PT. Tanjung Putia, adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan salah
satu kontraktor yang di miliki oleh PT. Bintang Delapan Mineral yang berlokasi di Desa
Bahomakmur Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
Tujuan utama dari kegiatan survey pemetaan pada PT. Tanjung Putia adalah untuk mengetahui
seberapa signifikan kahh perubahan bentuk topografi dari penambangan di area tambang.
Untuk efisiensi pekerjaan penambangan maka dilakukan pengukuran kemajuan tambang
dengan menggunakan alat ukur pemetaan, kususnya di area penambangan PT. Tanjung Putia
IDENTIFIKASI MASALAH
Perlunya diketahui metode pemodelan kemajuan tambang untuk mengetahui berapa perubahan
volume material sehingga menjadi acuan penilaian langkah-langkah teknis pada kegiatan
selanjutnya.
Perlunya diiketahui berapa rata-rata penurunan dan peningkatan elevasi berdasarkan hasil
pengukuran.
MASALAH PENILITIAN
Berapa perubahan volume material yang Berapa perubahan luas material daerah
ditambang yang ditambang
BATASAN MASALAH
Masalah kemajuan tambang
pada PT. Tanjung Putia,
sebagai lokasi penilitian
Pemodelan kemajuan
tambang hasil survey
pemetaan
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
berapa rata-rata
perubahan berapa
penurunan dan
volume material yang
peningkatan elevasi
di tambang dalam
setiap hasil
setiap minggu
pengukuran
Pemodelan Kemajuan Tambang yaitu proses pengolahan data baik data dari hasil survey
maupun hasil pengukuran lapangan yang kemudian diolah melalui software pendukung
sehingga menhasilkan perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah tambang. Dalam hal ini
adalah perubahan bentuk permukaan pada daerah tambang PT. Tanjung Putia.
Total Station adalah alat ukur berbasis elektronik hasil gabungan antara teknologi Theodolit
dengan teknologi EDM (Electronic Distance Measurement). EDM adalah alat ukur jarak
elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik sinar infra merah sebagai
gelombang pembawa sinyal pengukuran. Hasil output dari Total Station berupa koordinat X,
koordinat Y, dan elevasi dan keterangan lain sehingga perhitungan untuk mendapatkan nilai
koordinat dan elevasi tidak perlu dilakukan.
TOTAL STATION
1. Alat Bantu Bidik
4. Nivo Tabung
5. Batu Baterai
6. Tombol Operasi
7. Layar
9. Nivo Kotak
ArcGIS adalah perangkat yang sangat populer dan andal Surpac adalah software yang sudah dikenal di dunia
dalam melakukan tugas- tugas Sistem Informasi pertambangan tidak hanya untuk engineer tapi juga
Geografis (GIS). Meskipun cukup banyak perangkat digunakan untuk geology, surveying, dan IT dan
lunak alternatif yang lebih murah dan bahkan gratis, finance. surpac merupakan salah satu software tambang
tetapi ArcGIS masih menjadi perangkat lunak GIS yang analist. Perangkat lunak ini memberikan efisiensi dan
utama. Keandalan ArcGIS tidak saja dalam hal membuat akurasi melalui kemudahan penggunaan 3-D, grafis
peta, melainkan yang lebih utama adalah membantu yang bagus dan alur kerja otomatis serta dapat
praktisi SIG melakukan analisis, pemodelan, dan disesuaikan dengan proses kerja khususnya untuk
pengelolaan data spasial secara efektif dan efisien. perusahaan yang bergerak di industri pertambangan
TEORI DASAR PERHITUNGAN
SURVEY PEMETAAN
a) Azimuth (Sudut Jurusan)
Azimuth adalah suatu sudut yang diukur dari titik utara ke suatu titik
tertentu searah jarum jam.
Penentuan azimuth
TEORI DASAR PERHITUNGAN
SOFTWARE PENDUKUNG
SURVEY PEMETAAN
b) Jarak Datar (d)
c) Sudut Vertikal (Zenith)
Jarak datar dapat diperoleh dengan menggunakan
rumus : Sudut antara PA dan garis mendatar
D = ( BA-BB ) x 100 sin² Z dinamakan sudut miring h dan sudut
antara PA dan garis tegak lurus
Dimana :
dinamakan sudut zenith z, karena garis
D = Jarak Datar
tegak lurus yang ditarik selalu melalui
BA = Benang Atas titik zenit. Hubungan antara sudut miring
BB = Benang Bawah h dan sudut zenith z adalah h + z = 90°.
