Anda di halaman 1dari 67

TATALAKSANA TUBERKULOSIS

PADA ANAK
BURDEN OF DISEASE

WHO. GLOBAL REPORT 2015


Baseline Target
No Indikator kunci
2014 2015 2016 2017 2018 2019

31,823 41,164
23,170 26,612 54,846 76,257
Cakupan penemuan
1 19% 22% 27% 36% 49% 70%
kasus TB Anak
118,873 115,495 112,19
120,000 121,070 108,979
8

31,823 41,164
Proporsi kasus TB anak 23,170 26,612 54,846 76,257
2 di antara semua kasus 7% 8% 9% 10% 11% 12%
TB 393,046 444,896 519,05
322,806 357,646 632,351
6
Proporsi anak < 5 tahun
mendapatkan PP INH N/A - 7,505 12,743
24,778 36,223
dibandingkan estimasi
3 anak < 5 th yang 0% 20% 30% 50% 60%
mendapatkan PP INH
37,525 42,475
(65% dari target 43,787 34,415 49,555 60,372
penemuan kasus)

Angka Keberhasilan
4 90% 90% 90% 90% 90%
Pengobatan TB Anak
MASALAH TB ANAK
Sulit mendiagnosis TB aktif
Gejala klinis dan radiologis tidak spesifik
Spesimen untuk kultur sebagai “gold standard”
sulit diperoleh
Terapi jangka panjang  membosankan 
dibutuhkan obat yang “child friendly”
M. tuberculosis inhalation

phagocytosis by PAM bacilli dead


TB exposure
live bacilli
incubation period

Patogenesis multiplies

primary focus formation


(2-12 weeks)

hematogenic spread (5%) lymphogenic spread


acute or occult
Primary complex
TST (+) Cell mediated immunity (+) P
r
i
m
TB disease Low immunity TB infection a
primary complex complication r
Optimal immunity
hematogenic spread complication y
lymphogenic complication
T
B
Dead
3)

immunity 
reactivation

Cured TB disease
KLASIFIKASI
Berdasarkan :

0Patogenesis – patofisiologi : TB Eksposure, TB Infection, TB


Dissease
0Hasil bakteriologis : Terkonfirmasi bakteriologi, Terkonfirmasi
klinis
0Lokasi anatomi : TB Paru & Ekstra paru
0Riwayat pengobatan : Pasien baru, Pernah diobati (pasien kambuh,
diobati kembali karena gagal, putus berobat, lain-lain), Tidak diketahui
0Hasil uji sensitivitas obat : Monoresistan, Poliresistan, MDR,
Resistan Rifampisin, XDR, TDR
0Status HIV : HIV Positif, Negatif, Tidak diketahui
DIAGNOSIS TB
DIAGNOSIS TB ANAK

1 BUKTI INFEKSI 3 dari 4


bukti
2 MANIFESTASI KLINIS

3 RADIOLOGIS

4 BAKTERIOLOGIS
1 BUKTI INFEKSI

1. Kontak (+)
dan/atau
2. Tuberkulin (+)
KONTAK
KONTAK SERUMAH

orang yang tinggal serumah minimal satu


KONTAK ERAT
malam, atau sering tinggal serumah pada
siang hari tidak
orang yang dengan kasus
tinggal indeks
serumah, dalam
tetapi sering3
bertemu
bulan dengansebelum
terakhir kasus indeks dalam
kasus waktu mulai
indeks yang
cukup lama, yang
mendapat intensitas
obat pajanan/berkontaknya
anti tuberkulosis (OAT)
hampir sama dengan kontak serumah. Dalam jangka
Kontak Kasus
waktu tertentu minimal 3 bulan.
Indeks
Mengapa bisa terjadi penularan
??
Semua pasien
Tuberculosis
yang infeksius
KASUS INDEKS

Kultur (-)
BTA (-)
KONTAK Durasi KONTAK
BTA (+)
Kultur (+)
Foto Toraks
(+)
Frekuensi KONTAK
65% 26% 17%
Kedekatan KONTAK
Infeksius
Kelompok Yang memudahkan
paling berisiko
penularan
TUBERCULIN TEST
NEGATIF
POSITIF
New Kits….. IGRA
Mantoux 0.1 ml PPD intermediate strength
 TB1. TB
Berat: infection
lokasi 1. Infeksi TB infection
miliary TB, TB meningitis
waktu pembacaan : 48-72 h post injection
(-)
: volar lower arm

