Denada Kinanti Mahapranawati (13046170..) Struktur Secara Umum Dari faring hingga anus, saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan. Yaitu : 1. Mucosa 2. Submucosa 3. Muscularis externa 4. Serosa atau adventitia Mucosa Lapisan mucosa biasanya tersusun atas 3 komponen, yaitu : 1. Epitel (termasuk basal lamina) 2. Lamina propia 3. Muscularis mucosa
Sel epitel penyusunnya terdiri atas epitel pipih berlapis
pada oropharynx, esophagus, dan anus. Dan epitel silindris selapis menyusun sisa salurannya. Submucosa Lapisan submucosa biasanya lebih luas, fibroelastic, dan pada daerah jaringan ikat terdiri atas kelenjar, pembuluh darah, sistem limfa, dan syaraf.
Terdapat Pleksus submukosa atau disebut “Plexus of
Meissner” Muscularis Externa Muscularis externa terdiri dari dua lapisan menonjol yang tersusun atas otot polos. Lapisan dalam berbentuk melingkar, sedangkan lapisan luar berbentuk longitudinal.
Mantel lapisan dalam yang melingkar termodifikasi menjadi
sphincters dan valves.
Antara lapisan otot terdapat saraf plexus dari serabut saraf
autonomic dan sel ganglion parasimpatik yang disebut Auerbach’s myenteric plexus Serosa atau Adventitia Lapisan terluar yaitu serosa atau adventitia. Terdiri atas jaringan ikat longgar, yang paling banyak terdiri atas serabut kolagen dan serabut elastik, sel lemak, pembuluh, dan saraf.
Jika organ terletak dalam rongga abdominal dan terdapat
mesentary dan tertutup oleh peritoneum (mesothelium) maka lapisan tersebut disebut serosa.
Jika organ terletak diluar rongga abdominal (retroperitoneal)
dan tidak tertutup oleh mesentary atau mesothelial maka lapisan tersebut disebut adventitia. Esophagus Segmen saluran pencernaan makanan yang pertama adalah esophagus. Pada manusia dewasa, esophagus memiliki ukuran 20 – 25 cm panjangnya dan berfungsi untuk mentransfer makanan dan minuman dari faring menuju perut dengan aktivitas peristaltik yang cepat. Mucosa pada Esophagus Mucosa pada esophagus terdiri atas sel – sel epitel pipih berlapis banyak dan tidak berkeratin. Lamina propia mengandung banyak limfosit dan beberapa tonjolan limfoid, terdapat jalinan serat jaringan ikat. Kelenjar mukosa tubular disebut kelenjar jantung karena berbentuk menyerupai kelenjar jantung pada lambung Submucosa pada Esophagus submukosa adalah zona jaringan ikat kolagen dan elastis yang luas dan longgar. Komponen kelenjar lendir tubuloacinar didistribusikan secara acak di seluruh submukosa. Kelenjar esophageal ini mensekresikan lendir ke permukaan epitel dan berfungsi memudahkan pergerakan makanan ke esofagus. Muscularis Externa pada Esophagus muscularis eksterna pada Esophagus terdiri dari lapisan otot dalam yang circular dan otot longitudinal yang menonjol.
Bagian atas sepertiga: serat otot skeletal
Bagian tengah sepertiga: serat otot campuran Bagian bawah sepertiga: serat otot halus Adventitia pada Esophagus Lapisan terluar adalah adventitia yang merupakan jaringan ikat longgar, yang menempel pada esofagus. Pembuluh darah dan saraf melalui adventitia untuk memasok ke kerongkongan. Lambung Lambung adalah kantong fibromuskular yang berfungsi dalam pencampuran dan pencernaan makanan. Nutrisi yang dicerna akan tercampur secara menyeluruh dengan cairan lambung yang banyak dicampur dengan enzim pencernaan, musin, asam hidroklorat, dan air.
pencernaan karbohidrat dimulai di rongga mulut dan
berlanjut di usus kecil, pemecahan protein dan asimilasi dimulai di lambung dan berlanjut di usus, asimilasi nutrisi yang larut melalui dinding lambung ke dalam aliran darah terbatas hanya pada asam amino sederhana dan etil alchohol. Bagian Lambung Lambung dibagi menjadi empat wilayah, yaitu :
1. Cardia, yaitu zona kecil dibatasi di dekat persimpangan
gastroesofageal. 2. Fundus, berbentuk kubah yang terletak di atas tingkat pembukaan esofagus 3. Badan atau korpus, mengisi sekitar dua pertiga dari lambung, membentang dari fundus secara inferior menuju pyloris 4. Pilorus, yaitu wilayah yang paling inferior. berbentuk corong. ujung corong adalah kanal pilorus, yang berakhir di sphincter pilorus sempit di persimpangan dengan duodenum (segmen pertama dari usus kecil) Bagian Lambung Mukosa pada Lambung selaput lendir atau mucosa terdapat di dalam lipatan memanjang, tidak beraturan, dan panjang yang disebut rugae. Sel epitel berupa epitel silindris selapis.