Z = Zenit atau sudut vertical Bila Garis PA terletak di bawah garis
mendatar maka sudut h akan diberi tanda
d) Koordinat (x dan y)
X = Xawal + D x Sin α
negatif. Nilai h berada pada 0 - 90°
Y = Yawal + D x Cos α dengan tanda positif dan negatif.
Dimana : Sedangkan sudut zenith selalu
X = Absis
Y = Ordinat mempunyai tanda positif dengan nilai 0 -
D = Jarak datar 180°.
Α = Sudut Jurusan (Azimuth
TEORI DASAR PERHITUNGAN
SOFTWARE PENDUKUNG
SURVEY PEMETAAN
DATA PENGUKURAN
Geology Regional, Iklim & Curah Hujan,
LAPANGAN
Sejarah Perusahaan
( Koordinat X, Y Dan Elevasi Z )
PEMODELAN
Mining Area (Ob, Quary Dan
PEMBUATAN PETA Disposal ) Dan Menggunakan
KEMAJUAN TAMBANG Metode CUT AND FILL dan CROSS
Per Pekan SECTION
Untuk mengetahui berapa prubahan volume per-week, Untuk mengetahui berapa perubahan penurunan dan
peningkatan elevasi per-week, dilakukanlah proses
dilakukanlah proses pemodelan yang selajutnya
pemodelan yang selajutnya dianalisis dengan Metode
dihitung dengan Metode Cut And Fill pada Surpac Cross Section pada Surpac 6.3.2. Metode Cross Section
6.3.2. Cut And Fill adalah salah satu metode untuk adalah salah satu metode untuk menganalisis penurunan
dan peninkatan elevasi pada area tambang dari hasil
menghitung volume, luas, dan tonase cut and fill dari
survey pemetaan dan pemodelan.
hasil pemodelan.
PEMODELAN KEMAJUAN TAMBANG
WEEK I (WK I)
8A pandawa tanggal 2 - 10 februari 2018 dimana pada luas Boundery tiap Segmen dan pengambarannya
pada surpac sehingga diperoleh jumlah luas Cut Area Tiap segmen memerlukan nilai Density pada area
tambang. Nilai density pada PT. Tanjung Putia adalah 1.48 gram/cm3. Adapun nilai hasil pengolahan luas
1 21237.02 m3
2 1756.28 m3
3 891.64 m3
4 13158.80 m3
Total 37,043.74 m3
PEMODELAN KEMAJUAN TAMBANG
WEEK II (WK II)
8A pandawa tanggal 11 - 17 februari 2018 dimana pada luas Boundery tiap Segmen dan
pengambarannya pada surpac sehingga diperoleh jumlah luas Cut Area Tiap segmen memerlukan nilai
Density pada area tambang. Nilai density pada PT. Tanjung Putia adalah 1.48 gram/cm3. Adapun nilai hasil
pengolahan luas Cut Area tiap Segmen berdasarkan data yang di peroleh.
Minggu01-
384696.987 387636.987 9680003.866 9682779.071 585.267 975.110
10febriari2018.dtm
1 253.52 m3
2 396.03 m3
3 3063.74 m3
4 3170.94 m3
5 4943.05 m3
8A pandawa tanggal 19 - 24 februari 2018 dimana pada luas Boundery tiap Segmen dan
pengambarannya pada surpac sehingga diperoleh jumlah luas Cut Area Tiap segmen memerlukan nilai
Density pada area tambang. Nilai density pada PT. Tanjung Putia adalah 1.48 gram/cm3. Adapun nilai hasil
pengolahan luas Cut Area tiap Segmen berdasarkan data yang di peroleh.
1 13623.15 m3
2 36561.44 m3
3 11081.33 m3
Total 61,265.92 m3
Dan dari hasil pengolahan pada metode Cut And
Fill dalam menghitung volume tertambang pada
pit 8A pandawa tanggal 19-24 februari 2018
maka diperoleh hasil volume yang tertambang
adalah 61,265.92 m3
PEMODELAN KEMAJUAN TAMBANG
WEEK IV (WK IV)
8A pandawa tanggal 26 februari – 05 maret 2018 dimana pada luas Boundery tiap Segmen dan
pengambarannya pada surpac sehingga diperoleh jumlah luas Cut Area Tiap segmen memerlukan nilai
Density pada area tambang. Nilai density pada PT. Tanjung Putia adalah 1.48 gram/cm3. Adapun nilai hasil
pengolahan luas Cut Area tiap Segmen berdasarkan data yang di peroleh.