 Gizi buruk infeksi tanpa sakit/ latent TB
2.
pengukuran Anergy
 Steroid jangka lama
: palpasi, tandai, ukur
QuantiFERON-TB PERFORMA
laporkan  infeksi DAN SETARA
www.cellestis.com
sakit
: millimeter, meski ‘0 mm’
diameter3.
 Infeksi
QuantiFERON-TB
Masa
virus:
indurasi
sakit,
Gold : Inkubasi
morbili,
TUBERCULIN
pasca
varicella www.oxfordimmunotec.com
terapi/sembuh
 Infeksibakteri
HARGA berat:
LEBIH typhus abdominalis,
MAHAL
T-SPOT.TB diphteria,
 pertussis
QuantiFERON-TB
0 - 2.
5 mm:Goldnegatif
in
Imunisasi BCG
tube
 Vaksinasi
5-9 3.mm:
Mycobacterium
positif
virus: meragukan
morbili, other than
polio
 Keganasan :positif
Hodgkin, leukemia,
tuberculosis
> 10 mm: (MOTT) ...
2 MANIFESTASI KLINIS

Chronic Unremitting Symptoms


 batuk
 demam
 berat badan turun atau gagal tumbuh
 pembesaran kelenjar limfe

biasanya disertai dengan


 nafsu makan turun/anorexia
 lemah, aktivitas menurun
BATUK
0 Bukan merupakan gejala utama pada anak
0 DD utama : ASMA
0 Batuk pada TB Anak :
Terus-menerus
 tidak membaik atau menetap ≥ 3 minggu
persisten (tidak pernah reda atau intensitas makin lama
makin berat)
sebab batuk lain sudah disingkirkan

14
KEADAAN GIZI
PB BB
cm -3 SD -2 SD
0 Parameter BB / TB-1lebih
SD Median
baik, 1 SD
namun 2 SD
pengukuran 3SD
 Usia
BB /<umur
5 thndapat
: WHO Z score 2007
membantu
45.0 1.9 2.1 2.3 2.5 2.7 3.0 3.3
BB/PB (< 2menilai
0Seharusnya thn) atau
KMSBB/TB (> 2 thn)
(tidak menilai sesaat, tapi
45.5 ada2.0dimensi 2.1waktu)2.3 2.5 2.8 3.1 3.4
 Kriteria :
0 Penyebab BB turun atau tidak naik harus dicari
46.0 < -3 SDlain
▪ 2.0
penyebab : gizi
2.2 duluburuk
2.4 2.6 2.9 gizi 3.2
atau ditatalaksana 3.5
0 Nafsu
▪ < makan
-2 SD : tidakkurang
gizi ada (anoreksia) dengan gagal
46.5 2.1
tumbuh dan2.3BB tidak
2.5 naik dengan
2.7 3.0
adekuat. 3.3 3.6

47.0
-2 SD
▪ 2.2
0 Berat s.d +1 SD2.6: gizi
badan/keadaan
2.4 gizi :baik
Penurunan
2.8 3.1 berat3.4
badan 3.7
atau berat badan tidak naik dalam dua bulan
47.5 berturut-turut
2.3 2.4 walau
2.6gizi adekuat
2.9 3.2 3.5 3.8

48.0 2.4 2.5 2.7 3.0 3.3 3.6 4.015


15 15
KLINIS
MARASMUS

16
KWASHIOKOR
DEMAM
0 Merupakan gejala umum penyakit infeksi
0 Pada TB Anak :
Umumnya tidak tinggi (subfebris)
Berlangsung > 14 hari
Penyebab demam lain sudah disingkirkan: ISK, demam
tifoid, malaria
Dapat disertai keringat malam

18
PEMBESARAN KGB
0 Sering terjadi di daerah leher, aksila atau inguinal
0 DD/ :
 Suspek TB : ≥ 1 cm (≥ 2 cm lebih sugestif ke arah TB) multipel, tidak
nyeri, tidak panas, konfluens, perabaan kenyal, awalnya warna
sama dengan sekitar  berubah menjadi livide (merah kebiruan).
 Infeksi bakteri : umumnya soliter, nyeri dan warna lebih merah dari
sekitarnya.
 Bisa juga karena alergi/atopi
 Terburuk : keganasan
0 Pemeriksaan definitif : PA, eksisi, atau FNAB ( Fine Needle
Aspiration Biopsy)

