Anda di halaman 1dari 25

Hemoroid

KHAULAH KARIMAH
Identitas Pasien
• Nama : Nn. Y
• Alamat : kandangan, Temanggung
• Usia : 13 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Pelajar
Anamnesis
• Keluhan Utama : Benjolan pada anus
• RPS : Pasien datang dengan keluhan terdapat
benjolan pada anus. Benjolan sedikit keluar di anus,
dan terkadang masuk ke dalam anus. BAB + kadang
berdarah, warna darah segar. BAK + normal.
Keluhan lain disangkal.
• RPD : Riwayat keluhan serupa disangkal, riwayat
penyakit lain disangkal.
• RPK : Riwayat keluhan serupa disangkal, riwayat
penyakit lain disangkal.
• Riw. Personal Sosial : Pasien tinggal bersama ayah,
ibu dan adiknya. Pasien sehari-hari bersekolah
duduk di kelas 2 SMP.
Pemeriksaan Fisik
• KU : cukup
• Kesadaran : Compos Mentis
• Vital Sign : TD : 110/70 N: 72x t : 36 rr: 22x
• Kepala : mata : cpa -/- si -/-
hidung : dbn
mulut : dbn
• Leher : tidak ada benjolan, PKGB –
• Thorax :
Cor : I : ictus cordis tidak tampak
P : ictus cordis tidak kuat angkat
P : tidak ada pembesaran jantung
A : S1S2 reguler
Pulmo: I : simetris. Tidak ketinggalan gerak
P : tidak ada benjolan, VF ki=ka
P: sonor seluruh lapang paru
A : sdv +/+
• Abdomen : I : datar
A : BU+
P : timpani
P : defans muskuler -, NT -, supel
Ektremitas : akral hangat
Status lokalis
• Regio rectal
I : terdapat benjolan sebesar biji semangka, darah
+
P : nyeri -
• Diagnosis
Hemoroid grade II-III

• Diagnosis banding
Polip recti
Fissura ani
Prolap recti
Definisi
• Hemoroid adalah jaringan normal yang terdapat pada
semua orang, yang terdiri atas pleksus arteri-vena,
berfungsi sebgai katup di saluran anus untuk membantu
sfingter ani, mencegha inkontinensia flatus dan cairan.
Apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau
penyulit, baru dilakukan tindakan. ( De Jong, 2002).

• Hema = darah ; Rheo : mengalir.