1 8592.76 m3
2 53977.13 m3
3 494.13 m3
4 5301.60 m3
5 3957.11 m3
Total 72,322.73 m3
Penurunan Elevasi
( Metode Cross Section )
Dengan menggunakan metode Cross Section pada surpac 6.3.2 penurunan
elevasi pada area tambang dari data actual sebelumnya dengan sesudah.
Sayatan B - B’
Sayatan C – C’
Rata-rata
3.64 M
Perpenampang
Line Section / Sayatan
Penurunan Elevasi WK III dan WK IV
Sayatan A – A’
Sayatan B - B’
Sayatan C – C’
Line Section / Sayatan
Penurunan Elevasi WK III dan WK IV
Sayatan D – D’ Sayatan G – G’
Sayatan E – E’ Sayatan H – H’
Sayatan I – I’
Sayatan F – F’
Hasil Penurunan Elevasi
WK III dan WK IV
Penurunan Elevasi Daerah Dari Minggu 3 Sampai Ke 4
Penurunan Elevasi Penampang
No.Poin Penampang 1 Penampang 2 Penampang 3 Penampang 4 Penampang 5 Penampang 6 Penampang 7 Penampang 8 Penampang 9
1 3.6 3.36 3.48 8.75 1.77 3.18 5.27 6.52 9.78
2 3.58 3.93 3.81 8.91 6.38 8.82 2.65 6.07 7.02
3 3.98 4.14 0.72 7.85 8.99 9.31 6.98
4 1.39 4.21 1.21 6.49 8.24 7.78
5 1.76 0.91 0.92 6.34 6.65 6.15
6 1.64 1.36 8.27 5.81 5.58 2.72
7 0.78 2.34 8.3 6.15 4.53 1.63
8 2.2 8.19 6.76 2.52
9 1.66 5.6 4.85 3.21
10 1.52 2.37 4.67 2.64
11 1.24 4.72
12 3.23
Jumlah 16.73 25.63 44.11 74.53 50.51 39.59 7.92 12.59 23.78
Rata-rata Perpoin 2.39 2.563 4.01 6.210833333 5.051 5.655714286 3.96 6.295 7.926666667
Jumlah 44.06221429
Rata-rata
4.89 M
Perpenampang
Peningkatan Elevasi
( Metode Cross Section )
Dengan menggunakan metode Cross Section pada surpac 6.3.2
Sayatan B - B’
Sayatan C – C’
Line Section / Sayatan
Penurunan Elevasi WK III dan WK IV
Sayatan D – D’ Sayatan G – G’
Sayatan E – E’ Sayatan H – H’
Sayatan F – F’ Sayatan I – I’
Hasil Peningkatan Elevasi
WK I dan WK IV
Peningkatan Elevasi Daerah Disposal Dari Minggu 1 Sampai Ke 4
Peningkatan Elevasi Penampang
No.Poin Penampang 1 Penampang 2 Penampang 3 Penampang 4 Penampang 5 Penampang 6 Penampang 7 Penampang 8 Penampang 9
1 2.09 2.09 2.01 0.99 1.31 1.01 0.93 0.45 0.79
2 2.4 1.95 1.97 1.63 1.61 2.78 0.79 1.28 1.95
3 2.75 2.72 2.58 2.65 2.1 3.1 0.95 2.06 3.07
4 2.91 2.8 3.42 3.19 4.95 3.98 1.1 2.65 4.02
5 3.81 2.77 4 4.43 6.87 4.18 1.11 2.65 4.41
6 5.77 4.14 4.46 5.71 7.28 4.93 1.37 2.95 4.41
7 6.32 5.27 5.15 6.92 6.79 4.54 1.48 3.69 4.13
8 5.17 6.4 6.39 7.87 4.73 2.92 3.27 4.53 3.77
9 2.85 6.58 6.77 7.52 3.79 3.69 3.9 4.29 2.45
10 2.03 5.81 4.99 5.23 2.1 3.97 2.96 3.05 1.61
11 1.49 3.95 3.33 3.76 2.21 4.01 3.62 1.28 1.52
12 1.04 2.48 3.1 3.03 1.88 3.62 4.09 0.39
13 0.42 1.69 3.35 2.81 0.78 0.83 4.48
14 0.57 0.98 2.06 1.79 3.04
15 0.7 0.92 0.77 1.22
16 0.53
Jumlah 39.62 50.86 54.5 58.3 46.4 43.56 34.31 29.27 32.13
Rata-rata Perpoin 2.83 3.17875 3.633333333 3.886666667 3.569230769 3.350769231 2.287333333 2.439166667 2.920909091
Jumlah 28.09615909
Rata-rata Perpeanampang 3.12 M
Luas Dan Pembuatan Peta
Kemajuan Tambang Tanggal 02-10 Januari 2018
