Kawasan = Fungsional
UUD 1945: Desentralisasi Teritorial!
• Pasal 18
Ayat (1) Negara Kesatuan Republik
Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah
Tidak mengenal
provinsi itu dibagi atas DESENTRALISASI
kabupaten dan kota, yang tiap- FUNGSIONAL
tiap provinsi, kabupaten, dan WILAYAH/
kota mempunyai pemerintah
daerah, yang diatur dengan KAWASAN
undang-undang.
DESENTRALISASI PADA ERA GLOBALISASI DAN
REGIONALISASI
Desentralisasi
Administrasi
Desentralisa Desentralisa
si Politik si Fiskal
DESENTRA
LISASI
EKONOMI
Kesra Daerah/
Local Welfare
Desentralisasi (Rondinelli; World Bank; 1999)
KEWENANGAN
DESENTRALISASI POLITIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DEKONSENTRASI
DESENTRALISASI
DEVOLUSI
ADMINISTRATIF
DELEGASI
DESENTRALISASI
SUMBER PENERIMAAN
LOKAL FISKAL
DESENTRALISASI FISKAL
TRANSFER/PERIMBANG-
AN KEUANGAN
DEREGULASI EKONOMI
DESENTRALISASI
PASAR/EKONOMI PRIVATISASI
KEWENANGAN OTONOMI
UUD 1945 Pasal 18:
Ayat (2) Pemerintah daerah provinsi, Kewenangan
daerah kabupaten, dan kota mengatur Otonomi Cuma
dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi untuk Wilayah
dan tugas pembantuan. Provinsi, Kabupaten,
Ayat (5) Pemerintah daerah menjalankan dan Kota, tidak
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan untuk suatu kawasan
pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan berdasarkan
Pemerintah Pusat. fungsinya seperti
Ayat (6) Pemerintah daerah berhak Kawasan Perkotaan,
menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk Metropolitan,
melaksanakan otonomi dan tugas Megapolitan, dsb.
pembantuan.
Desentralisasi?
• Desentralisasi - pengalihan wewenang dan tanggung jawab untuk
fungsi-fungsi publik dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi
dan lokal atau organisasi pemerintah semi-independen dan / atau
sektor swasta - konsep multifaset yang kompleks
• Berbagai jenis desentralisasi harus dibedakan karena mereka
memiliki karakteristik yang berbeda, implikasi kebijakan, dan
persyaratan untuk berhasil.
SENTRALISASI DESENTRALISASI
TERPUSAT/ SIMETRIS/ • ASIMETRIS
SENTRALISTIK OTDA
• /OTSUS
devolusi, co-
• Tidak ada administration/ •Special
otonomi, medebewind/
urusan tugas territory,
pemerintahan pembantuan, special
delegasi,
dikendalikan privatisasi, dan authonomy,
pempus, dekonsentrasi/ special local
daerah sbg field
administration) government
“penonton”
Kriteria untuk Alokasi/Desentralisasi
Kewenangan Fungsi:
• Tipe dari Fungsi Produksi dan Redistribusi:
Barang/Jasa Publik, Barang/Jasa Semi Publik,
Barang/Jasa Semi Privat, dan Barang/Jasa
Privat;
EKONOMI
• Pelayanan atau wilayah manfaat:
Eksternalitas;
• Skala : Efisiensi;
• Kriteria Lain:
• Pertimbangan Nilai/Norma Budaya/Kultural ;
• Ukuran Negara/Entitas dan Keberagaman.
Praktek Desentralisasi Fungsional di Indonesia?
• Di Indonesia, sudah muncul inisiasi dengan kawasan khusus,
otorita, dewan sumber daya air, dan bahkan keinginan
mengembangkan manajemen sekolah berbasis masyarakat, serta
manajemen hutan berbasis masyarakat, (dianulir oleh Mahkamah
Konstitusi) di bidang pendidikan dengan otonomi kampus. Semua
mengarah pada desentralisasi fungsional.