19
3 RADIOLOGIS

0 Limfadenopati hilus
atau paratrakeal
0 Atelektasis
Sugestif TB 0 Konsolidasi
0 Gambaran Milier
0 Lesi Gohn periferal
0 Efusi pleura
STANDAR FOTO 0 Kalsifikasi
AP-PA / LATERAL 0 Kavitas
0 Emphisema obstruktif
Hilar adenopathy
Gambaran Milier

22
Kavitas / adult type disease

23
Complicated gohn focus
Over diagnosis TB pada X-FOTO

100
100
80 Over-
diagnosis
60
40 32

20
0
Diagnosed by X- Actual cases
ray alone
12/20/2018 25
4 BAKTERIOLOGIS

GOLD
STANDAR
Gene Xpert - Xpert MTB/Rif Assay
The test could revolutionize TB care!
Perangkat Diagnostik lainnya
Tidak Direkomendasikan
0Laju endap darah (LED)
0Darah perifer lengkap : limfositosis
0Serologik (PAP Tb, ICT, Mycodot,
ELISA, A60, 38kD
SISTEM SKORING
BUKTI INFEKSI

BAKTERIOLOGIS
MANIFESTASI KLINIS
???

12/20/2018
RADIOLOGIS 30
ALUR DIAGNOSIS TB ANAK
Anak dengan satu atau lebih gejala TB:
Batuk ≥ 2 minggu
Demam ≥ 2 minggu
BB turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
Malaise ≥ 2 minggu
Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang adekuat

Pemeriksaan mikroskopis/tes
cepat dahak

POSITIF NEGATIF TIDAK DIPERIKSA


TB anak terkonfirmasi AKSES FOTO RO & UJI
bakteriologis  TUBERKULIN ?? 
YA TIDAK
SISTEM KONTAK TB PARU
SKORING DEWASA??
SKOR ≥ 6 SKOR < 6
ADA TIDAK
Terapi OAT
RHZE TST/KONTAK

+ -
TB ANAK Observasi gejala selama 2 minggu, bila
KLINS persisten  rujuk untuk evaluasi TB
SISTEM KONTAK TB PARU
SKORING DEWASA??
SKOR ≥ 6 SKOR < 6
ADA TIDAK
TST/KONTAK

+ -
TB ANAK Observasi gejala selama 2 minggu
KLINS

Menetap Menghilang

Terapi OAT
RHZ BUKAN TB
TATALAKSANA
PRINSIP PENGOBATAN

MULTI DRUG

LONGTERM
OBAT ANTI TUBERCULOSIS
Hipotesis pengobatan TB

Pop A: multiplikasi cepat (kavitas) INH

Pop B: multiplikasi lambat (asam) PZA


A Pop C: multiplikasi sporadis (kaseosa)RIF

Pop D: dormant, tidak bermultiplikasi ???


B
C
D
D

0 1 2 3 4 5 6
bulan

Aktivitas bakteri & efek ‘sterilisasi’


12/20/2018 37
S Durasi OAT
EM
B

PZA

RIF

INH
2 4 6 8 10 12
 Waktu (bulan)
PADUAN & DURASI TERAPI
PADUAN OAT PADA ANAK

Kortikosteroid : Meningitis TB, Endobronkhial TB dengan obstruksi, Perikarditis


TB, TB Milier, TB dengan efusi pleura, TB Abdomen dengan ascites)
DOSIS OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT)
Dosis harian
Obat (mg/Kg/hari)
Efek samping

Isoniazid 7-15 (10) Hepatitis,neuritis periferal,


(INH) (300 mg) hypersensitivitas
Gangguan gastrointestinal ,reaksi kulit,
Rifampicin 10-20 (15) hepatitis, thrombocytopenia,
(RIF) (600 mg) Enzim hepatic,perubahan
warna sekresi menjadi orange.

