Anda di halaman 1dari 35

Laporan Presentasi Kasus

Wanita 33 Tahun dengan Gangguan Afektif Bipolar,


Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang

Oleh : dr. Afifah Preyanka D.


Pembimbing : dr. H. Ryan Ramdhan

SEORANG LAKI-LAKI USIA 61 TAHUN DENGAN COLIC ABDOMEN


DAN ???
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 33 tahun
Alamat : Tambun, Bekasi
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan swasta
Masuk RS : 18 Desember 2018
No CM : 115297
DPJP Spesialis : dr. Yusri, SpKJ
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal
18 Desember 2018.

Sebab dibawa ke Rumah Sakit:


Keluhan Pasien: sering murung, sulit tidur
Keluhan keluarga/pengantar: murung, gelisah
TERAPI
Riwayat Penyakit Sekarang: (onset, tanda dan gejala, hendaya, stresor)
Tahun 2016:
• Suami pasien meninggal dunia, pasien belum memiliki anak.
• Sering melamun, gelisah, menangis sendiri.
• Tidak bisa tidur.
• Interaksi dengan lingkungan berkurang.
• Kegiatan sehari-hari dan merawat diri masih baik dan atas inisiatif sendiri.

+ 1 tahun yang lalu:


• Tidak gelisah
• Interaksi dengan lingkungan membaik
• Kegiatan sehari-hari dan merawat diri baik dan atas inisiatif sendiri.
TERAPI
+ 6 bulan yang lalu:
• Pasien menikah lagi dengan seorang duda yang sudah memiliki satu anak
perempuan berusia 3 tahun.
• Pasien merasa lebih gembira daripada sebelumnya.
• Jarang tidur, biasa tidur sekitar 2-3 jam saja kemudian bangun dan sudah
tidak dapat tidur lagi sampai pagi.
• Pasien merasa tidak mudah lelah.
• Interaksi dengan lingkungan membaik
• Kegiatan sehari-hari dan merawat diri baik dan atas inisiatif sendiri.
TERAPI

+ 1 minggu yang lalu:


• Pasien merasa perlakuan suami terhadapnya berubah, suami pasien sering
mengabaikan pasien bila ada masalah di pekerjaan.
• Pasien sering merasa sedih dan gelisah, nafsu makan berkurang, dan lemas.
• Pasien merasa tidak bisa tidur karena memikirkan masalahnya dgn suami.
• Lebih sering berdiam diri dan menangis.
• Pasien merasa bersalah dan takut perubahan perilaku suaminya adalah kare
na pasien.
• Pasien malas melakukan aktivitas sehari-hari, pasien memilih untuk pulang k
e rumah ibu pasien dan menjauhi suaminya untuk sementara. Interaksi pasie
n dengan lingkungan terbatas.
• Kegiatan sehari-hari dan merawat diri baik
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat Sebelumnya
Psikiatri: Pasien belum pernah mengalami gangguan psikiatri sebelumnya

Medis Umum:
Riwayat kejang demam : disangkal
Riwayat epilepsi : disangkal
Riwayat trauma kepala : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat nyeri dada/sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit maag : disangkal
Riwayat pingsan : disangkal
Riwayat gegar otak : disangkal

Penggunaan Obat – obatan dan NAPZA: disangkal


RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat Pramorbid

Prenatal dan Perinatal


Pasien merupakan anak tunggal. Tidak ada masalah saat kehamilan dan persalinan
ibu. Pasien lahir cukup bulan, spontan tanpa penyulit dan cacat bawaan. Keadaan
bayi saat lahir langasung menangis, riwayat gangguan napas tidak ada, berat badan
dan panjang badan saat lahir tidak diketahui.
Masa Anak Awal (0 sampai 3 tahun )
Pasien sejak lahir diasuh dengan penuh kasih sayang oleh ayah dan ibu kandung
pasien. Pasien tidak pernah diasuh oleh orang lain selain kedua orang tuanya.
Riwayat tumbuh kembang normal sesuai usia.
RIWAYAT PSIKIATRI
Masa Kanak Pertengahan (3 – 7 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Pasien tidak mempunyai
banyak teman namun mampu bergaul dengan baik. Pasien tidak pernah mengalami
sakit berat dan tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera
kepala. Riwayat kejang disangkal, riwayat menderita penyakit berat disangkal.
Masa Kanak Akhir ( 7 – 11 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya. Pasien tidak
mempunyai banyak teman namun mampu bergaul dengan baik.Pasien dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi sdengan baik. Pasien tidak pernah mengalami
sakit berat dan tidak pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cedera
kepala. Riwayat kejang disangkal
Masa Remaja (11 – 18 tahun)
Pasien menyelesaikan pendidikan hingg SMA dengan baik. Pasien tidak mempunyai
banyak teman namun mampu bergaul dengan baik. Tidak ada masalah saat remaja.
RIWAYAT PSIKIATRI
Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien tidak pernah berkelahi di sekolah
Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang pengajar bahasa Inggris di LPIA.
Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam, sejak kecil dididik ajaran agama Islam, pasien menunaikan
sholat dan kadang-kadang membaca Al-Qur’an.
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah saat usia 25 tahun, suami pertama sudah meninggal, pasien tidak
memiliki anak dari suami pertama. Saat ini pasien sudah menikah lagi, suami pasien me
miliki anak perempuan berusia 3 tahun dari pernikahan sebelumnya.
RIWAYAT PSIKIATRI
Masa Dewasa
Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti atau melihat kegiatan kemiliteran
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam pelanggaran/masalah hukum.
Situasi Hidup Sekarang
Pasien tinggal di rumah bersama suami dan anak suami pasien. Anak suami pasien
terkadang tinggal di rumah kakek dan nenek dari ibunya.

Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak memiliki kelainan/masalah dalam riwayat psikoseksual

Mimpi, Fantasi dan Nilai-nilai


Pasien ingin memperbaiki hubungannya yang renggang dengan suami dan anak
pasien.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum

Penampilan Umum
Perempuan, usia 33 tahun, penampilan sesuai usia, tampak lemas, kebersihan dan
kerapian baik.

Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Hipoaktif

Sikap Terhadap Pemeriksa


Kooperatif, kontak psikis (+), wajar (+), dapat dipertahankan (+)

Mood dan Afek


Mood (pasien) : depresif
Afek : serasi
STATUS MENTAL

B. Pembicaraan (volume suara, intonasi, banyak/sedikit pembicaraan)


Kualitas dan kuantitas bicara kurang, volume suara kurang, intonasi kurang, jawaban
relevan terhadap pertanyaan.

C. Gangguan Persepsi
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi : Tidak ada
STATUS MENTAL
D. Pikiran
Arus pikir : lancar Isi Pikir :
Flight of Idea : Tidak ada Waham : Tidak ada
Asosiasi longgar : Tidak ada Paranoia : Tidak ada
Pikiran berpacu : Tidak ada Preokupasi :
Tangensialitas : Tidak ada Pasien memikirkan perubahan sikap sua
Sirkumstansialitas : Tidak ada minya
Inkoherensi : Tidak ada Obsesi dan Kompulsi : Tidak ada
Asosiasi bunyi : Tidak ada Fobia : Tidak ada
Verbigerasi : Tidak ada Gagasan bunuh diri/membunuh:Tidak ada
Persevasi : Tidak ada Ide-ide referensi/influence : Tidak ada
Blocking : Tidak ada Kemiskinan isi : Tidak ada
Pikiran samar-samar : Tidak ada
Neologisme : Tidak ada Bentuk pikir : realistik
STATUS MENTAL
E. Sensorium dan Kognitif
Kesadaran psikiatri : Jernih
Konsentrasi dan Perhatian
Konsentrasi : baik
Orientasi
Perhatian : baik
Personal: baik
Waktu : baik
Kapasitas untuk Membaca dan Menulis
Tempat : baik
Baik
Situasional : baik
Kemampuan Visuospasial: Baik
Daya ingat
Segera : baik
Pikiran Abstrak : Baik
Jangka Sedang : baik
Jangka Pendek : baik
Pengendalian Impuls : Baik
Jangka Panjang : baik
STATUS MENTAL

F. Tilikan
Derajat 5

G. Pertimbangan
Baik

H. Taraf Dapat Dipercaya


Dapat dipercaya
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Keadaan umum : Tampak lemas
Kesadaran : Composmentis, GCS E4M6V5=15
Tanda vital : TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit
N : 84x/menit, regular
t : 37˚C (aksiler)
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 56 kg

Status Generalis : Dalam batas normal

Status Neurologis : Kesan dalam batas normal


PEMERIKSAAN PSIKOMETRI

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) = 14


Kesan : depresi sedang
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F.31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang
Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Stressor hubungan dengan suami yang merenggang
Aksis V : GAF 1 tahun terakhir 80-71
GAF saat diperiksa 70-61
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
Frimania 2x200 mg p.o.
Seroquel 1x200 mg p.o.

Psikoterapi
Terapi Keluarga
Memberi edukasi kepada keluarga untuk memberi dukungan kepada pasien. Memotiv
asi ibu pasien untuk memberikan kegiatan agar pasien tidak terlalu memikirkan kondisi
nya.

Terapi Suportif
Memberikan dukungan agar pasien menerima kondisinya dan memotivasi pasien untu
k mengungkapkan permasalahannya dengan suami. Memotivasi pasien untuk mengisi
waktu dengan kegiatan positif.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam

FAKTOR BAIK BURUK


GENETIK Tidak ada Ada
PENCETUS Stressor: jelas Stressor: tidak jelas
STATUS MARITAL Menikah Tidak menikah
STATUS EKONOMI Cukup Kurang
KEKAMBUHAN Tidak ada kekambuhan Kekambuhan
GEJALA Gejala positif menonjol Gejala negatif menonjol
RIWAYAT PRAMORBID Baik Buruk
SUPPORT LINGKUNGAN Baik Kurang
ONSET Akut Kronik
USIA < 25 Tahun < 18 tahun atau > 25 tahun
TINJAUAN PUSTAKA
GANGGUAN AFEK BIPOLAR
Mood: suasana perasaan yang bersifat pervasive dan bertahan lama, yang
mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya

Afek: respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai melalui ekspresi
wajah, pembicaraan, sikap, dan gerak-gerik tubuh pasien (bahasa tubuh).

GANGGUAN AFEK BIPOLAR:


Gangguan mood yang kronis dan berat yang ditandai dengan episode mania,
hipomania, eutimia, campuran dan depresi.
Bersifat episodik berulang (sekurang-kurangnya dua episode).
Khas: adanya penyembuhan sempurna antar episode.
GANGGUAN AFEK BIPOLAR
DSM IV
Bipolar tipe I:
Kriteria episode manik harus terpenuhi selama setidaknya satu minggu.

Bipolar tipe II:


Memiliki karakter adanya episode depresif dan episode hipomanik
(kriteria episode manik tidak terpenuhi)

Bipolar tipe campuran:


Kriteria episode manik, hipomanik dan depresif yang tercampur atau berganti
dengan cepat.
.
PPDGJ III
Gangguan afektif bipolar tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya
dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada
waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek yang disertai penambahan energi
dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan
afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi).

Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar episod.
Episode manik biasanya dimulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2
minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih lama
(rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang
usia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup
yang penuh stres atau trauma mental lain (adanya sres tidak esensial untuk
penegakkan diagnosis)..
PPDGJ III
F31.0 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini hipomanik
F31.1 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini manik tanpa gejala
psikotik
F31.2 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini manik dengan gejala
psikotik
F31.3 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini depresif ringan
atau sedang
F31.4 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini depresif berat tanpa
gejala psikotik
F31.5 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini depresif berat
dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan Afektif bipolar, dengan episode kini campuran
PPDGJ III
EPISODE DEPRESI

Gejala Utama:
1. Mood depresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan
3. Berkurangnya energi (mudah lelah)

Gejala Tambahan:
1. Konsentrasi & perhatian kurang
2. Harga diri & tidakPD
3. Gagasan tentang rasa bersalah & tidak berguna
4. Pandangan masa depan suram & pesimis
5. Gagasan/pikiran bunuh diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan berkurang
TERAPI
TUJUAN TERAPI:
• Mengurangi gejala bipolar
• Mencegah episode berikutnya
• Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan
• Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian episode
• mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi normal
TERAPI
1. Terapi non farmakologi
• Psychoeducation for the patient and family
• Psikoterapi
• Stress reduction (relaxation, yoga, massage, etc)
• Sleep, nutrition, exercise  support outcomes
• ECT(electroconvulsive therapy
TERAPI
2. Terapi farmakologi
PILIHAN TERAPI LINI 1
Mania Akut • Litium, Divalproat,Olanzapin, Risperidon, Quetiapin
(IR/XR), Klozapin, dan Aripiprazol
• Kombinasi: Litium/Divalproat (+) Risperidon
• Kombinasi: Litium /Divalproat (+) Aripiprazol
Episode Depresi Akut • Litium, Lamotrigin,Quetiapin (IR/ER)
GB I • Kombinasi: Litium/Divalproat (+) SSRI (Fluoksetin)
• Kombinasi: Olanzapin (+) SSRI
• Kombinasi Litium(+) Divalproat
Episode Depresi Akut Quetiapin
Tidak Monoterapi dengan gabapentin (untuk ang refrakter)
direkomendasikan
TERAPI
LITHIUM
Merupakan agen antimania.
Tujuan: Menstabilkan suasana perasaan, mencegah episode manik pada
gangguan afektif bipolar, gangguan afektif bipolar, gangguan skizoafektif,
siklotimia, depresi mayor.
Cara Kerja: Mempengaruhi pelepasan neurotransmitter serotonin dan nor
epinefrin pada neuron terminal serta pompa ion transmembran.

Dosis:
Dosis terapi: 1,0-1,4 mEq/L; Dosis awal: 20 mg/KgBB/hari;
Dosis rumatan: 0,4-0,8 mEq/L

Klasifikasi agen antiaritmia:


• Garam lithium, contohnya lithium karbonat
• Lain-lain, yaitu carbamazepine, asam valproat, natrium divalproat.
TERAPI
QUETIAPIN
Merupakan antipsikotik generasi II (atipikal).
Cara Kerja: Menghambat reseptor pasca sinaps dopamin (khususnya D2)
dan serotonin di otak.

Dosis:300-800 mg/hari
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai