Anda di halaman 1dari 49

ANALISIS KEADAAN DAN

MASALAH KESEHATAN
(analisis situasi)
Tahap-tahap dalam
PSC
Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Cycle Tujuan
Pemantauan

Alternatif
Pelaksanaan &
Pemecaha
Penggerakkan
n Masalah
Rencana
Operasional
1.a. Konsep Dasar Analisis Situasi Dalam
Perencanaan Kesehatan

 Analisis situasi adalah langkah paling awal


dalam perencanaan kesehatan.
 Langkah-langkah dalam perencanaan bersifat
sequential (berkesinambungan).
 Kualitas suatu perencanaan kesehatan sangat
ditentukan oleh kualitas pelaksanaan analisis
situasi.
1.b. Tujuan Analisis Situasi
 Memahami masalah secara jelas dan
spesifik.
 Mempermudah menentukan prioritas
masalah (diperolehnya informasi kuantitatif).
 Mempermudah penentuan alternatif
pemecahan masalah (diperolehnya
informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah).
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan (HL. Blum)

Genetik

Lingkungan Yankes
Fisik,biologi, Derajat kesehatan Promotif,preventif,
sosial ekonomi Fisik,mental,sosial kuratif & rehabilitatif

Perilaku
Sikap, gaya hidup
2. ANALISIS DERAJAT KESEHATAN
 MORTALITAS
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
“  kematian bayi (di bawah 1 thn) per
1000 kelahiran hidup pada tahun
tersebut”

AKB =  kematian bayi usia < 1 th


----------------------------------------- x 1000
 kelahiran hidup
Lanjutan

b. Angka Kematian Balita


“  balita yang mati selama setahun per
1000 balita pada tahun tersebut”.

AKBlt =  kematian balita dlm setahun


--------------------------------------------- X 1000
jumlah Balita
Lanjutan

c. Cause Spesific Death Rate (CSDR)


“ kematian disebabkan penyakit tertentu
dalam setahun per 100.000 penduduk
pada tahun tersebut”.

CSDR =  kematian akibat penyakit ttt


--------------------------------------------- x 100.000
jumlah penduduk
Lanjutan
 MORBIDITAS
a. Incidence Rate
“ kasus baru suatu penyakit yang
terjadi dalam suatu kelompok pddk
tertentu dan dalam waktu tertentu”.

IR =  kasus baru penyakit tertentu pada waktu tertentu


-------------------------------------------------------------------------- X 1000
 penduduk yang beresiko terkena penyakit tsb
pada periode waktu yang sama.
Lanjutan
b. Prevalence Rate (PR)
"  penderita penyakit tertentu dalam suatu
kelompok pddk tertentu dan dalam waktu
tertentu”.
ada 2 macam perhitungan prevalence rate:
 point prevalence rate
 period prevalence rate

PR =  pddk yang sakit selama waktu ttt


-------------------------------------------------- X 1000
 penduduk
Lanjutan

Penggunaan angka incidence dan prevalence :


untuk penyakit akut  Incidence
untuk penyakit kronis  Incidens & prevalence

Prevalence  untuk merencanakan penyediaan


pelayanan kesehatan.
Incidence  untuk penilaian program-program
kesehatan.
lanjutan

c. Case Fatality Rate


“Proporsi orang yang mati akibat penyakit
tertentu di antara orang yang terkena penyakit
tersebut”. Dinyatakan dalam %.

KEGUNAAN :
 membandingkan berat ringannya akibat
berbagai macam penyakit terhadap manusia.
 menunjukkan efekifitas upaya
penanggulangan penyakit tertentu.
3. ANALISIS KEPENDUDUKAN
Manfaat ukuran demografis
dalam perencanaan kesehatan :
1. Sebagai denominator ukuran masalah
kesehatan.
2. Sebagai dasar perhitungan besarnya sasaran
program kesehatan.
3. Sebagai dasar prediksi beban upaya/program
kesehatan.
4. Sebagai dasar prediksi masalah kes yang
dihadapi.
Lanjutan

Ukuran-ukuran demografis yang penting


dalam perencanaan kesehatan :
1. Jumlah penduduk
2. Kesuburan (fertility), ada tiga indikator :
a. Angka kelahiran kasar :  bayi yang lahir
hidup selama setahun per 1000 penduduk.

