Anda di halaman 1dari 16

Penatalaksanaan luka bakar

Kelompok 5
Pengertian

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan


atau kehilangan jaringan yang disebabkan
adanya kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
dan radiasi (Moenadjat, 2003).
Penyebab

• a. Api
• b. Air panas
• c. Bahan kimia ( asam / basa kuat )
• d. Listrik dan petir
• e. Radiasi
Tipe luka bakar

Berdasarkan penyebab
• Luka bakar karena api
• Luka bakar karena air panas
• Luka bakar karena bahan kimia
• Luka bakar karena listrik
• Luka bakar karena radiasi
Tipe luka bakar

Berdasarkan tingkat keseriusan luka


• Luka bakar ringan
• Luka bakar sedang
• Luka bakar berat
Tipe luka bakar

Berdasarkan kedalaman luka bakar


• Luka bakar derajat I
• Luka bakar derajat II
• Luka bakar derajat III
Luka bakar derajat 1

• kerusakan terbatas pada epidermis


• kulit kering, hiperemik berupa eritema
• tidak dijumpai bulae
• nyeri
• sembuh spontan
• merah,
• sangat sensitive terhadap sentuhan
Luka bakar derajat 2
• kerusakan meliputi
epidermis dan
dermis
• dijumpai bulae
• nyeri
• warna merah atau
merah muda
• dibedakan menjadi
dangkal dan dalam
Luka bakar derajat 3
• kerusakan meliputi
seluruh tebal dermis dan
• lapisan lebih dalam
• organ kulit rusak
• warna pucat – putih
• tidak nyeri
• dijumpai eskar (koagulasi
protein)
• proses penyembuhan
lama, dibutuhkan graft
presentase
Hukum Sembilan merupakan
metode yang sederhana untuk
menentukan luasnya bagian tubuh
yang terbakar. Dalam penggunaan
metode ini, perkiraan didasarkan
pda nilai-nilai :
• Kepala sama dengan 9%.
• Masing-masing lengan sama
dengan 9%.
• Badan bagian depan sama
dengan 18%.
• Badan bagian belakang sama
dengan 18%
• Masing-masing kaki sama dengan
18%.
• Genitalia sama dengan 1%.
Luas luka bakar :Rules of nines
(dewasa),surface of patient’s
palm = 1% BSA (anak)
rehidrasi
Formula evans
Dalam 24 jam I, berikan:
NaCl 0,9 % : 1 x BB x % luka bakar
Koloid : 1x BBx % luka bakar
Destrose 5 % : 2000 ml (untuk pengganti insensible water loss)

Dalam 8 jam pertama, jumlah cairan yang diberikan sebesar setengah


dari kebutuhan total. Dalam 16 jam kedua, diberikan sisa kebutuhan
total.

Dalam 24 jam II
NaCl 0,9 % : 1 x BB x % luka bakar
Koloid : 1x BBx % luka bakar
Destrose 5 % : 2000 ml (untuk pengganti insensible water loss)
Formula BAXTER (1971)
24 jam I, berikan :
• Ringer laktat : 4 x BB x % luka bakar
• Setengah dari jumlah kebutuhan cairan total
diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
diberikan selama 16 jam berikutnya
24 jam II, berikan :
• Ringer laktat : 4 x BB x % luka bakar
• Kebutuhan total pada hari kedua sama dengan
hari pertama, hanya cara pemberiannya
berbeda. Pada hari kedua cairan diberikan
sedemikian rupa, sehingga produksi urin sekitar
50 – 100 ml/jam.
Pertolongan pertama luka bakar
• Ketika terkena benda panas, jangan mengoleskan
apapun ke luka tersebut, baik itu odol, minyak, kecap,
mentega, dsb karena hal itu berpotensi semakin
merusak kulit yang sedang terluka atau menimbulkan
infeksi.

• Memberikan air yang mengalir ke atas luka. Hal ini


penting untuk mendinginkan luka dan mencegah
merambatnya efek panas ke lapisan kulit lebih dalam.

• Olesi salep khusus luka bakar langsung dioleskan pada


Fase fase luka bakar

1. Fase darurat/resusitasi

2. Fase akut atau intermediat

3. Fase rehabilitasi
contoh…

Anda mungkin juga menyukai