Pyrazinamide 30–40 (35) Hepatotoksisitas, hiperurisemia, arthralgia,


(PZA) gangguan gastrointestinal

Neuritis optik, menurunnya ketajaman


Ethambutol 15-25 (20) visual, sulit membedakan warna merah
(EMB) dan hijau,hipersensitivitas,
gangguan gastrointestinal

Streptomycin 15 – 40 (25)
Ototoksisitas,nefrotoksisitas
(SM)
Jika INH dan RIF digunakan bersamaan, maka dosis harian obat harus dikurangi, dosis INH
tidak boleh melebihi 10 mg/kgBB/hari
Guidance TB In children. WHO 2014
IDAI FDC (dosis) (75/50/150)
OAT Second-line Drugs
(WHO treatment guidelines for drug-resitant tuberkulosis – 2016)
EVALUASI PENGOBATAN
0 Kepatuhan dan ketaatan minum obat
0 Keputusan untuk menghentikan pemberian OAT
setelah 6 bulan terutama berdasarkan perbaikan
klinis
0 Foto thoraks TIDAK DIULANG, sebagai alat bantu
evaluasi terutama pada : TB milier, efusi pleura,
kavitas, dan atelektasis (Gambaran pembesaran
KGB hilus dapat menetap sampai 3 tahun walaupun
gejala klinis TB telah membaik)
0 Uji tuberkulin  tidak diulang!
TB Resistan Obat
TREATMENT FAILURE

POSSIBILITY OF MDR TB
ALUR DIAGNOSIS TB RESISTEN OBAT
Gejala TB dengan salah satu atau lebih kriteria berikut:
a.Riwayat pengobatan TB 6-12 bulan sebelumnya
b.Kontak erat dengan pasien TB MDR (bisa kontak serumah, di sekolah, di tempat penitipan anak, dsb)
c.Kontak erat dg : pasien yang meninggal akibat TB, gagal pengobatan/tidak patuh dalam pengobatan
d.Tidak menunjukkan perbaikan (hasil pemeriksaan dahak dan atau kultur yang masih positif, gejala tidak
membaik atau tidak ada penambahan berat badan) setelah pengobatan OAT lini pertama selama 2-3 bulan
e.Anak dengan TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian OAT

Pemeriksaan Gene Xpert

TB resisten TB sensitif rifampisin MTB not detected


rifampisin

Kondisi klinis stabil Kondisi klinis tidak


pengobatan TBRR/MDR standar OAT lini tanpa ada stabil* atau ada gejala
Lakukan biakan dan uji kepekaan pertama kegawatan TB berat **
obat

Observasi ketat

Pertimbangkan
Sesuaikan paduan OAT pengobatan secara
berdasarkan hasil uji kepekaan Gejala menetap atau empiris***
obat memberat Lakukan biakan dan
uji kepekaan obat
OAT LINI PERTAMA DAN KEDUA
GOLONGAN JENIS OBAT & DOSIS KETERANGAN
Golongan 1 Obat Lini Pertama Isoniazid (H): 15 – 20 mg/kg
Rifampisin (R): 10 – 20 mg/kg
Ethambutol (E): 15 – 25 mg/kg
Pirazinamid (Z): 30 – 40 mg/kg
Golongan 2 Obat Injeksi Streptomisin (S): 20 – 40 mg/kg  Maks 1000 mg
Amikasin (Am): 15 – 30 mg/kg  Maks 1000 mg
Kanamisin (Km): 15 – 30 mg/kg  Maks 1000 mg
 Maks 1000 mg
Kapreomisin (Cm): 15 – 30 mg/kg
Golongan 3 Golongan Levofloksasin (Lfx): 7,5 – 10 mg/kg  Anak < 5 tahun dua kali sehari, anak > 5
Fluorokuinolon Moksifloksasin (Mfx): 7,5 – 10 mg/kg tahun sehari sekali
Ofloksasin (Ofx): 15 – 20 mg/kg  Tidak direkomendasikan pada anak
dengan berat badan < 14 kg

Golongan 4 Obat bakteriostatik lini Etionamide (Eto): 15 – 20 mg/kg  Sikloserin dapat dilarutkan dengan aqua
kedua Protionamid(Pto): 15 – 20 mg/kg 10 ml
Sikloserin (Cs): 10 – 20 mg/kg
Terizidon (Trd): 10 – 20 mg/kg
Para amino salisilat (PAS): 200 – 300 mg/kg

Golongan 5 Obat : belum terbukti Clofazimin(Cfz) :1 mg/kg  maks 200 mg


efikasinya dan belum Linezolid (Lzd) : 10 mg/kg/dose 3x/hari  maks 600 mg
direkomendasikan Amoksilin/Asam ditambah Vit. B6
 maks 4000 mg amoksisilin dan 500 mg
WHO Klavulanat(Amx/Clv) : 80 mg/kg 2x/hari
klavulanat
Klaritromisin(Clr) : 7,5 mg/kg 2x/hari  maks 1000 mg
Meropenem (Mpn) : 20 – 40 mg/kg IV tiap 8 jam  maks 6000 mg
PADUAN OBAT TB MDR
TB MDR
terdiagnosis

Pyrazinamide (Z)
Gunakan OAT Etambutol (E)
Gol 1 yang sensitif

Kanamisin (Km)
Tambahkan 1 OAT Kapreomisin (Cm)
Gol 2 (OAT injeksi)

Levofloksasin (Lfx)
Tambahkan 1 OAT
Gol 3
Etionamide (Eto)
Sikloserin (Cs)
Tambahkan OAT
Para Amino Salisilat (PAS)
Gol 4 sampai didapatkan 4 OAT lini
Sodium PAS (PAS Na)
kedua yg tidak resistan
INH dosis tinggi
Clofazimin (Cfz)
Linezolid (Lzd)
Tambahkan OAT Amoksisilin/As Klavulanat (Amx/Clv)
Gol 5 sampai didapatkan 4 OAT lini Imipenem/Cilastatin (Ipm/Cln)
kedua yg tidak resistan Thioacetazone (Thz)
Klaritromisin (Clr)
CONTOH PEMILIHAN OAT
Seorang anak dengan TB RO resistan terhadap INH dan
Rifampisin terkonfirmasi dengan TCM dan uji kepekaan

Gunakan OAT Pyrazinamide (Z)


Gol 1 yang sensitif Etambuthol (E) Z dan E

Tambahkan 1 OAT Kanamisin (Km)


Km
Gol 2 (OAT injeksi) Kapreomisin (Cm)

Tambahkan 1 OAT Levofloksasin (Lfx)


Lfx
Gol 3

Etionamide (Eto)
Tambahkan OAT Sikloserin (Cs)
Gol 4 sampai didapatkan 4 OAT lini Eto & Cs
Para Amino Salisilat (PAS)
kedua yg tidak resistan Sodium PAS (PAS Na)

INH dosis tinggi


Clofazimin (Cfz)
Tambahkan OAT Linezolid (Lzd)
Km – Lfx - Eto –– Cs – Z - E / Eto – Lfx – Cs – Z - E
Gol 5 sampai didapatkan 4 OAT lini
kedua yg tidak resistan
Amoksisilin/As Klavulanat (Amx/Clv)
Imipenem/Cilastatin (Ipm/Cln)
Thioacetazone (Thz)
Klaritromisin (Clr)
Pemantauan Pengobatan pada pasien TB RO anak
Bulan pengobatan
Pemantauan
0 1 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18

Evaluasi utama
Pemeriksaan apusan dahak Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan pada

dan biakan dahak tahap lanjutan
Evaluasi penunjang
Konversi apusan dahak dan biakan
Evaluasi klinis (termasuk BB) Setiap bulan sampai
merupakan pengobatan
indikator selesai atau lengkap
utama kemajuan
Uji kepekaan obat  pengobatan. Berdasarkan indikasi
Foto toraks    
Ureum, kreatinin, serum Definisi konversi adalah jika pemeriksaan
 biakan
 3(tiga) kali
 berurutan
 menunjukkan
elektrolit
hasil negatif.
EKG  Setiap 3 bulan sekali
Thyroid Stimulating Hormone
   
(TSH)
Enzim hepar (SGOT, SGPT)     
Tes kehamilan  Berdasarkan indikasi
TB Perinatal
STATUS TB IBU POINT OF VIEW
(INFEKSIUS?
PENGOBATAN)
1. TRANSMISSION
(TB congenital / TB perinatal)
2. CLINICAL MANIFESTATION
3. APPROACH