sel-sel pada permukaan mukosa mensekresi lendir dengan
beberapa zat pewarna musin. sel-sel epitel berdiferensiasi menjadi beberapa tipe sel yang melapisi kelenjar lambung. Kelenjar lambung Karakteristik Kelenjar lambung yang khas yaitu tipe tubular yang sederhana, yang mungkin lurus atau melingkar tergantung pada daerahnya.
Pada segmen awal atau bagian leher, dilapisi dengan sel-
sel permukaan yang dimodifikasi yang disebut sel-sel leher lendir. selain mengeluarkan lendir, sel – sel leher lendir adalah induk leluhur atau stem cell yang menyebabkan kemungkinan adanya semua sel epitel mukosa. Kelenjar Lambung segmen kelenjar intermediate atau bagian tubuh, yaitu bagian utama dari kelenjar. Terspesialisasi menjadi dua sel sekretorik yang berbeda:
1. Sel berukuran kecil yang sedikit basophilic chief atau
principal (peptic) cells yang mengeluarkan pepsinogen, dan
2. Sel parietal (oxyntic) eosinofilik yang besar yang
menghasilkan asam hidroklorik
bagian terminal yang agak bulat dari kelenjar lambung
merupakan bagian dasarnya. Bagian ini dilapisi dengan sel- sel yang sama yang melapisi tubuh kelenjar Submucosa pada Lambung submukosa yang agak luas terdiri dari pembuluh darah dan saraf (pleksus submukosal meissner) yang secara bebas bersama dengan serat kolagen dan elastis yang longgar. Muscularis externa pada Lambung muscularis eksterna memiliki tiga lapis otot polos : 1. lapisan oblik dalam, terutama berkembang dengan baik di wilayah cardiac 2. lapisan melingkar tengah 3. lapisan longitudinal luar.
Pleksus saraf myenteric auerbach terletak di antara lapisan
otot melingkar konstan dan memanjang Serosa pada Lambung Yaitu lapisan penutup dari jaringan ikat longgar yang dikelilingi oleh mesothelium, membungkus seluruh lambung. Perbedaan Zona Lambung Zona Cardia Di daerah cardia, kelenjar adalah yang paling sedikit karena cardiac lambung terbatas pada kerah sekitar 25 mm lebar di bagian bawah esofagus.
Terdapat kelenjar jantung yang mensekresikan lendir di
lamina propria.
Submucosa terdiri atas jaringan ikat.
Lapisan otot terdiri atas lingkaran dalam dan longitudinal luar. Serosa tersusun atas epitel skuamosa sederhana. Zona Fundus dan Korpus Dalam wilayah korpus dan fundus, kelenjar adalah yang paling banyak karena wilayah ini menempati sekitar tiga perempat dari perut.
Terdapat kelenjar lambung di lamina propria.
Submucosa mengandung pembuluh darah, limfatik dan pleksus Meissner. Muscularis Externa terdiri atas sebuah lapisan dalam oblique, tengah melingkar dan lapisan longitudinal luar. Serosa terdiri dari lapisan permukaan sel mesothelial pipih yang bertumpu pada lapisan tipis jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah dan limfatik. Zona Fundus dan Korpus Sel-sel yang terdapat pada zona Fundus: Sel leher mukosa Sel parietal (oxyntic) Sel chief (peptik / zymogen) Sel Enteroendokrin Sel-sel yang tidak berdiferensiasi Zona Pilorus Daerah pilorus menempati sekitar 20% lambung dan terus menerus dengan duodenum. Pada zona Pyloris mungkin mengandung beberapa sel parietal dan sel-sel yang mensekresi gastrin di antara sel- sel mirip lendir yang melapisi kelenjar pyloris.
Terdapat kelenjar pyloric di lamina propria
Muscularis Externa terdiri atas lingkaran dalam yang menebal untuk membentuk pyloric sphincter dan lapisan longitudinal luar. Submucosa & Serosa sama seperti pada zona Fundus Usus Halus Usus halus dibagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum dan ileum.
