Anda di halaman 1dari 16

KAD EC DM Tipe 1

By Steviany Stezan
Skenario

• Seorang anak perempuan usia 6 tahun dibawa orangtuanya ke IGD


RS karena sesak sejak 1 jam SMRS. Selain itu, ibu mengatakan
bahwa anaknya tampak mengantuk dan sakit perut sejak beberapa
jam SMRS yang kemudian diikuti oleh napas yang cepat dan dalam
dengan bau napas seperti bau buah2an (fruity odor).

• Berat badan turun 20kg  14kg


• Polifagi, Poliuria, Polidipsi
• Tdk ada riwayat demam, sesak, batuk pilek, kejang, trauma kepala
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum: sakit berat


• Kesadaran: somnolen
• TTV
• TD 80/50
• Suhu 37°C
• RR 40x/menit
• Nadi 120x/menit
• Kepala dan wajah: mukosa bibir dan mulut tampak kering
• Leher: normal
• Thoraks:
• Jantung: BJ I-II reguler, tidak ada gallop dan murmur
• Paru: suara napas vesikuler, tidak ada refraksi, tidak ada ronkhi maupun mengikuti
• Abdomen: Trugor kulit kembali lambat
• Ekstremitas: Aktual dingin, nadi terasa lemah, mottled skin
Pemeriksaan Penunjang

• GDS  500mg/dL
• AGD  Asidosis metabolik pH 7.1 HCO3 8 mEq/L
• Urinalisa  Glukosa +4, Benda keton +3, BJ 1030
• Elektrolit  Na 123 mEq/L, K 5 mEq/L, Cl 85 mEq/L, Mg 1 mEq/L
DD
KAD EC DM tipe 1 DM tipe 2 Gastroenteritis

penurunan kadar insulin efektif di gangguan metabolisme yang secara inflamasi membrane mukosa lambung
sirkulasi yang terkait dengan genetis dan klinis termasuk dan usus halus yang ditandai dengan
peningkatan sejumlah hormon seperti heterogen dengan manifestasi berupa muntah dan diare yang berakibat
glukagon, katekolamin, kortisol, dan hilangnya toleransi karbohidrat kehilangan cairan dan elektrolit
growth hormone. yangmenimbulkan dehidrasi dan
gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.

KAD sering terkena pada penderita Resistensi insulin, pola hidup yang Bakteri, masuknya virus,bakteri atau
DM tipe 1 dimana kadar insulin tidak kurang baik, biasa pada orang toksin, dan parasit. infeksi pada sel-
cukup sesuai dengan kebutuhan dewasa sel, memproduksi enterotoksin atau
metabolic tubuh. Ketoasidosis Cytotoksin dimana merusak sel-sel,
diabetik mencerminkan suatu atau melekat pada dindingusus pada
keadaan defisiensi insulin mutlak gastroenteritis akut
atau relatif.
Etiologi dan Pencetus

• 80% pasien KAD diketahui menderita diabetes mellitus (DM); 20%


lagi baru mengetahui menderita DM
• menghentikan atau mengurangi dosis insulin pada terapi DM
• DM tipe 1 dimana kadar insulin tidak cukup
• infeksi, infark miokardium akut, pancreatitis akut dan penggunaan
obat golongan steroid
Epidemiologi

• 16-80% pada penderita anak baru dengan Diabetes melitus tipe 1


• Amerika serikat diperkirakan sebesar 4,6-8 per 1000 penderita
diabetes, dengan mortalitas < 5% atau sekitar 2-5%
Patofisiologi
Gejala Klinis

• penurunan kesadaran, dan bahkan koma (10% kasus), tanda-tanda


dehidrasi dan syok hipovolemia (kulit/mukosa kering dan penurunan
turgor, hipotensi dan takikardi). Tanda klinis lain adalah napas cepat
dan dalam (Kussmaul) yang merupakan kompensasi hiperventilasi
akibat asidosis metabolik, disertai bau aseton pada napasnya
• hiperglikemia (sering melebihi 600 mg/dL), tanpa ketosis atau hanya
ringan, asidosis non-ketotik, dehidrasi yang berat, gangguan
kesadaran yang berat, kejang, hemiparesis, refleks Babinski positif,
hipertemia, dan sering disertai napas Kussmaul (asidosis laktat).
Osmolaritas serum sering melebihi 350 mOsm/kg.
• KAD juga harus dibedakan dengan penyebab asidosis, dan koma yang
lain termasuk: hipoglikemia, uremia, gastroenteritis dengan asidosis
metabolik, asidosis laktat, intoksikasi salisilat, ensefalitis, dan lesi
intrakranial.
• Diagnosis KAD didasarkan atas adanya "trias biokimia" yakni:
hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis. Kriteria diagnosis yang telah
disepakati luas adalah sebagai berikut :13
• Hiperglikemia, bila kadar glukosa darah > 11 mmol/L (> 200 mg/dL).
• Asidosis, bila pH darah < 7,3
• kadar bikarbonat < 15 mmol/L).
Penatalaksanaan

• Non-Medikamentosa
• Kalori cukup untuk pertumbuhan dan aktifitas.
• Protein tidak kurang dari 2-3 gram/kkbb/hari.
• 40-50% daripada kalori terdiri dari karbohidrat.
• Cukup vitamin dan mineral.
• Medikamentosa
• Insulin
• Kalium
• Bikarbonat
• Fosfat
Komplikasi

• Hipoglikemia dan hipokalemia


• Edema Serebral
• Sindrom Distres Napas Akut Dewasa (Adult Respiratory Distress
Syndrome)
• Asidosis metabolik hiperkloremik
• Trombosis vaskular
Pencegahan

• Menjamin agar jangan sampai terjadi defisiensi insulin (tidak


menghentikan pemberian insulin, manajemen insulin yang tepat
disaat sakit).
• Menghindari stres.
• Menghindari puasa yang berkepanjangan.
• Mencegah dehidrasi.
• Mengobati infeksi secara adekuat.
• Melakukan pemantauan kadar gula darah/keton secara mandiri.
Prognosis

• KAD biasanya prognosis baik menuju sedang tergantung keparahan


kondisinya. Prognosis dapat diperbaiki dengan terapi cairan serta
insulin yang adekuat, tepat, dan cepat. Pemantauan kondisi fisik
serta hal-hal lain juga turut andil dalam memperbaiki prognosis.
Kesimpulan

• Sesuai dengan hasil pemeriksaan dan anamnesis bahwa anak


tersebut menderita KAD EC DM tipe 1. Anak tersebut akan
membaik apabila penganan cepat dan tepat serta di pantau
perbaikannya.

Anda mungkin juga menyukai