• Hemoroid dibagi menjadi 2 : dibawah atau diluar linea
dentate, pelebaran vena yg berada dibawah kulit
(subkutan) disebut hemoroid eksterna. Didalam atau
diatas linea dentate, pelebaran dibawah mukosa disebut
hemoroid interna.
Anatomi
• Canalis ani panjangnya 4 cm berjalan ke bawah
dan belakang dari ampula recti ke anus. Kecuali
defekasi, dinding lateralnya tetap terposisi oleh
m levator dan spinchter ani.
• Canalis ani dibatasi pada bagian posterior oleh
corpus anococcygeale, yang merupakan massa
jaringan fibrosa yang terletak antara canalis ani
dan os cocygis. Di lateral dibatasi oleh fossa
ischiorectalis yang terisi lemak.
• Pada pria, di anterior dibatasi corpus perianal,
diafragma urogenitalis, urethra pars
membranacea, dan bulbus penis.
• Pada wanita, di anterior dibatasi oleh corpus
perianal, diafragma urogenitalis dan bagian
bawah vagina.
• Bantalan hemoroid adalah jaringan normal
dalam saluran anus dan rectum distal untuk
kehidupan bersosial yang normal dapat
berfungsi sebagai menahan pasase abnormal
gas, feses cair dan padat. Fungsi lainnya adalah
efektif sebagai katup kenyal yang watertight.
• Bantalan hemoroid normal terfiksasi pada
jaringan fibroblastik dan otot polos dibawahnya.
• hemoroid interna dan eksterna saling
berhubungan dipisahkan oleh linea dentate.
• Mukosa paruh atas canalis ini berasal dari ektoderm
usus belakang (hind gut). Gambaran anatomi yang
penting :
1. Dibatasi oleh epitel selapis thoraks
2. Mempunyai lipatan vertikel yang dinamakan collum
analis yang dihubungkan satu sama lain pada ujung
bawahnya oleh plica semilunaris yang dinamakan
valvula analis (sisa membran proctedeum)
3. Persarafannya sama seperti mukosa rectum dan
berasal dari saraf otonom pleksus hipogastricus.
Mukosa hanya peka pada regangan.
4. Arteri yg memasok adalah arteri yg memasok usus
blkg yaitu a rectalis superior suatu cabang dr a
mesenterica inferior. Aliran vena terutama oleh v
rectalis superior.
5. Aliran cairan limfe terutama ke atas sepanjang a
rectalis superior menuju nodi limpatici para rectalis
dan akhirnya ke nodus limpatici mesenterica inferior.
• Mukosa paruh bawah canalis ani berasal dari
ektoderm proctodeum dengan struktur sbb :
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat
laun bergabung pada anus dengan epidermis
perianal.
2. Tidak mempunyai collum analis
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n. rectalis
inferior sehingga peka terhadap nyeri, suhu, raba,
tekan.
4. Arteri yang memasok adalah a rectalis inferior
suatu cabang a pudenda interna. Aliran vena oleh
v rectalis inferior muara dari v pudenda interna.
5. Aliran cairan limfe ke bawah menuju nodus
limpatici inguinalis superficialis medialis.
• Selubung otot sangat berkembang seperti pada
bagian saluran cerna, dibagi menjadi lapisan
otot luar longitudinal dan lapisan dalam
sirkular. Lapisan sirkular pada ujung canalis ani
menebal membentuk spincter ani internus
involunter. Spinchter internud diliputi lapisam
otot yang bercorak yang membentuk spinchter
ani ekternus volunter.
• Pada perbatasan antara rectum dan canalis ani,
penggabungan spincter ani internus denga pars
profunda spincter ani ekternus dan m.
puborectalis membentuk cincin yang teraba
pada pemeriksaan rectum dinamakan cincin
anorectal.
patofisiologi
• Kebiasaan mengedan lama & berlangsung
kronik salah satu resiko terjadinya hemoroid 
peninggian tekanan anus saat istirahat akan
menurunkan venous return sehingga vena
membesar dan merusak jaringan ikat
penunjang.
Patofisiologi hemoroid interna
• Hemoroid interna yang merupakan pelebaran
cabang-cabang v rectalis superior dan diliputi
oleh mukosa. Cabang vena yang terletak pada
collum analis posisi jam 3,7, 11 bila dilihat saat
pasien litotomi mudah sekali menjadi varises.
• Penyebab hemoroid interna diduga kelemahan
kongenital dinding vena karena sering
ditemukan pada anggota keluarga yang sama.
• Vena rectalis superior merupakan bagian paling
bergantung pada sirkulasi portal dan tidak
berkatup. Jadi berat kolom darah vena paling besar
pada vena yang terletak pada paruh atas canalis ani.
Disini jaringan ikat longgar submukosa sedikit
memberi penyokong pada dinding vena. Selanjutnya
aliran balik darah vena dihambat oleh kontraksi
lapisan otot dinding rectum selama defekasi.
• Konstipasi kronik sehingga mengedan lama
merupakan faktor predisposisi.
• Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat
penekanan vena rectalis superior oleh uterus gravid.
Kemungkinan hipertensi portal pada sirosis hepatis,
kanker rectum juga menghambat vena rectalis
superior.
Patofisiologi hemoroid eksterna
• Hemoroid ekterna adalah pelebaran cabang-cabang
vena rectalis inferior waktu vena in berjalan ke
lateral dari pinggir anus.
• Hemoroid ini diliputi kulit dan sering dikaitkan
dengan hemoroid interna yang sudah ada. Keadaan
klinik yang lebih penting adalah ruptura cabang-
cabang v rectalis inferior sebagai akibat batuk atau
mengedan disertai adanya bekuan darah kecil pada
jaringan submukosa dekat anus. Pembengkakan
kecil berwarna biru itu disebut hematoma perianal.
• Kedua plexus hemoroid internus dan ekternus
saling berhubungan secra longgar dan
merupakan awal dari alorah darah vena yang
kembali bermula dari rektum sebelah bawah dan
anus.
• Plexus hemoroid internus mengalirkan darah ke
vena hemoroidalis superior dan selanjutnya ke
vena porta
• Plexus hemoroid externus mengalirkan darah
ke peredaran sistemik melalui daerah perineum
dan lipat paha ke vena iliaca.
Derajat hemoroid interna
Derajat
I Berdarah, tidak menonjol keluar anus
II Berdarah, menonjol keluar anus,
reposisi spontan
III Berdarah, menonjol keluar anus,
reposisi manual
IV Berdarah, menonjol keluar anus, tidak
dapat di reposisi lagi
Gejala klinis
• Hemoroid eksterna
Pada fase akut menyebabkan nyeri, biasanya
berhubungan dengan udem dan nyeri saat
mobilisasi. Hal ini muncul akibat dr trombosis vena
hemoroid dan terjadi perdarahan sekitar. bebera[pa
hari setelah nyeri timbul nekrosis dan berkembang
menjadi ulkus. Setelah beberapa minggu trombus
tersebut mengalami perbaikan dan meninggalkan
kulit berlebih yg s=dikenal sebagai skin tag.
Akibatnya timbu rasa mengganjal, gatal dan iritasi.
• Hemoroid interna
Gejala yang biasanya adalah protrusio,
perdarahan, nyeri tumpul dan pruritus.
Trombosis atau prolapsus akut yang yang
disertai edema atau ulserasi luar biasa nyerinya.
Hemoroid interna bersifat asimtomatik., kecuali
bila prolaps menjadi strangulatas. Tanda satu-
satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna
adalah perdarahan darah segar tanpa nyeri
perrektum selama atau setelah defekasi.
Diagnosa
• Inspeksi : dilihat kult sekitar perineum dna dilihat
adakah jaringan atau tonjolan yang muncul.
• Palpasi : diraba akan memberikan gambaran loaksi nyeri
dalam anal kanal. Dinilai juga tinus spincter ani.
Biasanya hemoroid sulit diraba kecualiukurannya besar.
• Anoskopi : untuk memcari bentuk dan lokasi hemoroid,
dgn memasukan alat untuk membuka lapang pandang.
• Proktosigmoidoskopi : untuk memastikan bahwa bukan
disebabkan oleh proses radang atau keganasan tingkat
yg lebih tinggi.
• Pemeriksaan feses
• Dilakukan untuk mengetahui adanya darah samar.
Terapi
• Hemoroid eksterna :eksisi dengan anestesi lokal dilanjutkan
dengan pengobatan non operatif.
• Hemoroid interna :
a. Non invasive treatment
bagi yg keluhan minimal. Edukasi dan obat-obatan
vasostopik. Obat hydrokysethylen.
b. Ambulatory treatment
- Scleroterapy
- Infrared coagulation
- Bipolar diatherapy
- Cryotherapy
- Rubber band ligation
c. Surgical approach
- Hemoroidectomy (open dan close hemoroidectomy)

Anda mungkin juga menyukai