dirasakan sejak 6 bulan yang lalu dan semakin lama semakin sering. Nyeri yang
dirasakan hilang timbul, onset sekitar 15 menit dan tidak ada penjalaran
• Pasien mengatakan BAK kadang keruh, namun nyeri dan darah disangkal. BAB
• Merokok (-)
• Alkohol (-)
• Jarang berolah raga (+)
PEMERIKSAAN FISIK
DILAKUKAN PADA TANGGAL : 27 NOVEMBER 2018 PUKUL 7.30
Pemeriksaan Fisik
• Kesan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis GCS 15 (E4V5M6)
• Suhu : 36,3oC
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Heart Rate : 82x/menit
• Pernapasan : 20x/menit, teratur
• Berat badan : 75 kg
• Tinggi Badan : 162 cm
• IMT : 75/(1,62) 2 = 28,8 kg/cm2 (Obes I)
Kepala:
Normosefali, simetris kanan-kirii
Abdomen
I : Datar, Bowel movement tidak terlihat
Mata: A: Bising usus (+)
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+) P: Tympani seluruh kuadran abdomen
P: Supel pada seluruh lapang abdomen, Nyeri tekan pada kuadran
kanan (+), Ballotemen sign (+/-), Nyeri ketok CVA (+/-), Defans (-) .
Leher:
Tidak ada pembesaran KGB cervical dan thyroid
Ekstremitas :
Pulmo : Akral hangat, Pallor (-), Pada regio lateral digiti V plantaris pedis
I : I : Bentuk dada normal, simetris kanan kiri dextra terdapat ulkus berukuran 5x3x3cm, berwarna kekuningan,
P : NT (-), focal fremitus sama kuat kanan kiri slough (+), dengan dasar luka otot, NT (-), pus (+), jaringan
P : Sonor pada seluruh lapang paru nekrotik (+), gangren (-), edema cruris (+)
A : Vesikuler (+/+), Rh (+/+), Wh (+/+)
Cor :
I : IC tidak tampak
P : IC tidak teraba
P : Pekak, batas jantung kesan normal
A : S1/S2 normal, regular, murmur (-), gallop (-)
01/10/2018, 18.34
Darah Rutin
Pemeriksaan Lab Hemoglobin
9,8* 13,2-17,3
g/dL
Hematokrit %
30,5 45-52
• Anemia
• Hb : 9,8
Terapi Farmakologis
Ceftriaxone (1 x 2 gr)
Ketorolac (2 x 30 mg)
IVFD NaCl 500cc/ 24 jam
Tatalaksana non medikamentosa
• Extended Pyelolithotomy Nephrectomy dextra
Tindakan Operasi
• Desinfeksi dengan povidone iodine dan alkohol 70%
• Dilakukan insisi kutis, subkutis, dan fascia
• Ditemukan perlengketan, dilakukan pembebasan renal dextra dari
subcapsuler
• Renal dextra berisi pus/ pyonefrosis
• Diputuskan nefrektomi dextra (informed consent pada keluarga)
• Dilakukan klem pada ureter dan arteri, kemudian dipotong
• Dilakukan pemasangan drain dan kateter
• Luka dibersihkan dengan NaCl 0,9%, kemudian di jahit
Tindakan Post Operasi Edukasi
• Pemberian antibiotik profilaksis • Menjelaskan penyakit yang
dan anti nyeri post operasi
diderita, pengobatan, komplikasi
• Observasi KU, TNRS pasien,
drain, kateter dan prognosisnya
• Observasi luka post operasi • Menjelaskan mengenai
(rembesan darah/cairan, tanda-
tanda infeksi) pemeriksaan penunjang dan
tatalaksana selanjutnya
Prognosis
• Ad vitam : Ad bonam
• Ad functionam : Dubia
• Ad sanationam : Ad malam
PEMBAHASAN
BATU STAGHORN
Pendahuluan
• Batu staghorn menyerupai tanduk dan mempunyai cabang2
• Biasa ditemukan pada kalkulus ginjal obstruksi
• Tersering terbentuk dari struvit – kalsium karbonat (dapat juga batu
sistin, kalsium oksalat, dan asam urat)
• Predisposisi terjadinya ISK
• RSUPN-Cipto Mangunkusumo
• Tindakan tahun 1997 - 2002 182 – 847 pasien (meningkat krn ESWL)
DEFINISI
• Batu staghorn menempati satu
collecting system berekstensi ke satu
atau lebih kaliks
• Dibagi menjadi dua
• Parsial sebagian cabang collecting
system
