Anda di halaman 1dari 27

APPENDICITIS ACUTE

Oleh : Pembimbing :
dr. Irfan Sugiyanto dr. H. Ryan Ramdhan
IDENTITAS
DATA PASIEN
Nama Tn. N
Umur 18 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Alamat Jl. Nusa Indah Blok C14 No. 7 RT 008 RW 005,
Tambun Selatan

Agama Islam
Pekerjaan Pelajar
No. RM 050901-42
Tanggal Masuk RS 13 September 2018

DPJP dr. Nanang Wahyu Hidayat, Sp. B


ANAMNESIS

• Nyeri perut kanan bawah sejak 3


hari SMRS

• Badan lemas, mual + muntah 2x,


nafsu makan
RIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG

• Nyeri perut kanan bawah


• Demam naik turun

• Nyeri semakin memberat


• Mual + muntah 2x
• Nafsu makan menurun
RIWAYAT
PENYAKIT
PEMERIKSAAN FISIK

• E4 V5 M6, Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang

• TD : 137/86
• HR : 100x/menit, reguler
• RR : 20x/menit
• Suhu : 37,3 oC
PEMERIKSAAN FISIK
Mata • Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

• JVP tidak meningkat


Leher
• KGB tidak teraba membesar
• S1 S2 reguler, M (-), G (-)
Thoraks
• SNV ka=ki, Rh -/-. Wh -/-
• Supel
Abdomen • BU (+) 2x per menit
• Nyeri tekan titik Mc Burney (+), Rovsing’s sign (+)
Ekstremitas • Akral hangat, CRT < 2”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Colic abdomen e.c
Suspect Appendictis
Acute
TATALAKSANA IGD

TERAPI

IVFD Asering 500cc 20 tpm


Inj. Ranitidin 50mg
Inj. Ondancetron 4mg
Inj. Ketorolac 30mg
PROGNOSIS
Quo ad Vitam Dubia Ad Bonam
Quo ad Sanationam Dubia Ad Bonam
Quo ad fungsionam Dubia Ad Bonam
Perjalanan penyakit
APPENDICITIS ACUTE
Definisi
Anatomi
✢ Apendisitis merupakan peradangan dari
✢ Apendiks merupakan organ berbentuk
apendiks vermiformis, yang lebih dikenal
tabung10 cm dan berpangkal di sekum.
dengan sebutan infeksi usus buntu dan ini
Lumen menyempit di proksimal dan
merupakan penyakit yang sering dijumpai.
melebar di distal.
✢ Apendiks terletak di ileosekum dan
merupakan pertemuan ketiga tinea koli.
✢ Apendiks menerima aliran darah dari
cabang apendikuler dari a.ileocoelica.
✢ Persarafan apendiks berasal dari
persarafan simpatis yang berasal dari
plexus mesenterikal superior (T10-L1),
dan parasimpatis yang aferennya
berasal dari n.vagus

17
Fisiologi

18
ETIOLOGI

Obsruksi lumen apendiks Ras dan makanan


✢ Masuknya fekalit ✢ Makan daging (tidak makan sayur)
✢ Kerusakan mukosa dan adanya tumor ✢ Konstipasi dan pemakaian laksatif
✢ Terdapat bekuan darah ✢ Flora usus normal apatogen menjadi
✢ Sumbatan oleh cacing ascaris patogen.
✢ Pengendapan barium di pemeriksaan ✢ Fokal infeksi dari tempat lain yang
x-ray sebelumnya. menjalar secara hematogen

Anatomi apendiks
✢ Apendiks bagian dari sekum secara embriologis (ada hubungan mikroorganisme)
✢ Sirkulasi dari cabang ileocoelica saja sehingga bila ada bagian yang buntu maka bagian yang
terletak dibawahnya akan mati.
✢ Apendiks ujungnya buntu dan sisi lain ada valvula yg lumennya relatif kecil.
Kalau ada obstruksi → mucus tetap diproduksi →tekanan akan meningkat → pecah→ nekrosis.

