Sulfaktan Berbasis Karbohidrat
Karbohidrat yang digunakan dapat bersumber dari gula bit atau tebu,
glukosa yang berasal dari pati, dan sorbitol sebagai turunan glukosa
terhidrogenasi.
IV. Sulfaktan Kationik
A. Sintesis
Bahan dasarnya juga dapat berasal dari amina primer dan sekunder.
B. Sifat Sulfaktan Kationik
1. Sifat Kimia Fisika 2. Ekologi dan Toksikologi
A. Betain
Digunakan untuk formulasi sampo.
Betain yang homolog dari trimetil glycinate, yang ditemukan lebih dari satu abad
yang lalu dalam gula bit (Beta vulgaris) jus.
B. True Amphoterics