Overburden 8034.194 m2
Limonite 713.16 m2
Saprolite 2197.099 m2
Total 12183.582 m2
Luas Dan Pembuatan Peta
Kemajuan Tambang Tanggal 11-17 Januari 2018
Overburden 4883.786 m2
Limonite 1222.87 m2
Jalan 675.126 m2
Total 6781.782 m2
Luas Dan Pembuatan Peta
Kemajuan Tambang Tanggal 19-24 Januari 2018
Overburden 43910.002 m2
Limonite 6886.89 m2
Saprolite 3357.939 m2
Quary 3678.505 m2
Jalan 210.915 m2
Total 58044.251
Luas Dan Pembuatan Peta
Kemajuan Tambang Tanggal 26 Januari – 05 Maret 2018
Total 87528.823 m2
KESIMPULAN
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumya perhitungan volume dengan menggunakan metode cut and fill, penurunan dan
peningkata elevasi dengan menggunakan metode cross section, serta perhitungan luas area tambang hasil pengukuran sebagai
perbandingan kemajuan tambang di PT. Tanjung Putia, maka dapat disimpulkan :
Dari hasil perhitungan dengan metode Dari hasil perhitungan dan analisis Perhitungan dan analisis dengan
dengan metode cross section diperoleh
cut and fill diperoleh volume total cut rata - rata penurunan elevasi Week I metode cross section diperoleh rata -
area selama tanggal 2-10 januari 2018( dan Week II tidak dilakukan rata peningkatan elevasi Week I, II, III
perhitungan antara Week I dan Week II,
WK I ) sebesar, 37,043.74 m3, tanggal Week II dan Week III diperoleh rata – dan Week IV tidak dilakukan
11-17 januari 2018 ( WK II ) sebesar, rata penurunan elevasi sebesar 3.64 perhitungan. Perhitungan dan analisis
Meter, Week III, Week II dan Week IV
12,639.53 m3, tanggal 19-24 januari diperoleh rata – rata penurunan elevasi Week I dan Week IV diperoleh rata-rata
2018 ( WK III ) sebesar, 61,265.92 m3, sebesar 4.89 Meter. peningkatan elevasi sebesar 3.12
dan tanggal 26 januari – 05 maret 2018 Meter
( WK IV ) sebesar, 72,322.73 m3.
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan perubahan luas area tambang dari hasil pengukuran diperoleh total luas selama tanggal 2-10 januari
2018( WK I ) sebesar, 12.183,582 m2, tanggal 11-17 januari 2018 ( WK II ) sebesar, 6.781,782 m2, tanggal 19-24 januari 2018 (
WK III ) sebesar, 58.044,251 m2, dan tanggal 26 januari – 05 maret 2018 ( WK IV ) sebesar, 87528.823 m2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan atau analisis perbedaan jumlah/hasil volume, penurunan dan peningkatan
elevasi, dan luas dari hasil pangukuran dan pemodelan.
1. Density pada suatu area tambang, nilai density sangat diperlukan ketika menghitung volume cut area dengan metode
cut and fill.
2. Pangupasan lapisan yang tidak menentu tergantung tebal atau luas suatu lapisan yang yang akan ditambang.
3. Banyak-sedikitnya data koordinat hasil pengukuran lapangan/survey. Karna hasil dari pangukuran pemodelan
kemajuan tambang bisa dilakukan, baik pemodelan kemajuan tambang per-hari, per-minggu (week) ataupun per-
bulan.
Senin, 24 Desember 2018