Dua fungsi utama usus kecil yaitu :
1. Untuk menyelesaikan pencernaan makanan dengan aksi enzim yang sesuai, dan 2. untuk secara selektif menyerap produk jadi dari pencernaan ke dalam darah dan pembuluh getah bening. Usus kecil juga mensintesis dan melepaskan hormon tertentu. Usus Halus Mukosa pada Usus halus Pada lapisan mukosa memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Terdapat Plicae circularis (katup Kerkring) 2. Terdapat Villi & Microvilli 3. Terdapat Sel goblet (sedikit) 4. Terdapat Crypts Lieberkuhn (kelenjar usus) 5. Kelenjar dipagari oleh sel-sel kolumnar, sel goblet, sel Paneth & sel enteroendokrin Submucosa pada Usus Halus Pada bagian submucosa memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Mengandung pembuluh darah
2. Mengandung limfatik 3. Mengandung pleksus Meissner. EXTERNA MUSKULARIS memiliki otot polos sirkuler pada bagian dalam dan longitudinal pada bagian luar. Ganglia parasimpatis terletak diantara 2 lapisannya, yang memasok persarafan motoric ke otot pada usus yang mendorong makanan sepanjang sistem GI dengan peristalsis. Otot ini juga menyediakan gerakan memijat dan mengocok untuk memfasilitasi percampuran makanan dengan enzim pencernaan. SEROSA kecuali duodenum retroperitoneal, setiap bagian dari usus kecil tergantung oleh mesentris dan karenanya dilapisi oleh selapis sel mesotelial, bertumpu pada selapis tipis jaringan ikat longgar, yang disebut serosa. DUODENUM Memiliki kelenjar brunner yang menonjol pada submukosa Banyak terdapat villi yang berbentuk seperti daun Serosa yang tidak utuh digantikan oleh adventitia yang luas Akhir dari empedu dan kelenjar pankreas JEJUNUM Vilinya paling tinggi, seperti jari Lakteal (pembuluh limfa) berkembang dengan baik untuk absorpsi lemak maksimal Tidak memiliki kelenjar brunner ataupun peyer’s patch ILEUM Memiliki Peyer’s patches, kumpulan nodul limfoid. Berlokasi di sisi ileum bersebrangan dengan kaitan mesentris Nodul limfanya (folikel) biasanya berbentuk pir dengan apeks bulat berbentuk kubah yang mengarah ke lumen Terdapat FAE atau Follicle- associated epithelium USUS BESAR Terdiri dari: COLON CECUM VERMIFORM APPENDIX RECTUM ANAL CANAL COLON MUCOSA: Tidak memiliki vili Permukaan epitelnya terdiri dari 3 tipe sel: Sel absorptive kolumnar simpel Sel goblet Stem sel Lapisan epitelnya ditingkatkan oleh segudang crypta yang terbuka pada permukaannya Epiteliumnya memanjang ke pembukaan crypta nya Lamina propianya mirip dengan di usus halus, tetapi nodul limfa tersendirinya lebih besar dan banyak. Mukosa muskularisnya memiliki dua lapisan serat otot halus yang tipis SUBMUCOSA tidak memiliki kelenjar MUSCULARIS EXTERNA : Bagian dalam dilapisi otot halus Bagian luarnya lapisan longitudinalnya tidak sama tebal. Kebanyakan sertanya diubah menjadi 3 pita longitudinal, taenia coli, yang memiliki tebal kira-kira 1 cm. Karena tonusnya dan karena mereka lebih pendek dari colon, taenia coli menarik colon hingga mengkerut (haustra) SEROSA : serosa colon tidak utuh Hanya ada pada permukaan anterior Bagian ini terlampir pada dinding tubuh dengan adventitia Bagian yang lain (colon melintang dan pelvis) memiliki mesentri dan serosa Kantung lemak terjumbai tersebar pada serosa colon. CECUM merupakan awal dari usus besar VERMIFORM APPENDIX : tabung kecil (panjang:10 cm lebar:1 cm) berbentuk cacin menonjol dari buntu cecum Memiliki banyak nodul limfoid pada lamina propia Tidak memiliki taenia coli RECTUM : Lanjutan dari colon pelvis yang berakhir pada anal canal Taenia colinya merata membentuk lapisan otot longitudinal yang seragam Mukosa lebih tebal dengan pembuluh darah menonjol Crypta lebih panjang dan sel goblet terjajar diseluruhnya Sedikit nodul limfoid ANAL CANAL : Panjangnya 2.5-4 cm Awalannya ditandai oleh 6-10 lipatan longitudinal yaitu kolom anal Kolomnya berakhir menjadi katup anal Pada katup anal, epitelnya berubah dari simple columnar menjadi skuamosa bertingkat, di sini mukosa muskularis terpotong-potong dan menghilang. Pada lubang anal, epitel skuamosa berlapis noncornified bergabung