CBR =  kelahiran
------------------------- X 1000
Total penduduk
Lanjutan

b. Angka kesuburan :  bayi yang lahir hidup selama


setahun per 1000 wanita berusia 15-44 thn

FR =  wanita
----------------------------- x 1000
 wanita usia 15-44 th

c. Angka kesuburan total :  rata-rata anak yang


dilahirkan hidup dari seorang wanita selama
hidupnya
Lanjutan

3. Kematian
a. Angka kematian kasar (CDR) : Jumlah
kematian per 1000 penduduk pada tahun tertentu.
 kematian
CDR = -------------------- x 1000
 penduduk

b. Angka kematian menurut kelompok umur : Jumlah


kematian pada kelompok umur tertentu per 1000
penduduk yang tergolong kelompok umur tsb.
LANJUTAN

4. Pertumbuhan penduduk
“ Laju pertambahan penduduk dalam satu tahun
tertentu, yang disebabkan oleh kelahiran, kematian
dan migrasi penduduk”. Besarnya dinyatakan dlm %.

 kelahiran ‘03 -  kematian ‘03 + migrasi netto ’03


GR = ------------------------------------------------------------------ x 1000
’03 Total penduduk 2003
Lanjutan

5. Struktur umur  piramida penduduk (penting


untuk perencanaan KB, Imunisasi, dll)
6. Angka ketergantungan (Dependency Ratio) :
“perbandingan antara jumlah penduduk usia non
produktif ( < 15 th dan > 64 th ) terhadap jumlah
penduduk usia produktif ( 15-64 th)”. Dinyatakan
dalam %.
7. Distribusi/kepadatan penduduk  jumlah
penduduk yang mendiami luas wilayah tertentu.
8. Mobilitas penduduk  imigrasi dan emigrasi.
4. ANALISIS UPAYA KESEHATAN

 Upaya kes adalah seluruh jenis pelayanan di


bidang kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
 Komponen Analisis : INPUT – PROSES – OUTPUT
1. Analisis input : tenaga (jumlah,ratio,distribusi),
biaya/dana (sumber,alokasi,pengelolaan), alat.
2. Analisis proses : ketepatan waktu, diagnosa.
3. Analisis output : cakupan pelayanan
 Analisis peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan (belum ada analisis standar)  ratio kader
kesehatan yang aktif /  penduduk
5. ANALISIS PERILAKU
 Penyebab masalah kesehatan  faktor
perilaku dan non perilaku.
 Indikator faktor perilaku :
- Pemanfaatan : jamban keluarga, sumber
air bersih
- Preventif act : cuci tangan sebelum makan
- Pola konsumsi : konsumsi sayuran dan
buah2an
- Protectif act : penggunaan helm
Lanjutan

Komponen faktor perilaku (Green) :


1. Predisposing factor 
knowledge,attitude,values,persepsi
2. Enabling factor  sumber daya,
keterampilan, rujukan dan penerimaan
3. Reinforcing factor  sikap/perilaku
petugas kes, tokoh masy, orang tua, dll
6. ANALISIS LINGKUNGAN
 Lingkungan adalah keseluruhan yang
kompleks dari fisik, sosial budaya, ekonomi
dan estetika yang memberi pengaruh kepada
individu/masy.
 Komponen dan indikator lingkungan :
fisik : udara,air,radiasi,panas,cahaya,pemukiman
biologis : kuman penyakit,reservoir,vektor,tumbuhan
dan binatang.
sosial : politik, migrasi, mata pencarian, dll
METODE ANALISISI
 1.Analisis pembandingan
 Data dari suatu indikator dibandingkan
dengan standar yg berlaku umum atau
dibandingkan dengan target yang harus
dicapai. (Standar lokal, nasional,
internasional, nilai cakupan, target dari
suatu program kesehatan). Dapat pula
dibandingkan dengan data yang didapat
dari daerah lain
 2. Metode kecenderungan (trend)
 Analisis kecencerungan sangat berguna
untuk melihat kecenderungan kejadian
penyakit di suatu daerah, melihat apakah
kejadian penyakit tertentu mempunyai
kecenderungan siklus atau tidak serta
dapat memperkirakan hubungan kejadian
penyakit dengan terjadinya kasus-kasus
tertentu
PENYAMPAIAN DATA
 Penyajian data analisa situsi dapat berupa
 • Naratif atau deskriptif untuk data data
kualitatif
 • Tabel secara sistematik dan detail,
mudah dipahami
 • Grafik ,lebih memudahkan pembacaan
dan intrepretasi data jenis : histogram,
grafik garis, grafik batang, pie chart,
scatter plot dll
IDENTIFIKASI MASALAH
 DARI DATA YANG TERKUMPUL