STATUS BAYI
SEHAT/SAKIT
IBU HAMIL DENGAN
TUBERCULOSIS
partus

BAYI BARU LAHIR

evaluasi gejala

Tidak
Bergejala Bergejala
Profilaksis INH

Sugestif TB Gejala
lainnya Setelah
evaluasi gejala 6 bulan
TERAPI OAT Pemeriksaan setiap bulan Tes tuberkulin
Pemeriksaan penunjang : Uji
penunjang untuk tuberkulin, X-foto + Gejala + -
konfirmasi diagnosis thoraks,
bakteriologis - Obs
TB BCG
Kongenita Mendukung TB Tidak Profilaksis INH
l Diteruskan sampai 6 bulan
OTHER MANAGEMENT
ISSUES:
0 CORTICOSTEROIDS
0 Meningitis TB, Pericarditis TB

0 PYRIDOXINE SUPPLEMENTATION
0 HIV, severe malnutrition

0 NUTRITIONAL SUPPORT
0 Should be assesed REGULARLY during treatment
Perlukah Profilaksis?
WHO 2014
PROFILAKSIS
1. Balita SEHAT yang kontak dengan pasien TB dewasa
2. Balita SEHAT yang terinfeksi TB (Tes Tuberkulin
positif)
3. Anak HIV (+) yang kontak dengan pasien TB dewasa
dan atau tuberkulin (+)
4. Anak dengan imunodefisiensi yang kontak dengan
pasien TB dewasa dan atau tuberkulin (+)
Profilaksis
KONTAK TB PROFILAKSIS
DEWASA TERSIER
 TERAPI

INFEKSI TB

PROFILAKSIS PRIMER

INH 10 mg/kgBB SAKIT TB


Selama 6 bulan PROFILAKSIS SEKUNDER

INH 10 mg/kgBB
Selama 6 bulan
INVESTIGASI KONTAK
0 Identifikasi kontak
0 Pemeriksaan kontak
0 Pemberian PP INH
0 Monitoring dan evaluasi
Langkah-langkah
pelaksanaan

Pemeriksaan
untuk
Identifikasi Pengobatan atau Monitoring
menentukan ada
kontak tidaknya infeksi pencegahan dan evaluasi
laten TB (ILTB) yang sesuai
atau sakit TB
Alur Investigasi Kontak TB
Kontak TB Anak berkontak dengan pasienTB
BTA (+)
gejala TB

Tidak Ada

Umur > 5 thn dan Umur < 5 thn atau HIV (+)
HIV (-)

Tidak perlu PP INH PP INH

Follow up rutin

Timbul gejala atau tanda TB Lihat alur diagnosis TB


YA
pada Anak

TIDAK

Observasi Lengkapi pemberian


INH selama 6 bulan
Anak yang berkontak dengan Kasus Indeks TB RO
Kontak
Gejala TB TB RO

Satu atau lebih gejala(b) Tidak ada gejala

Pemeriksaan tes cepat Xpert MTB/RIF

Mtb Resistan Mtb Sensitif Mtb Negatif


Rifampisin (RR) Rifampisin (SR)

Tatalaksana OAT RHZE, Foto toraks,


TB RO Anak konfirmasi uji Tuberkulin
ulang setelah
2 bulan
TB (+) TB (-)

OAT lini
> 5 tahun ≤ 5 tahun HIV
pertama

Observasi Profilaksis
• Untuk kontak pasien TB yang kasus indeksnya sensitif
atau tidak terbukti resistan OAT, digunakan
Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid (PP INH)

Obat dan • Dosis PP INH 10 mg/kg BB (maks 300 mg/hari).


• Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada
Dosis waktu yang sama dan saat perut kosong.

• Pada pasien dengan gizi buruk dan infeksi HIV, diberikan


Vitamin B6 10 mg untuk dosis INH ≤200 mg/hari, dan
2x10 mg untuk dosis INH >200 mg/hari

• Lama pemberian 6 bulan (1 bulan = 28 hari pengobatan).


• Obat tetap diberikan sampai 6 bulan, walaupun kasus
indeks meninggal atau BTA kasus indeks sudah menjadi
negatif.
• Dosis obat disesuaikan dengan kenaikan BB setiap bulan.
PREVENTION OF TB IN
CHILDREN
IMPLEMENTATION AND MANAGEMENT
BY NTP; INTEGRATED CARE
THANK YOU

12/20/2018 67

Anda mungkin juga menyukai