Anda di halaman 1dari 27

Landasan Hukum PER-24/PJ/2012

UU Pasal 13 ayat (8) UU No.42/2009


PPN Tata cara pembuatan FP diatur
dengan/berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan
Pasal 13 PMK 84/PMK.03/2012
pmk Tata cara pengisian keterangan pada FP diatur
dengan Peraturan Direktur Jendral Pajak

Per Dirjen Pajak No PER-24 /PJ/2012


Per
djp
Keterangan FP ( Nomor Seri Faktur Pajak)
Faktur pajak

• Faktur Pajak merupakan Faktur yang


dapat digunakan sebagai bukti
pungutan pajak sebagai sarana untuk
mengkreditkan pajak masukan.
Faktur pajak

• Faktur Pajak harus mencantumkan keterangan-keterangan


tentang penyerahan Barang Kena Pajak atas penyerahan jasa
kena pajak yang paling sedikit memuat keterangan yang meliputi :
(Pasal 13 ayat (5) Undang-undang PPn dan PPnBM )
a) Nama, alamat, nomor pokok wajib pajak yang penyerahan barang kena
pajak atau jasa kena pajak;
b) Nama, alamat dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli barang kena pajak
atau penerima jasa kena pajak;
c) Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual, atau penggantian, dan
potongan harga;
Faktur pajak

d) Pajak pertambahan nilai yang dipungut;


e) Pajak penjualan atas Barng mewah yang dipungut;
f) Kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan faktur pajak;
g) Nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani faktur
pajak.
Dokumen-dokumen tertentu yang dipersamakan dengan
faktur pajak

• Faktur penjualan yang digunakan oleh


pengusaha telah dikenal oleh masyarakat
luas, seperti kuitansi pembayaran telepon
dan tiket pesawat udara;
• Terdapat dokumen tertentu yang digunakan
dalam hal impor atau ekspor barang kena
pajak berwujud.
Dokumen-dokumen tertentu yang dipersamakan
dengan faktur pajak
• Untuk adanya bukti pungutan pajak harus ada
faktur pajak, sedangkan pihak yang
seharusnya membuat faktur pajak, yaitu pihak
yang menyerahkan barang kena pajak atau
jasa kena pajak, berada diluar pabean, contoh
dalam pemanfaatan jasa kena pajak dari luar
daerah pabean, surat setoran pajak dapat
ditetapkan sebagai faktur pajak;
Saat pembuatan faktur pajak
• Penyerahan Barang kena pajak sebagaimana dimaksudkan
dalam pasal 3 ayat (1) huruf “a” atau huruf “f” dan/atau
Undang-undang PPn dan PPnBM.
• Penyerahan jasa kena pajak sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4 ayat (1) huruf “c”
• Ekspor Barang kena pajak tidak berwujud sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 4 ayat (1) huruf “g”
• Ekspor jasa kena pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat 1 huruf “h”.
Secara rinci Faktur pajak harus pajak harus dibuat yang didasarkan
pada undang-undang PPn dan PPnBM yaitu :

• Saat Penyerahan Barang kena pajak dan/atau penyerahan


jasa kena pajak;
• Saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan
pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barng kena Pajak
dan/atau sebelum penyerahan Jasa kena pajak;
• Saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan
sebagian tahap pekerjaan;
• Saat pengusaha kena pajak rekanan menyampaikan tagihan
kepada bendaharawan pemerintahan sebagai pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai;
• Saat lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan tersendiri.
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

1 Otoritas Nomor Urut FP Nomor Seri FP diberikan oleh DJP


Pemberian ditentukan sendiri dengan mekanisme yang
Nomor Seri secara berurutan ditentukan oleh DJP
PERUBAHAN NOMOR SERI FAKTUR
PAJAK

Kode Transaksi & Status Kode Cabang Kode Tahun Nomor Seri

Penomoran
FP dengan
Jumlah Digit :
Per-13/65 8 Digit ditentukan oleh PKP sendiri

Kode Transaksi & Status Nomor Seri

Jumlah Digit :
Penomoran 13 Digit
FP dengan Ditentukan oleh sistem DJP,termasuk
Per-13/65
kode tahun akan dinuat oleh sistem DJP
dan kode cabang dihapus
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

2 Syarat Tidak ada syarat khusus, Nomor Seri FP diberikan kepada PKP
diberikan baik PKP ataupun non yang telah diregistrasi ulang dan PKP
nomor seri FP PKP dapat membuat baru yang telah diverifikasi dalam
nomor sendiri rangka pengukuhan PKP
Kendali Nomor Seri Faktur Pajak
Nomor Seri Faktur Pajak hanya dapat diberikan
kepada PKP yang :
1. Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai
dengan Per-05 dan perubahannya telah dilakukan
verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.
2. Telah melakukan update alamat
sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya, apabila terjadi
perubahan alamat.
3. Mengajukan surat permohonan kode
aktivasi dan password.
4. Telah menerima surat pemberitahuan
password melalui e-mail
5. Telah menerima pemberitahuan kode aktivasi dari KPP
6. Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur
pajak
Jumlah Nomor Seri FP yang
Jumlah dapat diberikan
Nomor Seri FP yang dapat diberikan kepada
PKP oleh DJP :
1. Perhitungannya by system
2. Nomor Seri yang dapat diberikan paling banyak :
- 75 Nomor Seri untuk PKP baru atau PKP yang
melaporkan SPTnya secara manual /hardcopy;atau
- 120% dari jumlah FP yang diterbitkan PKP selama 3
bulan berturut-turut yang telah jatuh tempo pada
saat pengajuan permintaan untuk PKP yang
melaporkan SPTnya secara elektronik pada masa
sebelumnya.
3. Dalam Hal yang diminta PKP < dari perhitungan,maka
PKP akan menerima sejumlah yang diminta
Jumlah Nomor Seri FP yang
dapat diberikan
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER

100 250 150

-JIKA PKP MEMINTA


NOMOR SERI SAAT PERMINTAAN NOMOR SERI, SPT YANG
>600,NOMOR YG DILIHAT ADALAH 3 BULAN SEBLUMNYA.
DITERBITKAN TETAP 600
-- JIKA PKP MEMINTA MAKSIMAL DIBERIKAN = 120% X
NOMOR SERI<600 MAKA (100+250+150) = 600
DITERBITKAN SESUAI
PEMINTAAN
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

3 Identitas PKP Tidak ditegaskan Penegasan keterangan FP


khususnya mengenai alamat danjenis
alamat dan barang/jasa harus diisi sesuai
jenis dengan keterangan yang
barang/jasa sebenarnya atau sesungguhnya
4 Penunjukan PKP tidak disyaratkan Mengatur pejabat/pegawai
dan melampirkan fotokopi kartu penandatanganan FP yang berhak:
penandatanga identitas yang sah -PKP wajib memberitahukan ke
n FP KPP surat penunjukan
penandatanganan FP,
--Fotokopi kartu identitas yang sah
(dilegalisasi oleh pejabat
berwenang)
Penunjukan dan
penandatangan FP
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

5 Istilah Faktur Diatur dan digunakan istilah “ Istilah “Faktur Pajak Cacat” diganti
Pajak Cacat Faktur Pajak Cacat” dengan “Faktur Pajak Tidak
Lengkap “agar sinkron dengan
ketentuan UU KUP
6 Penggunaan Menimbulkan multitafsir untuk Mempertegas peruntukan kode
Kode transaksi yang harus dipungut transaksi, yaitu kode 02 (
Tranasksi (02 oleh pemungut dengan Bendahara pemerintah) dan 03
dan 03) mekanisme normal (BUMN & KPS) digunakan untuk
penyerahan yang PPNnya dipungut
oleh pemungut PPN
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

7 Urutan -Wajib membetulkan FP -Nomor seri FP diberikan oleh DJP


Nomor Seri sehinggan sequence number dengan blok nomor urut
Faktur Pajak tetap terjaga -Penggunaan nomor yag tidak
-Apabila tidak dibetulkan,PKP urut,tidak dikenakan sanksi
penerbit dikenai sanksi PS 14 (4) -Terdapat kewajiban pelaporan
UU KUP dan PKP pembeli tetap Nomor yang tidak dipakai
dapat mengkreditkan PM
POIN PERUBAHAN
NO KETERANGAN PER-13/PJ/2010; PER- PER-24/PJ/2012
65/PJ/2010

8 Nomor Seri FP Wajib membetulkan FP sehingga - Seluruh FP dengan nomor seri FP


ganda sequence number tetap terjaga yang sama/ganda termasuk FP
tidak lengkap
9 Peneribitan -Menggunakan Nomor Seri Baru Menggunakan Nomor Seri yang
FP Pengganti -Dilaporkan di 2 Masa Pajak SPT, sama hanya di laporkan di SPT FP
yaitu di masa FP yang diganti dan yang diganti
masa pembuatan FP pengganti
10 Pengkreditan -Kesalahan pengisian keterangan FP yang tidak diisi dengan
FP FP diluar kuasa PKP pembeli keterangan yang sebnarnya atau
tetap dapat dikreditkan sesungguhnya dan yang tidak
mengikuti tata cara sebagimana
yag telah ditetapkn dalam
Peraturan Jenderal Pajak ini tidak
dapat dikreditkan oelh PKP
PENGGANTIAN NOMOR SERI FP
SESUAI DENGAN PER-13 DAN PER-65

SEBELUM PEMBETULAN :

0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 2 5 3
Kode Transaksi & Status Kode Cabang Kode Tahun Nomor Seri

SESUDAH PEMBETULAN :

0 1 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 3 1 5
Kode Transaksi & Kode Cabang Kode Tahun Nomor Seri
Status
PENGGANTIAN NOMOR SERI FP
SESUAI DENGAN PER-24 Tahun 2012

SEBELUM PEMBETULAN :

0 1 0 0 9 0 1 3 2 4 5 6 7 2 5 3
Kode Transaksi & Status Nomor Seri

SESUDAH PEMBETULAN :

0 1 1 0 9 0 1 3 2 4 5 6 7 2 5 3
Kode Transaksi & Status Nomor Seri
Arah Kebijakan Pengaturan FP
Penomoran Faktur Pajak tidak lagi dilakukan sendiri
olehPKP, tetapi dikendalikan oleh DJP melalui
pemberian nomor seri Faktur Pajak dimana
bentuk tata caranya ditentukan oleh DJP.
Arah Kebijakan
Pengaturan FP
Mengembalikan pengaturan
Faktur Pajak Sesuai dengan
UU KUP dan UU PPN.
Sehingga mempunyai basis
legal yang kuat dan lebih
memberikan kepastian hukum
baik bagi PKP maupun DJP

Anda mungkin juga menyukai