 MASALAH?
PENETAPAN PRIORITAS
MASALAH
 Penetapan prioritas masalah menjadi bagian
penting dalam proses pemecahan masalah
dikarenakan dua alasan. Pertama, karena
terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan
karena itu tidak mungkin menyelesaikan
semua masalah. Kedua, karena adanya
hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu
semua masalah diselesaikan (Azwar, 1996).
METODE
 PENDEKATAN KUANTITATIF
 PENDEKATAN KUALITATIF
PRIORITAS MASALAH
 Untuk lebih mudah kita menganalisis
permasalahan yang menjadi prioritas,
terdapat beberapa alat analisis yang dapat
digunakan. Diantara alat analisis tersebut
adalah matriks urgency, seriousness, and
growth atau yang sering disingkat Matriks
USG. Alat analisis yang lain adalah
Matriks Komparasi. Berikut uraian dari
masing-masing mattriks tersebut.
Matriks USG

 Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari


pengaruhnya sekarang ini terhadap
produktivitas, orang, dan / atau sumber
dana dan daya?
 Bagaimana mendesaknya dilihat dari
waktu yang tersedia?
 Bagaimanakah perkiraan yang terbaik
mengenai kemungkinan berkembangnya
masalah?
3 FAKTOR
 Urgency
 berkaitan
dengan mendesaknya waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Semakin mendesak
suatu masalah untuk diselesaikan maka
semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
 Seriousness
 berkaitandengan dampak dari adanya
masalah tersebut terhadap organisasi.
Dampak ini terutama yang menimbulkan
kerugian bagi organisasi seperti
dampaknya terhadap produktivitas,
keselamatan jiwa manusia, sumber daya
atau sumber dana. Semakin tinggi
dampak masalah tersebut terhadap
organisasi maka semakin serius masalah
tersebut.
 Growth
 berkaitan dengan pertumbuhan masalah.
Semakin cepat berkembang masalah
tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang
cepat berkembang tentunya makin
prioritas untuk diatasi permasalahan
tersebut.