19
PATOFISIOLOGI

Sekresi mucus dan Peningkatan Tekanan dalam


Obstruksi lumen cairan tekanan mukosa venula dan
intraluminal limfatik meningkat

Terjadi inflamasi
transmural, edema, Bakteri menyerang Terjadi iskemia Aliran darah dan
vascular stasis, dan mukosa dan mukosa inflamasi limfe terhambat
nekrosis dari submukosa dan ulserasi
muscular

20
MANIFESTASI
KLINIS

Nyeri di bawah
epigastrium (umbilicus) Setelah periode 12 jam, Kadang tidak ada nyeri
menetap, disertai kram nyeri terlokalisir di epigastrium
kuadran kanan bawah.
yang intermitten.

Bila peritonitis, terdapat Obstipasi sebagian besar


nyeri tekan difus, defans Anoreksia dan vomitus terjadi sebelum nyeri
muskular, bising usus hampir selalu menyertai abdomen dan merasa
menurun atau hilang appendicitis. bahwa defekasi dapat
pada distensi abdomen. mengurangi rasa nyeri
perutnya.

21
PEMERIKSAAN
PALPASI KLINIS
Defans muskular
Nyeri tekan dan nyeri lepas di kuadran
kanan bawah
Penekanan perut kiri
bawah akan dirasakan
nyeri pada
perut kanan bawah
(Rovsing)
Pada Ibu hamil trimester III, terjadi
RECTAL TOUCHE
pergeseran sekum ke • Nyeri bila infeksi dapat dicapai dengan jari, misal pada appendisitis pelvika
kraniolateral dorsal oleh uterus, keluhan • Nyeri tekan positif pada arah jam 9-12.
• Pada yang mengalami komplikasi, ampula teraba distensi/cenderung kolaps.
nyeri bergeser
sampai ke pinggang kanan.
Peristaltik usus sering normal, dapat
hilang karena ileus
paralitik pada peritonitis generalisata
akibat appendisitis
perforata. 22
PEMERIKSAAN
TAMBAHAN

Rovsing’s Sign Psoas sign Obturator sign


•Dengan cara penekanan pada kuadran •Dilakukan dengan rangsangan otot psoas •Tes dilakukan dengan cara pasien
kiri bawah menyebabkan refleks nyeri dengan hiperekstensi sendi panggul kanan berbaring terlentang, tungkai kanan
pada daerah kuadran kanan bawah atau fleksi aktif sendi panggul kanan, difleksikan dan dilakukan rotasi interna
kemudian paha ditahan. secara pasif.

23
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Laboratorium Foto USG CT scan


abdomen

Adanya fluid level Diameter >6 mm, Appendiks yang


Peningkatan leukosit yang terlokalisir tidak tertekan, inflamasi tampak
dan PMN dalam sekum dan peristaltik berkurang, berdilatasi (>5 cm)
ileum terminal dan akumulasi cairan dan dindingnya lebih
di periappendikal tipis

24
DIAGNOSIS
BANDING
Gastroenteritis Demam Dengue Limfadenitis Kelainan ovulasi
Mesenterika

Infeksi panggul Kehamilan diluar Kista ovarium Endometriasis


kandungan terpuntir eksterna

Urolitiasis Penyakit saluran


pielium/ureter cerna lainnnya
kanan

25
PENATALAKSANAAN
Terapi pilihan satu-satunya : Pembedahan ( Apendiktomi)

 Pada appendisitis dengan abses atau phlegmon


Dianjurkan untuk drainase abses dan appendektomi dilakukan 6-10
minggu kemudian

 Pada appendisitis dengan perforasi


Perlu dilakukan laparotomi
Sebelum pembedahan perlu dilakukan perbaikan keadaan umum
dengan infus pemberian antibiotik untuk kuman gram negatif dan positif
serta kuman anaerob, dan pemasangan pipa nasogastrik.

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai