Anda di halaman 1dari 4

Di dunia diperkirakan 15%

pekerja menderita occupational


rhinitis

Pekerja industri (48%), pekerja


administrasi (29%), dan pekerja
pengolah bahan jadi (13%).
EPIDEMIOLOGI
Daerah Makassar, terdapat pabrik
terigu dengan ± 180 pekerja. Dari
survei dilakukan pada 112 pekerja,
didapatkan sekitar 58% dari pekerja
mengalami gejala rhinitis akibat kerja

1
KLASIFIKASI
Patofisiologi
Kerusakan epitel,
Paparan senyawa iritan pelepasan
neurokinin &
nosiseptor

Gejala Klinis Menetap, gejala


memberat

Rhinitis okupasi Non Alergi,


dapat berkembang menjadi:
• RUDS (Reactive Upper Tract Rhinitis Korosif
(peradangan permanen
Dysfunction Syndrome)  pada mukosa hidung)
paparan tunggal dengan
konsenterasi
3 tinggi .
REFERENSI
1. Quadarusman E, Rahardjo S, Punagi A. Resiko Terjadinya
Rhinitis Akibat Kerja. ORLI. 2011. Vol 41, No 1
2. Leigh JP. Economic Burden of Occupational Injury and
Illness in the United States. Milbank Q 2011:89:728-72.
3. Matuka D, Singh T, Daniller T. OCCUPATIONAL
ALLERGIC RHINITIS IN A LABORATORY WORKER
DUE TO MOULD CONTAMINATION IN A WATER-
DAMAGED HOSPITAL BUILDING.Current Allergy &
Clinical Immunology.2015.Vol 28, No 4

Anda mungkin juga menyukai