• Karena kita hanya mengenal desentralisasi teritorial,
mengotonomikan jenis fungsional selalu ditandai oleh:
• persepsi komersialisasi karena mengarah ke privatisasi;
• kesan pemaksaan bahwa harus terkait dengan elemen
desentralisasi teritorial (pencaplokan wilayah);
• ketidakjelasan arah kelembagaannya karena dasar hukum
yang tidak sinkron yang bermula dari paradigma otonomi
daerah dalam UUD 45 dan UU yang mengatur pemerintahan
daerah hanya berkisar pada desentralisasi teritorial.
Desentralisasi Fungsional di Indonesia?
• Desentralisasi yang utuh terdiri dari desentralisasi teritorial dan
desentralisasi fungsional (Wolhoff: 1955). Oleh karena itu, jika ingin
mengelola KSN Perkotaan semacam Jabodetabekjur di Indonesia,
UUD’45 dan/atau UU 32/2004 tentang Otonomi Daerah harus
diubah dan disesuaikan dengan konsepsi desentralisasi yang utuh.
• Dengan konsepsi dasar “Good Governance” (bukan “good
government”), maka KSN Perkotaan selayaknya bukan diberikan
kepada lembaga pemerintahan saja, tetapi Lembaga Hybrid
(campuran antar stakeholders utama pembangunan di daerah)
• Level dari masing-masing pihak yang masuk ke kelembagaan dalam
konteks KSN Perkotaan tersebut harus disesuaikan dengan skala
kestrategisan Kawasan Perkotaan di Daerah Khusus Ibukota
Negara.
• Tanpa desentralisasi yang utuh, maka KSN /KSP tidak akan efektif
Bagaimana Mengatur Kawasan TOD
PERMEN ATR/Ka.BPN
PERGUB DKI No.44/2017
No.16/2017 PENGEMBANGAN KAWASAN
PEDOMAN PENGEMBANGAN TRANSIT ORIENTED
KAWASAN BERORITRANSIT DEVELOPMENT (TOD)
(KBT) • Mengatur perencanaan,
pengembangan, dan penetapan
• Pemda harus terlibat dan kawasan TOD, serta teknis
berperan aktif dalam pemanfaatan ruang kawasan TOD;
pengaturan kawasan KBT/TOD; • Pengelola kawasan oleh Operator
• Pemda menciptakan iklim usaha Utama (BUMD/ PT.MRT), tugas :
yang sehat, kondusif, dan koordinasi pemilik
menjamin keberhasilan lahan/bangunan, penyewa, serta
pengembangan TOD; pemangku kepentingan dlm
perencanaan, pengembangan,
• Pemda mengembangkan pengelolaan, pemeliharaan, dan
perangkat penunjang; pengawasan TOD; mendorong
• Pemda melakukan pengawasan percepatan pembangunan sarpras;
dan pengendalian pemanfaatan monitor pelaksanaan
pengembangan kawasan TOD.
ruang kawasan TOD
KENDALA-KENDALA PENGEMBANGAN
KAWASAN TOD
01 PENGATURAN TOD YANG ADA SEKARANG INI
(Permen ATR/Ka.BPN & Pergub DKI) SANGAT
MINIMALIS
02 PENGEMBANGAN KAWASAN TOD YANGMELIBATKAN
LINTAS SEKTOR DAN LINTAS DAERAH PELIK (kurang
didukung oleh otoritas yangkuat)
• PM 48 thn 2015 ttg SPM Angkutan Orang dengan Kereta Api hanya
memberikan kewenangan kepada operator dalam SPM pelayanan di
stasiun dan SPM dalam perjalanan kereta api.
• Hingga saat ini belum ada aturan yang memberi kewenangan kepada
operator untuk melakukan penataan, pembangunan dan
pengawasan diluar stasiun dan kawasan disekitarnya.
• Pertanyaan apakah Pergub No.44 Tahun 2017 yang menugaskan PT
MRT Jakarta bertentangan dengan PM 48 thn 2015 ttg SPM Angkutan
Orang dengan Kereta Api ?
• Apakah hak dan kewenangan yang sama dapat diberikan kepada
PT.KAI dalam pengelolaan stasiun di wilayah Jakarta ?
Model Pengembangan Pengelolaan ?
Possible Structure of TOD Implementation Agencies
Trasport Corporation Single Public Tran sit Town Planning and Urban
with Real Estate Capacity Authority Design Department
Transport corporation with Single public transit Town planning and urban design department:
real estate capacity: Well authority with real estate Some cities have increased quality of TOD
known examples are MTR capacity: One well planning by adding a design department to
(Mass Transit Railway, known example is their existing planning committees. One
Hong Kong SAR, China‐a WMATA (Washington noteworthy example is Hong Kong, where
corporation with a majority Metropolitan Area Transit joint development projects with MTR are of
stake by the government) Authority). Particularly high‐quality thanks to its urban design
and Tokyu Corporation important to their department.
(Tokyo, Japan‐private). success was the
Particularly important to formation of a proactive
their success was the real estate development
formation of a proactive department within the
real estate development organization, staffed by
department within the individuals with
organization, staffed by real‐estate development
individuals with real‐estate experience to create a
development experience to more entrepreneurial
create a more approach to land
entrepreneurial approach to development.
land development.
STUDI KASUS TOD
Pengembangan Kawasan TOD DukuhAtas
Tinjauan Makro Kawasan Dukuh Atas
POTENSI PERSOALAN TUJUAN STAKEHOLDER
PENGEMBANGAN
LAND VALUE
CAPTURE (LVC)
adalah kebijakan
yang memungkinkan
masyarakat untuk
memulihkan dan
menginvestasikan
kembali peningkatan
nilai lahan yang
dihasilkan dari
investasi publik dan
tindakan
pemerintah lainnya.
Panduan Kriteria Teknis dan Perangkat Penunjang Pengembangan
Adanya kriteria teknis dan perangkat penunjang pada panduan ini akan membantu pemerintah dalam mengembangkan
kawasan transit yang sesuai dengan konsep TOD dan karakteristik daerah itu sendiri.
Kriteria Teknis
KLB+
36
Penunjang Pengembangan: Zona Insentif/Zona Bonus
Perangkat zonna insentif dapat digunakan sebagai upaya internalisasi manfaat ekonomi yang diterima masyarakat atau sektor
swasta karena penetapan dan pengembangan kawasan TOD.
KLB +
1 2 3 4
Kualitas dan standar fasilitas Daya dukung Kawasan Keselamatan Operasi Pengaturan Garis Langit
untuk publik yang dibangun lingkungan Penerbangan (KKOP) (Skyline) atau paling tinggi
50% dari KLB yang ditetapkan
37
Penunjang Pengembangan: Pengalihan Hak Membangun atau
Transfer Development Right (TDR)
Dengan Perangkat Pengalihan Hak Membangun (TDR), pemilik dari tanah yang mentransfer hak membangunnya yakni berupa
KLB, menerima kompensasi dari hasil penjualan hak yang dapat dialihkan sebagai imbalan atas pembatasan tanah mereka.
Keterangan:
Receiving Areas 1. Pemilik tanah mentransfer hak
Pengalihan Hak Membangun (TDR) KLB di lahannya ke developer
2. Developer memberikan
kompensasi atau membayar
Merupakan suatu perangkat untuk mendorong ke pemilik tanah
pengalihan secara sukarela hak membangun dari
suatu tempat yang ingin dipertahankan atau
1
dilindungi (sending areas) menuju tempat atau
kawasan yang diharapkan untuk berkembang
(receiving areas)
Sending Areas
Perangkat zona pengenaan fiskal khusus ditujukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada zona
tertentu yang berupa insentif dan disinsentif pada pemanfaatan ruang di kawasan TOD.
Fiscal zoning dapat menjadi perangkat insentif berupa Fiscal zoning dapat menjadi perangkat disinsentif berupa tarif fiscal
penyediaan hunian berimbang, penyediaan fasilitas moda yang tinggi untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai serta
transportasi dan fasilitas pejalan kaki untuk pengembangan memaksa pemilik lahan merubah pemanfaatan ruang sesuai dengan
kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai kriteria kawasan TOD karakter kawasan TOD.
39
Penunjang Pengembangan: Konsolidasi Tanah
Diharapkan dengan kegiatan konsolidasi tanah ini dapat mendorong penggunaan tanah lebih produkti dan efisien
dengan arah pembangunan ruang secara vertical sesuai dengan prinsip pengembangan TOD.
Konsep Konsolidasi Tanah Konsep Konsolidasi Tanah di Kawasan TOD