• Komplit seluruh collecting system
• Kombinasi magnesium amonium fosfat
dengan kalsium karbonat
Etiologi
• Batu struvit (triple phosphate, batu magnesium ammonium
phosphate, dan batu infeksi)
• Lebih banyak pada wanita rentan ISK
• Gangguan aliran urin (stasis) neurogenic bladders, kateter urin
menetap, lesi pada spinal cord
• Batu struvit pH alkali (>7) pada bakteri produksi urease
• Proteus spp., Kleibsiella spp., Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas,
Haemophilus, Corynebacterium, Ureaplasma
Patofisiologi
• Bacteria produce urease amonia meningkat pH tinggi penurunan
kelarutan fosfat
• Urease urea menjadi amonia + karbon dioksida dihidrolisis menjadi
ion amonium + bikarbonat
• Ion amonium + bikarbonat mengikat kation bebas karbonat apatit
dan struvit
• Karbonat apatit mengkristalisasi pada pH urin ≥ 6.8
• Struvit mengkristalisasi pada pH urin ≥ 7.2
• Selain itu bakteri juga metabolisme sitrat kalsium dan magnesium tidak
berikatan dengan sitrat
• Inflamasi peningkatan sekresi mukus agregasi kristal
• Amonia lapisan pelindung glikosaminoglikan urothelial rusak &
meningkatkan adheren bakteri ke epitel transisional
Patofisiologi
• Internal
echoes/
collecting
system debris
(with or
without a fluid-
debris level)
• Collecting
system gas
• Stones (A) Sagittal ultrasound of an older male with Proteus mirabilis sepsis shows
a deformed, chronically hydronephrotic kidney, with layering collecting system echoes.
(B) Corresponding noncontrast-enhanced CT shows a large right hydronephrotic sac and
perinephric infiltration. Clinical history and imaging findings prompted successful, emergent drainage.
Differential diagnosis
• Kidney cancer
• Renal abscess
• Perinephric abscess
Penatalaksanaan
• Percutaneous
nephrostomy
Penatalaksanaan
• Nephrectomy prosedur pembedahan untuk menghilangkan
seluruh bagian ginjal
• Indications nephrectomy kidney cancer, severe trauma to the
kidney and benign disease such as symptomatic hydronephrosis,
chronic infection, polycystic kidney disease, shrunken kidney,
hypertension or renal calculus
Komplikasi
• Septik shock
• Xanthogranulomatous pyelonephritis
• Renal abscess
• Perinephric abscess
• Fistula to pleura, colon and duodenum
Daftar Pustaka
• Melmed S, Melmed S, Melmed S, Larsen P, Kronenberg H, Larsen P et al. Williams
textbook of endocrinology. 11th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2016.
• American Urological Association. AUA Guideline on the Management of Staghorn
Calculi:Diagnosis and Treatmen Recommendations. 2005.
• Wein A, Kavoussi L, Partin A, Peters C, Campbell M. Campbell-Walsh urology. 11th ed.
Elsevier; 2016.
• Cecil R, Goldman L, Schafer A. Goldman-Cecil medicine. 25th ed. Elsevier; 2016.
• Healy K, Ogan K. Pathophysiology and Management of Infectious Staghorn Calculi.
Urologic Clinics of North America. 2007;34(3):363-374.
• Penter G, Arkell D. The fragmented staghorn calculus: a radiological sign of pyonephrosis.
Clinical Radiology. 1989;40(1):61-63.
• Ioan S, Alexandru C. PYONEPHROSIS: DIAGNOSIS AND TREATMENT: REPORT OF 65 CASES.
Universitatea Transilvania Brașov. 2015.
• Rumack C, Levine D. Diagnostic ultrasound. 5th ed. Elsevier; 2018.
• Madi R, Hemal A. Robotic Pyelolithotomy, Extended Pyelolithotomy, Nephrolithotomy,
and Anatrophic Nephrolithotomy. Journal of Endourology. 2018;32(S1):S-73-S-81.
TERIMAKASIH