dengan epidermis kulit pada bagian anal, yang sangat terpigmentasi Di bawah epitelium adalah kelenjar keringat apokrin yang membesar, mirip dengan kelenjar keringat dari axila Pada lubang anal, lapisan sirkular otot halus membentuk cincin otot internal anal yang membuka atau menutup anal Pada bagian lebih distal, serat otot rangka terorganisir menjadi cincin otot external anal SEL ENTEROENDOKRIN Ultrastructural feature GI endokrin sel endokrin : Sedikit stioplasmik basofil rER yang jarang sER yang banyak Banyak ribosom bebas Kompleks golgi yang belum berkembang dengan baik Granula sekretori bulat yang kecil pada bagian basal dari sel yang berdekatan dengan kapiler SEL APUD Amine Precursor Uptake and Decarboxylation Mampu mengambil precursor amina dan mendekarboksilasi mereka menjadi amina HISTOFISIOLOGI PREPARASI MAKANAN UNTUK ASIMILASI : 1. Ingestion, pada rongga mulut 2. Fragmentation, pada rongga mulut dan diselesaikan di lambung 3. Digestion, dimulai di rongga mulut, lambung dan diselesaikan di usus halus 4. Absorption, dimulai di lambung, terjadi kebanyakan di usus halus, dan diselesaikan di usus besar 5. Elimination, lewat anal canal Fungsi Lapisan Usus: 3. MUSCULARIS EXTERNA : 1. MUCOSA : • Pergerakan usus dengan Mensintesis enzim dan peristalsis hormone • Mencampurkan dan Melumasi sistem pencernaan mengocok isi usus Mengabsorpsi nutrisi 4. SEROSA (or adventitia) : Mengontrol fungsi • Mengandung pembuluh Gastrointestinal besar dan saraf untuk 2. SUBMUCOSA : keberlangsungan fungsi Peredam kejut mukosa Terdapat pembuluh darah dan limfa Gangguan pada sistem pencernaan 1. Gastritis : adalah sebuah peradangan, iritasi, atau pengikisan pada permukaan dinding lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung. 2. sembelit atau konstipasi : adalah gangguan pada organ pencernaan yang disebabkan oleh penyerapan air yang berlebihan. 3. Enteritis : adalah suatu proses radang usus yang berjalan akut atau kronis, akan menyebabkan peningkatan peristaltik usus, kenaikan jumlah sekresi kelenjar pencernaan serta penurunan proses penyerapan cairan maupun penyerapan sari-sari makanan di dalamnya 4. Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderitadiare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. namun, apabila feses yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar. 5. Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. tukak lambung dapat disebabkan oleh faktor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis, kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akanrusak. Malnutrisi (kurang gizi) adalah penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukanen+im pencernaan. gangguan tersebut disebabkan oleh sel- sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak. Apendiksitis merupakan bentuk peradangan pada umbai cacing (usus buntu). Hal ini biasanya diakibatkan oleh terperangkapnya sebagian isi usus kedalam apendiks yang menyebabkan peradangan dan infeksi yang menimbulkan rasa nyeri. jika terdapat indikasi terkena apendiksitis biasanya dokter menyarankan agar dilakukan Apendektomi atau operasi usus buntu Kanker lambung gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidak sanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus,sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbulrasa nyeri pada lambung Hemaroid adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita sembelit.Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan Kerarunan makanan umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Gejala-gejala keracunan makanan meliputi muntah- muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam. Dapatkah cairan di lambung keluar dari lambung? Kalau tidak mengapa tidak dapat keluar dari lambung? (GIA) Kenapa penderita gastritis akut tidak dapat mengonsumsi mie dan coklat? (INDARTI) Dapatkah penderita usus buntu yang telah dioperasi mengalami infeksi lagi?(AMI) Apakah orang yang mengalami kegemukan memiliki perbedaan kantung lemak yang menjumbai di usus besar dari orang normal? (AMI)