Tabel USG
NO Permasalahan U S G Total Urutan
Skor Prioritas
1
2
3
Total
METODE CARL
 Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian
kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL
tersebut mempunyai arti:
C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana,
sarana dan peralatan)
A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada
mudah diatasi atau
tidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada
ketersediaan
metode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan
seperti peraturan atau
juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga
pelaksana maupun kesiapan
sasaran, seperti keahlian atau
kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar
pengaruh kriteria yang satu dengan yang
lain dalam pemecahan masalah yang
dibahas.
PENYEBAB MASALAH
 Diagramfishbone ini umumnya digunakan pada
tahap mengidentifikasi permasalahan dan
menentukan penyebab dari munculnya
permasalahan tersebut. Selain digunakan untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan
penyebabnya, diagram fishbone ini juga dapat
digunakan pada proses perubahan.
LANGKAH FISH BONE
 1. Membuat kerangka Diagram Fishbone. Kerangka
Diagram Fishbone meliputi kepala ikan yang
diletakkan pada bagian kanan diagram. Kepala ikan
ini nantinya akan digunakan untuk menyatakan
masalah utama. Bagian kedua merupakan sirip, yang
akan digunakan untuk menuliskan kelompok
penyebab permasalahan. Bagian ketiga merupakan
duri yang akan digunakan untuk menyatakan
penyebab masalah. Bentuk kerangka Diagram
Fishbone tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
 2. Merumuskan masalah utama. Masalah
merupakan perbedaan antara kondisi yang ada
dengan kondisi yang diinginkan (W. Pounds,
1969 dalam Robbins dan Coulter, 2012).
Masalah juga dapat didefinisikan sebagai
adanya kesenjangan atau gap antara kinerja
sekarang dengan kinerja yang ditargetkan.
Masalah utama ini akan ditempatkan pada
bagian kanan dari Diagram Fishboneatau
ditempatkan pada kepala ikan. Berikut contoh
rumusan masalah utama.
 3. Langkah berikutnya adalah mencari faktor-faktor
utama yang berpengaruh atau berakibat pada
permasalahan. Langkah ini dapat dilakukan dengan
teknik brainstorming. Menurut Scarvada (2004),
penyebab permasalahan dapat dikelompokkan dalam
enam kelompok yaitu materials (bahan baku), machines
and equipment (mesin dan peralatan), manpower
(sumber daya manusia), methods (metode), Mother
Nature/environment (lingkungan), dan measurement
(pengukuran). Gaspersz dan Fontana (2011)
mengelompokkan penyebab masalah menjadi tujuh yaitu
manpower (SDM), machines (mesin dan peralatan),
methods (metode), materials (bahan baku), media,
motivation (motivasi), dan money (keuangan). Kelompok
penyebab masalah ini kita tempatkan di Diagram
Fishbone pada sirip ikan.
 4.Menemukan penyebab untuk masing-
masing kelompok penyebab masalah.
Penyebab ini ditempatkan pada duri ikan.
Berikut disajikan contoh penyebab
masalah rendahnya kualitas lulusan diklat.
 5. Langkah selanjutnya setelah masalah
dan penyebab masalah diketahui, kita
dapat menggambarkannya dalam Diagram
Fishbone. Contoh Diagram Fishbone
berikut terkait dengan permasalahan
rendahnya kualitas lulusan diklat seperti
yang telah dijelaskan di atas.

PRIORITAS ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
 Karena kemampuan yang dimiliki
organisasi terbatas,untuk mengatasinya
memilih salah satu alternatif jalan keluar
yang paling menjanjikan.Untuk melakukan
pilih jalan keluar dapat digunakan tehnik
kriteria matriks.Kriteria yang dimaksud
adalah:
a. Efektivitas jalan keluar

 Tetapkan nilai efektivitas untuk setiap alternatif jalan


keluar dengan memberikan angka 1 (paling tidak efektif)
sampai dengan 5 (paling efektif).Untuk menentukan
efektivitas ada 3 (tiga) kriteria yang perlu diperhatikan:
 1. Besarnya masalah (Magnitude) yang dapat diatasi
apabila jalan keluar tersebut dilaksanakan.
 2. Pentingnya jalan keluar (Importancy) dalam
mengatasi masalah yang dihadapi,untuk setiap alternatif.
 3. Sensitifitas jalan keluar ( Vunerability) dalam
mengatasi masalah yang dihadapi untuk setiap alternatif.
b. Efisiensi jalan keluar
 Tetapkanlah nilai efisiensi (Efficiency) untuk setiap
alternatif jalan keluar,yaitu dengan memberikan
anggka1 (paling tidak efisien) sampai dengan angka
5 (paling efisien).Nilai efisien ini biasanya dikaitkan
dengan biaya (cost) yang digunakan untuk
melaksanakan jalan keluar.
 Hitung niali P (prioritas) yang setiap alternatif
jalan keluar,dengan membagi hasil perkalian nilai M
x I x V dengan nilai C.Jalan keluar dengan niali P
tertinggi adalah prioritas jalan keluar
 ( Azwar,1996).
NO ALTERNATIF JL EFEKTIFITAS EFISIENSI MxIxV / C
KELUAR
M I V C
1
2

Anda mungkin juga menyukai